kisah cinta dalam perjodohan, penuh luka dan air mata, hanya Demi mewujudkan wasian terahir dari kedua orang tuanya ia rela menikah tanpa cinta...
bagaimana. selajutnya apakah pernikahan dan juga cintanya bersambut atau hanya menambah luka di hatinya...
ikuti terus sahabat Nana imuet.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon salsabilaimuet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hati yang mulai mati
Falinda mengantarkan minuman, ia langsung kembali ke dapur dengan kerasan campur aduk. ingin mengusir ia tak bisa, karena ia sadar ia bukan istri yang sesungguhnya, hanya karena sebuah perjodohan, walaupun ia sah di mata hukum, tapi Tama tak pernah menganggap nya ada.. bahkan ia juga sering di abaikan..
"Heh,,, apa Tama akan lama pulangnya..." wanita yang duduk pun bertanya.
"Mungkin sebentar lagi." jawabnya.
Tak lama pintu terbuka, dengan wajah kekah Tama di kejutkan dengan sebuah suara dan langsung memeluk dirinya dengan erat,
"Sayang... Aku kangen." dengan manjanya langsung memeluk Tama.
Tama mematung saat dirinya dipeluk, ia juga bingung dengan kehadiran Jessica yang tiba-tiba.
falinda yang melihat itu hanya diam mematung dengan mata berkaca-kaca, bagiamana tidak di hadapannya ada wanita yang memeluk suaminya dengan sangat mesra, apalagi ia sadar falinda hanya sebagai istri status saja..
"Inikah mas, yang kamu bilang berusaha untuk mencintai aku, tapi apa, lagi dan lagi kamu mematahkan hati ini, apa tidak ada sedikit saja rasa di hatimu, minimal jagalah marwahmu." batin falinda sedih.
Tama yang terkejut langsung melepaskan pelukannya..
"Jessica sejak kapan kamu berada di sini.." Tama yang langsung mengajak duduk Jessica.
"Aku baru datang dan aku ingat jika kamu punya apartemen disini, aku langsung kesini saja, aku kangen tahu yank,, kamu ninggalin aku di luar negri sendiri," ucap Jessica yang manja.
"Maaf,, kamu tahu sendiri kan aku pulang juga karena orang tua aku.."
Tama menjalin hubungan dengan Jessica di luar negeri hanya untuk mengalihkan rasa kecewa terhadap falinda, tapi setelah ia kembali ia melupakan kekasihnya itu dan saat perjodohan itu ia mengambil kesempatan dengan balas dendam.
falinda yang melihat mereka begitu intim, falinda pun pergi ke kamar dan mengunci pintu, hatinya sakit, ia Tidak di kenalkan sebagai istrinya dan ia di anggap apa oleh Tama,,
"Segitu bahagia nya kamu mas berapa wanita itu, aku sadar aku tidak akan bisa membuat kamu mencintai aku lagi, mungkin di sisa umurku aku berharap jika kamu Tidak akan pernah menyesal akan mengenal diriku." guman falinda dengan air mata yang semakin deras.
Sebenarnya falinda malam ini jangan sekali mengungkapkan tentang sakitnya, tapi setelah ia melihat semua itu ia urungkan, ia sadar ia hanya istri di atas kertas saja, dan hanya sebagai istri pajangan di apartemen ini..
"Kukatakan aku yaallah, jujur aku tak sanggup, hanya tinggal beberapa bulan lagi, dan aku tidak akan menyusahkan mereka lagi .."
falinda juga mantap untuk tak menjalani kemoterapi, karena baginya hanya sia-sia bagiamana pun ia sudah tak punya tujuan lagi, ia sadar ia sudah lelah, dan ingin segera berkumpul dengan kedua orang tuanya, karena hanya mereka yang mampu menyayangi falinda dengan sangat..
Sementara di ruang tamu begitu menikmati pertemuan mereka seakan melepas rindu. Bagaimana Tidak tama berciuman mesra, saat sang kekasih memancing akan kerinduan yang lama, atas bisikan setan Tama lupa jika ia punya istri dan melupakan falinda begitu saja..
"Yank... Anterin aku pulang dong.." Jessica berkata manja dan bersender di dada bidang Tama..
"Sekarang.. "
"Hemb..."
"Ayo..."
Mereka keluar apartemen itu dengan bergandengan mesra.. Bagiamana pasangan yang lama melepas rindu, Tama sadar ia sudah menyakiti hati falinda tapi ia juga tidak berjanji, ia laki-laki, bahkan ia bisa memiliki istri lebih dari satu,,
Satu kalimat brengsek, baginya Jessica adalah pelipur laranya walaupun ada Miska yang selalu menemani tapi Jessica bisa membuat ia sedikit melupakan akan sakit hatinya . Hati manusia tidak ada yang tahu, terkadang ia bisa mencintai tapi juga bisa menyakiti..
Tama menemani sang kekasih hingga pagi, bahkan ia tak tahu jika falinda menahan lapar hingga pagi menjelang.
"Eeuggg." falinda terbangun dan ia belum keluar sama sama sekali dari dalam kamar karena ia menangis semalam..
Ia keluar dan melihat apakah suaminya sudah kembali, tapi saat melihat kamar sang suami masih tapi ia pun sadar mungkin mereka menghabiskan waktu bersama di apartemen wanita itu, hatinya begitu perih, bagaimana Tidak suaminya mungkin sudah melakukan butuh dengan wanita itu, hatinya tercabik akan kenyataan yang belum pasti hanya menduga-duga saja.
"Mungkin kamu akan bahagia dengan dia mas, mulai sekarang aku akan belajar untuk melupakan kamu, dan setiap apa yang kamu ucapkan adalah omong kosong belaka, karena bagiku omongan mu hanya angin lalu.." tekat falinda..
Tama terbangun dari tidurnya karena matahari yang sudah menebus jendela kamar apartemen Jessica...
"Hoammm..." Tama tersadar ia tidur di samping sudah ada Jessica yang memeluk dirinya dengan erat, semalam ia menemani wanita itu , dengan tak enak hati ia pun mengiyakan..
Tama pun bangun dari tidurnya ia langsung meninggalkan apartemen Jessica, saat ia teringat akan semalam mengabaikan istrinya, bukanya ia sudah berjanji untuk membuka hatinya dan tak menyakiti dirinya lagi, tapi apa, ia sudah melukai falinda lagi,,
Dengan terburu-buru ia langsung masuk kedalam apartemen yang sudah dalam keadaan tapi dan sepi...
"Falin... " teriak Tama yang mencari falinda..
"Apa ia sudah ke kampus ya.." batin tama yang tak menemukan falinda di mana-mana..
Tama langsung pergi ke dalam kamarnya dan langsung bersiap untuk pergi ke perusahaan.
Tama ingin sekali berbicara dengan falinda nanti dan akan menjelaskan, apa yang terjadi. tadi malam.
Iya harus segera bertemu dengan falinda, tekat Tama...
kl falinda ttp bertahan ya perempuan pling bodoh, bertahan krn cinta pa krn harta, secara kn suaminya kaya.
dinikahi lelaki kaya kl mkn hati tiap hari ya ogah lah, mnding cpt cerai upgrade diri jd wanita sukses, jd nnti bisa dpt jodoh yg lbih keren.
hidup cm sekali dah penyakitan mnding cerai sembuhin diri hidup bhgia paling tidak seandainya gk sembuh bisa menikmati hidup dng bhgia.