Seorang wanita tiba-tiba terbangun dari tidurnya,kepalanya berdenyut sakit sekali seperti habis terhantam sesuatu yang besar.
" Tuan, nyonya sudah sadar!." ucap perajurit yang baru datang dan memberi tahu kabar tersebut kepada tuan nya.
" Selesaikan,lalu kita pulang." ucap Sang tuan .
Mereka pun menambah kekuatan untuk membunuh monster-monster yang masih tersisa dengan sekali tebasan,sesuai perintah sang Tuan Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Tiga Minggu kemudian. Semua urusan Duke Vander telah selesai di ibukota dan beberapa hal lain nya bisa di urus oleh orang kepercayaan saja nya.
Duchess Cynthia pun selama itu juga sering berkunjung ke Tempat Duke Ernest ayahnya. Tidak ada hal canggung ataupun hati yang berat lagi ketika Cynthia menyaksikan keharmonisan ayah dan ibu tirinya.
Dan Cynthia pun juga telah dekat dengan Bellinda saudari tirinya,bahkan saat ini juga keduanya sedang berpiknik untuk menghabiskan waktu berdua.
" Silahkan diminum teh nya Nyonya.." ucap Bellinda.
" Ouh, terimakasih Lady." Balas Cynthia sambil mengedipkan satu matanya,sontak saja keduanya langsung tertawa bersama.
" Tidak bisa kah kau tinggal di ibukota lebih lama lagi?." Bellinda merasa sangat tidak rela karena sebentar lagi saudarinya akan kembali ke Utara padahal hubungan mereka berdua baru lebih baik akhir-akhir ini.
" Bell,aku sebenarnya juga masih ingin tinggal disini. Apalagi bulan depan kau akan segera menikah tapi aku juga sudah sangat merindukan rumah kami yang ada di Utara. Kau tidak perlu khawatir karena kita akan bertemu lagi saat pernikahan mu."ucap Cynthia.
Bellinda memeluk lengan Cynthia dan menyenderkan kepalanya pada pundak saudarinya itu,dia benar-benar merasa berat harus berjauhan dengan saudarinya apalagi mereka sudah sangat kompak akhir-akhir ini.
Cynthia pun mengusap pucuk kepala Bellinda,dirinya membatin . ternyata memiliki saudari seperti Bellinda sungguh menyenangkan dan ia juga menyesali kenapa tidak sejak dulu ia akrab dengan Bellinda seperti ini.
" Ouh,saudari ku. Aku sangat menyayangi mu ." Ucap Cynthia dengan memeluk Bellinda ,keduanya sama-sama berpelukan. Bellinda merasa sangat senang karena sudah bisa akrab dengan Cynthia,ini adalah impian nya.
Ekhem!...
Saat sedang asyik berpelukan ,baik Cynthia dan Bellinda sama-sama membuka mata mereka ketika mendengar ada suara seseorang .
Saat keduanya membuka mata ternyata di sana sudah ada sosok dua laki-laki tampan yang memiliki kharisma nya sendiri-sendiri.
" Yang mulia putera mahkota?." Gumam Bellinda saat melihat jika sang tunangan tengah berdiri menatap ke arahnya dan juga Cynthia dengan wajah datar.
Putra mahkota datang bersama dengan Duke Vander untuk menghampiri dua wanita yang sangat penting di hidup mereka.
" Suamikuuuu....." Duchess Cynthia melepaskan pelukan nya dari Bellinda saat melihat keberadaan suaminya,tanpa sungkan Duchess Cynthia langsung masuk kedalam pelukan suaminya yang sangat ia rindukan sedari pagi.
Duchess Cynthia bahkan seperti mengabaikan keberadaan Putra mahkota dan Bellinda,dia tidak sungkan untuk bermesraan dengan suaminya dihadapan kedua orang itu.
Duke Vander mengecup kening isteri nya,lalu tersenyum melihat tingkah sang isteri yang selalu menggemaskan ketika bermanja seperti ini.
" Kamu merindukan ku sayang?." Tanya Duke Vander.
Duchess Cynthia yang semula menyenderkan kepalanya di dada bidang sang suami, seketika mendongak kan kepalanya dan menatap wajah suaminya.
" Kau sangat sibuk akhir-akhir ini, bagaimana bisa aku tidak merindukan mu." Ucap Cynthia yang mengeluh.
Duke Vander tersenyum tipis,lalu memeluk istrinya dengan erat.
"Aaaakkkhhhhh....yang mulia turunkan saya!." Teriak Bellinda ketika tanpa aba-aba putra mahkota menggendong tubuhnya dan membawanya pergi.
" Seperti nya ada yang iri dan ingin bermesraan juga sayang." Ucap Duke Vander sambil terkekeh begitu juga dengan Cynthia ketika melihat kepergian putra mahkota dan Bellinda.
🌼
" Berhentilah merajuk sayang,lihat lah puding kesukaan mu." Ucap Putra mahkota pada tunangan nya.
" Anda keterlaluan yang mulia!." Ucap Bellinda dengan sangat cemberut.
" Hei,jangan membuat wajah seperti itu jika tidak ingin kembali ku cium sayang!." Ancam putra mahkota.
Bellinda semakin menekuk wajahnya,karena mengingat kembali kejadian tadi. Dimana putra mahkota menciumnya dengan durasi yang sangat lama dan berkata jika itu adalah hukuman karena dirinya tidak merindukan putra mahkota.
" Yang mulia, bagaimana bisa saya merindukan ada jikalau anda setiap hari pun selalu berkunjung untuk menemui saya." Ucap Bellinda.
"Sayang. Tidak ada larangan untuk seorang kekasih mengunjungi kekasihnya sendiri terlebih lagi kita akan segera menikah."
" Iyaa..iya." gumam Lady Bellinda dengan mulai memakan puding kesukaan nya sehingga membuat moodnya kembali ceria.
gk ada daya tariknya sama sekali
alurnya lurus2 aja
tokohnya juga kuat.
terimakasih kak tetap semangat dan terus berkarya /Determined/