NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati

Ketulusan Hati

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / dosen / nikahmuda
Popularitas:38.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: desih nurani

Berwajah ayu dan selalu berpakaian syar'i , lemah lembut, taat beribadah dan penurut adalah sifat yang dimiliki oleh seorang gadis bernama Cut Dara Maristha, memiliki darah kental Aceh karena kedua orangtuanya berasal dari Aceh. Gadis pemilik senyuman indah, seindah bulan purnama.

Naas, sebuah kecelakaan mobil merubah hidup Dara tiga ratus delapan puluh persen. Sang pemilik mobil yang menabrak dirinya, meminta agar Dara menikahi suaminya sebagai permintaan terakhirnya. Pria yang memiliki sifat dingin dan sangat membenci wanita alim dan lembut karena masa lalunya.

Apakah Dara akan menerima permintaan terakhir itu? Tidak ada yang tahu rencana besar sang maha pencipta untuk makhluk ciptaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Malam akan berganti siang dan siang akan berganti malam. Hal itu yang terjadi setiap hari, hingga tanpa sadar waktu berharga terlalu banyak terbuang.

...\~...

Arham pulang ke rumah dengan keadaan berantakan. Jadwal hari ini sangat padat, ditambah lagi dengan beberapa riset yang harus ia selesaikan dalam waktu dekat. Membuat kepalanya hampir pecah. Saat ini ia hanya butuh ketenangan.

"Dara, bisa buatkan aku kopi." Teriak Arham mencoba memanggil istrinya. Lalu ia duduk di sofa, memejamkan matanya yang teramat berat. Tak mendapat jawaban dari sang istri, Arham kembali membuka matanya. Ia berdecak kesal dan langsung beranjak menuju kamar sang istri. Arham membuka pintu kamar Dara, tetapi ia tidak menemukan keberadaan wanita itu.

"Dara." Panggil Arham. Namun lagi-lagi tidak ada jawaban. Arham masuk ke dalam kamar, mencari keberadaan istrinya. Entah kenapa ia merasa khawatir. Namun langkahnya harus tertahan saat melihat pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan Dara hanya menggunakan kimono dan handuk kecil yang membalut rambutnya. Arham terpaku ditempatnya. Lalu menelan air ludahnya saat melihat tubuh mulus milik sang istri yang berhasil menggoda imannya. Sebagai seorang lelaki normal, tentu saja penampakkan itu membangunkan hasratnya.

Dara sama sekali tak menyadari keberadaan suaminya. Dengan bersenandung ria, ia berjalan menuju lemari dan mengambil pakaian tidur. Saat berbalik, Dara terperanjat kaget karena melihat keberadaan Arham di sana. "Astagfirullahal'azim." Dara mengusap dadanya dengan lembut. Ia tak mengerti kenapa Arham sangat gemar membut jantungnya hampir copot.

Arham masih mematung dengan tatapan yang sulit diartikan. Dara yang melihat itu langsung merapatkan kimononya.

"Ba--bapak sedang apa di sini?" tanya Dara begitu gugup. Dara tidak pernah menyangka jika Arham akan masuk ke kamarnya malam-malam seperti ini.

"Buatkan aku kopi," perintah Arham dengan nada datar seperti biasanya. Arham menatap Dara sekilas, lalu ia langsung beranjak keluar.

Kaki Dara mendadak lemas, ia berjalan menuju ranjang dan langsung duduk di sana. Ia mengatur napasnya yang masih tak beraturan, kejadian yang tak pernah ia duga sebelumnya. Dan itu sangat memalukan.

"Dara, apa kau tidak mendengar apa yang aku katakan? Cepat sedikit." Teriak Arham dari bawah dan berhasil membuat Dara terkejut. Dengan cepat Dara langsung memakai pakaiannya dan langsung turun untuk membuatkan Arham kopi.

"Bisakah kau lebih cepat sedikit?" Kesal Arham saat melihat Dara baru turun. Dara menunduk dan tak berani menatap suaminya. Ia juga langsung menuju dapur dan menbuatkan secangkir kopi untuk Arham.

"Bapak mau makan?" Tanya Dara sambil meletakkan cangkir kopi di meja. Arham tidak menjawab pertanyaan itu. Ia malah menatap Dara dengan tatapan aneh. Membuat bulu kuduk Dara meremang. Tidak ada yang bisa menebak apa yang sedang lelaki itu pikirkan.

"Baiklah. Kalau Bapak tidak lapar, Dara pamit ke kamar dulu." Imbuh Dara yang hendak pergi. Namun dengan cepat Arham mecekal tangannya. Dara yang terkejut pun langsung berbalik dan melepaskan tangannya dari Arham.

"Ba--bapak ada perlu apa lagi?" Tanya Dara dengan cepat, ia masih sangat terkejut dengan apa yang Arham lakukan.

"Bagaimana jika aku katakan, aku menginginkanmu?" Sahut Arham yang berhasil membuat Dara bingung.

"Ma--maksud Bapak?" Tanya Dara gugup bercampur bingung. Dara juga menunduk dan tidak berani menatap mata tajam milik Arham yang selalu membuat jantungnya berdebar kencang.

