Kiara dan Tiara adalah gadis cantik kembar identik dari ibu tunggal yang bernama Shopia. Suami Shopia telah meninggal karena penyakit jantung sejak kedua putri mereka berumur 9 tahun. Sekalipun Kiara dan Tiara adalah saudara kembar, tapi sifat mereka jauh berbeda, bak langit dan bumi.
Penasaran dengan ceritanya?? baca yuk!
Ingat ya, ini hanyalah karangan fiktif semata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35 Nasehat Kiara Untuk Roni
Seperti janjinya tadi, begitu bel jam istirahat pertama berbunyi, Kiara langsung meninggalkan kelasnya lalu menuju ke salah satu taman sekolah dekat lapangan basket, yang ternyata Roni sudah sampai duluan di tempat itu beberapa detik sebelum Kiara datang.
"Kamu pingin ngobrol soal apa, Ron?" tanya gadis cantik tersebut setelah meletakkan pantatnya di kursi panjang di sebelah kanan Roni.
"Aku mau tanya serius sama kamu, Ki. Tolong kamu jawab jujur ya," jawab cowok ganteng itu.
"Kamu mau tanya soal apa sih, Ron? Kayaknya penting banget," Kiara sedikit penasaran.
"Kamu beneran cuma temenan sama si Andre? Dari gelagatnya kemarin Sabtu kayaknya dia suka sama kamu," Roni langsung ke intinya.
"Kalau aku sih cuma nganggep Kak Andre sebagai teman atau kakak, Ron. Aku gak punya perasaan suka ke dia," jujur gadis cantik itu.
"Beneran kamu cuma nganggep Andre sebagai teman atau kakak?" cowok tersebut bertanya sekali lagi karena ingin memastikan perasaan Kiara ke Andre.
"Beneran Roni," timpal Kiara dengan memberi penekanan pada jawabannya.
"Tapi kalau menurut instingku Andre itu suka sama kamu deh, Ki," ucap cowok tersebut.
"Kalau Kak Andre suka sama aku, ya itu haknya dia. Yang jelas saat ini aku gak punya perasaan apa-apa ke dia," terang Kiara sekali lagi.
"Jujur Ki hatiku sedih karena gak bisa pacaran sama kamu. Padahal aku beneran suka sama kamu. Baru kali ini lo aku suka sama cewek," Roni mengungkapkan isi hatinya yang terpendam sekian lama.
"Beneran Ron baru kali ini kamu suka sama cewek? Kamu gak ngibul kan?" gadis cantik itu sedikit kaget campur gak percaya dengan perkataan Roni barusan.
"Aku ngomong beneran, Kiara. Memangnya wajahku kelihatan kayak cowok tukang ngibul gitu?" cowok tersebut merasa jengkel karena untuk kesekian kalinya Kiara menganggap omongannya sekedar candaan.
"Ya maaf Ron, jaman sekarang kan memang banyak banget cowok model begituan. Lain di mulut lain di faktanya," kata gadis cantik itu apa adanya.
"Ya jangan disamaratakan juga, Ki. Masa' aku yang ganteng gini dibilang tukang ngibul sih," Roni kumat narsisnya.
"Tapi aku serius lo, Ki. Baru kali ini aku suka sama cewek, yaitu kamu. Entah kenapa dulu waktu aku baru ngliat kamu saja kayaknya kok langsung terpesona sama kamu. Kayak kepelet gitu," lanjut cowok tersebut terus terang.
"Omonganmu kok jadi ngelantur gitu sih, Ron. Pake kata kepelet segala. Aku kan gak pernah nge dukun," Kiara komplain.
"Itu kan cuma kiasan, Kiara. Kamu itu ih, gak bisa diajak ngomong slow," ujar Roni dengan mulut cemberut.
"Andai saja kita bisa pacaran, aku pasti seneng banget, Ki. Kita bisa keluar bareng, makan bareng, ngobrol yang lama atau melakukan kegiatan lain berdua. Tapi sayangnya impianku gak kesampaian," tambah cowok itu sendu.
"Kira-kira kalau aku datang ke rumahmu trus minta restu ke Mamamu agar kita disetujui pacaran gimana, Ki?" imbuh Roni yang membuat Kiara terperangah.
"Kamu sampek punya niat kayak gitu, Ron?" tanya gadis cantik tersebut.
"Iya lah Ki, soalnya aku beneran suka sama kamu. Aku gak pingin kamu direbut sama Andre tau," tegas cowok itu terang-terangan.
