Yogi Wijaya seorang siswa yang cemerlang namun, dia bernasib sial lantaran kecelakaan dan mati otak sehingga membuat nya koma dalam waktu yang cukup lama.
Dokter Johan menyarankan untuk membawa kesadaran Yogi ke dunia game bernama The Forgotten Legend dengan mengunakan Dreamer, sebuah alat yang mana para pemain nya mampu masuk kedalam game.
Setelah itu, Yogi pun hidup sebagai Kazuya, NPC samurai yang memiliki rambut putih dengan garis merah.
Tidak hanya itu, Yogi yang dalam keadaan koma membuat nya tidak bisa log out seperti pemain lainnya.
Lalu, didalam game tanpa sengaja Yogi mendapatkan bug.
Bug System Skill Poin Balance: Unlimited.
Dan, inilah petualang dari Yogi di game The Forgotten Legend.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24 | Menyelamatkan Rena X Transmigrasi
...Menyelamatkan Rena X Transmigrasi...
Utusan adalah istilah yang diberikan oleh NPC kepada para pemain The Forgotten Legend. Mereka selalu menganggap bahwa para pemain dari TFL adalah utusan yang dikirim oleh Dewa atau dikirim oleh Raja Iblis karena sosoknya yang suka menghilang dihadapan mereka dan muncul kembali secara tiba-tiba.
...----------------...
...# [Av: Elsa] Hutan Timur (S3). 2 Agustus 2045....
Setelah lama Leveling di hutan timur ini, tiba-tiba datang sebuah misi FATE.
...Ding!...
...[FATE: Selamatkan para warga Desa Orc dari penculikan.]...
Melihat itu, aku hanya merespon satu kata.
"Lagi?"
Bukan kah, aku sudah menyelesaikan nya. Apa maksudnya?
Mungkinkah karena aku memakai Avatar yang berbeda?
Aku terus berpikir dan mencari jawaban namun, semua jadi pertanyaan yang lain.
Karena itulah, aku tanpa ragu menerima nya.
Sesaat kemudian, aku melihat Rena sedang berlari kencang dengan mengandeng seorang gadis kecil untuk menghindari kejaran dari Orc yang berada dibelakangnya dengan membawa kapak besar.
“Huwwaaa!” teriak Orc.
Gadis kecil yang mendengar suara orc, dia pun menoleh kebelakang dan membuat dirinya semakin ketakutan.
Rena menyadari itu dan dia melihat gadis kecil tersebut.
“Jangan melihat kebelakang!” ucap Rena.
Gadis itu pun menurutinya dan mereka terus berlari kedepan namun beberapa langka mereka tiba-tiba gadis kecil itu tersandung.
“Aw!” teriak gadis kecil.
“Shoko, kamu baik-baik saja?” teriak Rena yang memegang Shoko.
“Kak Rena!” teriak Shoko yang menunjuk kearah depannya dengan ketakutan.
Rena pun melihat kearah yang ditunjuk oleh Shoko dan dia terkejut disaat Orc sudah berada di dekatnya dengan ayunan kapak yang sudah berada diatas.
“Huwaaaaaa!” teriak Orc.
“Gawat!” teriak Rena.
Rena yang tidak bisa berbuat apa-apa, dia pun langsung memeluk shoko dengan erat dan menutup matanya.
Akan tetapi, aku menghentikan nya.
"Paralyze."
Dalam sekejap, pergerakan Orc berhenti dan tidak hanya disitu, aku merapalkan debuff lanjutan.
"Poison."
Karena efek racun, Orc itu pun keracunan dan mati.
Buk!
Mendengar suara wanita dan jatuh nya Orc membuat Rena memberanikan diri untuk membuka mata.
Aku pun menyambut nya dengan senyuman.
"Rena, kamu tidak apa-apa?"
Rena menoleh kearah Shoko yang mana Shoko tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Rena kembali melihat ku dan beranjak diri begitu juga Shoko.
"Terimakasih, Nona. Anda telah menolong kami. Tapi, bagaimana anda bisa mengenal saya? Padahal Nona baru bertemu dengan saya," ucap heran Rena.
Ucapan Rena itu membuat tersadar kalau aku keceplosan bicara saat memakai Avatar Elsa.
"Aku Elsa Ananta. Seorang pengembara dan jika kamu bertanya dari mana mengenal mu. Aku teman baiknya Kazuya dan dia sering menceritakan tentang mu."
