NovelToon NovelToon
The Shadow Of Doubt (Gracella)

The Shadow Of Doubt (Gracella)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Anak Kembar / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Afizah C_Rmd

Gracella Eirene, gadis pendiam yang lebih suka bersembunyi di dunia imajinasi, Ia sering berfantasi tentang kehidupan baru, tentang cinta dan persahabatan yang tak pernah ia rasakan. Suatu hari, ia terpesona oleh novel berjudul 'Perjalanan cinta Laura si gadis polos', khususnya setelah menemukan tokoh bernama Gracella Eirene Valdore. Namun, tanpa ia sadari, sebuah kecelakaan mengubah hidupnya selamanya. Ia terbangun dalam dunia novel tersebut, di mana mimpinya untuk bertransmigrasi menjadi kenyataan.

Di dunia baru ini, Gracella Eirene Valdore bertemu dengan Genta, saudara kembarnya yang merupakan tokoh antagonis utama dalam cerita. Genta adalah musuh tokoh utama, penjahat yang ditakdirkan untuk berakhir tragis. Gracella menyadari bahwa ia telah mengambil alih tubuh Grace Valdore, gadis yang ditakdirkan untuk mengalami nasib yang mengerikan.

- Bisakah Gracella Eirene Valdore mengubah takdirnya dan menghindari nasib tragis yang menanti Grace Valdore?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afizah C_Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 19

Grace dan Alzar terus mengobrol hingga lupa waktu. Mereka membahas dunia novel, komik, dan berbagai hal lainnya. Suara tawa mereka bergema di perpustakaan yang biasanya sunyi. Bahkan saat bel berbunyi, mereka masih asyik berbincang, seolah waktu berhenti untuk mereka berdua.

...----------------...

Pulang sekolah, Grace bersandar pada motor Genta, ponselnya masih berada di tangan, ia tidak peduli dengan keramaian di sekelilingnya. Suara motor dan mobil yang melintas bercampur dengan cengkrama teman-teman yang bersiap pulang sekolah. Namun, semua itu seolah tidak menjangkau Grace. Ia terjebak dalam dunianya sendiri.

"Hai Grace, lagi nunggu siapa?" sapa Alzar, tiba-tiba muncul di hadapannya. Grace menoleh, sedikit terkejut, tapi tidak mengubah ekspresi datarnya.

'Alzar, cowok di perpustakaan tadi yah, yang memiliki minat yang sama sama gue' batinnya, jantungnya berdebar kencang.

"Oh, Genta," jawabnya singkat, suaranya datar.

"Hah, Genta? Lagi nunggu Genta, ketua Geng The Phantom Black itu?" tanya Alzar, mencoba menggali lebih dalam. Alzar tersenyum menawan, matanya berbinar-binar menunjukkan rasa ingin tahu.

Grace hanya mengangguk. "Saudara kembar," jawabnya sambil menatap Alzar sejenak, lalu kembali fokus pada ponselnya. Ia sebenarnya tidak ingin Alzar melihat dirinya yang sedikit malu. "Kenapa memangnya?"

Alzar terkejut. "Wah, gak nyangka gue. Bukannya saudara kembar Genta itu Ratu Ice yah? Kok bisa jadi lo? Jangan bilang lo Ratu Ice itu?"

Grace mengangguk perlahan, "Iya."

'Shit, sialan. Siapa yang bakal nyangka cewek cantik, manis, dan menggemaskan di perpus itu si Ratu Ice? Tapi ini semakin menarik, heh' batinnya, tanpa disadari Grace, ia tersenyum miring, lalu dalam sekejap menjadi ceria.

Alzar menatapnya dengan rasa ingin tahu yang mendalam. "Gila, gak nyangka gue. Tapi lo benar-benar berbeda sih," katanya, matanya berbinar-binar.

"Hmm, emang kenapa?" tanya Grace, pipinya memerah, mencoba menghindari tatapan Alzar.

"Gak papa sih, tadi di perpus lo kelihatan beda sama sekarang, lo lucu apalagi pas bahas cerita novel semangat banget tuh," jawab Alzar, suaranya lembut dan menarik.

"Ehm, itu itu ah gimana yah," ucap Grace pelan merasa malu, apalagi liat wajah tampan Alzar.

Ucapan Grace terdengar lembut di telinga Alzar, melihat Grace menundukkan kepala dengan tangan tidak bisa diam memainkan handphone nya. Alzar merasa terpesona merasa lucu melihat kelakuan malu Grace, ia terkekeh. "Hahaha, oke oke oke. Gimana kalo kapan kapan kita ke toko buku nanti? Gue yang bayarin."

"Oke," jawab Grace senang, tetapi tetap bersikap tenang. Grace sebenarnya cukup tertarik dengan tawaran Alzar, tetapi ia berusaha untuk tidak menunjukkannya.

"Selain itu lo suka nonton film gak?"

"Suka, tergantung cerita nya aja," jawab Grace, matanya berbinar-binar.

"Oh, ya akhir pekan ini ada film romantis seru loh mau nonton bareng nanti gue pesenin tiket, sekalian ke toko buku gimana?" tanya Alzar, suaranya terdengar menyenangkan.

"Emang filmnya gimana?" tanya Grace, penasaran.

"Nih, lihat trailernya," ucap Alzar menunjukkan videonya pada Grace.

