2124/12/5 Bumi dilanda akan kehancuran, akibat polusi beracun dan kemarau panjang. Membuat 76% populasi manusia musnah dalam beberapa tahun saja
Akhirnya, manusia yang masih hidup membuat rancangan pesawat luar angkasa untuk bisa meninggalkan bumi dan mencari planet dengan kemungkinan kehidupan yang lebih baik
Tapi mereka tidak tahu bahwa bahaya menanti mereka di luar angkasa yang luas ini. Bahaya seperti apa?
Baca dan ikuti terus alur ceritanya!
Genre:Fantasi, action, romantis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31 Menolong Ethan
Sudut pandang berubah mengarah ke Charlotte dan teman-teman. Ini ketika waktu Charlotte berhasil menaiki lantai atas.
Jam: 22.17 PM
"Sial! Kita harus menyusul Ethan dan Jack." Ucap Charlotte.
"Tunggu dulu! Ethan dan Jack sudah dipastikan tidak tertolong lagi." Ucap Clara.
"Apa maksud kamu ngomong begitu Clara!" Teriak Charlotte.
"Kalian tidak lihat? Monster itu tadi bahkan bisa menerobos garis depan dan membunuh puluhan atau ratusan pasukan khusus dalam beberapa menit. Lebih baik kita segera menuju pesawat darurat, dari pada menunggu di makan monster di sini." Ucap Clara.
Para warga di sekitar mulai berbisik-bisik dan juga ada yang mengiyakan perkataan Clara.
"Kamu pikir mereka akan mati? Pasti mereka mencoba bertahan hidup dan menunggu kita." Ucap Charlotte.
"Dasar, kau hanya jadi pemimpin karena ada ayah mu saja. Kau tak pantas ja..."
PLAK!
"Kau! berani nya menampar ku. Sudah aku akan pergi ke pesawat darurat lebih dulu, siapa yang mau tinggal, tinggal saja." Ucap Clara pergi meninggalkan mereka.
Para warga mulai satu persatu mengikuti Clara, tidak ada dari mereka yang mau tinggal di sini dan menunggu mati.
"Ti-tidak Clara tunggu lah, jangan pergi." Ucap Liam meneriaki Clara.
"Kapten kamu tidak apa-apa kan?" Ucap Jesica melihat Charlotte hanya diam berdiri.
"Sudah la, jika kalian ingin mengikuti mereka ikuti lah, aku akan kembali dan mencari Ethan dan Jack." Ucap Charlotte memencet kembali pintu lift.
"Jangan begitu kapten saya akan selalu setia kepada mu apa pun keputusan kapten." Ucap Jesica meyakinkan Charlotte.
"Sudah begini, aku harus mementingkan sahabat ku dulu. Jadi aku akan ikut juga kapten." Ucap Liam.
"Kalian yakin. Ini akan berbahaya." Ucap Charlotte.
"Ya kami percaya dengan kapten." Ucap Jesica.
"Huhu, dasar Ethan, kalau saja dia paksa masuk tadi. mungkin saja aku masih ada kesempatan dengan Clara." Ucap Liam.
"Hei diam lah kau." Ucap Jesica.
Mereka mulai memasuki lift dan menekan tombol mengarah ke lantai bawah. Dengan harapan bahwa Ethan dan Jack berhasil selamat dan bersembunyi dari monster itu.
Tit
Pintu lift terbuka perlahan. Mereka keluar dan mengecek sekitar, Charlotte mulai mencoba menghubungi Ethan tetapi tidak ada sinyal untuk berkomunikasi.
"Lagi-lagi karena sinyal, aduh. Terpaksa, kita harus mencari di beberapa tempat." Ucap Charlotte.
"Tapi bagaimana kalau mereka berhasil kabur dan mencapai lift ini." Tanya Liam.
"Benar kapten." Saut Jesica.
"Hm, baiklah aku akan menaruh alat komunikasi darurat di lift dan sebuah catatan." Ucap Charlotte mengeluarkan buku note kecil nya.
Alat komunikasi darurat adalah sebuah alat di peruntukan pemakai nya bisa berkomunikasi jika menekan tombol. Jika ada orang yang menekankan tombol itu otomatis alat komunikasi akan bergetar kepada penerima sinyal. Jadi alat ini tidak bisa di pakai berkomunikasi melalui bicara tetapi getar.
Setelah Charlotte meningalkan alat komunikasi darurat dan sebuah secarik kertas di lift, mereka mulai melanjutkan mencari Ethan dan Jack berada. Untuk berhati-hati menghindari monster, Jesica mengunakan alat pendeteksi, ini juga bisa di pakai untuk mencari keberadaan Ethan dengan lebih efisien.
Di beberapa lorong mereka melihat ada bekas pertarungan yang sudah di pastikan ini bekas pertarungan monster yang mengejar Ethan. Menelusuri agak jauh sedikit tiba-tiba saja alat pendeteksi menerima sinyal bahwa..
BERSAMBUNG
dah lama gak baca cerita jadul macam ini sih, bikin nostalgia