"Benarkah?! Jika begitu, saya sangat senang bertemu dengan Nona Elsa," ucap Rena yang diakhiri dengan senyuman.
Aku pun membalas nya dengan senyuman.
Ahh ... Pada akhirnya, aku harus membuat cerita sendiri. Meski begitu, Rena terlihat percaya.
Tidak lama kemudian, Cena datang dari belakang.
"Rena, Shoko!" teriak Cena.
Cena pun berhenti di samping ku dan mempertanyakan keadaan Rena juga Shoko.
"Kalian baik-baik saja?"
"Iya. Kami baik-baik saja. Nona Elsa yang telah menyelamatkan kami," jawab Rena.
Shoko mendukung ucapan Rena dengan anggukan kepala.
Cena pun sontak melihat ku dengan tatapan heran. Namun, aku hanya tersenyum kecil dan memperkenalkan diri.
"Hei, aku Elsa. Seorang pemain yang sama seperti mu."
Cena yang memasang wajah panik sontak menenangkan diri.
"Saya Cena. Senang bisa bertemu dengan kakak."
Aku dan Cena pun saling bertukar senyum.
Setelah itu, Aku, Cena, Rena dan Shoko kembali ke desa.
...Ding!...
...[Selamat anda telah menyelesaikan misi FATE: menyelamatkan desa.]...
...[Selamat anda mendapatkan kotak hadiah merah.]...
...[Selamat anda telah naik level 12.]...
Melihat hadiah kotak merah, aku pun terheran. Mungkin ini salah satu dari sistem update yang baru.
Setibanya di desa, kami disambut hangat oleh para warga yang mana disana terlihat sudah tenang.
Aku merasa misi FATE yang ku terima sama seperti misi FATE ke Cena dan saling berhubungan.
Apakah ini juga salah satu dari sistem update yang baru?
Ditengah lamunan ku, tiba-tiba pemberitahuan yang lain datang.
...Ding!...
...[Event FATE:...
...Desa Shen telah hancur berantakan oleh Invansi Orc ke desa. Kamu memiliki pilihan FATE....
...1. (Elsa) Bantu warga desa Shen untuk memperbaiki desa seperti sediakala....
...2. (Kazuya) Ajak mereka untuk tinggal di kota Himetsu....
...Hadiah: ??? ]...
Lagi-lagi sistem game TFL membuat ku terheran.
Kenapa misi untuk Kazuya bisa ku terima?
Apakah sistem menganggap kalau Elsa dan Kazuya adalah satu?
Jika begitu, ini sangat menarik.
Untuk memastikan nya, aku memilih nomor dua.
...[2. (Kazuya) Ajak mereka untuk tinggal di kota Himetsu.]...
Lalu, aku pun menghampiri kepala desa disana.
"Semua. Perkenalkan. Aku Elsa Ananta, salah satu utusan dan petinggi dari Klan Himetsu."
Semua orang yang mendengar itu langsung terkejut tidak terkecuali Cena.
"Klan Himetsu?!"
"Bukan kah itu Klan yang sangat kuat dan makmur."
"Bahkan pemimpin mereka seorang Pahlawan Penyembuh."
"Tuan Kazuya juga telah menyelamatkan para gadis desa. Beliau dapat dipercaya. Saya jamin," respon Rena.
....
Begitu banyak pujian untuk Kazuya membuat ku merasa senang karena kebohongan ku berhasil mengecoh mereka termasuk Cena.
"Kak Kazuya ..." gumam Cena.
Respon itu membuat ku melanjutkan rencana.
"Bagaimana kalau kalian tinggal di kota Himetsu saja? Jika tetap tinggal di desa maka tidak menutup kemungkinan, para Orc akan menyerang kalian lagi. Bagaimana?"
Kepala desa dan lainnya pun saling berdiskusi. Lalu, mereka membulatkan keputusan.
"Baiklah. Jika diizinkan, kami akan tinggal," jawab kepala desa.
"Kalau begitu, ikuti aku! Aku akan mengantar kalian ke kota Himetsu."
Aku pun berbalik badan dan meluruskan tangan seraya berkata.
"Gate."
Sebuah lingkaran api muncul dengan pemandangan kota sakura didalam nya.
"Sekarang, ayo kita masuk!"
Dan, seluruh warga desa Shen berhasil transmigrasi dan berpindah tempat tinggal.
...Ding!...
...[Jumlah penduduk kota Himetsu telah bertambah: 30. Total Penduduk: 134.]...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
