NovelToon NovelToon
Between Blood, Sin, And Sacrifice

Between Blood, Sin, And Sacrifice

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Carolline Fenita

*Dijamin TAMAT karena isi cerita telah dibuat dan hanya dikirimkan secara berkala

Mengira bahwa Evan–suaminya hendak membunuhnya, Rose memilih menyerang pria tersebut. Tanpa tahu bahwa Evan berupaya melindungi Rose biarpun tahu bahwa dirinya akan meninggal di tangan istrinya sendiri.

Penyesalan selalu datang belakangan, namun hadir kesempatan untuk memperbaiki garis nasib yang mengikatnya dalam bayangan cinta dan dendam. Rose kembali mengulangi kehidupannya, satu demi satu disadarkan dengan bunga tidur misterius.

Mempraktekkan intrik dan ancaman, menemukan pesona sihir untuk memutus tali asmara yang kusut antara Rose dan Evan yang menjadi suaminya di kehidupan lama dan sekarang. Apakah ia akan berhasil membalik takbir yang telah ditentukan oleh Dewa, atau malah gagal melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carolline Fenita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24 - Punishment

Lady Veronica melebarkan manik kehitamannya. Salah satu pria yang menggauli sampai tubuhnya terasa sakit masih dengan beraninya memperburuk suasana. Kaisar Vollerei seolah tidak peduli dan berdiskusi dengan menterinya, menentukan sanksi terbaik untuk hambanya yang beralih kiblat menuju hal buruk.

Ketika bangsawan melihat ketiga pria tersebut, tatapan menjijikkan muncul dari masing masing orang. Akan tetapi tiba-tiba mereka bertiga berteriak kesakitan. Lady Veronica menghentikan gerakannya, memandangi lelaki yang menodainya dengan keji satu per satu tumbang dengan mulut mengeluarkan darah.

"Ah!!" Lady Veronica memekik ketika salah satu pria itu merangkak padanya dengan darah memenuhi daging berkerak dan kusam.

Para wanita biasa yang menyaksikan semuanya ketakutan hebat. Bahkan ada yang pingsan di tempat. Kaisar tidak mengharapkan keadaan sekarang berbalik seperti ini. Semua orang dalam keadaan panik. Untung saja pengawal yang bertugas khusus menjaga keadaan bergegas datang dan membereskan kekacauan.

Kaisar mundur dua langkah, "Bawa wanita ini ke penjara, hukuman mati berupa pemenggalan kepala akan dilakukan tepat lima hari dari sekarang."

Seperginya Kaisar, peserta undangan melihat suasana kacau di sana. Lady Westone meraung dan berteriak seperti orang pesakitan. Kerumunan berangsur semakin bertambah. Disini sudah dapat terprediksi bagaimana kekuatan mulut berbisa wanita akan melahirkan kontradiksi dari beragam pihak, apalagi Baron Westone akan mendapatkan kenaikan pangkat dan gelarnya sebentar lagi.

Lady Veronica yang putus asa, Miss Zen yang tersenyum berbisa, Marquess Drevan yang melipat kedua lengannya di belakang, dan Miss Schariac yang melihat dengan kengerian tidak berujung di matanya.

Wanita yang baru saja digauli masih berpikir keras ketika bibirnya bergetar dan suaranya melengking, menembus langit malam.

Bagaimana mungkin senjata yang dibuatnya memakan tuan?

Dia tidak menduga bahwa jebakannya salah orang. Tetapi tunggu sebentar, bukankah gadis sialan di depannya mengaku sebagai Chloe di awal? bahkan dengan mata kepala sendirinya, ia melihat bahwa gadis tersebut mudah dibodohi.

Mengapa pria yang disewanya malah berbalik menikam dan memperkosanya?

Pada momen ini, Lady Westone pulih dari senyum menakutkan milik Rosella. Ia menyadari kali ini langkahnya salah besar. Wajahnya memerah dan menunjuk lagi ke arah Rosella Zen. Akan tetapi tenaganya kalah banyak dibandingkan 4 pengawal yang menahannya agar tidak berbuat sembrono kembali.

"Kau.... Jalang cilik," umpatnya ketika tubuhnya diangkat dan dikawal oleh pengawal yang tiba tiba datang dengan tali dan kayu.

Lengkingan dan protesan masih terdengar dari kejauhan. Tontonan kacau balau itu diakhiri dengan buruk, Chloe ingin sekali pingsan sekarang namun tidak bisa. Pada akhirnya hanya mereka bertiga yang tersisa.

"Mari kita pindah dari sini." Marquess Drevan sigap memapah kedua gadis tersebut menuju sebuah kursi.

