Bagaimana jika seorang CLARISA ALANA XINDREA yang ceria akan orang sekitar, ramah dia akan bermanja pada orang terdekat nya, walau begitu dia seorang ahli beladiri, dan ber IQ di atas rata _rata, seorang Primadona , jangan lupakan paras nya yang amat sangat cantik dan imut menjadi incaran lelaki di Universitas nya harus mengalami transmigrasi..!!dan sial nya ia harus ber transmigrasi ke tubuh seorang cupu yang di benci oleh keluarga nya.. bernama AURORA
_______________________
dia AURORA LOVANIA ANDERSON seorang cupu yang menjadi bahan bahanan bully di sekolahnya , di benci oleh keluarga nya, tidak mempunyai teman,namun ada sesuatu yang ia sembunyikan, bagaimana jiwa Clarissa dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya...
up 3 kali satu minggu ya sayang...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
Happy Reading
*
*
*
Ceklek~
Terlihat kak Reached dan kak Sena, datang dengan raut wajah khawatir, mereka merasa cemas saat Aurora menelpon mereka, dan mengabarkan bawah ia masuk rumah sakit.
Tanpa fikir panjang Reached dan Sena segera bergegas ke rumah sakit, dan benar saja, Aurora ada di sana, dengan kepala yang di lilit perban, tangan di implus, tengah tersenyum ke arah mereka saat ini.
"Adek, sayang! " kata kak Sena, dengan nada cemas nya.
"Kan, apa kata kakak, kamu mending gak usah ikut dek, ginikan, luka, kakak udah gak enak hati. " kata kak Reached dengan khawatir.
"Mana yang sakit, hmm? " tanya nya lagi.
"Kak, hey, gak papa ko, adek sehat ini cuma luka kecil. " kata Aurora menenangkan.
Tak lama pintu kamar mandi terbuka, terlihat Xander dengan pakaian santai nya keluar dari sana, tadi Xander menyuruh bodyguard nya membelikan baju ganti untuk nya.
"Loh alex ada di sini juga. " tanya kak Sena.
"Iya kak. " jawab Xander seadanya.
Lalu Xander kembali berbaring di kasur Aurora, dia mengantuk sekarang, ingin tidur di pelukan gadisnya. Aurora yang melihat itu tersenyum lucu, ia mengelus kepala Xander lembut.
"Ck ck, di saat seperti ini pun kalian masih mengumbar kemesraan. " Heran Reached.
Aurora hanya cengengesan, menampilkan gigi kelinci nya, sedang kan Xander sudah tertidur damai, Reached dan Sena. Hanya menggeleng kan kepala. Mereka sudah terbiasa dengan sikap Xander itu.
Walaupun mereka dekat, tapi kadang-kadang Xander tidak memperdulikan sekitar, dia hanya ingin bermanja-manja dengan Aurora, jika pun datang ke monsion, dengan enteng nya Xander langsung datang ke kamar Aurora.
"Padahal baru dekat 2 minggu, tapi tingkah kalian seperti pasangan 2 tahun. " sindir Reached.
"Mas, sudah sudah, selagi tidak melampaui batas, tidak papa, lagian kamu lebih parah, dari Alex dulu saat mendekati ku. " balas Sena gemas.
Sedang kan Reached, sudah merenggut sambil memeluk Sena, Sena hanya terkekeh gemas melihat Reached yang merengut seperti itu, tidak papa, sekali kali suami nya itu tidak menampilkan wajah datarnya. Sedang kah Aurora sudah tertawa pelan, melihat kak Reached yang malu di sana.
"Sayang." protes Reached.
"Sudah lah, Aurora karena ada Alex, kakak tidak menginap ya, besok kakak ke sini lagi, membawa sarapan untuk kalian. " kata kak Reached.
"Iya kak, kan udah Aurora bilang gak usah dateng, kasian ka Sena dan baby, pasti kecapean. " kata Aurora.
"Kami khawatir dengan kamu dek, kamu itu pemata berharga bagi kami. " ucap Sena tersenyum lembut.
"Yaudah kakak, pamit, istirahat yang benar, jangan malem2 tidur nya, ya. " kata kak Reached.
Aurora mengangguk, sambil tersenyum, dia melambaikan tangan nya saat kakaknya pergi dari ruangan nya.
"Sayang jangan gerak gerak. " kata Xander, dengan suara lirih
"Ututu maaf ya. " kata Aurora gemas. Ia memeluk Xander yang tengah memeluk nya erat.
"Baby kenapa kamu sampai terluka.?" tanya Xander, dengan masih memeluk Aurora.
"Aku terluka, karna terpeleset jatuh saat mencari jejak, tadi malam." Jelas Aurora.
"Dan Soal kenzi, dia yang udah nolongin aku, pas jatuh dan bawa aku ke sini. " Jelas nya lagi.Xender yang mendengar itu semakin menempatkan kepalanya pada dada Aurora.
