cerita ini hanya karangan fiksi, jangan di plagiat!!
Alana adisty harus mengalami perjodohan akibat perjanjian konyol kakek nya di masa lalu. alhasil di usia nya yang ke delapan belas gadis itu terpaksa berstatus istri dari ihsan rain Fauzan.
ihsan sering membully nya, tanpa sebab hanya karena dia yang pendiam. dengan kondisi yang tak akur, bagaimana alana menghadapi pernikahan sma ini?
mengandung banyak kata kata ambigu dan frontal. untuk yang di bawah umur harap bijak, kalau masih nekad baca resiko tanggung sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
Alana yang tengah memainkan ponselnya menoleh saat seseorang tiba tiba duduk di sampingnya. Naufal tersenyum padanya dan alana hanya membalas dengan senyuman tipis.
“Gue mau minta bantuan lo. Boleh?” Tanya naufal.
Alana mengerutkan keningnya. “Bantuan apa?” Tanya nya.
“Lo kan anak ipa, bantuin gue kerjain nih soal. Gak ngerti gue” Keluh cowok itu. Sembari tangannya mengeluarkan pensil dan sakunya. Buku yang di bawanya di buka dan dia dekatkan pada alana.
“Coba aku lihat” Alana mengambil alih bukunya. Melihat soal yang tertera di buku.
Dia mengajari cowok itu mengerjakannya, dan naufal pun mudah di ajari. “Ini salah, dari rumus nya kan negatif. Ini positif dari mana?”
Naufal mengangguk, seraya menggaruk kepalanya yang berdenyut. “Iya juga ya. Bingung banget gue” Cowok itu mengeluh.
Alana melanjutkan mengajarinya tanpa peduli dengan keluhan keluhan cowok itu. Cukup banyak, lima soal dengan dua rumus dan menghabiskan dua lembar buku untuk menulis jawabannya.
“Selesai kan?” Tanya alana.
Naufal mengangguk. “Iya” Ucapnya.
“Fal!”
Serempak mereka menoleh, pada seseorang yang memanggil cowok itu. Itu ihsan, berdiri di dekat pohon jambu sambil menatap mereka.
“San? Apa?” Naufal bangkit dan bertanya.
“Lo di cariin yang lain” Ujar ihsan datar.
Naufal membalasnya dengan anggukan. “Makasih al. Gue duluan” Ucap naufal pada alana.
“Bareng aja, aku juga mau ke kelas sekarang” Alana menyahut, tak ingin di tinggal berdua bersama suaminya untuk saat ini.
“Oh, ayo kalo gitu”
Seolah mengerti naufal menyetujuinya, mereka pergi bersama meninggalkan ihsan. Cowok itu mematung, matanya tajam dan tangannya mengepal. Rasa tak terima timbul di hatinya.
Alana dan naufal berpisah di belokan kelas sepuluh, cowok itu lurus menuju kantin sedangkan dia berbelok menuju kelasnya.
Belum sampai tangannya sudah di tarik kuat. Tubuh alana sedikit terpental dan dia mundur. Ihsan yang menariknya, tatapan nya tajam melayang padanya.
“Lupa punya suami huh?!” Dia bertanya, dengan bada marah dan murka.
Alana berusaha melepaskan cekalan cowok itu pada tangannya. Dia tak ingin memperburuk citranya jika ada yang melihat sekarang.
“Apa? Lepasin! Aku mau ke kelas” Alana berusaha menarik tangannya.
“Sama suami lo nolak, giliran sama cowok lain lo mau. Gampang banget lo al” Cowok itu menarik alana sampai membuat gadis itu menatapnya.
“Maksud kamu apa? Aku cuma bantuin naufal ngerjain tugasnya, gak lebih” Alana membantah. Keras memelotot pada suaminya.
“Berduaan di belakang, gak ada yang tahu alana lo sama dia ngapain aja. Apalagi status lo udah jadi istri orang lain, gak sepatutnya lo ngelakuin hal kayak gitu” Ihsan semakin memprovokasi nya.
Alana terkekeh, pelan lalu menodong cowok di depannya dengan mata tajamnya. “Terus yang kamu masih pacaran sama cewek lain jalan sana sini padahal udah jadi suami orang itu gak salah? Kamu ngajarin aku untuk jadi istri yang baik tapi kamu sendiri gimana? Udah bener jadi suami?” Tanya alana tegas. Tak takut dengan ucapan ihsan yang memojokkan nya.
Bukannya marah cowok itu malah terkekeh, tertawa pelan sambil mengusap wajah alana pelan. “Lo mau gue putusin vira? Lo cemburu?” Tanya cowok itu santai.
Alana membulat pelan, tak habis pikir dengan otak suaminya. “Aku gak cemburu. Meskipun kita gak saling mencintai seperti kamu dan avira, tapi setidaknya hargai aku sebagai istri. Wajar kalau aku bersikap kayak tadi, orang kamu aja kayak gitu. Aku belajar dari suamiku” Ucap Alana tajam sebelum berlalu.
Ihsan mengepalkan tangannya, napasnya memburu tak terima. Segera dia tarik kembali lengan alana. Membuat alana oleng dan hampir terjatuh jika saja tak ihsan tahan lebih dulu.
Satu tangannya berada di pinggang gadis itu dan satu lagi pada tiang yang menahan mereka tak jatuh. Dalam posisi ini, siapa pun yang melihat mereka pasti mengira mereka tengah berpelukkan.
Dan benar saja, beberapa detik setelah nya sebuah panggilan menggema disana.
“Ihsan!”
terimakasih Thor 🙏🙏
lanjut thor