Sinopsis :
Kyara Azura disiksa sampai mati oleh Juan dan Mulan. Kyara sangat menyesal karena percaya penuh pada mereka sebelumnya. Terlebih karena Kyara sudah membantu mereka membunuh suaminya sendiri, Miko Aditama, karena Kyara pikir suaminya lah yang membunuh ibunya.
Penyesalan Kyara membawa Kyara kembali ke masa lalu, ke 3 tahun yang lalu. Saat dirinya kabur di malam pengantin.
Kyara sadar dan harus merubah masa depan. Dia pun menyayangi suaminya, memberi perhitungan pada Juan dan Mulan, dan mencari pembunuh ibunya yang sesungguhnya.
Apakah Kyara berhasil mengubah takdirnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25 : Misi Sesungguhnya
Tokoh Pendukung :
Leon (40 tahun)
Orang kepercayaan Soni. Melakukan apa saja yang di perintah Soni. Membantu Soni dalam setiap kejahatannya.
***
Kyara dan Della berjalan menuju kelas. Kyara menggandeng tangan Della dan tak henti-hentinya tersenyum bahagia. Kyara sangat bahagia dan puas, karena berhasil mengubah takdir mereka.
"Ada yang mau bunuh diri!" teriak orang-orang di sekitar sekolah. Semua orang berlari menuju balkon atas, melihat siapa orang yang mau bunuh diri.
"Siapa yang mau bunuh diri?" tanya Della.
"Tidak tau," jawab Kyara.
"Ayo Kita lihat," ajak Della.
"Ayo," jawab Kyara, mereka pun menyusul orang-orang ke balkon.
Sesampai di balkon, orang-orang terkejut, ternyata yang hendak bunuh diri adalah salah satu guru mereka.
"Bu Reva, jangan lakukan itu, turun Bu," bujuk guru lain.
"Aku ingin mati, dari pada menanggung malu. Mantan pacarku telah memperkosaku dan memvideokannya, video itu dia kirim ke calon suamiku, hingga calon mertua dan calon suamiku membatalkan pernikahan Kami yang sudah di depan mata," batin Bu Reva, dia menangis tanpa mau menjawab pertanyaan orang-orang.
"Bu Reva, jangan berpikiran pendek," ucap kepala sekolah, membujuk.
"Kenapa Bu Reva mau bunuh diri? Bukankah dia akan segera menikah?" tanya Della.
"Ada apa ini? Di kehidupan lalu Bu Reva menikah dan hidup bahagia, yang bunuh diri Della. Kenapa sekarang Bu Reva yang mau bunuh diri?" batin Kyara bertanya-tanya.
"Sadar, Bu, jangan begini. Ibu turun dulu, Kami akan membantu permasalahan ibu," bujuk guru lain lagi.
Namun, Bu Reva tidak mau mendengar bujukan mereka. Mata Bu Reva sudah menatap kosong, air matanya berderai tanpa henti. Tangannya dia kepal kuat, pandangannya ke bawah. Bu Reva bersiap menjatuhkan dirinya.
"Jangan ..." teriak semua orang.
Bruk
Bu Reva jatuh ke bawah. Semua orang terdiam mendengar suara tubuh Bu Reva yang terdengar nyaring jatuhnya. Sesaat kemudian, semua orang turun ke bawah melihat tubuh Bu Reva. Della juga ke bawah, sementara Kyara masih mematung di tempat.
"Dulu Della yang berdiri di sana. Dulu Della yang menjatuhkan dirinya dari lantai empat. Kenapa sekarang jadi Bu Reva? Di hari yang sama pula. Kenapa? Apa yang terjadi?" Jantung Kyara berdetak tak menentu. Dalam benaknya penuh tanya. Tidak mungkin semua ini hanya kebetulan.
Kyara terduduk. Dia kembali teringat kejadian yang telah dia lalui 3 tahun belakangan. Semua hal tidak baik yang membawanya ke sebuah penyesalan terdalam.
Tiba-tiba waktu terhenti.
Kyara terheran melihat burung-burung diam diatas langit dan alam sekitar yang berhenti bergerak.
"Takdir tidak bisa di ubah, tapi bisa ditukar."
Kyara mendengar suara dari atas langit. Kyara tidak tau dari mana sumber suara itu.
