NovelToon NovelToon
Cinta Seindah Khayalan

Cinta Seindah Khayalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Wanita Karir
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Payang

"Tidak adakah pekerjaan yang bisa kamu lakukan selain mengganggu kesibukan orang lain?" Clive melirik dingin Berry yang duduk disebelahnya.

"Aku hanya ingin wanita itu menjadi ibuku. Bila menunggu Ayah, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda kehidupan," Berry ikut melirik dingin pada ayahnya.

"Siapa yang mau menjadi Ibumu? Wanita itu?" Clive tersenyum sinis mendengar ucapan putranya.

"Aku saja tidak mau jadi Ayahmu. Terpaksa saja, karena kamu adalah anakku," Clive membuka sabuk pengamannya, lalu segera turun dari mobil. Ia membuka pintu, lalu meraih tubuh kecil Berry masuk dalam gendongannya dan menyerahkannya pada pengasuhnya.

"Pastikan pria kecil ini tidak membuntutiku lagi."

"Baik Tuan," David membungkuk hormat, lalu menggandeng tangan Berry yang segera ditepis anak itu lalu berlari memasuki rumah.

Ikuti kisah Berry, yang memilih sendiri siapa wanita yang dijadikan sebagai ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Di Pesta Perjamuan Bisnis

Ballroom Hotel Hometown

"Gandeng tanganku dan jangan pernah lepaskan kalau aku tidak memintanya," Clive menekuk lengannya, begitu keduanya turun dari mobil.

Walau merasa canggung, Sizy tetap melakukan apa yang diminta Clive padanya. Tangan kanannya melingkar penuh pada lengan kokoh pria itu.

"Merapatlah, dan tidak perlu gugup apalagi tegang. Bersikaplah santai," pelan Clive dengan suara rendahnya.

"Kita masuk," imbuh Clive lagi. Sizy mengangguk, ia merasa pria itu sedikit banyak bicara malam itu.

Walau Clive sudah memperingatkannya, tapi Sizy masih merasakan kegugupannya. Bukan hanya karena ini pertama kalinya bagi Sizy menghadiri perjamuan bisnis para konglomerat, dan semua pasang mata para tamu undangan di ballroom hotel itu tengah terpusat pada dirinya dan Clive saat mereka memasuki ballroom, tapi sikap datar Clive sedikit berubah hangat, membuat debaran dalam dadanya kian terasa seiring ayunan langkahnya disisi Clive.

"Clive!"

Clive menoleh, saat suara seorang wanita yang sangat ia kenal memanggil.

...***...

"Perkenalkan ini menantuku, sangat cantik kan? Dia seorang dokter anak, tapi sekarang sudah resign. Putraku tidak ingin isterinya lelah berkerja. Lagi pula tanpa isterinya berkerja, uang yang dihasilkan putraku tidak akan habis oleh isteri dan anak-anaknya walaupun mereka membelanjakannya setiap hari. Putraku memang sangat pandai membahagiakan hati isterinya, persis seperti Daddy-nya."

Naye tersenyum mendengarnya. Itu untuk urutan yang kesekian kalinya para teman-temannya memamerkan kebahagiaan para anak dan menantu mereka, tidak ingin kalah dari keluarga-keluarga kaya sebelumnya.

"Nyonya Naye, bagaimana dengan menantumu? Ku dengar menantumu itu sangat kaya, bahkan putramu -- tuan Clive Mandelson -- yang terkenal sangat kaya dikota ini kalah kaya dengan menantumu itu. Apa dia salah satu keturunan bangsawan?" tebak Liliana penasaran.

"Iya, saya juga mendengarnya. Bahkan di perusahaan suamiku, saham nyonya Sizy Casserina menempati urutan teratas setelah tuan Clive suaminya. Bila bukan keturunan bangsawan, tidak mungkin bisa menyaingi putra Nyonya. Tapi maaf, saya baru mendengar nama menantu Nyonya mencuat setelah menjadi isteri dari tuan Clive Mandelson," Gianda, isteri pemilik bisnis diamond turut berucap dengan rasa penasarannya.

"Menantu saya dari kalangan biasa. Bahkan setelah menikah, dia masih berkerja sebagai pegawai quality bahan bangunan nasional di Laboratorium Pemerintah kota ini, juga menjadi dosen praktek lab di Universitas milik negara dan beberapa Universitas swasta," papar Naye, tidak terpancing pada apa yang telah dilakukan para teman-teman konglomeratnya yang memamerkan kekayaan dan kebahagiaan anak dan menantu mereka.