Rose merubah ekspresinya yang penuh aura ancaman menjadi senyum afiliasi. Dia memiringkan kepala dan melihat ke arah Miss Schariac. Saat ini, Rose merasa hatinya kembali tercubit tatkala sahabatnya menatapnya dengan ratapan penuh keterkejutan.

Memahami kekalutan sahabatnya, gadis itu hanya dapat berkata, "Jika bukan dia yang kudorong ke sumur yang dibuatnya, sekarang kau yang tengah disidang oleh kaum bangsawan."

Wajah Drevan berubah sekilas. Di sisi lain sahabat dari Rose mengambil alih pembicaraan dengan perasaan campur aduk. "Aku hanya tidak tahu harus berkata apa. Rose, apakah kau benar benar melakukan hal itu? Karena wanita itu berniat menjebakku," tanya Chloe.

"Ya, aku membayar ketiga pengawal itu dengan uang lebih. Tepat di saat aku berkeliling waktu itu. Bila dia tidak diberikan pelajaran dan langsung dibunuh, Lady Veronica dapat melukaimu lagi dengan metode berbeda."

Miss Schariac menghela nafas gusar, pantas saja kereta miliknya diambil oleh Rose. Temannya melakukan hal itu tanpa meminta pendapatnya sama sekali. Dari kelihatannya, Tuhan benar benar berpihak pada Ella. Jika saja temannya yang dijebloskan dalam ruangan gelap tersebut, Chloe tidak sanggup untuk memperbaiki reputasi Rose.

Hutang budinya begitu besar untuk diganti dengan harta lainnya

"Ella, terima kasih atas bantuanmu. Aku sangat menghargainya." Tangan Chloe berdekap di depan dadanya dan ia membungkukkan badannya. Sontak Rose segera berdiri dan menahannya agar tidak melakukan hal tersebut.

Seperginya Miss Chloe dari sana, warga yang berkumpul sudah bubar karena manisannya telah habis. Kali ini hanya terdapat Rose dan Drevan saja. Gadis itu dengan cepat membubarkan diri, namun tangannya ditarik dengan lembut sebelum ia berhasil pergi. Setelah itu, mata keemasannya pun bertemu dengan manik hijau tua pasangan dansanya.

Drevan yang sedari tadi memilih diam sewaktu Rose menenangkan Chloe ikut membuka mulutnya, "Rencana yang bagus. Hanya saja kusarankan agar kau tidak melakukan hal seperti ini lagi."

Satu kali pelaku bisa lari, namun untuk kesekian kalinya–tidak ada yang tahu apakah selanjutnya sang pelaku memancing umpan yang baik atau malah pancingannya yang memakan balik si pelaku.

Sama seperti Lady Westone.

"Kau dapat meminta bantuan pada kami untuk mendampingimu." Duke Drevan berkata dan melepas pergelangan tangan Rose dengan santai. Bibirnya melengkung kecil ke atas.

"Baiklah, tidak perlu khawatir."

1
Bening
segelas kopi untuk pride..
nanti pasti lanjut kok baca nya...
kpn2 mampir ya, ke akun baru ku @ehsanarizqi ..
Cherlys_lyn: Okee, terima kasih atas dukungannya yaa
total 1 replies
ona
rose lucu banget plis
ona
woy evan
ona
kakkkk /Sob//Sob//Sob/
ona
nyesekkkkk pliss /Sob//Sob//Sob/
ona
uwow uwow /Determined/
ona
oh, apa ini cerita di balik kakaknya rose mat*??? tapi disini bakal tetep mat* ga ya??? /Frown/
ona
pangeran ke empat....
ona
bjir ngapain dah pangeran kedua tuh, ngeselin amat
Tini Timmy
bunga untuk mu/Rose/
Bening
5 iklan untuk mu
Cherlys_lyn
Cerita ini berputar dalam perjuangan Rosella Zen yang kembali mengulang kehidupannya dari awal, namun tanpa ingatan yang begitu jelas. Menjadi seorang manusia yang kuat bukan berarti selalu menang di setiap pertempuran, namun bagaimana ia dapat memanipulasi musuh sampai menduganya lemah dan menghabisinya di detik terakhir!
Bening
3 iklan + 2 bunga
Bening
5 iklan..
meluncur untuk mu
Bening
ciri tirani ini...
Bening
suami kyk edbert itu langkah
Bening
ada apa dengan giok nya
ona
apa mulai ke inget?
Bening
cerita ini bagus, di setiap bab nya.
enak di baca tanpa di komentari
Cherlys_lyn: Terima kasih atas ulasannya, nantikan bab selanjutnya yaa 🙏
total 1 replies
ona
kepala sape tuh bjir /Scare/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!