NovelToon NovelToon
Morning Dew

Morning Dew

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Harem / Romansa / Penyeberangan Dunia Lain / Kontras Takdir
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Vidiana

Yuki berusia lima belas tahun, ketika Dia menemukan rahasia mengenai asal usul ibunya yang selama ini terpendam rapat di sebuah kamar tertutup yang ada dalam rumahnya. Namun yang tidak Dia sangka, rahasia itu merubah masa depan dan kehidupannya.

Pertemuan kembali dengan Ayahnya dan jati dirinya mulai terkuat seiring dengan rentetan bahaya dan kematian yang mengikuti langkahnya.

Saat akhirnya Yuki menemukan cinta dari seorang Bangsawan, akankah Yuki akan tetap mengikuti takdirnya ?. Bahkan ketika Dua orang Pangeran mulai membayangi hidupnya. Memaksa Yuki untuk menjadi milik Mereka. Sang Bulan di malam musim dingin, ataukah Sang Mentari pagi di musim semi ?

Ikutilah kisahnya dalam Morning Dew Series

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3

Kelas sangat ribut siang ini karena ada rapat guru mendadak di sekolah. Jadi Pak Guru hanya memberikan tugas untuk dikumpulkan sebelum jam pulang. Alhasil, setelah beberapa murid pintar menyelesaikan tugas tersebut, murid lain yang telah menunggu akan bekerja sama dengan baik, bahu membahu untuk menyalin jawaban Mereka. Setelah semua tugas selesai, dan jam pulang masih cukup lama. Keributan di dalam kelas tidak terhindarkan.

Beberapa anak berkelompok bermain gitar. Ada yang bercanda dan membuat konten dalam media sosial Mereka. Anak-anak gadis beberapa sibuk merapikan make up Mereka yang Mereka sembunyikan di suatu tempat, jika sewaktu-waktu ada razia.

Yuki menutup kotak makannya. Dia duduk bersama sahabatnya yang sibuk memainkan handphone disebelahnya. Karena pagi ini Dia hanya memakan sepotong roti bakar dengan selai dan segelas susu, Yuki sudah merasa lapar sebelum jam makan siang.

Yuki merasa lelah. Badannya terasa pegal semua. Dia berencana cepat pulang dan tidak ingin mampir kemanapun hari ini. Dia butuh istirahat. Selain itu, Yuki sangat mengkhawatirkan Bibi Sheira. Dia sangat aneh saat Yuki meninggalkannya tadi. Wajah Bibi Sheira seperti melihat hantu. Yuki sempat mengomentari hal tersebut bersama Phil di perjalanan Mereka. Dia menanyakan kepada Phil apakah Mereka perlu kembali untuk mengecek keadaan Bibi Sheira. Tapi Phil menjawab tidak perlu, Dia akan menelephon Bibi Sheira begitu mengantar Yuki ke sekolah.

Sampai saat ini tidak ada kabar apapun baik dari Phil maupun Bibi Sheira. Jadi Yuki beranggapan tidak ada masalah dan Bibi Sheira baik-baik saja. Tapi…Yuki berpikir lagi untuk menghubungi Bibi Sheira terlebih dahulu.

Dia mengambil handphone miliknya di laci meja. Dan mulai mengetik pesan untuk Bibi Sheira.

“Bibi, Kau sedang apa ?”

Dia baru saja mengirimkan pesan ketika seorang gadis menepuknya dari belakang. Penuh semangat. “Yuki apa Kau sedang sibuk hari ini” tanya sahabatnya yang duduk di belakangnya.

“Aku belum tahu, Ada apa ?” Tanya Yuki sambil membalikkan tubuhnya menghadap Haswa. Bersamaan dengan itu, Handphone di tangannya bergetar. Terlihat notif pesan balasan dari Bibi Sheira. Yuki menunduk untuk membaca pesan.

“Aku ada di rumah, Kenapa Kau bisa bermain Handphone, Kau tidak belajar ?”

“Kelas kosong. Semua guru rapat hari ini. Apa Kau baik-baik saja ?” Yuki kembali membalas pesan dari Bibi Sheira.

“Hari ini klub basket akan membuat acara perpisahan untuk anggota yang ada di angkatan Kita, sekaligus merayakan kemenangan Mereka dalam pertandingan antar sekolah bulan lalu. Mereka mau mengundang Kita untuk ikut acara karaoke bersama. Apa Kau mau pergi ?” Haswa Menatap Yuki penuh harap. Yang di tatap hanya menghela nafas pelan.

