GADIS KECIL SANG PRESIDEN

Di aula, Chloe sedang mencicipi masakannya sendiri. Tiba-tiba matanya merah dan dia mencubit tenggorokannya. Itu adalah makan malam paling mengerikan yang pernah dia rasakan!

Bagaimana dia bisa membuat makanan yang begitu buruk? Itu tidak bisa dimakan sama sekali! Sungguh memalukan! Untung saja Armando tidak jadi makan!

Kedua pelayan di sebelahnya menuangkan segelas air dan berkata, "Nyonya muda, sebaiknya Anda berhenti ....."

Malam itu adalah pertama kalinya Chloe Bimantara duduk di meja dan makan malam bersama Armando, setelah pernikahan mereka. Tetapi ketika Chloememikirkan makan malam yang dia buat, dia menundukkan kepalanya dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun selama makan malam berlangsung.

Dia sangat malu sampai kehilangan mukanya di Samudera Pasifik. Hingga akhirnya Armando meninggalkan meja makan dan berkata acuh tak acuh. “Roknya cukup indah, tapi akan terlihat lebih bagus jika rambutmu panjang.”

"Eh?" Chloe mendongak dan memperhatikan punggung Armando ketika dia meninggalkan ruang makan. Dia menatap gaunnya dan menyentuh rambut pendeknya yang lembut dan Apakah dia harus memanjangkan rambut?

Keesokan harinya, Armando meninggalkan Shallow Bay pagi-pagi sekali. Dia hanya bisa tinggal di sana pada malam hari. Namun setelah seminggu menjalani hukuman, Chloe akhirnya bebas!

Dan dia merasa hari ini seperti hari kebebasannya. Dia berencana akan pergi keluar hari ini dan berdandan cantik untuk merayakan kebebasan.

Sebelum menderita selama seminggu ini, Chloe pun akan menghabiskan hari diluar. Bucky membuka kap mobil sport wanita. “Nyonya Muda, ini adalah mobil yang diberikan Tuan Muda kepada Anda. Anda boleh mengendarainya sesuka hati, tapi harap diingat perjanjian pranikah Anda.”

Chloe membuka lebar matanya dan memandangi BMW seri 7 putih di depannya! Bodi mobil yang berwarna putih itu sungguh mempesona memantulkan cahaya cemerlang di bawah sinar matahari.

Wow! Luar biasa! Chloe menggerjapkan matanya tak percaya menatap mobil mewah didepannya. "Untuk....Untukku?" dia bertanya.

"Ya, Nyonya Muda." jawab Bucky.

Chloe menelan ludahnya. Armando adalah suami sahnya. sebenarnya, dia punya hak untuk melakukan apa pun atas apa yang diberikan pria itu padanya, bukan? Chloe menghibur dirinya sendiri karena meskipun dia tumbuh besar bersama keluarga Bimantara, tapi Nyonya Bimantara tidak pernah terlalu murah hati padanya.

Berbeda dengan gaya hidup Katarina Bimantara yang selalu mengendarai mobil mewah, Chloe tak pernah membeli mobil sendiri. Dia tersenyum bahagia dan memutuskan untuk menerimanya. "Kalau begitu....Aku akan memeriksanya. Tolong ucapkan terima kasih atas namaku."

“Nyonya Muda, jika Anda ingin berterima kasih kepada Tuan Muda, Anda dapat berbicara sendiri dengannya.”

Chloe mengepalkan tangannya dengan penuh semangat, "Baiklah, lain kali aku akan mencoba yang terbaik untuk membuatkan makan malam untuknya."

"Tidak, tidak, Nyonya Muda, itu tidak perlu." Bucky dengan cepat menghentikannya. “Kemarin, Tuan Muda mengatakan bahwa anda tidak boleh memasak di masa depan.”

Armando harus menjaga hidupnya sendiri jika dia ingin makan makanan yang Chloe masak! Tuan Muda tidak boleh kalah dari Nyonya Muda ini jika ingin menguasai dunia bisnis. Bucky tidak akan membiarkan Tuan Mudanya memakan apapun yang dimasak Nyonya Muda ini. Jika itu terjadi, berarti mimpi buruk!

“Oh begitu ya? Jadi dia tidak mau aku memasak makanan untuknya? Aku tulus melakukannya. Lagipula sebagai seorang istri, peranku harus totalitas.” ujar Chloe yang masih punya niat untuk memasak untuk Armando di lain waktu. Dia akan belajar memasak agar rasa masakannya tidak mengerikan seperti kemarin.

Tapi sepertinya pria tua itu tidak akan mengijinkannya lagi menyentuh dapur. Ck! Otoriter sekali pria itu, gerutunya didalam hati. Tapi dia tidak mau memikirkannya lagi. Setelah bicara dengan Bucky beberapa saat, dia pun keluar dari villa menuju ke mobilnya.