"Apa maksudnya? Kenapa takdir tidak bisa di ubah? Lalu untuk apa Aku kembali mengulang waktu kalau takdir tidak bisa di ubah," teriak Kyara.
"Takdir adalah ketetapan langit yang tidak bisa di ubah. Tapi takdir bisa di tukar. Jika ada seseorang yang menerima takdirmu, barulah takdirmu berubah. Kamu datang kemari dengan misi menukar takdirmu, bukan mengubah takdirmu."
"Omong kosong apa ini? Siapa yang mau menerima takdirku yang buruk ini?" teriak Kyara lagi.
Waktu kembali berjalan normal. Suara itu menghilang begitu saja. Membuat Kyara kesal karena semua pertanyaannya tidak bisa terjawab.
"Apa Aku tidak bisa mengubah takdir? Bagaimana mungkin? Apa Aku tetap mati di cambuk. Apa suamiku tetap mati di racuni? Jadi tujuanku mengulang waktu, adalah untuk menukar takdir ku dengan takdir seseorang? Dengan siapa?" Kyara tampak bingung.
"Tenang Kyara, berpikirlah dengar jernih. Aku tidak boleh panik. Tenang Kyara, tenang, pasti Kamu tau maksudnya ... " Kyara berusaha menenangkan dirinya.
***
Di kantor Aditama group, Miko menepati janji pada Raka. Dia memberikan hadiah pernikahan pada Raka berupa cek uang 500 juta, satu unit mobil dan satu unit rumah.
"Raka, tinggallah bersama istrimu. Jangan satukan dia dengan ibu dan adik-adikmu. Kamu boleh berbakti pada keluargamu, tapi istrimu tetap yang utama," nasehat Miko.
"Maksud Presdir?"
"Rumah yang ku berikan harus ditinggali oleh kalian. Biar ibu dan adik-adikmu tinggal di rumah lama. Istrimu anak yatim piatu, dia sudah banyak menderita. Jadi jangan buat dia menderita lagi. Mertua dan ipar tidak semua baik. Aku yakin Kamu kenal sifat ibu dan adik-adikmu, tanyakan pada dirimu apakah mereka bisa tinggal serumah dengan istrimu. Kalau tidak bisa, jangan lakukan."
"Presdir benar, ibu dan dua adikku sangat keras. Mereka bisa menyakiti Della," batin Raka. "Presdir tenang saja. Kami hanya tinggal berdua di rumah baru kami nanti," jawab Raka.
"Baguslah. Raka, jangan kecewakan Aku. Jangan khianati kepercayaan ku. Aku hanya memberikan Kamu kesempatan sekali."
"Baik, Presdir," janji Raka.
Tok tok tok
Seseorang mengetuk ruang CEO.
"Masuk!" sahut Miko.
Orang itupun membuka pintu.
"Nama Saya Leon, Presdir, Saya supir pribadi Anda yang menggantikan Pak Cio yang sudah pensiun," kata pria berusia 40 an itu memperkenalkan diri.
"Bagus, semoga Kamu bisa seperti Pak Cio bekerja dengan baik," jawab Miko.
"Terima kasih kepercayaannya, Presdir," jawab Leon.
"Keluarlah!" titah Miko. Leon pun mengangguk, dia keluar dari ruang CEO.
"Aneh sekali, kenapa pria ini begitu mencurigakan," batin Raka.
Leon memasuki lift. Tombol Lift dia tekan, kemudian lift tertutup dan turun ke lantai dasar. Di dalam lift dia mengeluarkan ponselnya untuk menelepon seseorang.
"Bagaimana Leon? Sukses?" tanya orang di seberang telepon sana, yang tak lain Soni Aditama.
"Dia tidak curiga sama sekali, Bos," jawab Leon.
"Miko benar-benar bodoh. Dia tidak tau Kamu adalah orang suruhan ku. Dia juga lupa kalau Kamulah yang memukul kepalanya 13 tahun yang lalu dengan sebatang besi. Miko, Miko ... Kamu tidak pernah bisa mengalahkanku." Soni tertawa terbahak-bahak.
"Saya akan mengawasinya Bos. Sesuai perintah Bos, Saya akan mencari celah untuk melenyapkannya."
"Lakukan tugasmu dengan benar!"
"Siap, Bos." Telepon pun di tutup. Lift tiba di lantai dasar kemudian terbuka. Leon pun keluar dari lift.
semoga sehat selalu dan semangat membuat karya baru lagi..