Gloomy Wedding

"Oh?? Jadi kau mengajak Bella untuk menjadi pendamping hidup mu? " Gurau Mama Rea yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang putri.

"Eh salah - salah! Jadi pendamping di acara pernikahan, toh?? Boleh, lagi pula Bella juga tidak terlalu sibuk! Benar, kan? "

"Iyah, jika sedang sibuk juga tidak apa - apa. " Balas Caspar yang tengah menggendong Bram.

"Dia itu tidak pernah terlalu sibuk! Jadi pasti bisa! Jam berapa? "

Mama terlalu antusias, kenapa tidak Mama saja yang jadi pendamping nya? " Gumam Bella dengan kesal di dalam hatinya.

"Jam 8 malam. "

"Uhh! Pasti bisa kan, Belle? Di jam - jam itu kau kan selalu santai? "

"Iya sudah kalau begitu! Aku akan pergi! " Balas Bella tersenyum terpaksa membuat Mama Rea tersenyum lebar sedangkan Caspar menahan senyumnya.

"Nah! Seperti itu kan bagus! Kau jangan khawatir, Mama akan menjadi kedua anak mu dengan baik saat kau pergi! "

"Iyah, Ma! " Jawab Bella dengan senyum terpaksa.

"Malam ini, jam 8 malam aku akan menjemput mu. " Ucap Caspar beralih menatap wajah Bella.

"Baiklah. "

Mama Rea tersenyum senang melihat interaksi Bella dan Juga Caspar.

***

Malam harinya, Pukul 8 Tepat Caspar sudah berdiri di depan rumah Bella. Pria itu benar - benar bersemangat malam ini.

Pria itu tertegun saat melihat Bella keluar. Wanita itu terlihat begitu muda dan sangat Cantik. Dia tidak terlihat seperti seorang Ibu beranak Dua.

"Ant tabdu jamilatan jidana allaylata."¹ Puji Caspar dalam bahasa Arab pada Bella.

"faqat allaylata? "² Balas Bella membuat Caspar tersenyum lebar.

"No, at all times. "

Bella ikut tersenyum. "Thanks you. "

Caspar membukakan pintu mobil untuk Bella hingga akhirnya wanita itu masuk. Tak lama, mereka kembali membelah jalanan ibu kota yang cukup padat malam ini.

Setelah melakukan perjalanan hampir setengah jam, mereka sampai di tempat pernikahan. Saat mereka sampai, Ibu dari Caspar langsung mendekati mereka dan memeluk tubuh Bella dengan hangat.

"Aduh! Apa dia calon menantuku? Kenapa kau baru bawa dia kemari, hah? " Ucap Tante Abigail, Ibu Caspar.

"Bukan, Mom. Entah belum. " Jawab Caspar membuat Ibunya itu tersenyum.

Wanita paruh baya itu mengelus wajah Bella dengan lembut. "Siapa namamu, sayang? Kau sangat cantik. "

"Bella, Tante." Jawab Bella dengan Senyuman.

"Aduh! Cantiknya! Ayo masuk - masuk! Sebenar lagi acara akan di mulai! " Ujar Tante Abigail langsung menggandeng tangan Bella masuk, namun meninggalkan Caspar di luar.

"Kenapa aku di tinggal, Mom! " Pekik pria itu mengejar Ibu dan.. Mungkin calon istrinya?

Setelah masuk ke dalam, Bella menatap sekeliling ruangan yang begitu mewah dan megah itu. Begitu pun dengan Dessert yang terhidang. Semuanya berasal dari Toko kue miliknya. Dia takut akan ada kesalahan atau Kue ada yang rusak.

"Caspar, Apa semua Kue nya sudah di kirim? " Tanya Bella mendekati Caspar.

"Iyah, sudah. Kau tenang saja. " Balas Caspar membuat Wanita itu bernafas lega.

Resepsi pernikahan pun di mulai. Mempelai wanita mulai datang dan Janji suci pun mulai di ucapkan oleh kedua mempelai, hingga mereka resmi menjadi Suami istri.

Di tempatnya, Caspar terlihat bahagia melihat Adik perempuannya akan bahagia dengan pria pilihannya. Walaupun dia di dahului oleh adiknya, dia tak peduli asalkan Adiknya itu bahagia. Karena sepertinya, dia juga akan segera menyusul adiknya.