Chloe sedang berkendara keluar dari Shallow Bay ketika dia melewati mobil Zayn Alister. Jantungnya berdetak kencang, dan saat itu juga, dia menginjak pedal gas melajukan mobilnya dengan kencang. Jangan sampai Zayn melihatnya disana, belum saatnya pria brengsek itu tahu keberadaannya disana.

Dengan menaiki Aston Martin Amerika edisi terbatas, Katarina yang duduk di kursi penumpang, mengerutkan kening. Dia melihat mobil putih yang baru saja melesat melewati mobil mereka. Dia sempat melihat sosok yang mengendarai mobil itu. Dengan mata membulat, dia bergumam. “Chloe?”

Zayn memandangnya dari kaca spion dan bertanya. "Apa ada masalah?"

"Bukan apa-apa. Aku mungkin salah lihat?" Katarina membuang muka. "Benar. Chloe sekarang menjadi tunawisma dan diusir dari rumah oleh keluarga Bimantara."

Tidak mungkin Chloe punya kesempatan untuk mengendarai mobil semahal itu! Zayn tidak terlalu memperhatikan hal ini dan terus bergerak melajukan mobilnya menuju ke istana cintanya dan Katarina, Angel Palace. Keduanya tak lagi memikirkan tentang Chloe, mereka hanya mengira salah lihat saja.

Setelah keluar dari jalan raya, Chloe menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan menarik napas. "Kenapa tidak....memasang kaca filmnya saja?" alis Chloe berkedut dan dia melihat ke jendela kaca di depannya. "Aku tidak akan mengambil jalan masuk dan keluar ke Shallow Bay ini untuk saat ini."

Saat dia masih berusaha menenangkan diri. Tiba-tiba ada telepon dari Alfred, dari keluarga Bimantara. Dia ragu-ragu sejenak tetapi mengangkat telepon dan berkata, "Halo, Alfred."

"Dari mana saja Anda, Nona Chloe? Saya dengar reporter menemukan apartemen Anda di Star Garden. Apakah kamu baik-baik saja?" Alfred sangat mengkhawatirkan Chloe. "Jangan khawatir dengan kata-kata Tuan Besar. dia berkata bahwa dia tidak akan membiarkanmu meninggalkan keluarga Bimantara begitu saja...."

“Apakah dia marah atau tidak, itu tidak masalah.” Chloe mempererat cengkeramannya pada kemudi. “Bukankah dia yang mengusirku dari Keluarga Bimantara? Lagipula aku sudah bilang, aku akan membatalkan urusan bekerja di perusahaan Keluarga Bimantara beberapa waktu lalu.”

"Aduh," Alfred menghela napas dan berkata dengan tergesa-gesa, "Tuan Alister pasti sedang mencarimu kemana-mana sekarang. Berhati-hatilah."

Chloe memandangi pemandangan indah Teluk Dangkal di luar. Dia berada di tempat yang sama dengan Zayn sekarang, lalu kenapa? Biarkan saja Zayn datang dan gigit aku jika dia bisa!

"Seharusnya dia yang meminta maaf padaku. Aku akan membuat dia membayar kembali semua perbuatannya padaku nanti." Chloe baru tahu bahwa pasti banyak pembicaraan tentang Zayn di media, terutama tentang bagaimana dia terlibat perselingkuhan di pertunangan.

“Mengapa kamu tidak membawa uang yang diberikan Tuan Besar kepadamu terakhir kali? Nona Chloe, di mana kamu sekarang?” tanya Alfred masih dengan suara cemas. "Aku akan mengirimkan  uangnya padamu..."

"Tidak perlu." Chloe menolak uang ayahnya. “Aku baik-baik saja sekarang. Aku tidak membutuhkan uangnya. Aku baik-baik saja tanpa keluarga Bimantara!”

"Nona Chloe, dengarkan aku..."

“Aku telah menemukan pekerjaan yang memberiku gaji besar.” Chloe menutup telepon. Bahkan pelayan di keluarga Bimantara pun mengkhawatirkannya. Namun, ayahnya tidak pernah mempedulikannya, bahkan setelah dia meninggalkan keluarga Bimantara. Chloe mengertakkan gigi dan merasakan hatinya dingin.

Chloe mengambil ponselnya dan menghubungi Zoya. Chloe punya janji dengan Zoya dan kemudian dia pergi ke toko BMW 4S untuk memasang kaca pelindung mobilnya. Mata Zoya terbelalak saat menatap Chloe yang mengenakan setelan bermerek, dengan mobil BMW seri 7 di belakangnya.

“Chloe, katakan padaku, kamu tidak menikah tapi memenangkan lotre, bukan?”

"Itu tidak benar." Chloe tertawa terbahak-bahak. “Aku tidak seberuntung itu. Aku benar-benar menikah seminggu yang lalu.”