Arham menghela napas berat, lalu bangkit dari duduknya dan mendekati Dara. Entah setan apa yang tengah merasukinya, degan lembut ia menarik dagu Dara. Dan kini ia bisa menikmati wajah cantik itu dari jarak dekat.

Jantung Dara semakin berpacu hebat saat mendapatkan tatapan lembut dari Arham. Bahkan wajah mereka saat ini terlalu dekat, dan bisa merasakan hembusan napas suaminya. Arham semakin mendekatkan wajahnya, membuat Dara secara refleks menutup mata. Perlahan ia bisa merasakan benda kenyal itu menempel di bibirnya. Sapuan lembut itu berhasil membuat jantung Dara berdetak tak karuan. Arham benar-benar melakukan itu dengan penuh kelembutan. Membuat Dara merasa aneh.

Dara mendorong dada bidang suaminya saat pasokan oksigen di paru-parunya menipis. "Da--dara mau ke kamar, tugas Dara sangat banyak." Alibi Dara mencoba menyembunyikan kegugupannya. Ia juga hendak pergi, tetapi lagi-lagi Arham menariknya. Dara tersentak kaget saat tubuhnya menubruk dada bidang Arham.

"Apa kau tidak mendengar ucapanku tadi huh? Aku menginginkanmu." Arham menatap wajah Dara yang pucat pasi. Dara menelan air ludahnya karena sangat takut melihat wajah Arham yang begitu dingin. Arham menarik pinggang Dara hingga kini tidak ada jarak di antara mereka. Dara berusaha untuk melepaskan diri dari dekapan Arham. Namun tenaganya sama sekali tidak bisa mengalahkan tenaga Arham.

"Aku sangat lelah." Lirih Arham memeluk Dara dan membenamkan wajahnya di pundak Dara. Seketika tubuh Dara pun menegang.

"Pa--pak, apa Bapak baik-baik saja?" tanya Dara saat Arham semakin erat memeluknya. Arham sama sekali tidak menjawab pertanyaan Dara. Ia masih diam tanpa berniat melepaskan dekapannya. Bahkan Arham semakin mengeratkan dekapan itu.

"Pak tolong lepas, Dara tidak bisa bernapas. Dada saya sesak." Dengan napas tersengal, Dara terus meronta agar Arham melepaskan dekapannya yang semakin erat.

"Hidupku lebih sesak, Dara. Juga sangat menyakitkan. Ditambah lagi kehadiranmu yang selalu membuat kepalaku hampir pecah." Bisik Arham melepaskan Dara dari dekapannya. Lalu tatapan lembut tadi berubah menjadi tatapan penuh luka.

"Kau tahu? Ingin sekali rasanya aku melepaskanmu. Tapi Della terus mengancamku dalam mimpi, agar aku terus mempertahankanmu. Aku benci itu, Dara. Andai saja kau tidak ada di antara kami saat itu, mungkin sekarang Della masih ada di sini dan hidup bahagia bersamaku. Dan melahirkan anak itu." Arham menarik tangan Dara dan mencengramnya dengan kuat. Dara mencoba manahan rasa sakit itu.

"Dara tidak membunuh Mbak Della, itu semua kecelakaan. Dan harus Bapak tahu, Mbak Della memang berencana pergi dari kehidupan Bapak. Karena apa? Karena sikap Bapak yang seperti ini. Selalu saja bersikap kasar. Lupakan wanita di masa lalu itu, Pak. Karena tidak semua wanita sama sepertinya." Jelas Dara memberikan tatapan penuh harap.

Bukannya meredam, amarah Arham semakin memuncak saat mendengar perkataan Dara. Ia tak suka jika seseorang mengungkit masa lalunya lagi. Arham mendorong Dara hingga tersungkur di atas sofa. Lalu mengukungnya dengan napas yang memburu. Dara sangat panik saat melihat Arham mulai membuka kancing bajunya satu per satu.

"Tolong jangan sentuh Dara sesuka hati Bapak. Dara juga wanita dan punya perasaan. Kenapa Bapak begitu membenci Dara? Apa salah Dara, Pak?" Tanya Dara dengan suara bergetar. Menahan agar tangisannya tak pecah.

"Karena kau wanita munafik, kau bersikap lembut dan sok alim padahal kau sama seperti j*l*ng di luar sana. Kau pikir aku tidak tahu, kau masih berhubungan dengan adikku bukan?"

PLAAKK!

Sebuah tamparan keras berhasil mendarat di pipi Arham. Dara tak terima dengan hinaan yang suaminya lontarkan. Napas Dara tersenggal juga merasakan tanganya sangat panas karena bekas menampar pipi Arham. Arham masih terdiam sambil menyentuh pipinya yang memerah karena tamparan Dara.

"Jika Bapak membenci Dara, itu tidak masalah. Tapi jangan pernah menghina dan menyamakan Dara degan orang lain. Dara tidak seperti yang Bapak pikirkan. Dara juga tidak pernah berhubungan dengan laki-laki yang bukan mahram. Jadi tolong jaga ucapan Bapak. J*l*ng atau bukan istrin Bapak ini, hanya Bapak yang tahu." Ungkap Dara yang mulai tersulut emosi. Dadanya terasa sangat sesak.

