NovelToon NovelToon
Pewaris Tak Terlihat

Pewaris Tak Terlihat

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4M
Nilai: 4.5
Nama Author: Turyana affandi

Tak di pandang di tempat iya berada sebelumnya. Namun keberadaannya saat ini mampu membuat orang lain mengejar-ngejarnya. Berawal dari kesalahan orang tua yang membuatnya harus hidup di antara garis kemiskinan. Di hina oleh orang lain dan di rendahkan oleh kekasihnya sendiri.

Tiba-tiba sang kakek datang ketika cucu nya benar-benar dalam himpitan rasa malu dan kesal.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat dan alur cerita itu bukanlah hal yang sebenarnya.

Salam Halu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Turyana affandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Informasi

"Boleh aku menanyakan satu hal? " tanya Arsa kepada lelaki di depannya itu.

"Silahkan tuan muda, apapun bisa anda pertanyakan" jawab Lelaki itu dengan sangat hormat.

"Apa yang terjadi jika perusahaan Kendi Grub memutuskan kerjasama dengan keluarga Lesmana? " Tanya Arsa dengan penuh harap.

"Saya yakin keluarga Lesmana akan kehilangan sumber penghasilan utamanya, mereka akan hidup dalam kemiskinan, akan sengsara dan menderita. Mereka sangat menggantungkan hidup kepada Kendi grub" Jawab lelaki itu lagi.

'Wah... Benarkah? " Arsa merasa tak percaya dengan apa yang di dengarnya. Arsa merogoh sakunya lalu mengambil beberapa segepok uang berwarna  merah, lalu enyerahkan kepada lelaki yang telah memberinya informasi itu.

"Berapa harga satu gelas jus di sini? " Tanya Arsa setelah uang yang di pegangnya di berikan kepada lelaki di depannya.

"Jus ini grartis untuk anda tuan" Ucap orang tersebut kepada Arsa. Bagaimanan tidak iya mengatakan jika jus itu gratis. Meskipun Arsa menggunakan pakaian yang sangat sederhana, namun lelaki itu sudah menerima beberapa juta dari Arsa yang terlihat biasa saja. Lelaki itu sangat yakin jika Arsa bukanlah orang sembarangan.

"Terima kasih "Ucap Arsa. Iya langsung keluar dari tempat itu. Sungguh, Arsa sangat tidak menyukai tempat itu. Namun di saat iya akan melangkah pergi, iya mendengar suara seseorang yang sangat iya kenali. Seorang wanita yang sudah berusaha membelanya. Mencegah di bajingan Bayu itu untuk menghanjarnya. Talita Olivia, akan menyayikan sebuah lagu. Arsa memutuskan menghampiri Talita yang akan menyanyi. Menurut Arsa, lagu yang di bawakan oleh Talita adalah sebuah lagu yang bagus, namun tidak tahu mengapa orang-orang di sana malah meneriaki perempuan itu.

"Ini tidak bisa di biarkan" Gumam Arsa ketika melihat kejadian tersebut.

"Talita... Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini " panggil Arsa. Disaat Talita menoleh, iya sangat terkejut dan panik dengan apa yang di lihatnya.

"A.. Apa yang anda katakan, aku bukan Talita seperti yang kamu sebut barusan" Talita mencoba untuk menghindar dari Arsa.

"Arsa, kenapa kamu bisa ada di sini? " Tanya Talita dengan kekhawatiran yang membuncah di dalam hati dan fikirannya.

"Aku tidak tahu apa ini adalah sebuah kebetulan karena aku bisa bertemu denganmu di sini. Tapi, aku tidak salah kan jika kamu adalah Talita Olivia? " tanya Arsa dengan santai. Dan pertanyaan itu benar-benar membuat Talita mati kutu.

"Oh iya, tentang kejadian di kelas tadi, aku mengucapkan banyak terima kasih kepadamu yang sudah membantuku. Maukah kamu aku traktir sebagai ucapan terima kasih? " Tanya Arsa kepada wanita cantik di depannya itu.

"Maaf Arsa, aku tidak bisa. Kalau kamu ingin berterima kasih kepadaku, cukup kamu tidak memberitahu orang-orang tentang aku yang saat ini ada di sini" Ucapan Talita terdengar seperti orang memohon di telinga Arsa.

