Mega, gadis cantik berusia 19 tahun yang super duper manja dan suka sekali memakai pakaian yang cukup terbuka tiba tiba dinikahkan dengan seorang Ustad mesum yang tiba tiba masuk ke dalam kamar kamar mandi nya. Ya,ini sungguh tidak masuk akal bagi Megaa, tapi dia pun tidak bisa mengelak karena kedua orang tua nya yang memaksa nya untuk menikahi pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayna Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Setelah selesai sarapan akhirnya Mega dan Raffa pamit ke mbak mau berangkat ke kota Surabaya, kota tempat Mega kuliah sekaligus kota tempat tinggal Raffa bersama orang tua nya.
Mereka berangkat tepat pukul delapan pagi menggunakan mobil l* mb*rgh*n*, yang merupakan hadiah pernikahan dari papa Mega, endra.
"Sayang!"Raffa menoleh ke samping kiri.
"Ada apa mas?"Tanya Megaa yang kini juga menoleh ke arah suami nya yang tengah menyetir.
"Apa kamu nggak merasa dingin yang?"Tanya Raffa, karena dari rumah hingga diperjalanan sampai sekarang, Mecca hanya menggunakan dress lengan pendek dengan panjang diatas betis. Dalamannya pun hanya sekedar boxshoirt tanpa legging.
"Nggak, biasa aja kok mas emang nya mas kedingan ya?"Tanya Mega balik, sedangkan Raffa menggelengkan kepala nya.
"Kalau ngantuk, kamu bisa tidur. Kalo sudah sampai nanti mas bangunin. "Ucap Raffa sambil memegang tangan kanan Mеga.
"Aku nggak ngantuk kok mas masih seger, apalagi lihat pemandangan alam yang begitu indah nya."Kata Mega yang melihat ke arah jendela mobil yang tepat berada disisi kirinya.
"Kalau kita melihat sesuatu yang indah alangkah baiknya kita memuji sang pencipta keindahan tersebut dengan mengucapkan, Masya Allah. "Ucap Raffa tersenyum kepada Mega, sedangkan istrinya itu juga balas tersenyum pada nya.
"Masya Allah."Ucap Mega mengikuti perkataan suami nya.
Ada perasaan damai diantara kedua nya mereka terlihat begitu nyaman antara satu sama lain begitu juga dengan Raffa, yang mana beliau selama ini terkenal dengan sesosok pria yang berwibawa sopan ke pada siapapun dan disegani banyak orang namun dengan Mega, dia bisa memperlihatkan sisi nya yang lain, yang mungkin orang lain tidak suka ia terkadang jahil, terkadang juga jadi pria mesum yang suka menggoda Mega dimana gadis itu kadang masih terbawa oleh sikap polos dan manja nya.
"Sayang, kita cari tempat istrihat dulu atau langsung belanja?" Ucap Raffa ketika mereka sudah sampai di pusat kota Surabaya.
"Belanja aja dulu mas, aku masih bugar kok."Jawab Mecca sambil tersenyum manis Raffa pun mencubit pipi nya gemes.
"Kamu kuat juga ya ternyata mas kirain kamu bakalan loyo nyampe sini ucap Raffa ngeledek Mega dan orang yang diledek malah menjulurkan lidah nya.
"Mas kira aku mabok di perjalanan apa? Gini gini aku sudah pernah pergi jauh mas. Berdua ama Dina pula mas jangan anggap remeh dong. "Ucap nya sedikit sombong.
"Berdua doang? Kemana?"Raffa penasaran kemana kedua bocah itu melangkahkan kaki nya yang kata nya jauh itu.
"Ke ibu kota, nonton konser idol kpop dan ikut acara fan meeting bersama Ji Chang Wook oppa."Ucap Mega dengan penuh percaya diri.
"Jicangwuk?"Tanya Raffa yang belum pernah mendengar nama yang disebutkan oleh Mega barusan yang terngiang-ngiang dibenaknya hanyalah Song Kang oppa yang pernah ditontonnya bareng Mega waktu itu.
"Ji-Chang-Wook! Bukan jicangwuk mas!"Ucap Mega memenggal perkata nama aktor itu dengan pelan.
"lya, itu maksud mas tadi. "Ucap Raffa yang tak mau disalahkan oleh Mega hanya karena hal sepele itu bagi dia pengucapan nya gak ada beda nya dengan yang di ucapkan nya tadi.
Tak lama kemudian mobil mereka berhenti di sebuah butik yang khusus menjual pakain wanita.
"Belanja disini aja gakpapa yang?"Tanya Raffa yang sudah menghentikan mobilnya di depan butik tersebut.
"Kalo nanya harusnya dari tadi mas? Kalo nanya nya sekarang berarti sama saja mas nyuruh aku turun dan belanja disini."Jawab Mega ketus yang melihat Raffa telah memarkirkan mobilnya didepan butik yang ada dihadapan mereka sekarang.
"Jangan ngambek dong, yaang. Nanti kalo gak cocok kita cari yang lain lagi. "Ucap Raffa mengacak rambut Mega pelan.
"Mas, lepasin ah nanti rambut nya berantakan!"Mega semakin kesal dengan tingkah Raffa yang selalu saja menggoda dirinya ia pun membuka pintu mobil hendak keluar dari tempat sempit itu.
"Hati-hati yang, turun nya nanti paha kamu keliatan orang. "Ucap Raffa memperingati istri nya yang kemudian juga ikut turun dari mobil.
"Kenapa diam aja? Ayuk masuk!" Ucap Raffa menggandeng tangan Mega dan berjalan ke dalam butik tersebut.