"Sekeras apapun bekerja, bila bukan seorang pembisnis, apalagi hanya seorang pegawai, tidak akan mungkin memiliki kekayaan seperti yang dimiliki oleh nyonya Sisy yang melebihi kekayaan suaminya," Liliana kembali bersuara, wanita paruh baya itu kian penasaran pada latar belakang sang menantu dari keluarga Mandelson itu.

"Lihat, putra dan menantu saya sudah tiba," sela Naye sembari tersenyum lebar.

Spontan, semua pasang mata yang asik mengobrol dengan raut penasaran itu turut mengalihkan perhatian mereka kearah yang Naye dan Morgan lihat.

"Wuaah! Bukan isapan jempol semata yang kudengar, ternyata menantu keluarga Mandelson sangat cantik, juga berkilau," Gianda terpukau, isteri pemilik bisnis diamond itu tidak mampu mengalihkan pandangannya dari sosok wanita cantik yang tengah mengayunkan langkah anggunnya disamping Clive, sang pengusaha multi bisnis itu.

"Clive!"

Clive menoleh, saat suara seorang wanita yang sangat ia kenal memanggil.

"Ibu, Ayah, kalian sudah tiba duluan," ucap Clive, dengan kedua sudut bibirnya sedikit terangkat, lalu berjalan mendekati sumber suara diikuti Sizy yang masih menggandeng lengannya.

"Menantuku, malam ini kamu terlihat begitu menawan," Naye memindai penampilan menantunya dengan raut penuh kekaguman.

"Ini--, hasil buah tangan Clive Ibu," Sisy tersenyum kikuk, percaya dirinya memang rendah apalagi berada ditengah-tengah komunitas konglomerat kelas atas seperti saat ini.

"Serius?" Spontan Morgan bertanya, pria paruh baya yang sedari tadi hanya menjadi pendengar para isteri mengobrol tak sadar ikut bersuara bersama isterinya.

Sepasang suami isteri itu tentu saja kaget, bagaimana mungkin putra sulung mereka yang hanya menggilai bisnisnya bisa melakukan hal yang tidak pernah mereka duga.

Tidak sampai disitu, Naye meraih tangan Sizy yang terasa lembab dan begitu dingin, memutar tubuh ramping tinggi semampai sang menantu dan tidak lupa berdecak kagum, tidak perduli kalau ulahnya menjadi pusat perhatian seluruh tamu.

"Ibu, Ibu akan membuat Sizy merasa tidak nyaman," tegur Clive pelan, melihat tingkah tidak biasa Naye, seakan ingin memamerkan isterinya itu pada semua yang hadir dipesta itu.

"Maaf Sayang, Ibu terlalu bahagia," Naye yang tersadar langsung memeluk sang menantu sekilas lalu melepaskannya kembali.

"Ayo, Ibu akan mengenalkanmu pada teman-teman Ibu," Naye langsung menarik pergelangan tangan Sizy untuk mengikutinya.

"Ibu, tolong jangan memberikan Sizy minuman beralkohol, Sizy sedang mengandung buah hati kami," peringat Clive menatap ibunya yang lupa meminta izin membawa isterinya.

"Apa?!" Naye terkaget dengan matanya ikut membola, begitu pula para isteri konglomerat yang mendengarnya, mereka menunjukan ekspresi yang tidak jauh berbeda dengan Naye.

"Kamu beneran sudah hamil Sayang?" Naye yang sekilas melihat kearah Clive dengan raut kagetnya segera mengalihkan atensinya pada sang menantu.

"I-iya Bu," gugup Sizy dengan raut canggung, ia melirik kearah Clive. Ingin rasanya protes pada apa yang dilakukan pria itu, tapi ia segera menyadarkan diri sendiri bila itu adalah salahnya sendiri, kenapa harus berbohong kala itu.

"Apa benar menantu Ayah tengah mengandung?" tanya Morgan ikut penasaran dengan suara pelan, setelah memastikan tidak ada orang lain yang berada didekat mereka dan mendengar perbincangan mereka.

"Benar," singkat Clive, lalu meneguk minuman yang baru disajikan oleh pelayan pesta.

"Secepat itu? Dan kamu sudah jatuh cinta padanya?" berondong Morgan tak percaya, ia memegang erat gelas minumannya, menunggu jawaban putra sulungnya itu.

"Untuk menghadirkan Berry, bukankah mendiang Cano dan Michelle tidak memerlukan cinta?" Clive kembali mereguk minumannya hingga tandas.

Morgan terdiam, yang dikatakan Clive tentang mendiang putra bungsunya itu memang benar, Berry hadir tanpa diinginkan kedua orang tuanya, namun tetap dilahirkan karena obsesi seorang Michelle.

