Setelah patah hati, untuk pertama kalinya Rilly mendatangi sebuah club malam. Siapa sangka di sana adalah awal mula hidupnya jadi berubah total.
Rilly adalah seorang nona muda di keluarga Aditama, namun dia ditawan oleh seorang Mafia hanya karena salah paham, hanya karena Rilly menerima sebuah syal berwarna merah pemberian wanita asing di club malam tersebut.
"Ternyata kamu sudah sadar Cathlen," ucap seorang pria asing dengan bibir tersenyum miring.
"Siapa Cathlen? aku Rilly! Rilly Aditama!!" bantah gadis itu dengan suara yang tinggi, namun tubuhnya gemetar melihat semua tatto di tubuh pria tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TSM Bab 15 - Mengikuti Alur
Rilly hanya mampu menatap punggung Liam yang menghilang di susut sana, sementara dia segera mengikuti langkah kaki Frans untuk keluar dari dalam markas ini.
Mereka tidak akan hanya beraksi berdua saja, tapi juga bersama 6 rekan yang lain.
Menggunakan setelan baju berwarna hitam mereka semua keluar dari mansion tersebut dengan langkah kaki tegap, penuh percaya diri seolah tak memiliki dosa, padahal apa yang akan mereka lakukan setelah ini adalah sebuah kejahatan.
Rilly ada ditengah-tengah kawanan mafia itu, membuatnya tak ada beda dengan mereka. Rilly bahkan memeriksa pula pissau tajjam yang tersimpan rapi di kakinya.
Ini adalah misi pertama yang Rilly lakukan, maka dia akan bertindak sebaik mungkin untuk mendapatkan muka di hadapan yang lain, terutama Liam.
Aku harus mendapatkan kepercayaan pria itu, sebelum menghancurkannya. Batin Rilly. Setiap hari tujuan di dalam hidupnya selalu berubah-ubah. Sampai saat ini dia bukan hanya ingin kabur dari Black Venom, tapi juga menghancurkannya.
Tak peduli meski selama ini semua orang sebenarnya memperlakukan dia dengan baik, tapi tetap saja, Black Venom adalah tanda kejahatan.
"Sesuai rencana, kita semua akan langsung masuk dari depan," ucap Frans, dia yang jadi pemimpin di sana.
"Aku yang akan memimpin langkah," balas Rilly.
Semua orang tersenyum mendengar kalimat itu, senyum yang terlihat meremehkan.
"Lakukanlah," jawab Frans pula, dia pun menatap remeh.
Setelah menggunakan masker dan topi hitam sebagai penutup wajah, mereka semua segera keluar dari mobil Fan berwarna hitam tersebut. Saat itu mereka beraksi di malam hari, tepatnya jam 10 malam.
Dengan mudahnya mereka semua memanjat pagar tinggi di rumah mewah tersebut, layaknya kawanan laba-laba hingga berhasil masuk ke dalam sana.
Rilly benar-benar memimpin langkah, menghadapi lawan pertama di depan sana, beberapa penjaga keamanan.
"Hei!! siapa kalian!" pekik penjaga itu, namun bukannya berlari menjauh, Rilly justru berlari mendekati dan kemudian memberikan tendangan secepat kilat hingga tak di sadari oleh penjaga itu.
Bugh! pergerakan Rilly sangat cepat, bahkan sampai membuat anggota Black Venom tercengang.
"Wah!" Dansel-Salah satu anggota sampai bertepuk tangan, layaknya melihat sebuah pertunjukan.
Bugh! Bugh! Bugh! Rilly berhasil melumpuhkan keempat penjaga keamanan itu, sampai tumbang tak sadarkan diri.
Rilly memang sengaja berjalan di depan, jika yang lain maka keempat penjaga itu pasti akan langsung mati ditempat.
Namun karena Rilly yang memimpin langkah, maka semuanya hanya pingsan, tapi tetap masih hidup.
Masuk ke dalam rumah megah itu, Rilly tak bisa mengendalikan Frans dan yang lainnya. Mereka semua segera mengeluarkan senjata dan menyekap semua orang yang ada di dalam sana, para pembantu dan bahkan langsung mendobrak pintu kamar pemilik rumah ini, Tuan Burneo.
Brak!
Sontak saja Burneo dan istrinya terbangun, begitu terkejut saat melihat banyak perampok sudah berdiri di hadapan mereka.
Teriakan mulai terdengar nyaring, namun Rilly dengan segera membuat wanita paruh baya itu diam. Dia mencekalnya dan membekap mulut.
Sementara Frans menarik Burneo untuk berada dalam kuasanya.
"Katakan, dimana kamu menyimpan semua harta mu!" titah Frans, dia meletakkan pissau tajjam di leher pria tersebut.
Namun Burneo belum tau dia sedang berhadapan dengan siapa, jadi berpikir untuk balas mengeluarkan ancaman, apalagi saat melihat istrinya meringis kesakitan di dalam cekalan musuh.
"Lepas!! dasar manusia menjijiikkan!! kalian tidak akan mendapatkan apa-apa dariku!! CCTV di rumah ini akan membuat kalian dipenjara!!" geram Burneo. Tak akan ada satupun orang yang selamat saat berurusan dengannya.
Namun mendengar itu Frans malah tertawa.
"Atas dasar apa kamu memenjarakan kami? bahkan semua harta yang kamu dapatkan adalah hasil dari korupsi," balas Frans dengan suaranya yang menekan dan terdengar begitu dingin.
Rilly yang ikut mendengarnya pun cukup terkejut. Frans bahkan dengan gamblang mengungkapkan semua kecurangan Burneo dalam dunia politik, pencuian uang, korupsi dan bahkan bisnis ilegal.
Burneo tercengang, dia kalah telak. Karena saat perampokan ini dikasuskan maka dia pun yang akan mendapatkan imbasnya pula.
Karena harta itu memang bukan miliknya.
Tak memiliki kekuatan lagi, Burneo terpaksa menyebutkan dimana semua hartanya di rumah ini, bahkan menyebut password berangkasnya.
Frans dan yang lain tertawa, meraup semua uang itu.
Dan Rilly hanya mampu mengikuti alur.