NovelToon NovelToon
"Suami" Pilihan Orang Tuaku

"Suami" Pilihan Orang Tuaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lidia Grace Giawa

bercerita tentang seorang ibu rumah tangga bernama Rini yang sudah hidup bersama dengan suami nya bernama Edi selama 20 tahun lamanya. Rini menikah dengan Edi bukan berdasarkan cinta. Rini menikah dengan Edi karena Edi adalah suami pilihan orang tua nya. kisah ini menceritakan konflik di masa lampau dan juga menceritakan Lika liku kehidupan rumah tangga nya yang sedang dijalani saat ini. dari cerita ini kita belajar bahwa pilihan orang tua pun belum tentu baik dan walaupun tidak begitu buruk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidia Grace Giawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Minta Maaf

Pagi ini saat terbangun dari tidur nya, Edi mengucek mata nya dan mengambil posisi duduk. lalu ia teringat kejadian semalam. Ia teringat bahwa semalam iya tak sengaja melukai hati Rini istrinya. Setelah beberapa saat mengumpulkan nyawa, Edi pun bergegas keluar kamar untuk mandi.

Saat berjalan menuju kamar mandi yang melewati dapur, Edi berpapasan dengan Rini.

Edi pun salah tingkah akibat kelakuan nya semalam, Edi tidak bisa menatap mata Rini. Melihat tingkah suaminya yang berbeda, Rini pun tidak menyapa suaminya itu agar tidak membuat sang suami semakin salah tingkah.

Edi dengan cepat melangkahkan kaki nya masuk kedalam kamar mandi.

sedangkan Rini terlihat begitu fokus memasak di dapur.

Di ruang lain ibu mertua sedang asik ngegosip dengan ketiga anak gadisnya.

"Bu.. seperti semalam aku mendengar cekcok dari dalam kamar mas Edi" tutur Nur kepada sang ibu

"Ah masa iya sih Nur, apa kamu enggak salah dengar"? Tanya ibu memastikan

sedangkan Lia dan juga Linda hanya menyimak percakapan antara ibu dan Nur.

"Gak lah Bu.. Nur gak salah dengar kok, semalam Nur dengar sendiri mas Edi lagi marahin Rini dan ngatain Rini mandul haha" ucap Nur dengan begitu bahagia.

"Wah gosip hangat nih" sambung Linda tertawa puas

Lia yang dengar hal itu pun tersenyum sinis dan tak kalah puas. Ia merasa bahwa ia telah berhasil membuat Edi percaya akan ucapan nya kemarin siang.

"Bagus Nur kalau begitu, biar tau rasa itu perempuan. Sesekali di kasih peringatan sama mas mu." jawab ibu sinis

"Iya Bu.. Tapi semalam Nur dengar bahwa Rini pernah keguguran Bu" sambung Nur kepada sang ibu

"Apa pernah keguguran?"

 ibu mertua kaget dan mengingat sesuatu. ibu mertua pernah memergoki Rini kesakitan dikamar mandi. namun tak ia hiraukan malah membiarkan Rini tanpa bertanya ada apa kepada Rini.

"Iya Bu.. Katanya si Rini sih gitu Bu." jawab Nur.

"Alah.. Paling juga dia bohong biar dikasihani sama mas Edi " jawab Lia sinis

"Bu.. Pokoknya kita gak boleh percaya gitu aja sama si Rini. " ucap Linda mengompori

Sedang asik menggosip tiba-tiba Rini datang mengagetkan ibu mertua dan para ipar nya itu. Seketika mereka berhenti berbicara.

"Heh.. Rin. Lain kali kalo datang tuh kasih aba-aba" Ketus Nur panik.

Rini tidak menghiraukan nya.

"Bu.. Makanan sudah selesai mari makan" ajak Rini kepada sang ibu mertua.

"Oh iya Rin.. Kebetulan ibu juga udah lapar" jawab ibu mertua dengan cepat karena memang sedari tadi ia sudah menahan lapar.

Mereka pun berjalan menuju dapur. Mereka menikmati masakan Rini yang sederhana namun begitu enak.

"Hari ini hujan kita gak bisa ke kebun" ucap ibu yang mengetuai bahwa diluar sedang hujan.

"baguslah Bu.. Nur mau lanjutin tidur lagi nanti haha" jawab Nur senang.

Sedangkan Linda dan Lia asik makan.

"Saya juga nanti gak bisa narik penumpang kalau hujan begini Bu." tutur Edi kepada sang ibu.