"Kau berani memaparku, Dara?" Arham menatap Dara sengit. Perih di pipinya masih terasa jelas. Dara memejamkan matanya untuk menahan emosi.

"Ya, saya melakukan itu supaya Bapak sadar. Jika saya ini istri Bapak, bukan wanita murahan yang bisa Bapak pakai dan caci setiap saat. Dara capek, Pak. Wanita mana yang bisa bertahan jika Bapak terus bersikap seperti ini? Dara minta maaf dan tolong biarkan Dara kembali ke kamar." Dara mencoba melepaskan cekalan tangan suaminya. Dan sepertinya perkataan Dara berhasil memengaruhi Arham. Lelaki itu terdiam cukup lama. Dara yang melihat itu langsung memanfaatkan waktu untuk pergi.

"Dara." Panggilan lembut Arham pun berhasil menahan langkahnya. Dara berbalik, ia melihat Arham menangis dengan tatapan yang teramat menyedihkan. Itu menyentuh relung hatinya. Hatinya yang lembut merasa tak tega untuk meninggalkan lelaki itu. Padahal Dara sudah memiliki niat untuk pergi dari sisi Arham. Tetapi melihat kesedihan itu, membuat Dara mengurungkan niatnya.

"Apa kau juga akan meninggalkan aku, Dara?" Pertanyaan itu berhasil membuat hati Dara mencolos.

"Dara tidak akan pergi, tapi bersikaplah layaknya suami. Jangan perlakukan Dara seperti wanita tak punya harga diri." Kata Dara seraya memeluk dirinya sediri. "Dara pamit ke kamar, banyak tugas yang harus Dara selesaikan."

"Tapi Kau juga belum menyelesaikan tugas sebagai seorang istri, Dara." Sahut Arham yang berhasil membuat Dara bingung.

"Tugas, tugas apa?" Tanya Dara dengan polosnya. Ia juga sangat gugup saat Arham mulai mendekatinya. Degan lembut Arham merengkuh pinggang rampingnya.

"Aku menginginkanmu, Dara. Sungguh." Bisik Arham yang berhasil membuat Dara kaget.

"Aku tidak akan menyakitimu, aku berjanji Dara. Izinkan aku untuk melakukkan itu." Lirih Arham dengan suara seraknya. Dara menelan air ludahnya. Ia masih trauma dengan sikap kasar Arham selama ini. Bagaimana jika kelembutan Arham saat ini hanya samdiwara untuk menjebaknya?

Tanpa menunggu jawaban istrinya, Arham menggedong Dara ke kamarnya. Bahkan ia mengenyampingkan rasa malu dan ego yang selama ini menguasai dirinya. Dara mencengkram erat kerah kemeja suaminya dan tak mampu berkata-kata. Ia juga bisa melihat wajah tampan suaminya begitu dekat, membaut jantungnya semakin berlari maraton. Dan malam panjang itu kembali terulang. Namun kali ini tak ada lagi kekerasan. Arham melakukannya dengan penuh kelembuatan. Dara berharap, ini adalah awal kebaikan dalam hubungan rumah tangga mereka.

1
Rubiyanti
Luar biasa
Umi Maryam
ih aku ko benci banget yah ama org yg sombong ilmu tinggi jabatan di sen tapi ahlak maines ,kenapa ga kroscek dulu main di tnah org aja .
Ayu galih wulandari
Laki laki ,suami DZOLIM itu cocok buat kamu Arnold semoga kamu masuk neraka 😡😡
Ayu galih wulandari
manusia iblis alex 😜😜😜
Ayu galih wulandari: Maaf maksudnya Arnold manusia iblis itu kakaknya Alex ,mana ada kaka yg nyiksa adiknya 😭
total 1 replies
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak🤗🤗😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuut doong kak Author ,masak ceritanya bgt aja langsung end ke gantung kyk jemuran blm keriiing krg seruuu mana kita tahu kelanjutannya.Hayooo SEMANGAT DOONG kak ...💪💪💪💪💪
Gavra Ariella
Kecewa
Gavra Ariella
Buruk
Ayu galih wulandari
lanjuuut
dalla.dalla
gimane mau 'pulang',kan dia kagak tahu alamat lo udin...
Yanti86
Luar biasa
sharvik
aduh in tdk shrus y d lkukn arham . . jhat mu tdk ad obat y lg . .wlpun prank ttp kau jhat
sharvik
jd kesal dg dara trlalu mmpertahan kn khmilan y it . .
Ayu galih wulandari
Suatu saat Arham akan menyesal seumur hidupnya ,sdh ada bidadari tk bersayap dibrmhnya msh jahat ,arigon 😏😏
Anonymous
ok
sri Hartati_
untuk2 bagus bikin penasaran. Lanjuttt❤️
Ayu galih wulandari
😝😝😝 msh aja atigan si arkham
Ayu galih wulandari
Dara sakit krn Arkham bercocok tanam terus
Ayu galih wulandari
Giliran begini kyk orang bodoh su Arkhan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!