NovelToon NovelToon
Kesucian Untuk Tuan Adnan

Kesucian Untuk Tuan Adnan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Kisah cinta seorang wanita malam dan seorang Aparatur negara, Kisah cinta yang di awali dengan ketegangan berbuah manis karna seorang Aparatur negara berhasil menyelamatkan kehormatan sang wanita malam meskipun itu tidak berjalan dengan mudah. Banyak masalah yang mereka lalui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18. Emosi

"Loh malah senyum, saya serius. " Ucap Adnan.

"Tuan jangan goda saya, saya sedang malas bercanda. " Ucap Izza.

Adnan memeluk Izza dari belakang, " Jangan panggil Tuan dong, kan saya sekarang sudah jadi calon suami kamu. "

Izza tersenyum entah apa yang sedang ia rasakan kali ini, Izza bukan tidak memiliki perasaan yang sama dengan Adnan namun ia tetap berpikir bahwa itu kesalahannya bukan kesalahan Adnan.

Izza sesekali masih meringis kesakitan, bukan hanya wajah dan lengannya yang sakit. Melainkan ia sangat merasakan perih di area sensitifnya.

"Masih sakit ? " Pertanyaan itu langsung terdengar kala Izza meringis kecil.

Izza menganggukkan kepalanya. Adnan membalikkan tubuh Izza agar menghadapnya. Adnan menatap wajah Izza, tangan Adnan merapihkan anak rambut Izza yang menghalangi wajahnya. Setelah itu Adnan melingkarkan kedua tangannya di pinggang mungil Izza begitupun Izza melingkarkan kedua tangannya di pinggang Adnan.

"Saya boleh minta sesuatu ? " Ucap dalam Adan.

"Apa ? " Jawab Izza lemas.

"Mulai sekarang Saya minta kamu jangan bekerja malam lagi, kamu harus ingat bahwa sekarang kamu adalah milik saya. " Ujar Adnan membuat mata sayu Izza berembun.

Izza menganggukkan kepalanya paham.

"Terima kasih Sayang. " Ucap Adnan mengecup kening Izza.

Adnan membiarkan Izza untuk diam terlebih dahulu di Apartemennya, sementara Adnan memutuskan untuk pulang terlebih dahulu menemui Ibunya. Adnan akan menceritakan kebusukan Ayah tirinya.

Sesampainya di rumah Adnan malah di suguhi oleh sikap Ibunya yang hanya diam saja. Adnan menghampiri ibunya, terkejut lah dia melihat wajah Ibunya yang terdapat luka lebam.

Adnan naik pitam saat itu juga, " BU siapa yang melakukan ini ? Ayo jawab ? " Paksa Adnan sungguh tak terima dengan apa yang terjadi pada Ibunya.

"Kemana bajingan itu ? " Teriak Adnan.

"PLAKKKK ... ! " Sebuah tamparan keras mendarat dengan sempurna di pipi Adnan.

"Bu ... " Ucap Adnan tak percaya bahwa seorang wanita yang sudah melahirkan dan merawatnya sampai dewasa seperti itu, kini baru berani menamparnya.

Tangisan Ibu Adnan pun pecah, " Kamu tidak malu Hah dengan apa yang kamu lakukan ? " teriak histeris Ibu Adnan.

Adnan yang masih menatap wajah Ibu nya masih tak percaya, tapi kini ia malah di buat tak mengerti dengan ucapan Ibu nya itu.

"Apa maksud Ibu ? " Tanya Adnan menurunkan nada bicaranya.

Ternyata Ibu Adnan sudah lebih dulu di hasut oleh Haris.

"Ternyata selama ini kamu keluar malam untuk menemui wanita malam ? Bersenang-senang dengan mereka. Iya ? " Ucap Ibu Adnan dengan bergetar.

"Bu, bukan aku yang menemui wanita malam tap .... " Jelas Adnan yang langsung di potong oleh Ibunya.

"Tapi Ayah kamu kan ? Ayah tiri kamu kan ? " Sambung IBu nya.

Ibu Adnan menatap Adnan dengan tatapan yang sungguh-sungguh penuh dengan amarah. Sementara Adnan menatap Ibunya dengan heran.

Dengan tatapan yang di perlihatkan oleh Adnan, membuat Ibunya mengerti bahwa kini anaknya sedang heran dengan yang ia ucapkan, " Ya .. Ibu sudah tahu semuanya, lalu untuk apa kamu mengikuti sifat buruk dia Hah ? " Bentakan kembali terdengar dari mulut Ibu Adnan.

"Bu ! kalau Ibu tahu itu, kenapa Ibu masih mempertahankan dia Bu ? Kanapa Ibu tidak cerita selama ini ? " Ucap Adnan dengan rasa masih tak percaya.

"Kemana bajingan itu Bu ? Adnan harus berbuat perhitungan dengan apa yang telah dia perbuat sama Ibu. " Ucap tegas Adnan.