Caspar menatap wajah Bella yang duduk di sampingnya. Merasa di perhatikan, Bella menatap wajah Caspar yang masih menatapnya.

"Ada apa? " Tanyanya dengan heran.

"Bisa ikut dengan ku? Aku ingin bicara sesuatu dengan mu. " Jawab Caspar menatap penuh harapan pada Bella.

"Baiklah. "

Pria itu tersenyum. Akhirnya kedua orang itu pergi dari gedung pernikahan menuju keluar. Mereka duduk di sebuah bangku taman sembari memperhatikan bintang - bintang yang bercahaya terang di atas langit.

"Bintang nya indah bukan, malam ini? " Tanya Caspar.

Bella mengangguk. "Iyah, bintang bertaburan dengan indah di atas langit. Sangat cantik. "

Caspar kembali menatap wajah Bella. Pria itu menghela nafas pelan lalu kembali menatap langit.

"Bella, hari ini aku hanya ingin mengatakannya saja. Soal kau menerima atau tidak, itu akan menjadi keputusan mu dan aku akan menerima semuanya tanpa memaksa mu. "

Ucapan itu membuat Bella refleks menatap wajah Caspar. Pria itu balik menatapnya lalu mengucapkan sebuah kalimat yang benar - benar di luar dugaan nya.

"Bella, sejak pertamakali aku bertemu denganmu, sepertinya aku sudah tau apa itu yang di namakan Cinta. "

Wanita itu tertegun. Apa yang dia takutkan benar - benar terjadi. Sekarang, dia harus mengatakan apa? Apa dia harus mengatakan semuanya pada Caspar?

Yang Caspar Tau, Dia adalah seorang Janda yang di tinggal oleh suaminya saat tengah Hamil. Namun itu semua tak benar dan hanya karangan semata dari Mama Rea. Apa dia harus mengatakan yang sebenarnya?

"Belle? Bagaimana? Aku tidak akan memaksamu tapi aku ingin tau jawaban mu. " Caspar kembali berucap saat melihat Bella hanya diam saja.

"Caspar, maafkan aku sebelumnya. Tapi aku harus mengatakan ini pada mu. "

"Apa itu? "

"Sebenarnya, aku bukanlah seorang Janda. Dan aku masih memiliki seorang suami. "

Pernyataan itu membuat Caspar benar - benar kaget. "Bu-bukannya Tante Rea bilang kalau kau itu seorang janda? "

"Tidak. Aku masih istri dari seseorang. Karena suatu hal membuatku harus berpisah dengan suamiku, Ibuku mengarang semua cerita itu untuk menutupi kebenaran yang.. Yah cukup menyakitkan. Jadi maafkan aku, aku sama sekali tidak ada maksud untuk membohongi mu. Apalagi aku juga sudah memiliki dua orang anak. "

"Aku masih trauma dengan Perjalanan pernikahan yang aku alami selama bersama dengan suamiku, dan aku datang kemari untuk menyembuhkan semua itu. Jadi, maafkan aku Caspar. Aku belum bisa menerima mu, aku takut aku hanya akan membuatku Kecewa dan merasa Sakit hati. "

Penuturan Bella membuat Caspar merasa sakit hati. Bukan sakit hati karena dia di tolak, tapi sakit hati karena kenapa wanita sebaik Bella harus di sakiti oleh suaminya sendiri? Apa suaminya itu begitu bodoh?!

"Tidak apa - apa, Bella. Aku mengerti perasaan mu. Mungkin saja aku bisa membantu mu untuk menyembuhkan semua lukamu, dan yah sembari merawat kedua B. "

Jawaban itu membuat Bella kembali tersenyum. Ternyata masih ada lagi pria baik di dalam hidupnya selain pria yang waktu itu sudah menolong nya.

"Terimakasih banyak, Caspar. "

***

Translate 1: "Kau sangat cantik malam ini. "

Translate 2: "Hanya malam ini? "

Kalau udah kayak gini masih harus milih siapa nihh🤔

Condong Ke Caspar atau masih Ke Barra😁

Hayolohh