"Dengan memberikan 60% kekayaan milikmu, kamu sudah memberi jalan orang-orang mengenal isterimu itu Clive. Mereka sudah curiga, bahwa Sizy bukanlah dari kalangan biasa. Dan dugaan mereka benar, Sizy adalah seorang bangsawan. Dan dia adalah bagian dari keluarga yang telah membunuh mendiang Cano," Morgan menatap lekat wajah Clive, ingin melihat ekspresi putra sulungnya itu saat mendengar ucapannya.

"Cepat atau lambat, identitasnya memang akan terbongkar. Dan saat itu terjadi, aku tinggal menawarkan sistem barter pada keluarganya. Mendiang Cano memang salah, tapi tidak dibenarkan mereka melenyapkan nyawanya."

Clive melambaikan tangannya. Seorang pelayan gegas datang mendekat dan menawarkan minuman yang ia bawa.

Bersambung...✍️

1
Aerik_chan
3 bunga dan 3 iklan untukmu kak/Rose//Rose//Rose//Plusone//Plusone//Plusone/
Aerik_chan
suka kalau semua sayang begini
Zenun
ya, ya, memang seperti itu adanya.
Dewi Payang: 😁😁😁😁😁😁😁😁
Zenun: hehehehe
total 3 replies
Zenun
Lah, udahan ini? 😁
Dewi Payang: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Zenun: emang ya? 😄 siapakah gerangan
total 5 replies
Nay
👍👍👍 jd nambah banyak pengetahuan nih
Dewi Payang: Semoga bermanfaat kak, dan terima kasih untuk apresiasinya kakak pada karya novel ini sampai sekarang🙏🙏👌
total 1 replies
Nay
Ho oh.. emang sangat membagongkan..
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍
total 1 replies
Nay
Tahan…. Tahan…. Tahan….
Otw unboking kah…
🤭🤭
Dewi Payang: 😂😂😂sepertinya begitu...🤭🤭
total 1 replies
Nay
🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Dewi Payang: Diledekin terus sama.Clive😄
total 1 replies
@Intan.PS_Army🐨💜
ih Bunda mah
Dewi Payang: Kenapa kak?😄
total 1 replies
neng ade
aku idola Chairil Anwar puisi nya yg berjudul Aku pernah jadi ajang lomba saat aku duduk di bangku SMEA meski dapat juara ke 3 tapi aku bangga 😁😍🙏
Dewi Payang: Wow, mantap kakak👍👍 pasti seru lombanya...🥰🥰 aku malah gak pernah juara lomba baca puissi kak😂😂😂
total 1 replies
Mei Mei
Luar biasa
Dewi Payang: Terima kasih kak Mei untuk apresiasi rate bintang 5 nya🫰🫰
total 1 replies
Rembulan Pagi
is is is
Dewi Payang: 😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
F.T Zira
5🌹 buat ka author yg udh membagikan ilmunya...

malu sangat diriku,, gak terlalu banyak tau tentang budaya sendiri🥲🥲🥲
Dewi Payang: Iya kak, apa lagi udah jadi IKN😂
F.T Zira: masama akak🥰🥰🫰🫰

wihhh.. keren nih akak ku,, aku cuma bebebrapa aja, gak sampe sebanyak itu😱😱😱
total 3 replies
F.T Zira
aahh... lanjut kan😏😏
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
duhh jantungmu aman gak Clive🤭🤭
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
F.T Zira: bahaya🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
F.T Zira
ho oh.. curiga.. kan Sizy istrimu🤭🤭🤭
Dewi Payang: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
F.T Zira
sudah mengakui ya kalo satu keluarga😏😏😏
Dewi Payang: 😂😂😂😂😂😂😂😂
F.T Zira: asyeekkk... siap siap kecebongnya berenang bebas... ehhh🤭🤭🤭🤭
total 3 replies
Teteh Lia
10 iklan meluncur ....

iklan ku masih lengkap padahal udah malem.🤭
Dewi Payang: Ma kasih banyak kak🫰😁 aku tu kadang lupa pake iklan, jadi angus😄
Kakak apa kabar? siapa yg sakit kak? yg bolak balik rumah sakit kapan hari itu?
total 1 replies
Teteh Lia
balai pustaka... ah... jadi ingat masa sekolah... mojok di perpustakaan...
Dewi Payang: Lebih khusuk bacanya klo mojok ya kak😄
total 1 replies
Teteh Lia
justru aq malah suka bau keringat misua..🤭
Dewi Payang: Sama dengan Sizy donk Kak😄😄 bau keringatnya selalu buat rindu yaa kak🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!