NovelToon NovelToon
Kosmos: Odise Dimensi

Kosmos: Odise Dimensi

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Sci-Fi / Penyeberangan Dunia Lain / Hari Kiamat / Peradaban Antar Bintang
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: D. Septian D

Memasuki pertengahan era millenium, dunia berada didalam huru-hara kontradiksi kepentingan para ilmuwan antara memilih demi planet bumi atau antariksa?

Alexey, seorang ilmuwan muda, mendalami sebuah penelitian setelah kasus ayahnya yang hilang secara misterius yang mengarahkan dirinya menuju dimensi kosmos dan akibatnya pada fisika modern.

Bersama dalam satu tekad demi jawaban ilmu pengetahuan astrofisika, namun segelintir ilmuwan mengakhiri ambisinya. Hingga mereka berada dalam puncak konflik, yang mengakhiri segala-galanya.

Apa jawaban untuk mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D. Septian D, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25: Dua Iblis Dunia

Di dalam ruangan gelap yang tersembunyi dan penuh rahasia milik Dr. Dimitri, suasana mencekam terasa begitu menekan. Lampu redup berpendar lembut, menciptakan bayangan panjang yang bergerak perlahan di dinding.

Meja panjang di tengah ruangan, dikelilingi oleh kursi hitam yang kokoh, menjadi satu-satunya perabotan yang menonjol di ruang yang hampir kosong ini.

Dr. Dimitri duduk di salah satu ujung meja, ekspresinya dingin dan penuh perhitungan. Di sisi berlawanan, Dr. Maximov tampak gelisah, duduk dengan posisi canggung di kursinya, menghadap bos barunya. Suasana terasa semakin tegang dengan setiap detik yang berlalu.

Dr. Dimitri memandang Maximov dengan tatapan tajam, seolah ingin membaca isi pikirannya. “Jadi, Maximov, bagaimana rasanya menjadi bagian dari permainan ini? Apakah kamu masih merasa ini semua seperti mimpi buruk, atau kamu mulai mengerti kenyataannya?”

Maximov menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya. “Rasa bingung itu pasti ada. Kurasa harus lebih berhati-hati. Terlalu banyak yang bisa salah jika kita tidak... kompeten.”

Dimitri mengangkat alis, senyum tipis muncul di wajahnya yang gelap. "Risiko selalu ada, Maximov. Dan konsekuensinya akan dua kali lipat. Tapi selama kamu memahami bahwa setiap langkah harus direncanakan dengan matang, semua akan baik-baik saja. Apakah ada yang menarik darimu?"

Maximov menatap meja dengan tatapan serius. “Apakah semuanya aman? Apa jaminan jika ember tumpah tanpa sengaja?”

Dimitri meraih rokoknya, menyulutnya dengan penuh gaya. “Kami sudah memantau setiap langkah. Sistem pengawasan kami lebih baik dari yang mereka miliki. Setiap gerakan, setiap detail, semuanya berada dalam kendali kita. Ingat, kita mengendalikan semua aspek dari sini.”

Maximov menatap sekeliling ruangan dengan cemas. “Bagaimana dengan mereka? Kita hanyalah manusia.”

“Manusia dapat mengendalikan manusia,” balas Dimitri, menepuk-nepuk rokoknya. “Bahkan seekor serigala bisa menggiring seratus domba dengan satu raungan. Yang penting adalah kontrol, Maximov.”

“Pastikan RSA tetap di bawah kendali,” lanjut Dimitri dengan tegas. “Jangan biarkan ada celah. Roscosmos seperti yang saya katakan sebelumnya, untuk kepentingan kita. Jaga agar tidak ada yang lepas.”

“Jika ada masalah, kita hadapi dengan cara yang lebih... permanen. Ini permainan besar, dan kita hanya bisa menang jika kita bermain dengan cerdas.”

Maximov mengangguk, masih tampak ragu. “Harap-harap semua ini bisa berjalan sesuai rencana.”

Dimitri membiarkan senyum sinis menghiasi wajahnya. "Kamu akan melihat hasilnya dalam waktu dekat. Sekarang, pergilah. Ada urusan lain disini.”

Maximov berdiri dan meninggalkan ruangan, langkahnya menggema di koridor yang gelap. Dr. Dimitri duduk sendirian, merenung dalam kesunyian sebelum melanjutkan rencananya.

Pintu tertutup dengan bunyi yang samar, meninggalkan Dr. Dimitri yang meraih komputer di mejanya. Ia menyalakan layar dan memulai panggilan video rahasia. Layar menyala, menampilkan Dr. Chen di ruangannya, yang tampak tenang dan nyaman, dengan lampu yang lembut menyinari wajahnya.

