Dari Cinta Ke Obsessi

  "AAHHHH!!!!"

"Apa yang kau katakan kepadanya?"

   Mereka baru saja masuk rumah, dan Jimmy langsung mendorong Eun Hye, menghimpitnya di tembok dan mencengkram rahangnya dengan kasar. Eun Hye sangat terkejut dengan perlakuan yang tiba-tiba itu.

"Aku tidak-"

" Apa yang dia tanyakan?!" Nada Jimmy meninggi.

  Setelah pulang dari kantor polisi dan lagi-lagi bertemu Taejun, Jimmy mendadak seperti ini. Pertemuan yang seperti biasanya, tetapi tidak bagi Eun Hye, nyawanya bisa saja terancam hanya karena mengobrol bersama laki-laki lain. Jimmy tidak pernah membiarkan Eun Hye dekat dengan siapa pun selain dirinya.

" Dia tidak mengatakan apa pun. Aku bersumpah."

" kau mau membohongiku?" Jimmy makin mendekat dan mencengkram Eun hye." Kenapa dia curiga jika kau bukan istriku? Kau pasti yang mengatakannya, kan?" ucap Jimmy dengan penuh emosi.

"Tidak jimmy, Aku tidak- AHHH!!!" teriak Eun Hye

  Jimmy lalu mendorongnya dengan kasar ke ranjang, membuattt Eun hye meringis.

" Kau mulai berani sekarang? OH, atau jangan-jangan kau mau meminta tolong kepadanya?" tuduh Jimmy.

  Eun Hye membelalakkan matanya. Bahkan tidak sedikitpun Eun Hye mengatakan hal buruk Jimmy atau tentang penderitaannya kepada Taejun. Dia menatap Jimmy sambil menggeleng kuat.

" Katakan." Jimmy masih memaksa karena tak puas dengan jawaban Eun hye.

" AHH!!!" lalu Eun hye makin menangis saat Jimmy menarik rambutnya.

" Katakan jangan berbohong padaku!!!!" ucap alan dengan tegas.

" Aku bersumpah tak mengatakan apa pun kepada Taejun, Jimmy!!" balas Eun Hye tak kalah tegas.

Jimmy pun kembali melepaskan Eun Hye.

" Dia curiga kalau kau bukan istriku. Mereka bertanya tentang mu dan hubungan kita." Pandangan Jimmy mengarah kepada Eun Hye ." Apa kau tahu apa itu artinya?"

Eun Hye tidak menjawab, tapi hal selanjutnya dia melihat raut wajah Jimmy yang berubah.

" Mereka akan mengambilmu dari ku." Tersirat kekhawatiran dan ketakutan yang tak bisa di jelaskan. Jimmy terduduk sambil memegangi kepalanya. " Apa yang harus aku lakukan ?" lelaki itu bertanya, lebih tepatnyaaaa bertanya kepada dirinya sendiri saat hanya dirinyalah yang tahu jawabannya. Sungguh Jimmy mengkhawatirkan hal yang bahkan mungkin tak akan terjadi. Tak ada yang berniat mengambil Eun hyeee darinya.

" Tak ada yang akan mengambilku-"

" Mereka berusaha memisahkan kita." Jimmy memotong ucapan Eun hye. " polisi itu akan menemukan bukti bahwa kita tidak menikah." paparnya dengan wajah gelisahnya .

" kita memang tidak-"

" DIAM! " lagi-lagi, jimmy memotong ucapannya, membuat Eun Hye menunduk.

Kini Jimmy berdiri dari duduknya dan terlihat memikirkan sesuatu. Dia menatap Eun Hye. " Aku harus melakukan sesuatu."

Jimmy mengambil ponselnya, lalu melakukan panggilan.

" Halo? Aku mau mengurus sesuatu?"

\*\*\*\*\*\*\*

Taejun merasa heran dengan dirinya yang meu mengurusi pekara Jimmy dan Eun hye. Mungkin jika ada satu orang yang berhak membahas ini, jawabanya adalah Nam yoon, bukan dirinya. Rasa penasaran kepada gadis yang pernah dia tolong karena melakukan percobaan bunuh diri itu makin menjadi. Tatapan mata itu, raut wajah itu, seolah menyiratkan sesuatu. Taejun curiga, tentu. Mengingat awal pertemuan mereka pun, Eun Hye dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, bahkan dia tak mau di antar pulang. Dan sekarang, kecurigaannya malah tertuju kepada laki-laki yang mengaku sebagai suaminya, Park Jimmy.

Tak bisa untuk tidak berfikir macam-macam kepada laki-laki kaya pemilik perusahaan itu. Jimmy mengatakan jika Eun Hye adalah istrinya, sementara sudah jelas jika Jimmy masih berstatus lajang. Memang mungkin saja jika dia menikah beberapa waktu lalu, tapi Nam Yoon bilang, Jimmy tak pernah menikah, dia bisa menjamin itu.

