Bianca seorang gadis yang bekerja sebagai kasir di sebuah supermarket di jodohkan oleh seorang wanita paruh baya yang baik hati yang dia tolong saat ia selesai bekerja.
entah hanya bercanda atau beneran serius yang di katakan Ibu itu tapi entah lah membuat Bianca membayangkan akan menjadi bagian dari keluarga di rumah besar itu. "Ah Halu lo Bi, mikir apa sih haha emang lu siapa berharap yang gak mungkin, menghayal aja kerjaan otak lu ini" Gumam Bianca dalam hati sambil menggelengkan kepala nya
namun omongan itu selalu terngiang2 di kepala nya membuat nya berandai andai jika suatu saat ia bisa menikah dengan pria kaya
ah entah lah pacar saja tidak punya apalagi mikir di nikahin pria kaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amih Er, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Udah ya?
Pagi mulai menyongsong, terdengar suara dering telpon berbunyi membuat Bianca bangun dari tidur nya, melihat siapa gerangan yang menelepon pagi pagi buta gini.
"Hm, Halo" Gumam Bianca masih mengantuk
"By buka pintu" Perintah Agam membuat Bianca tersadar dari tidur nya melemparkan ponsel nya ke sembarang tempat segera berlari kecil membuka kunci pintu kosan nya
Namun tak ada siapapun di balik pintu, saat Bianca melangkah mengintip lorong kosan kepala nya terbentur badan tegap kekasih nya itu
Agam pun berjalan masuk, menutup pintu dan memeluk erat Bianca, wanita yang membuat malam nya gelisah karna api cemburu yang membakar hati nya
"Mas, kok kesini pagi pagi gini?" Tanya Bianca berusaha mengurai pelukan nya
"Sebentar by, tetap seperti ini" Agam semakin mengeratkan pelukan nya, melepas perasaan gundah yang menggangu malam nya
Tak lama kemudian Agam mengurai pelukan dan menci** puncak kepala Bianca
"Mas numpang tidur di sini ya by" Pinta Agam sambil berjalan gontay dan merebahkan tubuh lemah nya di kasur, Malam panjang yang ia lewati di temani rasa cemburu dan tak nyaman setelah membaca pesan kekasih nya semalam
Bianca pun berpikir kekasih nya sedang kelelahan setelah sudah lama tak melakukan operasi
Ia membiarkan kekasih nya menguasai tempat tidur nya.
Agam yang melihat Bianca nya hanya berdiri mematung akhir nya menyuruh untuk mendekat pada nya
"Sini by, temani aku tidur sebentar saja" Pinta Agam manja sambil mengulurkan tangan nya
Bianca duduk mendekati Agam namun alangkah terkejut nya saat tangan Agam menarik Bianca mendekat membuat Bianca jatuh di atas dada Agam
Kedua nya saling menatap dalam, Bianca yang merasa di tatap dengan posisi seperti ini merasa jantung nya berdegup sangat kencang
Sedangkan pandangan mata Agam turun ke bibir mungil wanita nya namun ia menyadarkan diri nya lalu merebahkan Bianca di samping tidur nya, memeluk kekasih nya membenamkan kepala Bianca pada dada nya
"Biarkan seperti ini sebentar by" Ucap Agam yang merasa nyaman dan mulai terpejam memasuki alam bawah sadar nya
Bianca pun yang sebenar nya masih mengantuk mulai memejamkan mata nya ikut tertidur
Pukul sembilan Bianca terbangun melihat dan mengusap wajah pria tampan yang sekarang menjadi kekasih nya perlahan berusaha melepas pelukan Agam dan merenggang kan tubuh nya
Yang ia lihat di film film posisi tidur seperti tadi terlihat sangat nyaman dan romantis, nyata nya membuat badan jadi menjadi kaku dan kram
Bianca berpikir untuk menyiapkan sesuatu saat Agam bangun nanti, berjalan menuju ke kamar mandi untuk menyikat gigi dan mencuci muka nya bersiap siap untuk pergi ke minimarket membeli keperluan mandi kekasih nya serta mampir ke tukang sayur membeli bahan untuk makan siang mereka
Pukul sebelas siang, Agam yang masih terlelap mulai terusik dengan aroma ikan goreng yang menguap di dalam kamar kos
Agam terbangun melihat ke arah dapur yang hanya di sekat dinding kecil dari tempat tidur
Agam menyunggingkan kedua sudut bibir nya berandai andai betapa bahagia nya saat Bianca menjadi istri nya nanti, diri nya tak lagi merasa sendiri saat membuka mata nya di pagi hari, dan tak lagi tidur sendiri.
Agam berdiri menghampiri Bianca yang saat ini tengah mencuci perabotan masak nya, memeluk Bianca dari belakang dan menc*** pundak Bianca
Bianca yang kaget dan merasa geli saat tangan Agam melingkar di pinggang nya sontak menepuk tangan pria nya itu
"Mas" pekik Bianca "Jangan peluk peluk ih, aku bau ikan goreng nih"
"Wangi kok" Sahut Agam menyenderkan pipi nya di punggung Bianca
"Mau mandi dulu atau makan dulu ? Aku udah beli perlengkapan mandi kamu, tapi gak ada baju ganti nya" Ujar Bianca sambil membalikkan tubuh nya menghadap Agam
"Mau nya ciu* " Goda Agam sambil memegang dagu Bianca "Tapi nanti aja tunggu kamu sah jadi istri ku biar beda sensasi nya" Ujar Agam membuat Bianca tersipu mendengarnya
"Emang mas gak pernah ci*man sama pacar pacar mas sebelum nya?" Tanya Bianca yang membuat Agam membalikkan badan nya berjalan menuju kasur dan mengalihkan pembicaraan
"Aku makan dulu deh baru mandi" Ucap Agam sambil duduk di atas kasur
"Ihhh ngalihin pembicaraan, jawab mas aku penasaran, gak mungkin kan sampe umur setua ini mas belum pernah c**man " cecar Bianca sambil duduk di depan Agam
"By aku laper, ayo makan"
"Ih berarti udah ya?" Bianca berdengus sebal
"Emang kamu belum pernah?" Tanya balik Agam
Bianca hanya menggelengkan kepala nya sambil membuang muka nya sebal karna nanti nya dia bukan orang pertama yang menc**m Agam. Sedangkan Bianca selalu menyimpan c**man pertama nya untuk suami nya nanti
Agam yang melihat Bianca menggelengkan kepala menandakan belum pernah berc**man sama skali membuat diri nya tersenyum bahagia.
"Udah mateng kan by, laper semalem gak selera makan" Lapor Agam bersikap manja pada kekasih nya
Bianca langsung menghidangkan makanan di hadapan Agam menu yang ia masak ada sayur asem, ikan cue keranjang dan sambal terasi
"Tapi menu nya makanan rumahan biasa mas, doyan gak ?" Tanya Bianca
"Apapun masakan kamu pasti mas suka" Jawab Agam yang memang merasa senang di perlakukan seperti ini oleh Bianca.
Agam merasakan perbedaan antara Bianca dan Maura, ia yakin jika Maura tak akan pernah bisa menyiapkan seperti yang di lakukan Bianca saat ini, ya mengurus segala keperluan Agam, karna Maura wanita workaholic yang tak tahu tentang urusan rumah.
Bukan nya Agam akan membuat istri nya kelak mengerjakan seluruh pekerjaan rumah bukan! Hanya saja Agam senang di perlakukan seperti ini.