Chantika anak yang tidak diinginkan oleh ibu kandungnya dan di besarkan oleh ayah dan ibu angkat. setelah besar bertemu kembali dengan ayah kandungnya dan di amanahkan untuk mengelola perusahaan ayah kandungnya.
jatuh cinta kepada anak sahabat papi lalu menikah dan hidup bahagia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renav Renren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ngidam
Sepanjang perjalanan pulang baik Chantika maupun Deris terus saja mengulas senyumnya. Apalagi Chantika yang terus saja mengelus perutnya yang masih rata.
" Sayang kita mau memberitahukan kehamilan kamu ke orang tua kita kapan?." Tanya Deris.
" Gimana besok kita ajak mereka untuk makan malam bersama terus kita kasih tahu deh berita bahagia ini." Jawab Chantika.
" Boleh sayang, nanti Abang akan menelpon mereka." Ucap Deris.
" Oh iya sayang ada yang mau di beli nggak?." Tanya Deris.
" Kita ke minimarket dekat apartemen aja bang beli susu hamil."
" Oke "
Sesuai permintaan bumil sebelum sampai di apartemen mereka mampir dulu ke minimarket.
" Enaknya rasa apa ya bang?." Tanya Chantika yang sudah berada di depan deretan tempat susu ibu hamil di pajang.
" Terserah kamu sayang kan kamu yang akan minum." Jawab Deris.
" Tapi Chan bingung bang!." Yang langsung cemberut.
" Kalau nggak kamu beli semua rasa tapi yang kecil aja. Kalau kamu sudah tahu rasa apa yang paling kamu suka baru kita beli bungkus yang besar."
" Boleh.."
" Ya boleh dong sayang."
" Asik." Chantika pun langsung memasukkan Susu semua rasa ke dalam keranjang setelah mendapatkan izin dari suaminya.
Tapi ternyata Chantika tidak hanya membeli susu hamil namun banyak yang dia beli juga.
Esok harinya saat Deris ingin memberitahukan ke orang tua dan mertuanya kalau dia dan Chantika mengajak makan malam. Tiba-tiba Deris dan Chantika mendapat kabar tentang Luna, adiknya Bagas suaminya Zafira al-Fathir. Kalau Luna di jebak oleh orang di sebuah hotel setelah bertemu dengan deris dan Chantika.
Mendengar berita yang menimpah Luna membuat Chantika dan Deris mengurungkan niatnya untuk makan malam bersama. Akhirnya Chantika dan Deris hanya memberitahukan berita kehamilan Chantika hanya lewat sambungan telpon.
Chantika dan Deris juga menjenguk Luna di rumah sakit karena nggak enak dengan keluarga Luna. Kalau saja mereka berdua tidak mengajak ketemuan pasti Luna tidak mengalami masalah seperti ini.
Beruntung keluarga Luna tidak menyalakan mereka berdua.
***
Hari ini bunda Zahra datang ke kantor sang putri karena Chantika ingin di masakin ayam rendang dan juga puding bikinan bundanya.
Sampai di kantor putrinya , bunda Zahra sudah di tunggu oleh sang menantu di lobby.
" Assalamualaikum bunda, maaf jadi merepotkan bunda." Ucap Deris sambil mencium tangan bunda Zahra.
" Walaikum salam, nggak apa-apa nak! Bunda justru bahagia di repotin oleh calon anak kalian." Ucap bunda Zahra.
" Ya sudah, kita langsung ke ruangan Chantika aja bunda." Ajak Deris.
Keduanya pun langsung menuju ke ruangan Chantika.
Ceklek
" Assalamualaikum." Bunda Zahra dan Deris pun masuk ke dalam ruangan Chantika.
" Walaikum salam akhirnya bunda datang juga." Sambut Chantika bahagia.
Chantika pun langsung menyambut bundanya.
" Bunda bawain pesan kamu nih sayang, mau makan sekarang?." Chantika mengangguk.
" Tunggu dulu aku minta office boy untuk ambilkan piring dan sendoknya." Deris pun menghubungi pantry untuk membawakan piring dan sendok ke ruangan istrinya.
Tak lama office boy itu pun datang membawakan apa yang di minta oleh Deris.
Bunda Zahra pun langsung menyiapkan makanan yang dia bawa ke piring. Setelah itu bunda Zahra meminta putrinya untuk segera makan.
Bunda Zahra pun pamit ke sang putri setelah putrinya selesai makan tapi Chantika tak membiarkan bundanya pulang. Dan akhirnya Deris pun meminta istrinya untuk ikut pulang ke rumah bunda Zahra.