Dr. Dimitri memulai percakapan dengan senyum santai. “Selamat malam, Dr. Chen. Senang bisa berbicara denganmu lagi. Bagaimana keadaanmu malam ini?”

Dr. Chen mengangkat cangkir kopi dan tersenyum. “Selamat malam, Dimitri. Saya baru saja menyelesaikan beberapa urusan. Bagaimana dengan situasi di tempatmu?”

Dimitri memutar kursinya, menghadap layar komputernya. “Di sini semua baik-baik saja. Kadang-kadang, rasanya seperti tengah duduk di sebuah kursi raja, mengawasi semua raja kecil di sekelilingku. Sungguh indah dunia ini, bukan?”

Dr. Chen tertawa lembut “Ah, tampaknya kau memang menikmati posisi barumu. Tapi situasi di Amerika menjadi semakin rumit. Mereka mulai menyelidiki COSPAR lebih dalam. Trio ilmuwan itu masih bebas, dan rumor mengatakan Rey mungkin telah tewas.”

“Rey? Ah, dia hanya salah satu dari banyak pion. Fritz yang sebenarnya jadi masalah. NASA selalu membuat kekacauan dengan ambisi mereka. Sungguh menyenangkan melihat mereka terlalu terobsesi dengan sains. Itu malah menguntungkan bagi kita,” kata Dr. Dimitri dengan nada puas.

Chen mengangguk, tatapannya serius. “Ya, sains. Dunia terlalu terobsesi dengannya. Kenapa harus tunduk pada sains sebagai kekuatan tertinggi? Kenapa tidak pada versi kita sendiri?”

Dimitri menyeringai lebar. “Tepat sekali. Kita harus mengajarkan kepada dunia bahwa sains hanyalah alat, bukan kekuatan yang lebih tinggi. Dengan menunjukkan bahwa sains tidak lebih dari sekadar alat untuk mencapai tujuan, kita bisa mengendalikan dunia.”

Dimitri memutar kursinya, memfokuskan perhatian pada layar. “Bagaimana menurutmu tentang Alexey Novasky?”

“Novasky?” tanya Dr. Chen, sedikit penasaran.

Dimitri membuka file dan menampilkan data Alexey di layar. “Ini pria yang memiliki keteguhan, namun nasibnya kini ada di tangan kita.”

Dr. Chen menggulirkan mouse dan menatap layar dengan serius. “Informasi yang menarik. Ia mungkin lawan yang setara denganmu, Dimitri.”

Dimitri mengarahkan fokus pada gambar-gambar ilmuwan lainnya yang hilang tanpa jejak. “Beberapa lainnya menghilang tanpa jejak.”

“Ah, tiga dikurangi satu, sama dengan dua,” kata Dr. Chen, ekspresi licik di wajahnya. “Jadi, apakah harimau masih kelaparan disini? Hahaha"

Dimitri tersenyum tipis, “Tikus suka dengan bau keju, dan... Sesuatu yang baru, jangan terkait dirimu.”

Percakapan mereka terus berlanjut dengan membahas strategi untuk mengendalikan COSPAR dan memanipulasi pandangan dunia tentang sains. Mereka menyusun rencana untuk mengubah persepsi publik dan memanipulasi sains agar mendukung tujuan mereka.

“Kita harus memastikan bahwa tidak ada yang lebih tinggi dari kekuatan kita,” kata Dr. Chen dengan penuh keyakinan. “Jika kita bisa memanipulasi sains untuk melayani tujuan kita, kita akan mengendalikan dunia.”

Dimitri tersenyum puas. “Benar sekali. Dunia akan tunduk pada versi kita, dan tidak ada yang bisa menghentikan kita. Dengan begini, kita akan menulis ulang sejarah.”

Dengan senyum licik dan penuh keyakinan, Dr. Dimitri dan Dr. Chen menutup percakapan mereka.

Mereka duduk di depan layar, menikmati momen kemenangan mereka, sambil merencanakan langkah berikutnya dalam permainan gelap dan penuh intrik yang mereka rencanakan.

1
anggita
like👍+☝tonton iklan. semoga novelnya lancar banyak pembaca.
OnAnimous
mampir juga ka
Leekay_Clowpd
keren kak ^^, apa kakak ada rencana buat ikut space explorer nanti?
Leekay_Clowpd: tentu, kebetulan juga aku punya cerita space explorer, sekalian nyari inspirasi ^^
D. Septian: Kemungkinan, bantu support ya/Plusone//Good/
total 2 replies
D. Septian
terjadinya*
Scar
Mantap banget! 🙌
D. Septian: Bakal update kok😉
total 1 replies
kappa-UwU
Ga sabar jilid berikutnya
D. Septian: Sip, saran dan dukungannya ya👍
total 1 replies
Muhamad Ali
Maknyus! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!