Teeet Teeet
Obrolan antara Kiara dan Roni terpaksa terputus karena bel masuk sudah berbunyi. Dengan segera mereka berdua kembali ke kelas masing-masing, namun sebelum mereka berpisah, Roni meminta Kiara agar menemuinya lagi di tempat yang tadi pada saat jam istirahat kedua untuk melanjutkan percakapan mereka yang belum tuntas.
Selama pelajaran berlangsung, pikiran Kiara sedikit terganggu dengan perkataan Roni tadi. Gadis itu tidak bisa membiarkan Roni ikut terjangkit penyakit bucin seperti kebanyakan anak remaja atau anak muda jaman sekarang. Kiara bertekad menyadarkan Roni sebelum cowok tersebut kebablasan.
"Kalau aku boleh kasih saran, kamu kalau suka sama cewek jangan terlalu berlebihan, Ron. Takutnya kalau perasaan kamu ditolak kamu nanti bisa kecewa berat trus berpengaruh ke studi dan prestasimu. Hargai masa depan kamu, Ron," Kiara mulai meluncurkan rencananya pada saat mereka kembali ngobrol di jam istirahat kedua.
"Tapi aku terlanjur suka sama kamu lo, Ki," protes Roni.
"Bucin itu gak baik, Ron. Bisa merugikan dan berbahaya. Di mataku, kamu itu bukan cuma cakep, tapi kamu juga punya beberapa talenta yang patut diacungi jempol. Jangan sampai masa depan kamu hancur berantakan gegara cinta yang gak kesampaian," gadis itu berusaha menyadarkan cowok tersebut.
"La terus aku mesti gimana dong, Ki?" keluh Roni.
"Ya kamu harus berusaha untuk mengendalikan perasaan sukamu ke aku, Ron. Kamu kan bisa mengalihkan pikiranmu dengan banyak baca buku, mendengarkan musik, nonton film, atau apa kek gitu," Kiara mencoba memberikan jalan keluar.
"Tapi rasanya sulit lo, Ki. Aku selalu terbayang-bayang sama wajahmu yang cantik bak bidadari," kata cowok tersebut sedikit puitis.
"Belum dicoba kok ngomong sulit duluan sih, Ron. Semangat dong. Yakinlah kalau kamu bisa," gadis cantik itu mulai merasa geregetan dengan omongan Roni yang dibumbui dengan per lebay an.
"Atau kamu cari cewek lain saja, Ron. Tuh si Vivi, dari dulu kan dia nguber-nguber kamu," Kiara sengaja berkelakar untuk mengalihkan bahan pembicaraan.
"Si Vivi kuntilini itu? Ish amit-amit deh. Ogah banget. Hiii. Hanya cowok gak waras saja yang doyan sama tu cewek gesrek," Roni bergidik ketika membayangkan Vivi.
"Jangan ngomong begitu dong, Ron. Kamu nanti bisa kemakan omonganmu sendiri lo," goda gadis cantik itu.
"Kemakan omonganku gimana maksudmu, Ki? Aku jadi suka sama si Vivi kuntilini begitu? Jangan sampek deh," sungut cowok tersebut.
"Di dunia ini kan banyak contohnya, Ron. Yang awalnya benci malah jadi cinta sampai di pernikahan," Kiara masih betah menggoda Roni.
"Sudah ah Ki, gak usah bahas soal cewek saraf itu lagi. Males aku," ujar cowok itu dengan wajah kecut.
"Gak nyangka ya, setelah akrab sama kamu, ternyata kamu ada sifat childis nya juga. Kukira kamu tipe cowok yang selalu cool," sindir Kiara.
"Masa' aku ada sifat childis nya sih, Ki?" cowok ganteng tersebut tidak percaya dengan penilaian Kiara.
"Bukan cuma childis sih menurutku, tapi juga doyan narsis, ngalem sama lebay," ucap gadis itu terus terang.
"Tapi aku kan juga ganteng, pinter dan berprestasi, Ki," Roni memuji dirinya sendiri karena ingin mengimbangi sindiran Kiara.
"Kamu beneran gak ada perasaan suka ke aku, Ki?" tanpa disangka cowok tersebut malah balik ke bahan pembicaraan awal yang membuat Kiara jadi jengkel.
"Gak ada," sahut gadis cantik itu mantap.
oga Tiara sadar kelakuan buruknya...
trimakasih dan salam sukses buat kalian 🙏