Setelah masuk ke butik itu, mereka disambut oleh karyawan nya dengan ramah dan mengantarkan Mega dan Raffa ke tempat pakaian yang dicari Mеga.
"OMG! Ini bagus banget!"Ucap Mega, ketika mereka sampai di sebuah ruangan yang isi nya dress selutut, serta blouse import yang menggoda iman Mega.
"Sayang!"Raffa membulatkan matanya ketika melihat Mega yang memegang blouse crop polos dengan tali sebesar kelinking.
"Tapi ini bagus banget mas, apalagi dipake bareng hot pants lalu diluarnya kasih outer yang panjang nya sama dengan celananya."Jawab Mega histeris.
"No, sayang. Mas nggak suka!" Raffa mengambil blouse dari tangan Mega tersebut dan meletakkan nya kembali di gantungan hanger.
"Mass, sesekali nyenangin istri napa?"Mega mengerucutkan bibirnya.
"Ribet banget sih belanja sama nih orang."Gumam Mega dalam hati.
"Mbak,ada dress yang panjangnya dibawah lutut nggak mbak?"Tanya Raffa kepada karyawan butik tersebut.
"Ada, mas sebelah sini." Karyawan wanita tersebut memandu tamu nya ke arah dalam tempat dimana para dress yang panjangnya 120 cm itu berada.
"Ini mah, gamis mas aku gak mau pake itu terlalu syar'i. "Ucap Megq tatkala melihat dress polos yang panjangnya kira kira sebetis Mega dengan lengan pendek.
"Astaghfirullah ya Allah, ini aja dibilang gamis. Lalu gamis dibilang apa nanti sama dia, selimut?"
Gumam Raffa dalam benaknya sambil menggelengkan kepalanya.
"Coba dulu sayang mana tau cocok sama kamu."Ucap Raffa memilih salah satu dari dress tersebut dan menyuruh Mega untuk mencoba nya.
"Nggak mau!"
"Sayang!"
"Gak mau mas, buat apa beli kalo ujung ujungnya nggak dipake." Ucap Mega melipat kedua tangan nya di dada.
Raffa menarik napas berat menghadapi tingkah Megaa yang sulit untuk dibujuk ia seperti anak kecil yang bila dikatakan tidak, tetap tidak mau mendengarkan nya.
"Kalau kamu nggak mau, mas nggak bakalan bawa kamu ke asrama Mas akan bawa kamu pulang ke rumah mas, yang kamu bilang rumah mertua itu."Ucap Raffa bermaksud ingin mengancam Mecca dan membuatnya menurut pada nya.
"Mas nggak bisa gitu dong orang nggak suka juga, malah dipaksa. "Ucap Mega menyela perkataan suami ya itu.
"Mas juga nggak suka lihat pakaian yang kamu pilih lihat pakaian yang kamu beli dengan Dian kemaren, semuanya pakaian terbuka yang akan mengundang sahwat laki-laki, sayang."Ucap Raffa mencoba menjelaskan alasannya tidak suka dengan pilihan Mеga.
"Ya sudah terserah mas aja, bagus nya gimana. "Ucap Mecca letih dan mencari tempat duduk.
"Sayang,jangan sedih gitu dong mas jadi nggak tega liat nya."Ucap Raffa yang mengikuti langkah istrinya sedangkan pelayan toko yang melihat adegan mereka berdua juga terlihat salah tingkah dibuat nya.
"Mas pilih aja, biar cepat aku udah capek dari tadi berdiri terus." Ucap Mega tak bersemangat tanpa melihat ke arah Raffa.
Raffa jadi nggak tega melihat istri nya yang terlihat sangat sedih namun, dia juga tidak ingin menuruti keinginan Mega yang sangat bertolak belakang dengan dirinya jika itu hanya dipakai di rumah, dia akan mengizinkan nya namun, setelah ini mereka akan tinggal terpisah, dan Raffa yakin istrinya itu tidak akan menuruti perkataannya seratus persen.
"Asalkan kamu mau make nya nanti. "Ucap Raffa kemudian.
"Gak mau!"
"Ya,sudah kalau begitu ayok kita langsung ke asrama saja. "Ucap Raffa yang langsung menarik tangan Mega dan yang ditarik menatap tajam pada nya.
"Terus pakaian aku gimana?" Mega menatap Raffa kesal dengan mata nya yang sudah terasa panas dan berkaca kaca.
"Tadi bukan nya kamu bilang nggak mau."Ucap Raffa yang melihat mata istrinya mulai memerah.
"Ya terpaksa harus mau lah mas, orang nggak punya baju sama sekali cuma bawa baju tidur doang." Jawab Mega yang masih menahan rasa kesalnya pada sang suami, tak berselang lama butiran bening yang sempat ditahannya itu akhirnya luruh juga dan mengalir dipipi mulus nya.
"Sayang, jangan nangis dong Malu dilihat sama mbak nya nanti dikirain mas nggak mau beliin kamu baju kalau kita viral gimana? Nanti muncul beritanya, 'seorang ustad yang tidak mau membelikan pakaian untuk istri nya'. Ucap Raffa mencoba menenangkan Megaa dan memeluk gadis itu dalam dekapan nya.
"Mbak, maaf ya Mbak nya silahkan duduk dulu aja. "Ucap Raffa tak enak hati pada pelayan butik yang sedari tadi menunggu mereka dengan sabar.
"Tidak apa apa kok mas, silahkan lanjut saja."Jawab karyawan tersebut dengan senyum diwajahnya Raffa pun kembali menenangkan Mega sampai gadis itu berhenti dari tangis nya.
"Kamu boleh pilih sendiri asal jangan terlalu terbuka ya, sayang." Ucap Raffa kemudian, Mega pun mengangguk setuju dengan perkataan Raffa.