"TIDAK USAH ! Apa yang dia lakukan pada Ibu, Ibu memang pantas mendapatkannya. " Jawab Ibu Adnan.

Adnan menendang kursi yang ada di sampingnya, " Aaaaaaaahhhhhhh ... Persetan dengan Si Haris itu. "

"STOP .. hormati dia sebagai ayah mu, tidak pantas kamu berkata seperti itu. " Bentak Ibu Adnan.

Beberapa menit kemudian sosok Haris pun dengan beraninya menampakan diri di hadapan Adnan. Adnan langsung membalikan badan dan sudah siap untuk menghajar sosok laki-laki yang menurutnya sangat berengsek lebih dari seorang bajingan.

Namun sosok yang selalu Adnan sayang dengan terang-terangan membela Hadis dengan cara menghalangi tubuh Haris.

Adnan memberikan tatapan kecewa pada Ibunya.

"Sekali kamu pukul Ayah mu, berarti pukulan itu pun akan Ibu dapatkan lagi dari tangan Ayah mu. " Jelas Ibu Adnan.

"Jadi luka memar di wajah Ibu itu balasan karna Adnan sudah memukulinya ? " Tanya emosi Adnan.

Sementara Haris hanya tersenyum penuh kemenangan.

Pukulan yang tadinya ingin ia daratkan di wajah Ayah tirinya kini ia lampiaskan pada meja kaca yang ada di hadapannya.

Setelah itu Adnan pergi, namun sebelum Adnan pergi Haris mencegah langkah Adnan dan berbisik. " Bagaimana rasanya wanita itu ? Enak bukan ? Kalau sudah tidak mau berikan pada ku. "

Adnan mengepalkan tangannya sempurna, namun ia lagi-lagi melihat wajah Ibunya.

Adnan pergi menaiki anak tangga menuju kamarnya. Adnan beberapa kali memukul tembok kamarnya karna rasa emosi yang besar di dalam dirinya, tak perduli jika kini tangannya terluka dalam. Darah segar pun mengalir di tangan Adnan.

Tanpa bicara pada Ibunya Adnan pergi dari rumah, ia melajukan kembali kendaraannya ke arah Apartemen miliknya. Bukan hanya karna di sana ada Izza, memang sebelum Adnan mengenal Izza apartemen itu selalu menjadi persinggahan di kala Adnan sedang emosi atau dalam posisi yang tidak menyenangkan.

Dengan keras Adnan membuka pintu Apartemen itu, sehingga Izza yang sedang terbaring terperanjat kaget. Melihat Adnan dengan kondisi seperti itu membuat Izza langsung menghampirinya.

Lagi-lagi Adnan memukuli tembok itu, sampai-sampai tembok yang berwarna putih itupun kini terlihat ada bercak darah dari tangan Adnan.

Izza menghentikan kelakuan Adnan yang terus berteriak dan memukuli tembok itu.

"Apa yang kamu lakukan ? " Teriak Izza menarik tangan Adnan, namun tarikan itu tidak bisa menghentikan gerakan Adnan saat memukuli tembok itu.

Izza langsung memposisikan tubuhnya di depan Adnan dan memeluknya kuat, " Sudah ... Sudah, jangan buat aku takut Mas. " Ucap Izza merasa khawatir dengan keadaan Adnan saat itu.

Adnan masih ingin melampiaskan emosinya dan terus mendorong tubuh Izza agar dekat kembali pada tembok itu. Karna besar nya tenaga Adnan, Izza menjadi tak bisa menyeimbanginya.

Tubuh Izza terjatuh di hadapan Adnan, Izza merintih kesakitan. Sementara Adnan terus melakukan niatnya untuk terus melampiaskan emosinya.

Adnan yang sebetulnya bukan orang yang kasar kini malah terkesan bersikap kasar pada Izza.

Izza yang merasa kesakitan berusaha untuk berdiri dengan cepat dan menghalangi kembali perbuatan Adnan, namun kini Izza benar-benar tidak bisa menguasai tenaga Adnan. Izza terpental saat Adnan berusaha menjauh kan Izza dari sampingnya.

Kepala Izza terbentur pada sudut tembok yang menyekat antara ruang kamar dan ruang tamu. Izza masih berusaha keras untuk berdiri, meskipun kini ia merasa pusing dan keningnya pun terluka mengeluarkan darah segar akibat benturan itu.

"Mas sudah-sudah, jangan seperti ini aku mohon. " Peluk Lemas Izza memeluk Adnan dari depan.

Adnan yang melihat wajah Izza seketika sadar akan perbuatannya itu, Adnan menyentuh kening Izza lembut.

1
Lucy Lien Herniwati Quin
cerita yg menarik ....lanjut tor
Yulida Nurhainy
lagiiiii
Yulida Nurhainy
/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!