Aurora tau xender sedang menahan cemburu saat ini, ia pun mengusap lembut kepala xender yang ada di dekapan nya.
"Baby saya tidak suka melihat kamu dekat dengan dia. " Kata Xander teredam di dada Aurora, namun karna pendengar an yang tajam Aurora bisa mengerti apa yang di ucapkan Xander.
"Maaf, tapi kamu tau dari mana kalo aku sakit. " Ucap Aurora
"Saya mengetahui semua tentang mu baby," Ucap Xander dengan menatap mata Aurora.
"Iya si yang paling tau. " Jawab Aurora, ya Xander pasti dengan mudah mendapatkan informasi.
"Udah malem, waktu nya tidur. " ucap Xander memutuskan obrolan.
Setelah itu mereka memutuskan untuk tidur, karena waktu menujukan pukul 23:00, waktu nya Aurora untuk tidur. Sekarang giliran Xander yang mendekap Aurora, dan memeluk nya erat.
***
Aurora terbangun dari tidur nya, ia melihat ke arah jam dinding yang ada di ruang rawat nya, ternyata waktu masih menujukan pukul 04:45 waktu setempat.
Aurora menyamakan diri dalam dekapan hangat milik Xander, karena suasana pagi ini, begitu sejuk, Aurora memeluk erat tubuh laki-laki yang sudah mengisi kekosongan hatinya.
"Gila, kenapa ada manusia se ganteng kamu si!. " Gemas Aurora
Ia meletakan tangan nya di pipi Xander, dan mulai meraba dahi lalu turun ke mata , hidung lalu terakhir bibir tebal milik Xander. Seketika ia mengingat tentang first kiss nya yang di ambil oleh manusia ini.
"Aku gak tau kenapa, tapi kalo ada di deket kamu, aku ngerasa aman dan terjaga, kalo ada di deket kamu,Semua perlakuan kamu ke aku, membuat aku merasakan hangat, saat kamu selalu manggil aku,dengan panggilan alay menurutku." ucap Aurora terkekeh.
"Tapi,entah kenapa aku ngerasa bahagia saat ada di deket kamu, aku rasanya pengen egois buat ngurung kamu cuma buat aku. " Entah kenapa tapi kata kata itu tiba-tiba muncul di benak Aurora.
"Cara mu memperlakukan ku, meminta ijin pada keluarga ku, aku bahagia, sesuai janji ku, apapun yang kamu minta, akan ku Jawab dengan kata ya. " ucap Aurora.
Sebenarnya Xander sudah bangun lebih dulu tadi, namun ia kembali seolah-olah sedang tidur saat merasakan pergerakan Aurora. Ia tertegun mendengar perkataan Aurora, saat ini tak dapat di pungkiri hatinya yang begitu membuncah bahagia, mendengar itu semua.
"Apa perkataan mu bisa, ku percaya sayang. " ucap Xander. Mengagetkan Aurora yang dengan memeluk erat tubuhnya.
"Loh, kamu udah bangun. " kaget Aurora.
"Iya, soal ucapan mu tadi, aku tidak ingin kamu merasa terpaksa, melakukan nya sayang, aku masih bisa menunggu mu. " ucap Xander sambil mengecup rambut halus Aurora.
"Aku sama sekali tidak merasa terpaksa, kamu yang bersalah, telah memasuki hati ku, hingga hanya ada nama mu di dalam nya sekarang. " ucap Aurora menatap lembut Xander.
"Kamu, satu satu nya laki-laki yang aku cintai, di dunia ini, kamu sosok pertama yang memberi kan arti cinta untuk ku. " lanjut Aurora .
"Ini bukan karena janji, aku bersedia sepenuh hati, apapun dan kapan pun. " ucap nya lagi, dengan tersenyum lembut.
Xander yang mendengar itu tak dapat menahan senyuman nya, ia memeluk Aurora erat, beruntung nya ia, bisa mendapatkan hati gadisnya.
"Ucapan mu, tidak sesuai dengan umur mu sayang" kekeh Xander, gemas.
'Umur ku' batin Aurora menyendu.
Tiba-tiba ia merasakan tamparan keras pada hatinya, kenyataan pahit yang berusaha ia telan, Xander mencintai raganya, raga Aurora bukan dirinya, sosok asing yang menumpang pada raga Aurora, jiwa Clarissa.
Aurora menangis dalam diam, di dekapan Xander, kenyataan yang coba Aurora kubur, menjadi boomerang untuk nya, Xander dia mencintai raga Aurora, bukan dirinya.
Xander yang merasakan tubuh Aurora bergetar pelan, pun keheranan, kenapa dengan gadisnya apakah dia sedang menangis, tapi baru saja Aurora memberikan kata kata manis untuk nya.
***