NovelToon NovelToon
Suami Tulang Lunak

Suami Tulang Lunak

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:30.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kebayang gak punya suami tulang lunak alias banci? Mudah-mudahan gak ya..., novel ini hanya imajinasi author saja, semoga suka dengan jalan ceritanya...

***
Untuk menyelamatkan keluarga dari kehancuran finansial, orang tua Vina memaksanya menikah dengan seorang pemuda kaya raya bernama Nathan. Nathan adalah putra tunggal dari keluarga terpandang yang memiliki harta melimpah. Meski tampan dan menawan, ada kelainan di dirinya dan sering bertingkah seperti banci. Tingkah lakunya yang lembut dan gemulai membuat banyak orang terkejut, termasuk Vina.

Bagaimana kisahnya? Yuk kita mulai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6 - Meremang

Pagi itu, setelah sarapan yang penuh dengan sindiran dan cemoohan, Vina duduk di taman, mencoba menenangkan diri. Tiba-tiba, seorang sopir keluarga mendekatinya. "Nona, Tuan Nathan memanggil Anda," ujarnya sopan.

Dengan langkah gontai, Vina berdiri dan mengikuti sopir ke teras rumah. Di sana, Nathan sudah menunggunya dengan gaya yang selalu flamboyan. "Ayo, Yey! Kita belanja pakaian," seru Nathan dengan nada penuh semangat. "Eke gak mau kamu pakai baju eke lagi, tahu."

Vina hanya mengangguk karena merasa tak punya pilihan lain. Mereka berdua pun masuk ke mobil mewah yang sudah siap mengantarkan mereka ke mal.

Sepanjang perjalanan, Nathan sibuk dengan ponselnya, tertawa kecil sambil membaca pesan-pesan yang masuk. Sementara, Vina duduk diam, menatap pemandangan kota yang melintas di luar jendela dan mencoba menenangkan pikirannya yang kusut.

Setibanya di mal, Nathan langsung berhamburan memburu toko yang terpampang baju kesukaannya, melihat hal itu, Vina enggan untuk jalan bersama Nathan karena risih dengan pandangan orang yang seakan menertawainya.

Lalu, mereka masuk ke butik pakaian mewah, di mana Nathan langsung sibuk memilih-milih pakaian. "Yey, coba lihat ini! Cocok gak buat eke?," tanyanya sambil memamerkan sebuah gaun yang penuh payet.

Vina menghela napas. "Nathan, aku yang seharusnya beli pakaian, bukan kamu."

Nathan menatap Vina dengan ekspresi terkejut yang berlebihan. "Yey ini gak paham konsep belanja bareng, ya? Kalau belanja, ya kita beli yang kita suka dong!."

"Ck." Vina hanya bisa menggelengkan kepalanya. Lalu, Ia mulai memilih beberapa pakaian sederhana yang sesuai dengan seleranya, sementara Nathan terus berputar-putar di sekitar toko, mencoba berbagai pakaian yang mewah dan mencolok.

Setiap kali Nathan melihat pakaian yang menarik perhatiannya, ia langsung mencobanya dan meminta pendapat Vina. "Kalau gini gue yang capek," gumam Vina kesal.

"Wah, Yey, lihat deh! Ini bagus gak?," Nathan berputar di depan cermin, mengenakan setelan yang benar-benar tidak cocok dengan gaya seorang pria.

Vina memaksakan senyum. "Ya, bagus, Nathan, itu sangat cocok untukmu," seru Vina seraya tersenyum kecut.

Nathan tampak puas dan melanjutkan belanja dengan lebih semangat. Dalam waktu singkat, Nathan sudah mengumpulkan lebih banyak pakaian daripada Vina. Sepanjang waktu, Vina hanya bisa mengikuti Nathan dan membiarkannya menguasai suasana.

