Menikah dengan orang kaya tidak membuat hati chika bahagia. setahun menikah yang chika dapat hanya hinaan dan juga cacian dari ibu mertuanya.
Suami yang seharusnya melindungi ini malah sebaliknya. Rendra tidak hanya menyakiti pisik namun ia juga melukai hati chika. setiap malam rendra akan tidur bersama kekasihnya, sedangkan chika hanya bisa meringkuk di kamar yang ukurannya 3x3.
.
.
.
Bagaimana nasib chika selanjutnya? apa chika akan bertahan atau chika akan menyerah dengan rumah tangga yang baru seumur jagung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19 MEX
" Rendra, bagaimana pertemuan kamu dengan pak susanto? " Tanya Ibu " Apa dia bertanya soal si benalu itu? " Kata ibu
Rendra duduk di sofa sambil melonggarkan dasinya " Aku bilang jika chika saat ini sedang kurang enak badan makanya tidak bisa datang. Untung saja pak susanto percaya " Keluh Rendra " Kita harus segera menemukan chika, bu. kalo tidak kita bisa bahaya "
" Wanita itu benar-benar menyusahkan, lagian kenapa juga dia harus kabur sih bukanya hidup di rumah ini sudah enak " Hardik ibu " Kalo ada dia kan rumah selalu bersih, lihat tuh baru di tinggalkan sehari aja rumah sudah seperti kandang sapi. Istri barumu juga hanya bermalas-malasan didalam kamar " adu ibu sebal.
" Vhey lagi hamil bu, wajar saja jika vhey bermalas-malasan di kamar lagian kan ada ibu yang bisa bantu vhey di rumah "
" Kamu pikir ibu ini upik abu hah!! Dari pada ibu di sini mending ibu pulang " Keluh ibu yang langsung mengambil tas lalu pergi.
Rendra melihat kepergian ibunya. rendra melihat rumah yang memang berantakan, dulu ketika chika masih ada rumah selalu bersih " Kamu pergi kemana sih chika, menyusahkan saja "
" Sayang.. Kamu sudah pulang? Bagaimana makan malamnya lancar? " Tanya vhey yang turun dari tangga.
" Kamu baru bangun? " Tanya balik rendra yang melihat vhey seperti baru bangun tidur.
" Setelah hamil aku jadi seorang pemalas sayang.. Bawaanya ingin tidur dan makan " Keluh vhey yang duduk di pangkuan rendra.
Rendra mengusap perut vhey yang masih rata " Sepertinya anak kita tau jika ia akan menjadi pewaris " Balas rendra
" Kamu benar sayang hahaha.. " Vhey tertawa mendengar ucapan suaminya itu " Oh iya sayang.. Aku pengen beli mobil baru dong, mobilku yang kemarin sudah ketinggalan jaman " Rengek vhey.
" Iyah besok kita beli tapi malam ini kamu harus puasin aku " Ucap rendra yang langsung di anggukan oleh vhey.
Di kosan chika sudah terbaring di atas sofa dengan menggunakan selimut tipis yang di berikan oleh riska. Karena merasa lelah chika pun langsung memejamkan kedua matanya namun ketika chika hendak masuk kedalam mimpi, chika merasa ada yang menarik selimut chika.
Kedua bola mata chika langsung membulat sempurna ketika melihat siapa yang sudah berdiri di depannya " Kak mex " Kaget chika.
" Ssuutt... Jangan berisik " Mex memberi kode kepada chika untuk diam
" Ngapain kakak ke sini? " Heran chika.
" Aku tidak bisa tidur, bisakah kamu menemaniku? " tatapan mex sangat berbeda dengan tatapan biasanya, tatapan mex membuat chika takut.
" Maaf kak, aku ngantuk. Jika kakak tidak bisa tidur, kakak bisa bangunkan riska " Tolak chika yang tidak ingin membuat riska salah paham.
" Riska sudah tidur nyenyak, ayolah lagian kamu juga belum tidur " Mex hendak mengelus pipi chika namum chika langsung menepis tangan mex.
" Jaga sikap kakak, aku ini sahabat kekasih kakak. Kalo kakak macam-macam aku akan teriak " Ancam chika
" Alah munafik kamu, lagian kamu sudah tidak gadis lagi " Mex mencoba meraih tengkuk leher chika namun chika berhasil menendang burung mex " Sialan " geram mex memegangi burung yang telah di tendang oleh chika tadi.
Chika langsung pergi dari kos-kosan riska dengan rambut yang acak-acakan, air matanya luntur " Hiks.. Kenapa nasibku buruk sekali " Gumam chika yang menghapus air matanya.