Klub Basket

Yuki tidak ada masalah pribadi dengan klub tersebut. Tapi sebisa mungkin Dia tidak ingin terlibat dengan kegiatan klub itu. Bukan tanpa sebab, di klub itu ada Raymond Gernadus. Kapten klub basket yang mempunyai banyak prestasi. Raymond adalah mantan pacar Yuki ketika Mereka duduk di bangku kelas 2 SMP. Dan Yuki sangat yakin, Dia yang menyuruh Haswa untuk mengajak Yuki.

Sebenarnya tidak ada masalah dengan Raymond. Cowok populer di sekolah. Memiliki perilaku yang baik, pintar dan dari keluarga terhormat. Tapi tampaknya semua itu tidak cukup meluluhkan hati Ibunya. Ketika Yuki memperkenalkan Raymond pada Ibunya sebagai pacar, Ibunya langsung menolak dengan alasan Mereka masih terlalu kecil untuk berpacaran. Ibunya melarang keras Yuki untuk berhubungan dengan lawan jenis dalam arti khusus.

Awalnya, Seperti anak muda pada Umumnya. Yuki melawan Ibunya dengan diam-diam masih berpacaran dengan Raymond. Namun Hubungan Mereka berakhir lima bulan kemudian akibat perselingkuhan kecil yang dilakukan Raymond.

Tapi Yuki tidak sepenuhnya menyalahkan Raymond, Ibunya terlalu keras pada Raymond. Yuki juga sadar, perkataan Ibunya ada benarnya. Mereka masih kecil dan labil. Jadi, ketika dua bulan setelah Mereka putus Raymond dikabarkan berpacaran dengan gadis lain di kelasnya. Yuki dengan lapang menerimanya.

Yuki ingat, Dia menangis semalaman ketika Dia putus dan ketika Dia mendengar Raymond berpacaran dengan yang lain. Beruntung saat itu ada Phil dan Bibi Sheira yang menghibur Yuki.

Namun sayangnya, Ketika Yuki sudah bisa melepaskan perasaannya. Raymond justru meminta kembali berpacaran dengan Yuki. Yuki sudah menolak. Tapi Raymond tidak menyerah dan terus dengan gencar mendekati Yuki. Raymond berusaha dengan keras untuk memperbaiki hubungannya dengan Yuki. Apalagi sebentar lagi Mereka akan naik menjadi murid SMU. Nilai sudah keluar dan tinggal menunggu upacara kelulusan. Mereka di sekolah hanya untuk menyelesaikan sisa tugas yang belum selesai. Yuki tetap bertahan pada pendiriannya, tidak perduli bagaimana Raymond berjuang untuk mengembalikan kepercayaan Yuki. Dia menolak Raymond baik secara halus maupun tegas. Tapi Raymond tidak peduli. Bahkan ketika apa yang dikhawatirkan Yuki terjadi.

Gadis yang menjadi pacar Raymond, pernah datang menemui Yuki. Dia bersama teman-temannya datang merundung Yuki karena menganggap Yuki telah merusak hubungannya dengan Raymond. Hanya karena Raymond dan Yuki berada dalam satu kelompok diskusi untuk pengambilan sekolah lanjutan. Padahal semua itu bukan atas kemauan Yuki. Kelompok tersebut ditentukan sendiri oleh wali kelas Mereka.

Mendengar Yuki di rundung, Raymond sangat marah dan kabarnya Dia langsung memutuskan gadis itu dengan kejam. Tapi meski begitu, Yuki tetap menolak Raymond.

Notif kembali muncul di layar Handphone milik Yuki. Yuki langsung membuka dan membacanya sejenak. Kemudian dengan memasang ekpresi tidak berdaya, Dia menunjukan pesan yang dikirimkan Bibi Sheira pada Haswa. “Maaf, Tapi Aku tidak bisa pergi sekarang. Kau lihat, Bibi Sheira menyuruhku segera pulang sekarang. Sepertinya ada masalah serius di rumah”

Yuki tidak menunggu Haswa membalasnya. Dia segera bangkit dan membereskan barang-barangnya. Bibi mengirimkan pesan lagi, memberitahu Yuki bahwa Bibi Sheira sudah menelephon wali kelas untuk meminta izin agar Yuki bisa pulang dengan cepat. Dia mendesak Yuki agar mau pulang sesegera mungkin.

Yuki selesai membereskan barang dengan cepat. Setelah berpamitan dengan sahabatnya Dia menuju pintu keluar. Ketika keluar, Dia nyaris bertabrakan dengan Raymond yang langsung membuat heboh seisi kelas yang melihat. Yuki bersikap biasa. Dia hanya menganggukan kepala menyapa Raymond tanpa suara. Mengabaikan sorak-sorak dibelakangnya.

