NovelToon NovelToon
Jodoh Untuk Gadis Indigo

Jodoh Untuk Gadis Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cintapertama / Mata Batin / Hantu
Popularitas:24.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Oktana

Menjadi seorang indigo, bukanlah hal yang di inginkan oleh gadis cantik bernama Lilis Yuliani karena setiap hari ia harus bersinggungan dengan hal yang gaib dan ia tidak bisa menolaknya.
Sosok-sosok itu selalu mengikuti untuk meminta pertolongan ataupun hanya sekedar mengganggu pada Lilis sampai suatu hari ketika ia sedang berjualan bakso bertemu dengan arwah pria tampan namun menyebalkan.
Siapakah arwah itu?????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bara Si Pria Agresif 21+ bocil di harap minggir, nonton upin-ipin saja....

Lilis keluar dari lahan kosong itu sembari terisak! Ia merasa bahwa kini dirinya merasa kotor setelah apa yang Bara perbuat padanya.

"Dasar badjingan!" umpat Lilis sembari mengusap aur matanya.

Di depan, orang-orang yang ingin membeli baksonya sudah mengantre, mereka heran ada gerobak bakso namun yang jualannya tidak ada.

"Noh itu yang jualnya, gue tahu itu anaknya Kang Bahar" tunjuk seorang pria pada Lilis.

"Neng habis dari mana? Ngantri nih" tanya driver ojol.

"Maaf ya Bang, tadi saya nganter orang yang mau beli tanah kosong itu" dusta Lilis.

Tak lama Bara juga keluar dari sana, namun satu hal yang membuat Lilis tambah kesal adalah Bara berjalan sembari mengemut jari tengahnya yang ia pakai untuk mengobrak-abrik gua mungil milik Lilis.

Bara dengan tanpa wajah bersalahnya kembali duduk di kursi memperhatikan Lilis melayani pembeli.

"Mas udah gede kok ngemut jari?" tanya seorang ibu-ibu yang heran dengan tingkah laku pria tampan di hadapannya.

"Saya sedang bahagia, Bu makannya sering ngempeng jari tengah" balas Bara sembari melihat Lilis dengan tatapan mengejek.

"Bara brengsek" geram Lilis.

Setelah pembeli yang notabenenya meminta di bungkus, kini mereka sudah pulang menyisakan Lilis dan Bara saja berdua.

Tak ingin terus terjebak dengan Bara, Lilis segera membereskan dagangannya.

"Lis, bekasnya masih terasa di jari saya, manis banget" ucap Bara.

Lilis diam tal menanggapi ucapan pria yang ia labeli pria menyebalkan.

"Ingat Lis, kalau kamu berani-beraninya dekat dengan pria lain makan saya bisa lakukan hal yang lebih dari tadi" ancam Bara dengan suara yang tegas.

"Bukan hak loe larang gue deket sama siapapun! Stop ya Bara bersikap kaya gini, kenapa loe tega Bara? Kenapa loe seakan gak kenal gue waktu itu di depan pacar loe?" Lilis akhirnya mengutarakan kekesalan hatinya.

"Ada satu yang kamu gak akan tahu Lis, dan saya punya alasan tersendiri" balas Bara.

"Terserah!" balas Lilis sembari mendorong gerobaknya.

Bara tampak menghubungi seseorang.

"Pak, bawa mobil saya di jalan Akasia sekarang" perintah Bara pada orang kepercayaannya.

Sesudah menghubungi, Bara langsung mengikuti Lilis dan membantu mendorong gerobaknya.

"Lis maafkan saya ya" ucap Bara.

"Gak!" balas Lilis.

"Saya tahu saya sudah buat kamu terluka, tapi percayalah Lis, saya tidak pernah lupa sedikitpun tentang kamu. Maafkan saya juga sudah melakukan hal yang tadi" ucap Bara.

"Bara, sebaiknya loe jauhin gue" pinta Lilis.

Bara menggeleng.

"Gara-gara dokter itu?" tanya Bara yang kembali di liputi api cemburu.