Setelah beberapa jam berbelanja, mereka akhirnya menuju kasir. Nathan menumpuk setumpuk pakaian di meja kasir, sementara Vina hanya membawa beberapa potong pakaian yang ia butuhkan. "Nathan, kamu beli banyak sekali," ujar Vina keheranan.

Nathan hanya tertawa cekikikan sambil menutup mulutnya seraya berkata, "Eke kan harus tampil maksimal, Yey, lagian, ini juga buat kamu kok," ujarnya sambil menunjuk beberapa pakaian yang ia pilihkan untuk Vina.

Vina mengangguk lemah dan di rasa tidak perlu juga berdebat. Setelah semua pakaian dibayar, mereka meninggalkan mal dengan tangan penuh kantong belanjaan. Di perjalanan pulang, Vina merasa lelah, baik secara fisik maupun mental. Namun, ia tetap berusaha untuk tetap kuat.

Saat tiba di rumah, Nathan langsung memamerkan hasil belanjanya kepada Widia dan Wiliam. "Lihat deh, Yey, hasil belanja kita keren kan?," seru Nathan sambil menunjukkan pakaiannya satu per satu.

Widia dan Wiliam tertawa kecil, melihat betapa sibuknya Nathan dengan pakaiannya sendiri. "Kamu memang beda, Nathan," kata Widia sambil tersenyum sinis.

Melihat hal itu, Vina hanya bisa tersenyum tipis namun tidak terlalu memikirkan hubungan Nathan dengan ibu tirinya itu. Lalu, Vina membawa pakaiannya ke kamar untuk melepas lelah setelah seharian mengikuti kesibukan Nathan.

Malam itu, Vina berdiri di tepi balkon, menatap langit malam yang penuh bintang. Angin sepoi-sepoi membelai rambutnya yang terurai, hingga memberikan sedikit ketenangan.

Tiba-tiba, dari balik pintu, Nathan muncul dengan setelan glamor ala perempuan malam. Gaunnya penuh payet, riasan wajahnya tebal, dan sepasang anting panjang menjuntai di telinganya.

"Yey, malam ini eke ada party, yey mau ikut eke?," tanya Nathan dengan nada ceria dan gestur yang gemulai.

Vina memandang Nathan dengan ketidakpercayaan. Ia belum bisa sepenuhnya memahami suaminya yang bersikap seperti ini. "Aku gak ada minat gabung dengan para cowok tulang lunak seperti kalian," jawab Vina dingin.

"Apa?!" Nathan terperangah mendengar ucapan Vina, ekspresinya pun berubah menjadi marah.

"Gak papa, kamu pergi aja, selamat bersenang-senang," kata Vina sambil menggelengkan kepala, tidak berniat berdebat lebih lama.

Nathan mendengus kesal dan berbalik, berjalan keluar dengan langkah gemulai yang berlebihan. "Dasar gadis kampung!," gumamnya sebelum pintu tertutup di belakangnya.

Vina menghela napas panjang. Akhirnya, ia bisa menikmati sedikit ketenangan. Ia kembali ke kamar dan membaringkan dirinya di kasur. Dengan Nathan yang pergi, ia bisa berguling-guling tanpa mendengar omelan atau perintah yang membatasinya.

Kelelahan mulai Vina rasakan. Lalu, Vina memejamkan mata dan mencoba untuk tidur, berharap bisa melupakan semua masalah yang ia hadapi, meski hanya sejenak. "Aku harap agar bisa terbangun dari mimpi buruk ini," bisiknya pada diri sendiri sebelum benar-benar terlelap.

Sementara di luar, malam terus berjalan dan Nathan pun pergi ke pesta dengan gaya khasnya, berbaur dengan teman-teman yang sama flamboyannya.

Pukul 11 malam, Vina terbangun karena tenggorokannya yang terasa kering. Ia bangkit dari tempat tidur, mengenakan sandal rumah, dan berjalan keluar kamar dengan hati-hati agar tidak membuat kebisingan.

Saat ia menuruni tangga untuk menuju dapur, ia mendengar sebuah suara yang tidak biasa hingga menarik perhatiannya.