Hubungan Kami sudah berakhir bisik gadis itu pada dirinya sendiri.

...****************...

Bibi Sheira masih menangis. Dia meringkuk disamping suaminya yang saat ini memeluk tubuhnya yang gemetaran dengan lembut.

“Hentikan tangisanmu, Jika Yuki melihatmu begini, Kau akan menakutinya” tegur Phil sembari membelai punggung Bibi Sheira.

Bibi Sheira mengangguk, Dia mengusap air mata di wajahnya dengan tissue yang disodorkan Phil.

Benar, Dia tidak boleh menangis. Bukankah hari ini adalah hari yang dinantikan. Sudah lima belas tahun lebih Mereka menanti saat ini tiba. Jadi, ketika hari itu akhirnya datang, tidak ada yang perlu ditangiskan.

Orang itu bahkan membebaskan dan membiarkan tetap tinggal di sini. Dan orang itu juga tidak membunuh suaminya untuk menjaga kerahasiaan. Yuki akan aman disana.

Berbagai pikiran mengelayutinya. Air matanya kembali tumpah.

Terdengar suara berderit dari arah gerbang yang didorong dari luar. Phil menjulurkan kepala untuk melihat dari tempatnya duduk. Jendela didepannya tepat menghadap ke arah gerbang. Yuki masuk kedalam. Dia kembali menutup gerbang. Wajahnya tampak heran ketika melihat mobil Phil sudah terpakir di tempatnya.

Dengan langkah cepat Dia berjalan menuju teras. Tak lama, Pintu ruang tamu terbuka. Yuki tertegun ketika menemukan Bibi Sheira dan Phil sudah duduk di ruang tamu seolah memang sudah menantinya. Wajah Bibi Sheira sembab menandakan Dia sudah cukup lama menangis.

“Bibi ada apa ?” Tanya Yuki langsung, dengan panik Dia berlari menghampiri orang tua angkatnya. Bibi Sheira begitu melihat Yuki, tidak mampu lagi membendung perasaannya. Dia orang yang pertama Kali mengendong Yuki ketika Dia baru dilahirkan. Dan merawat Yuki semenjak itu sampai sekarang. Baginya Yuki sudah seperti anaknya sendiri. Bibi Sheira langsung berdiri. Memeluk Yuki erat sambil menangis. Yuki menatap Phil tidak mengerti. Dia memutuskan untuk menunggu Bibi Sheira tenang karena Phil tidak mengatakan apapun padanya.

Sepuluh menit kemudian, Bibi Sheira mulai tenang. Dia menghapus air matanya, menggandeng tangan Yuki lembut.

“Ada yang ingin Bibi tunjukan padamu, Ayo ikut” Yuki ditariknya untuk mengikuti Bibi Sheira. Phil ikut berdiri dan mengekor di belakang keduanya. Phil menghindari tatapan mata penuh tanya dari gadis didepannya. Yang berkali-kali mencuri pandang ke arah Phil untuk meminta penjelasan.

Mereka naik ke lantai dua.

Yuki terkejut ketika Bibi Sheira membawa Mereka di depan pintu kamar yang selama ini dilarang Yuki untuk memasukkinya. Entah dari mana, ada dorongan yang sangat kuat dari dalam diri Yuki untuk masuk kedalam kamar. Yuki memandang Bibi Sheira yang menatap lurus ke depan dengan pandangan tidak mengerti.

Bibi Sheira mengulurkan tangan untuk membuka pintu yang ternyata sudah tidak terkunci. Seketika angin dingin menghembus kearah Mereka bertiga.

1
CaH KangKung,
👣👣
Dewi hartika
siip thoorrt di tunggu up datenya.
Zhietha Shietha
Hay kak,aq ada grup wa nie,husus para pembaca novel,novel siapa aja.kali aja kakak minat untuk gabung bisa inbox no kkak di fb/ig aku,atau balas komen di sini,mungkin aja minat 🥰 itung2 tambah teman
Rendi Rustandi
lanjut dong
Hana
lanjut
Aegis Aetna
kalo lagi mimpi jiwanya pindah
Aegis Aetna
di sekitarnya
Aegis Aetna
sedari tadi
Aegis Aetna
kok diulang narasinya?
Aegis Aetna
sudah kuduga pasti mimpi
Aegis Aetna
di atas. di bawah
Aegis Aetna
di sekelilingnya
Aegis Aetna
disummon
Aegis Aetna
manusia serigala
Aegis Aetna
di mana.
Aegis Aetna
di sini.
Aegis Aetna
ki yuki... tangi woy wes awan...
Dewi hartika
di tunggu kelanjutannya thorr.
Dewi hartika
semangat up datenya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!