"Apaan sih kok bawa-bara dokter Adrian segala? Gak ada hubungannya, cuma gue merasa gak nyaman aja apalagi pacar loe itu kelihatan posesif sekali" balas Lilis.

"Gak ada yang bisa larang saya untuk terus dekat dengan kamu Lis, Lis i love u" ucap Bara membuat Lilis terdiam seketika.

Bukannya senang Bara mengutarakan cintanya langsung? Bukannya ini keinginan dari lubuk hati Lilis yang paling dalam namun dengan semua yang sudah Bara lalukan membuat keinginan itu menjadi pudar.

"Loe kaya orang gak waras" hanya itu yang Lilis katakan selebihnya kedua insan itu diam seribu bahasa.

Di persimpangan jalan, Bahar menghampiri Lilis.

"Bang disini aja, noh anak saya sudah kelihatan" ucap Bahar pada tukang ojeg yang mengantarnya mencari Lilis.

"Siap Bang" balas tukang ojeg itu.

"Lis!" Bahar memanggilnya.

"Eh Bapak!" balas Lilis.

"Sini dagangannya biar Bapak yang lanjutin, Neng istirahat saja" perintah Bahar.

Lalu pria setengah baya itu memandang Bara dengan tatapan heran.

"Pak, perkenalkan saya teman Lilis!" menyadari tatapan bertanya-tanya Bahar membuat Bara berinisiatif memperkenalkan diri terlebih dahulu.

"Sejak kapan anak aing punya teman yang tampilannya rapi begini?" batin bahar bertanya-tanya.

"Saya Bahar, Bapaknya Lilis" balas Bahar sembari menyambut uluran tangan Bara.

"Saya tahu Pak, kan satu bulan saya ikut tinggal di kontrakan Bapak bahkan saya tidur di kamar putri anda" kekeh Bara dalam hatinya.

"Yaudah Neng, pulang saja sana kasihan panas. Bapak juga mau mangkal di dekat gor futsal pelita, lumayan lagi ada pertandingan siapa tahu dagangan kita laris" ucap Bahar.

Lilis dan Bara pun pamit pada Bahar lalu mencegat taksi, sementara Bahar melanjutkan jualannya.

Sesampainya di depan kontrakan, Bara ikut keluar dari taksi tak lupa ia membayarnya terlebih dahulu.

"Loh kok turun?" tanya Lilis.

"Saya rindu kontrakan ini" balas Bara.

Malam berdebat, Lilis membuka pintu kontrakan, Bara langsung masuk begitu saja dan duduk di kursi kayu panjang.

"Pulang sana!" usir Lilis.

"Gak!" tolak Bara yang malah merebahkan tubuhnya di atas kursi itu.

Lilis masuk kedalam kamarnya lalu Bara pun mengikuti.

"Mau apa loe?" takut Bara akan melakukan hal yang sama lagi membuat Lilis takut.

"Saya rindu kamar ini" balas bara dengan santainya.

Grep!!!

Bara langsung memeluk Lilis membuat sang wanita begitu terkejut.

"Bara lepas" erang Lilis.

Cup!!

Dengan beraninya Bara mengecup leher Lilis lalu menenggelamkan wajahnya di sana.

"Diam Lis, aroma tubuh kamu sudah buat saya candu" ucap Bara dengan suara parau.

Sekali lagi tangan Bara tidak diam di tempat, ia mulai menyusuri setiap inci dari tubuh Lilis.

"Bara jangan kurang aja, lepasin gue" Lilis berontak kembali namun bukannya berhenti tangan Bara malah lancang melepaskan dua pengait sabuk pengaman milik Lilis.

Lilis bisa merasakan bagian belakangnya terasa ada yang mengganjal. Milik Bara bergerak-gerak dan menusuk punggungnya.

"Bara please" Lilis terus menolak apa yang di lakukan Bara, dan kenapa Bara begitu agresif.

"Lis, eughhhhhh jangan bergerak milik saya bangun Lis" erang Bara.

"Bara lepas.. Hikhikhik" Lilis sudah tak tahu harus bagaimana.

Sret!!!

Dengan gerakan cepat, Bara menurunkan celana Lilis.