Grace mendekat, matanya tertuju pada layar ponsel Alzar. Alzar bisa melihat wajah Grace lebih dekat, memperhatikan pipi chubby yang memerah seperti buah apel matang, bulu mata panjang dan lentik yang bergetar lembut saat ia fokus, bibir tipis yang sedikit terbuka, memperlihatkan gigi putih bersih, dan aroma Lavender samar yang tercium dari rambutnya, seakan membuai Alzar dalam suasana yang menenangkan. Alzar menelan ludah, jantungnya berdebar kencang. Dia tak pernah menemukan gadis secantik dan semenarik Grace.

'Dilihat lebih dekat gini Grace makin cantik aja, aroma Lavender nya harum dan menenangkan' batin Alzar tersenyum.

"Wah, keren nih! Gue suka ceritanya!" ujar Grace, matanya berbinar-binar.

"Oke, deal! Nanti gue hubungi lo lagi ya," ucap Alzar, tersenyum menawan.

Alzar merasa terpesona oleh Grace, ia tak pernah menemukan gadis seunik dan semenarik Grace. Grace memiliki kepribadian yang kuat dan independen, tapi dia juga memiliki sisi yang lembut dan menawan.

Alzar ingin mengetahuinya lebih dalam, tapi dia takut menakutkannya dengan perhatiannya. Sejak pertemuan pertama mereka, Alzar sudah merasa tertarik pada Grace. Dia ingin memiliki Grace, ingin memperjuangkan perasaannya terhadap Grace. Tapi dia tahu bahwa Grace sudah memiliki Genta, dan dia takut menghancurkan hubungan mereka.

'Lo, harus jadi milik gue Grace' batinnya dengan posesif tersenyum miring.

Hingga pandangan matanya tanpa sengaja melihat dari kejauhan, Genta bersama Bella dan rombongannya. Genta berjalan dengan langkah santai, menggandeng mesra Bella. Di belakang mereka, Nara dan antek-antek Bella berjalan dengan penuh percaya diri, membuat suasana di sekitar mereka terasa menegangkan.

Alzar tersenyum miring. "Kayaknya Genta lagi mau nyamperin kita, nih. Gue permisi dulu, Grace. Mama gue udah nyuruh pulang. Nanti gue hubungi lo lagi ya? Biar kita bisa ke toko buku."

Grace mengangguk, matanya masih tertuju pada Genta yang semakin dekat. "Hmm, oke," jawabnya, tersenyum tipis.

"Nih, nomor gue," kata Alzar, sambil menyerahkan ponselnya kepada Grace. "Hubungi gue nanti."

Grace menerima ponsel Alzar, kemudian mengetik nomor teleponnya di ponsel Alzar.

"Oke, nanti gue kabari. Bye," ucap Alzar, lalu berjalan santai menuju motornya. Ia tidak menunjukkan rasa takut atau gugup, malah terlihat tenang dan percaya diri.

Alzar melambaikan tangan kepada Grace sebelum menghidupkan mesin motornya. Ia melirik sekilas ke arah Genta dan Bella yang sudah semakin dekat. "Sialan, Genta," gumamnya, lalu tancap gas meninggalkan sekolah.

Genta, yang baru saja sampai di depan Grace, mengerutkan kening. "Siapa itu, Grace?" tanyanya, nada suaranya dingin.

"Oh, itu Alzar," jawab Grace acuh tak acuh, matanya masih tertuju pada punggung Alzar yang menjauh.

Genta menatap tajam punggung Alzar yang menghilang di balik gerbang sekolah. "Alzar, si ketua basket itu, huh," gumamnya, suaranya berbisik, namun cukup keras untuk didengar Grace.

"Hmm, kenapa?" tanya Grace, sedikit penasaran.

"Nggak papa," jawab Genta, berusaha bersikap biasa. "Kamu mau pulang sekarang?"

"Iya, aku udah cape pengen cepat-cepat tiduran," jawab Grace, suaranya terdengar lelah.

"Oke," Genta mengangguk. "Kalian gimana?" tanyanya kepada rombongannya, menunjuk Arvan dan Bella yang berdiri di belakangnya.

"Kita pulang bareng aja, sampe rumah nanti malam ngumpul di basecamp," jawab Arvan.

"Iya, Bos. Gitu aja dulu," sahut Gilang, diangguki Lingga dan Javas menggelengkan kepalanya.

"Yank, aku ikut kamu ke rumah gak papa kan? Di rumah gak ada siapa-siapa," tanya Bella, menempelkan tubuhnya ke Genta.

"Iya," jawab Genta, menggelengkan kepalanya.

"Grace, gue ikut loh yah?" tanya Nara, mendekat ke arah Grace.

"Terserah, asal jangan ganggu waktu gue," jawab Grace, suaranya dingin, tanpa menoleh ke arah Nara.

"Oke, siap Bu Bos," jawab Nara, memberi hormat pada Grace.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Anonymous
n
Mehayo official
Aku jadi bener-bener terhibur ketika membaca cerital ini, terima kasih THOR!
Afizah_Rmd: sama sama senang rasanya cerita ku ini bisa menghibur mu..../Smile/
total 1 replies
grr_bb23
Ngangenin deh ceritanya.
Afizah_Rmd: makasih kak, maaf kalo ada yang salah kasih tau..../Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!