Taejun makin penasaran. Dia diam-diam membaca file yang Nam Yoon punya tentang jimmy, tentang kasus jimmy kematian ayah angkatnya Jimmy. Dari mulai hukuman Jimmy yang diterima, sampai kronologi kejadian. Taejun membaca itu semua, sampai dia benar-benar terdiam pada akhirnya.

" Park jimmy terduga dengan sengaja melepas selang oksigen Park Myubin saat di rawat di rumah sakit."

Taejun terkejut, bahkan membacanya berulang-ulang kali. Pikirannya pun terus bertanya-tanya, benarkah Jimmy melakukan ini? Benarkah Jimmy tega melakukan ini kepada ayahnya sendiri? Kejadian ini di parkiran pun seketika terlintas di pikirannya. Ini terasa masuk akal, bukankah Jimmy juga berani membiarkan Eun hye terkunci di dalam mobil?

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Eun Hye ti dak tahu apa yang sebenarnya Jimmy inginkan darinya. Tak cukup menyiksanya selama ini, Jimmy juga berusaha memilikinya. Ini sudah terlalu jauh, Eun Hye tak pernah menyangka jika Jimmy akan memaksanya untuk menikah. Benar ..... MENIKAH.

Mungkin ini semata-mata hanya untuk mendapatkan dokumen pernikahan, tapi bagi Eun hye, ini sudah di luar jalur.

Sebuah pernikahan adalah sakral baginya, dan Jimmy semena-mena hanya takut jika mereka akan di pisahkan, sampai-sampai harus melakukan semua ini.

Eun Hye tidak tahu harus melakukan apa. Dia hanya bisa pasrah saat pintu kamar kini terbuka menampakkan sosok jimmy tiba-tiba masuk dengan dokumen yang di bawa di tangannya. Laki-laki itu langsung membukanya dan menyerahkan sebuah pena pada Eun Hye.

" Tanda tangan di sini." Kalimat perintah itu langsung menyapanya tanpa aba-aba.

" Apa ini ? Aku ingin membacanya." Eun Hye bertanya meski sudah tahu.

" Tak usah, tanda tangan sekarang." perintah Jimmy tak mau di bantah.

"Tidak, aku tak-"

" Kau mau melawanku?" papar Jimmy yang mulai terpancing emosinya.

" Aku hanya ingin tahu." ujar Eun Hye.

" KAu tak mendengar sebelumnya? Aku bilang kita akan menikah, jadi cepat tanda tangan." ucap Jimmy dengan tatapan tajam dan menusuk.

Eun Hye tidak melakukan perintah Jimmy, Dan tentu saja, itu membuat Jimmy murka .

" Kau tuli?! Aku bilang tanda tangan!" Untuk kesekian kalinya Jimmy mencengkram rahang Eun Hye.

" Aku tak mau!!!!" Eun Hye menepis tangan Jimmy. " Jika kau melakukan itu agar kita benar-benar menikah , aku tak mau!!! Aku tak mau menikah denganmu!" Ucap Eun hye dengan berani menatap wajah jimmy yang Emosi.

Jimmy menatap geram Eun hye.

" Bukan seperti ini." Eun Hye menangis. " Pernikahan hanya untuk dua orang yang saling mencintai." ujarnya.

Tapi hal itu justru membuat Jimmy mengubah raut wajahnya. Kalimat terakhir Eun hye ucapkan membuat Jimmy berfikir dan seolah menamparnya. Jimmy tahu, Eun Hye tak mungkin mencintainya.

" Aku tak mau-"

" Tidak, kita tidak benar-benar menikah." Keduanya saling tatap. " Tentu saja ini hanya agar aku mendapatkan dokumen pembebasan itu. Aku tak mungkin memaksamu untuk menikah dengan ku." ucap Jimmy memberi penjelasan.

Mereka masih saling bertatapan. " lagi pula kau benar, pernikahan terjadi karena dua orang yang saling mencintai. Dan tentu saja, aku cukup tahu diri. Kau tak mungkin mencintaiku." papar Jimmy.

Perkataan Jimmy malah membuat Eun hye terdiam. Dia merasa tertampar akan ucapan Jimmy yang secara tidak langsung Eun hye menyakiti hati Jimmy lagi.

" Tak usah khawatir, status kita tak akan berubah menjadi sepasang suami istri." Setelah itu Jimmy memberikan dokumen yang dia bawa. " tanda tangan sekarang."

Pada akhirnya, dengan ragu Eun hye mengambil pulpen. Jimmy sudah menyakinkannya Jika semua ini palsu. Eun hye pun memutuskan untuk menandatangani dokumen itu. Jimmy beranjang setelah Eun hye selesai. Tapi sebelum itu, jimmy berhenti. " Aku cukup sadar diri, Eun Hye aku tak akan pernah bisa memilikimu."

Eun hye hanya bisa menunduk tak berani menatap kepergian Jimmy yang membawa luka karena penolakkanya.