Almira Azahra adalah namaku. Tahun ini aku lulus menjadi sarjana dengan Lulusan Terbaik di kotaku, Sambutan keluarga menambah kebahagian wanita cantik berkerudung itu.
Disisilain seorang CEO Tampan bernama Darsi Abdul Rahman Malik, atau sering dipanggil dengan nama Darsi Malik, laki-laki blasteran Amerika - Indonesia itu tengah mengalami depresi berat karena dihianati kekasihnya tepat di hari pernikahannya.
Akankah takdir mempertemukan mereka menjadi satu atau justru pertemuan yang berujung perpisahan.
Karya ini masih dalam tahap perbaikan EYD yang baik dan benar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ai Nurbayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
"Settt, bung tenanglah, begini saja kita bertemu lagi besok disini jam 14.00 siang, dan jangan lupa bawa serta Tuan Galuh kemari, kita bahas hal ini lagi besok bagai mana?" Ucap Darsi.
"Hah siap takut, kita lihat nanti?" Ucap Doni.
"Baiklah kalau begitu kami Permisi" Ucap Darsi seraya berdiri dari tempat duduknya.
Almira yang masih memeluk lengan Darsipun ikut berdiri tanpa melepas tangannya dari Darsi, dia hanya melepas satu tangannya untuk meraih tas kecilnya di atas meja, setelah itu dikenakannya Tas kecil itu di pundak sebelah kanannya dan dipeluknya lagi lengan Darsi Posesive dengan kedua tangannya.
Darsi yang merasakan Almira tidak melepaskan tangannya dan malah memeluknya erat, seketika begitu terpana, dan merasa bahagia.
Rasanya begitu senang bukan main, seperti ada yang mekar tapi bukan bunga, dan ada yang terbang tapi bukan burung.
Darsi terus mengulas senyuman di bibirnya, karena sudah sekian lama Ahirnya Darsi bisa merasakan indahnya Cinta, cinta yang membuat dia bisa tersenyum saat ini.
Darsipun mengakui, kini dia telah jatuh cinta pada Almira, Wanita cantik, baik hati dan selalu ceria itu telah memenangkan hatinya
Darsi bertekad akan menjadikan Almira sebagai milikinya.
Darsi dan Almira pergi begitu saja meninggalkan Doni yang begitu marah karena melihat kemesraan yang ditunjukan Almira dan Darsi.
Setelah melakukan pembayaran mereka berjalan keluar dari restoran tersebut, menuju Parkiran mobil.
Setelah sampai di parkiran Tanpa disadari Almira terus memeluk lengan Darsi mereka berdua berhenti di depan mobil yang mereka tumpangi.
"Tuan kenapa anda berhenti, ayo masuk?" Tanya Almira yang sejak tadi masih memeluk lengan Darsi.
"Bagai mana aku bisa masuk kalau kamu masih, memeluk lenganku seperti ini" Jawab Darsi sambil menunjuk Tangan Almira dengan Matanya.
Almira yang tersadarpun langsung melepaskan Tangannya dari lengan Darsi.
" em... Maaf, maaf tuan" Ucap Almira gugup.
"hem" Jawab Darsi, ia menjawab sambil menyembunyikan senyuman samarnya, dan berjalan memutar hendak masuk ke dalam mobil.
Saat Darsi membuka pintu mobil dia masih melihat Almira yang termenung.
"hey kamu mau berdiri di sanan terus?" Tanya Darsi.
"Iya Tuan saya masuk" Jawab Almira.
Merekapun masuk kedalaman mobil, Darsipun membawa laju mobilnya ke jalan raya. Kali ini Darsi yang membawa mobil.
Saat di perjalanan Darsi begitu Penasaran tentang Doni, Darsi sejenak melihat kearah Almira penuh tanya.
Almira yang merasa Darsi memandanginya, ahirnya memutuskan untuk bertanya
"Tuan kenapa anda memandangi saya?" Ucap Almira
"Tidak apa-apa, hanya sedikit penasaran, kenapa kamu seperti begitu takut padanya?" Tanya Darsi.
Almira yang mendengar pertanyaan Darsi, merasa bingung untuk menjawabnya.
"Katakanlah Almira aku berhak tau, em maksudku, ceritakanlah padaku, anggap saja itu adalah imbalan karna aku mau menolongmu". Ucap Darsi penuh selidik.
Alimira benar-benar dibuat bingung, dia sebenarnya tidak mau mencaritakan masalalunya yang buruk yang diakibatkan Doni.
Tapi Almira berpikir lagi, Almira merasa mengakatakan pada Darsi bukanlah masalah.
"Baiklah jika kamu tidak mau cerita tidak masalah" Ucap Darsi menyadarkan Almira dari lamunannya.
Almira menarik Nafas dan membuangnya pelan.
"Dulu dia teman satu kelasku saat SMA, dia sangat mencintaiku, tapi aku tidak pernah menerima cintanya karna aku tidak menyukainya" Ucap Almira mulai bercerita
"Aku pikir dia tidak akan mengejarku lagi setelah aku menolaknya, tapi ternyata tidak, dia mengatakan pada semua orang bahwa aku adalah kekasihnya, karna tidak terima aku mematahkan perkataannya di depan semua orang, dan menjelaskan kebenarannya pada semua orang, hal itu membuat dia marah besar dan Ahirnya Dia... "
Almira menggantung kalimatnya, karna tidak sanggup membendung airmatanya, dia menangis saat itu juga, Darsi yang melihat Almira mengis langsung menepikan mobilnya di bahu jalan.
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
sukses
semngat
mksh
mntap