"Aakh! Emm! Terus Wiliam, oh enak banget... Aaah... Ouch!"

Plak plak plak plak plak plak

"Oh yes... Oh sweety! Ah! Ah! Ah Arrrgggh...!"

Vina membelalakkan matanya, hatinya berdebar saat mendengar suara yang semakin nyaring. Suara itu berasal dari kamar Wiliam. Ia terkejut mendengar desahan yang jelas berasal dari dua orang yakni seorang laki-laki dan perempuan yang sedang menikmati kebersamaan mereka.

"Ini kan kamar Wiliam," gumam Vina pelan, "dia kan belum nikah, tapi... Ah! Sudahlah tidak penting!."

Namun, sebagai manusia normal, Vina tidak bisa menghindari perasaan remang yang menjalar di tubuhnya saat mendengar suara desahan itu.

Sejenak, pikirannya melayang, membayangkan bagaimana rasanya berada dalam momen intim seperti itu, sebuah pengalaman yang tampaknya akan selalu jauh dari jangkauannya.

Ia menggigit bibir dan mencoba mengusir pikiran-pikiran itu. "Aku takkan pernah bisa mengalaminya," gumamnya dengan nada pahit, "mengingat aku punya suami yang bahkan tidak tertarik pada perempuan," lanjutnya.

Dengan cepat, Vina melangkah menjauh dari pintu kamar Wiliam dan berusaha menenangkan dirinya. Ia melanjutkan perjalanannya ke dapur, mengambil segelas air dingin, dan meneguknya perlahan.

Setelah beberapa saat, ia menatap bayangannya di cermin dapur. "Apa yang sebenarnya sedang terjadi di rumah ini?," pikirnya. "Kenapa hidupku jadi seperti ini?."

1
Lippe
kayaknya sosok misterius itu Nathan deh.
Aurora: Lanjut kak...
total 1 replies
Lippe
nama samaran : Janeth😭😭😭
Plesetan dari nama Jamet(h) pasti 🤣🤣🤣
Aurora: Wkwkwk bisa jadi bisa jadi 🤣🤣🤣
total 1 replies
Lippe
EYKE gak suukaaaa
Gak mau, gak suka Gelaay
💅💅💅💅💅💅💅💅💅
yunita
ayoo jangan lama...lamaa...buat bongkar widia thourrrr kasihan vina yg slalu berkoban buat nathan ayooo....buat widia / tuti bongkar kebusukanya thourrr
Suanti
nathan suruh detektif cari tau tentang widia biar tau siapa widia jdi orang jgn terlalu baik malahan di manfaatin 😅😅😅
Aurora: Operasi plastik emang canggih 😂😅
total 1 replies
Suanti
pasang lah cctv setiap sudut biar ketahuan kebusukan widia melalui cctv, setelah ketahuan jeblos kan ke penjara
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
🤲🤲🤲aminn
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
👍👍👍👍
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
sabarr🤭
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
ikuttttt🏃🏃🏃
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
semga nnti kembar anknya
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
kukira dh hamil
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
hamilll yaa
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
waduhh 🤣🤣🤣🤣🤣
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
bisaa ada di balik sofaa
Aurora: Kayaknya pas buka dasinya pas lagi beradegan.... 🤫😄
total 1 replies
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
habis olahraga Bu.🤭🤭🤭🙈
Aurora: Aw, selalu, kan Vina demen olahraga apalagi sama Nathan 🏃🏃🏃🏃😅
total 1 replies
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
gtu dongg kn enak
Reza Muna
Luar biasa
yunita
hla kpn mak lampir matiii thourrrr ajyr tenan iki jummmm.....
Suanti
semoga cpt punya momongan tapi jgn keturunan bpk nya banci 😂😂😂
Aurora: Wkwkwk mending kalau nanti dapet istri kaya Vina ya, kalau nggak, ya gitu deh 😅🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!