"Bara loe mau apa, anjing" Semakin takut dengan apa yang akan Bara lakukan.

"Bantu saya Lis, saya benar-benar sudah tak tahan" erang Bara.

"Jangan Bara, jangan" Lilis ingin kabur namun di tahan oleh Bara.

Tangan satunya mengunci tubuh Lilis sementara yang satunya membuka celananya.

"Bara jangan lakukan, atau gue akan benci loe seumur hidup" geram Lilis.

"Saya janji tak akan menyakitimu mu Lis, bantu saja keluar saja" balas Bara.

"Hikhikhik.." Lilis hanya bisa menangis.

Bara mulai menempelkan miliknya pada milik Lilis, dan pria itu melakukan gerakan maju mundur.

"Eughhhh Lis, begini aja nikmat" erang Bara.

Tubuhnya terus di gesekan menciptakan rasa yang bisa Lilis terima dengan baik. Tak munafik Lilis juga menikmatinya.

"Lis, saya mau...Aghhhhhhhhhhhhh" Sesudah mengatakan itu Bara mengejang dan menumpahkan kental manisnya tepat di belakang tubuh Lilis.

Pria itu memeluk Lilis dengan nafas terengah.

"Makasih Lis, rasanya luar biasa" ucap Bara.

Lilis kemudian mendorong tubuh Bara sampai terlentang di atas kasur, sementara Lilis langsung berlari ke kamar mandi.

Dua kali Bara melakukan kelancangan pada dirinya dan dua kali pula Lilis tak mampu menolak.

1
kanajuliani
Lanjut thor
Nora♡~
lanjut.. ke bab2 seterusnya..
Yulianti Oktana: siappp kakak
total 1 replies
Adzkiya Naila
sangat bagus menarik dan lucu tentunya juga seru semangat dan up lagi plizzzz
Yulianti Oktana: semangat selalu...😊
total 1 replies
aca
lanjut donk
Yulianti Oktana: besok Up ya kak....😊
total 1 replies
aca
bekas jalang aja lu bangga bgt najis
aca
bara menjijikan nikahin lah tolol anak orang di lecehin pcr bukan
aca
hmmm bara tolol
aca
mles qm bekas mending pak dokter/Curse//Curse/
Yulianti Oktana: Bara udah gak perjaka lagi😌
total 1 replies
aca
songong moga aja g jd ma cwok g tau trima kasih najis bekas jalang pula kirain aja perjaka taunya tukang celup ihh
aca
jd bara bekas Marisa hadeh
Kusii Yaati
kenapa bahasanya kasar kak author sayang...Lilis perempuan Lo!!! ganti bahasa agak sopan ya🤗
Yulianti Oktana: Hehe.. Terimakasih koreksinya kakak!!!😊
total 1 replies
Capricorn 🦄
keren
Sarah Junlie
Luar biasa
Cevineine
BAAGUSS BANGEG WEH😭 aku follow ya, folbk thorrr
Yulianti Oktana: terimakasih........😍
total 1 replies
Jack the rapper
awal-awal udah ngakak
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
Miranti si Kunti ngalahin sisitipi kampus woyy 👀😳
Ai Emy Ningrum: lanjooot ngepoin manusia2 yg berbuat nista 👻👻👻👻
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: setelah jadi the myth, lanjuuuutttt 👻👻👻
total 3 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
Lilis terima ituh dibayar pake daun kering? 🍂
Ai Emy Ningrum: 🧐..ya ya 🤔🤔😋
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: aku yg tauuuuu.... /Grievance//Grievance/ eceu mah taunya combro doang kan 🤪😹
total 19 replies
Zhazha Zahira
lucu banget🤣🤣🤣🤣
semangat k
Ai Emy Ningrum
yaelah mo beli bakso, si neng yg dagang malah lg asik megang bakso yg laen..dahlah 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️💨
Ai Emy Ningrum: hiiyyyy
🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: iii amit2 aah 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 9 replies
Megaanindya Suyeta
kenapa up nya lama sekali up hari ini 3 _ 4 hari lagi baru up kenapa TDK setia hari gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!