"Aku sedangn butuh uang' Ucap Talita kembali.

"Tenang saja, aku bukan orang yang suka bergosip ria" jawab Arsa.

"Tapi, kalau aku boleh tahu, kenapa kamu ada di sini? " tanya Arsa kembali.

"Aku sedang kehabisan uang. Tak ada pilihan lain ketika seseorang menawariku untuk bekerja sebagai penyanyi di sini. Kamu tahu kan bagaimana kalau kita kehabisan uang? " jawab Talita sambil menunduk.

"Aku tahu, tapi tidak seharusnya kamu berada di tempat seperti ini Talita" ucap Arsa lagi.

"Terima kasih atas perhatianmu Arsa. Tapi selama aku bekerja di sini, aku baik-baik saja" Jawab Talita.

"Talita... Apa yang kamu lakukan. Cepatlah menyanyi lagi" Ucap seseorang yang terdengar sangat keras. Dan ternyata itu adalah manager cafe tersebut. Talita hanya mengangguk dan menuruti apa yang di katakan oleh meneger cafe tersebut.

"Dia tidak akan menyanyi lagi" Ucap Arsa dengan tegas.

"Memangnya kamu siapa yang berani-beraninya mengatur dia. Apa yang dia lakukan tidak ada hubungannya dengamu. Keluarlah dari cafe ini karena kamu tidak bisa berbuat seenakmu" ucap Manager tersebut dengan nada marah. Tiba-tiba, Arsa merogoh sakunya. Dengan cepat iya mengambil uang dan menyebarkan hingga ke semua ruangan cafe tersebut.

"Apakah ini cukup untuk membeli keputusanmu. Serta membiarkan Talita tidak menyanyi lagi? " Ucap Arsa dengan suara yang terdengar sangat dingin.

"Aku tanya sekali lagi kepadamu, apakah uang ini cukup untukmu membiarkan Talita pergi dan sini? " Sekali lagi Arsa melemparkan satu gepok uang lembaran berwarna merah ke wajah manager tersebut.

"Cukup" dengan suara gugupnya, manager tersebut menjawab apa yang di katakan oleh Arsa.

"Ambil semua uang itu dan biarkan Talita pergi dari sini" Ucap Arsa dengan sangarnya. Manager tersebut sudah tidak peduli lagi jika Talita pergi dari sana. Yang terpenting baginya adalah uang. Dan dia sudah mendapatkan banyak uang dari lelaki yang tak di kenalnya tersebut. Yang ada di dalam fikiran manager tersebut adalah, Arsa adalah orang yang terlihat sangat sederhana dan biasa, tapi iya memiliki uang yang sangat banyak. Tapi iya juga tak perduli dengan Arsa, karena yang terpenting baginya adalah uang.

"Biarkan Talita pergi dari sini, dan jangan biarkan dia kembali lagi" ucap Arsa dengan marah. Begitu sudah selesai berbicara, Arsa menarik lengan Talita dan membawanya keluar dari cafe.

"Arsa, dari mana kamu bisa memiliki uang yang sangat banyak. Kamu tidak melakukan pekerjaan yang melanggar hukum kan? " Tanya Talita dengan penasaran saat mereka berdua sudah berada di luar cafe.

"Jika aku mengatakan bahwa aku adalah cucu daru Andi Sudiryo, apakah kamu akan percaya? " Ucap Arsa dengan hati yang sedikit dongkol.

"A..Apa? Kamu cucu Andi Sudiryo? " Tanya Talita dengan sangat terkejut.

"Talita, dengarkan aku... Kalau kamu tidak percaya dengan apa yang aku katakan, kamuboleh menganggap aku kaya karena sedang memenangkan undian berhadian milyaran rupiah" Ucap Arsa. Kemudian Arsa mengambil uang di sakunya lagi dan memberikan kepada Talita.

"Ambil uang ini untuk semua kebutuhanmu, dan jangan pernah kembali bekerja di tempat seperti ini lagi" Ucap Arsa.

"Tidak Arsa, aku tidak ingin berhutang terlalu banyak kepadamu. Aku tidak bisa mengambil uang ini" Ucap Talita. Dan dengan cepat, iya mengembalikan uang tersebut kepada Arsa. Namun Arsa bahkan tak menyentuhnya sama sekali.