"Ya sudah tidak apa-apa nak, lagian bagaimana kamu mau mengantar dan mencari penumpang hujan deras begini" jawab ibu kepada Edi.

Rini tidak mengatakan apapun saat sedang di meja makan Rini hanya fokus pada makanan nya.

Selesai makan masing-masing pergi meninggalkan meja makan begitu saja. seperti biasa setelah selesai makan pasti Rini yang akan membersihkan piring kotor.

"Aku sudah tidak sanggup lagi" Batin Rini meringis tak tahan.

"kenapa melamun?" tanya ibu mertua yang mengagetkan Rini.

"Ah enggak Bu, Rini gak melamun". Jawab Rini terbata-bata

" Ingat ya Rin.. ibu tidak mau kamu berfikir bahwa kami bersikap tidak adil padamu. Kamu disini hanya seorang menantu jadi sudah tugas kamu untuk melakukan pekerjaan dirumah ini. Apalagi kamu hanya numpang disini" tega ibu mertua kepada Rini.

Tanpa dua wanita itu sadari, di Depa pintu ada ada sepasang telinga yang sedang mendengarkan mereka yaitu Edi.

"maafkan Rini bu. Rini sama sekali tidak merasa seperti itu Bu" jawab Rini terbata-bata

Padahal dalam hati Rini sangat sakit dan ia ingin menangis sejadi-jadinya dan kalau bisa ia ingin kembali ke rumah orang tuanya.

"Bagus lah kalau begitu" ketus ibu sinis dan meninggalkan Rini.

Rini melanjutkan pekerjaan nya mencuci piring dengan hati yang sudah tidak karuan Manahan diri agar tidak menangis.

Tiba dikamar, Rini melihat Edi yang duduk di pinggir kasur. Namun Rini tak mengatakan apapun bagi Rini percuma saja lagian Edi terkadang lebih membela ibu dan adik-adiknya. Rini pun berjalan menunduk menuju kasur untuk merebahkan diri. Rini memunggungi sang suaminya. Tiba-tiba dari belakang Edi memang bahu nya.

"Mas minta maaf soal semalam" Ucup Edi sambil memegang bahu Rini.

Namun Rini tidak menjawab suaminya itu. Ia hanya menangis tanpa bersuara.

Edi yang mengetahui istri nya menangis , reflek memeluk tubuh istri nya dari belakang.

"Sudah Rini maafin mas." suara Rini serak menjawab sang suami.

"Terimakasih Rin.. Karena sudah mau memaafkan mas" ucap Edi sambil memeluk erat tubuh istri nya itu.

"Tapi mas.. " sambung Rini dengan dana suara ragu.

"Tapi apa Rin?" timpal Edi.

"Mas.. Rini ingin kita pisah rumah. Rini ingin kita punya rumah sendiri dan membangun rumah tangga kita dengan bahagia mas" tutur Rini penuh harapan

"Gak bisa Rin"!! Seketika Edi melepaskan pelukan nya.

"kenapa tidak bisa mas?" jawab Rini kesal

"Rin.. Ibu ku sudah lanjut usia. Jika kita pergi dari rumah ini bagaimana dengan ibu ku?

kita tidak akan kemana-mana selagi ibuku masih hidup" jawab Edi tegas.

Mendengar jawaban sang suami, hati Rini semakin tak karuan.

namun ia juga tidak ingin memaksa keinginannya untuk pindah rumah kepada suaminya itu, karena ia juga memikirkan alasan suaminya dan memikirkan ibu mertuanya walaupun ibu mertuanya kerap kali menyakiti hatinya namun Rini tidak ingin menjadi menantu yang durhaka.

"Baik kalau begitu mas, Rini menerima keputusan mas." jawab Rini dengan ikhlas

Edi mendekatkan kepalanya dan mencium kening Rini. "makasih ya Rin udah mau ngertiin mas" ucap Edi

Rini mengangguk dan memeluk suaminya.

"Oh iya Rin, maafin ibu ya. Tadi mas gak sengaja waktu kamu sama ibu lagi di dapur" ucap Edi kepada Rini

"Iya mas , Rini selalu memaafkan ibu." jawab Rini sambil tersenyum.

1
Dinoqueen
cerita nya bagus.
Rimuru Tempest
Aku jatuh cinta dengan ceritamu, tolong update sekarang juga!
Dinoqueen: wah😍😍😍Terimakasih 🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!