"Aku bosan menjadi polisi pangkat ren dahan, jadi aku memutuskan untuk menikahi Senna demi naik pangkat. Dan maaf Nana, kisah kita selesai sampai di sini."
Nana begitu hancur ketika mengetahui bahwa Darius, sang kekasih meninggalkannya dan menikahi anak komandan mereka.
"Darius, padahal kita berjuang bersama untuk masuk kedalam dunia kepolisian ini, tapi demi pangkat kau meninggalkanku."
Satu tahun kemudian
Nana menatap tak percaya pada lelaki kaya di depannya, lelaki yang tiba-tiba mengajaknya menikah. "haruskah aku terima tawarannya untuk membalas Darius?"
Ikuti kisah mereka di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tampilan baru
"Hmm, aku akan memberikan resepsi yang besar karena ini juga keinginan putriku, kau tidak usah khawatir dengan menjadi istriku akan mendapatkan privilage yang luar biasa, ketika kau menikah denganku semua akan berubah. Semua pasti akan lebih menghormatimu."
Mata Nana berkaca-kaca ketika mendengar ucapan Jayden, lelaki di depannya ini benar-benar penolongnya. Tak pernah terbayangkan, hidupnya sebentar lagi akan berubah, hanya dalam sekejap Jayden bisa membuat impiannya menjadi nyata.
"Terimakasih Tuan Jayden." Nana membungkuk hormat sebagai rasa terima kasih, dan setelah itu wanita itu pun bergegas berbalik karena dia merasa tangisnya akan tumpah.
Ketika keluar dari rumah Jayden, tangis yang sadari tadi Nana tahan akhirnya tumpah, kali ini dia dia bukan menangis karena kesedihan, melainkan karena rasa senang yang luar biasa.
Berapa hari kemudian
Nana mematut dirinya di cermin, wanita itu memastikan tampilannya sudah rapi. Sadari tadi bercermin Nana tidak henti-hentinya berdecak kagum karena melihat penampilannya yang baru, dia hari lalu setelah pembicaraannya dengan Jayden Nana memutuskan untuk cuti selama dua hari.
Biasanya setiap cuti, dia tidak akan pernah diizinkan. Dengan alasan banyak pekerjaan, jika pun diizinkan itu harus dengan kondisi darurat seperti sakit dan lain-lain, tapi ketika dia mengajukan cuti dua hari lalu, atasannya langsung memberikan izin.
Dan kemarin, banyak sekali orang-orang datang ke apartemennya untuk memberikan pakaian. Awalnya Nana bingung dari siapa pakaian itu, tapi ternyata, Jayden yang mengirimkannya.
Sebenarnya selama ini Nana tidak terlalu memperdulikan penampilannya, karena tentu saja gajinya juga tidak seberapa, jangan kan membeli barang ataupun pakaian yang mahal, bisa makan dan membayar sewa apartemen saja itu sudah hal yang luar biasa Untuk Nana.
Jadi ketika dikirimi pakaian yang mewah oleh Jayden, tentu saja Nana senang. Dia tidak terlalu peduli tentang Fashion, yang terpenting dia nyaman dan kebetulan dia begitu cocok dengan pakaian-pakaian yang diberikan oleh Jayden, apalagi Nana tidak harus memakai seragam ke kantornya.
Setelah memastikan tampilannya rapih, Nana langsung mengambil kunci mobil kemudian dia mengambil tasnya lalu keluar dari apartemen, namun baru saja dia akan membuka pintu, ponselnya berbunyi. Hingga Nana langsung merogoh tasnya, kemudian dia langsung mengambil ponselnya dan ternyata yang menelepon adalah Jayden.
"Cepat turun aku menunggu di bawah, aku akan mengantarkanmu, Aku juga harus berbicara dengan pimpinanmu."
Nana hampir saja melepaskan ponsel dari tangannya ketika mendengar ucapan Jayden, rasanya dia ingin berteriak dengan kencang. Karena ketika Jayden mengantarkannya, semua akan melihat bahwa dia adalah calon istri lelaki hebat itu.
***
"Apa nanti di dalam aku boleh menggenggam tanganmu?"tanya Nana ketika mobil yang di kemudi oleh Jayden, ketika sampai di depan kantor tiba-tiba Nana menjadi gugup.
"Hmm, kita memang harus bergandeng tangan. Karena akan ada yang memotonya secara diam-diam dan aku akan mengirimkannya pada putriku."
Nana menghela nafas ketika mendengar itu, dan pada akhirnya Jayden pun turun dari mobil, disusul juga Nana yang ikut turun. Ketika mereka sudah turun dari mobil, Jayden langsung mengulurkan tangannya, hingga Nana dengan ragu menerima uluran tangan Jayden.
Dan tepat ketika mereka akan masuk ke dalam, pintu kembali terbuka dari dalam dan ternyata yang membuka pintu adalah Darius dan juga Sena Yang sepertinya akan keluar untuk mencari sarapan.
Keempatnya sama-sama menghentikan langkah mereka, ini seperti Dejavu untuk Nana. Beberapa waktu lalu, ketika dia pindah kembali ke kantor ini, dia masuk seorang diri dan yang membuka pintu adalah Darius dan juga Sena, dan sekarang keadaanya sama, hanya saja dia datang bersama Jayden.
Dalam sekejap Darius dan juga Sena terdiam ketika melihat Nana dan juga Jayden, tentu saja keduanya tahu siapa lelaki di depannya ini. Karena beberapa kali Jayden datang dan bertemu dengan jenderal mereka.
"Kalian tidak ingin keluar?" Tanya Jayden, karena Darius dan Sena menghalangi jalan hingga keduanya langsung tersadar, secara tidak sengaja Darius melihat ke arah bawah, lelaki itu tiba-tiba seperti orang linglung ketika melihat Nana menggenggam tangan Jayden.