'Jangan menolak Talita. Aku tidak ingin kamu merasakan apa yagn pernah terjadi kepadaku. Dunia ini sangat tidak adil bagi orang-orang yang tak beruang. Cukup aku saja yang merasakan pedihnya di dunia ini" ucap Arsa sambil tersenyum.

"Jangan khaatir, aku tidak akan memberitahu siapapun tentang kejadian malam ini" Ucap Arsa, dia langsung berbalik dan pergi meninggalkan Talita yang masih mematung di tempat tersebut dengan memegang uang yang baru saja di berikan Arsa kepadanya.

Saat Arsa sedang mencari taksi untuk mengantarkannya pulang, terlintas di dalam fikirannya untuk memiliki sebuah mobil.

"Akan sangat memudahkan bagiku kalau aku memiliki mobil. Lagiain aku ini cucu orang kaya, tidak akan sulit untukku membeli sabuah mobi" Gumam Arsa. Dan di saat sedang bergumam sendiri, sebuah mobil berhenti di depannya. Seseorang dari dalam mobil keluar. Lelaki berpakaian hitam itu tiba-tiba mendekati Arsa dan menyeretnya ke dalam mobil.

"Siapa kalian? " tanya Arsa berusaha tenang.

"Tidak penting kamu tahu siapa kami. Jangan khawatir dan takut seperti itu. Kami hanya akan membawamu ke kandang harimau dan menjadikan santatpan mereka" Ucapsalah satu dari ke 4 lelaki bertubuh kekar yang membawanya. Arsa tidak tahu bagaimana membela dirinya sendiri.

"Apakah kamu di suruh oleh Indra atau Lesmana? " Tanya Arsa dengan rasa khawatir yang masih bersemayam di hatinya.

"Diam amu, jangan banyak omong" Bentak seseorang lagi.

"Aku tidak tahu berapa banyak uang yang di berikan oleh orang yang menyuruhmu itu, tapi aku akan membayarmu lebih mahal dari apa yang yang di berikan orang tersebut" Ucap Arsa mencoba bernego dan tidak menyerah.

"Orang yang menyuruh kami memberi kamu uang sebanyak 10 juta, kalau kamu mau selamat, aku minta 2 kali lipat dari apa yang di berikan oleh orang tersebut, 20 juta" Ucap lelaki botak di depan Arsa.

1
Puspa Veda
kenapa arsa jd bego ya .... nyamar koq banyak bacot
Saipul Bachri
belum up lagi ya thor
Saipul Bachri
smangat thor, lanjut terus
Neng Khoyah
mana lanjutan nya Thor ....penasaran nih
Neng Khoyah
lanjut Thor ....cerita nya tambah seru ....
Muhammad Nizam
pisah
Azril Parmen
Luar biasa
Randy
jd kurang menarik alur cerita nya jd nyimpang/Smug/
Randy
nda seru thor bukanx sma talita malah sma rita yg gila harta hmmm dijebak pula
wantaya
harusnya memang jadi dua novel meski saling terhubung,namun alur,klimaks ,anti klimaks,dan endingnya harus berbeda,jadi pembaca merasa membaca dua novel yang berbeda
Joni S Hasibuan
Buruk
Randy
thor saran thor coba arsa dilatih bela diri thor biar ada bekal tuk jaga diri mya thor tanpa harus bergantung sma pelindungx thor past tambah keren tuh thor n wasis pun tambah kesel/Facepalm//Facepalm/
Den Mas Har
sak karepmu wes koe penting bahagia
Den Mas Har
sak karepmu wes,seng penting koe bahagia/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Randy
hahaha itulah akibat serakah,sombong n merasa paling unggul akhir nya senjata makan tuan haha kena strokk berat dah wasis/Facepalm//Facepalm//Facepalm/lanjutkan thor gaskennn
Mbah Kung
kok macet... semangat thor
Syahrizal
Luar biasa
Msntan 99
pisah
Randy
/Grin//Grin//Facepalm/kocakk.belum kena ulti ud gemetaran mngkax jgn sombong kena mental.gk tuh
muhammad aiman ridzwan
setuju.. pisahkan novel.. jadikan 2 novel kayak judul novel "suami di anggap miskin" dan "mereka tidak tahu aku kaya".. kedua novel tu bersambung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!