NovelToon NovelToon
Kasih Di Rantau

Kasih Di Rantau

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara / Romansa / Pulau Terpencil
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Sejak paham akan jati dirinya, Ringgo berontak dan menjadi 'liar' hingga 'Papa' terpaksa 'mengkarantina' dirinya hingga menjadi seorang perwira. Hatinya pernah patah karena kekasihnya mencintai Rudha, 'kakaknya sendiri'.

Kericuhan masih belum usai saat tanpa sengaja dua gadis hadir dalam hidup Letnan Ringgo dan Letnan Arre tanpa ada hati pada dua gadis malang tersebut. Kelakuan bengal mereka nyaris membuat dua wanita nyaris bunuh diri hingga mereka harus menanggung sesuatu atas keadaan.

Ujian Tuhan belum terhenti hingga petaka datang dan mengubah jalan hidup mereka melalui hadirnya Letnan Ribas.

Akankah hati mereka bersatu atau malah akan menjadi masalah pada akhirnya dan di saat yang sama, seorang wanita itu menggoyahkan perasaan para pria??

SKIP yang tidak tahan dengan KONFLIK. PENUH KONFLIK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Terbuka satu rahasia.

Bang Ringgo mengantar Niken pulang. Gadis itu tidak lagi bertingkah. Sebelum masuk ke dalam rumah, Niken menoleh dan sekilas menatap wajah Bang Ringgo.

"Masuklah, semua akan baik-baik saja..!!" Kata Bang Ringgo. "Tolong persiapkan saja yang saya minta tadi..!!"

Niken mengangguk. "Iya, Om."

...

Bang Ringgo bertemu dengan beberapa orang di daerah sisi kota.

"Apa ada persiapan lagi, Pak?"

"Belikan tempat tidur, pakaian baru, susu bayi, popok dan berbagai kebutuhan lainnya. Seluruh lantai tolong di beri karpet dan full mainan yang sekiranya tidak berbahaya." Pinta Bang Ringgo di sebuah rumah sambil menyerahkan uang untuk membantu anak asuhnya.

Tidak ada yang tau selama ini Bang Ringgo membantu banyak anak yatim piatu karena merasa mereka seperti dirinya, hanya saja mungkin nasibnya lebih beruntung dari anak-anak panti miliknya.

Seorang gadis kecil menggoyang celana Bang Ringgo. "Papa, Ria tidak bisa tidur..!!"

Bang Ringgo pun segera menggendongnya. "Kenapa Ria tidak bisa tidur??? Papa baru belikan selimut baru untuk Ria.

"Ria pengen di temani Papa." Kata Ria.

Tak membuang banyak waktu, Bang Ringgo segera mengajak salah satu 'putrinya' untuk tidur karena hari sudah menunjukan pukul dua puluh satu.

"Ria pengen punya adik." Ujar Ria setengah mengantuk.

"Adik Ria sudah banyak. Mau berapa adik lagi??" Tanya Bang Ringgo terkadang merasa geli sendiri dengan tingkah polos anak asuhnya.

"Mau lihat Mama yang hamil."

Bang Ringgo mengusap puncak kepala gadis cilik itu. "Sabar kalau mau lihat perut yang besar. Tidak tiba-tiba perut bisa jadi besar." Jawab Bang Ringgo.

...

Baru saja Bang Ringgo melepas pakaiannya, sudah terdengar suara ketukan pintu kamar mess nya.

"Masuk..!!"

Pintu pun terbuka, terlihat Bang Rudha masuk ke kamarnya.

"Kenapa, Bang?"

"Abang mau bicara tentang Farin."

Bang Ringgo terdiam sejenak saat sedang mengambil kaos dari dalam lemari. "Kenapa?"

"Abang minta maaf, demi Allah Abang tidak tau kalau kamu ada hubungan dengan Farin."

"Sudah, Bang. Jangan di bahas. Saya memang mau menikah dengan Niken."

"Tapi, Goo.. Niken juga masih sangat muda, masih kekanakan. Abang........!!!"

"Saya juga punya rasa lelah jika harus berjuang sendiri membangun hubungan ini. Saya tidak akan pernah mengekang wanita yang tidak bisa mencintai saya. Setiap manusia berhak untuk bahagia. Biarkan saya yang membimbing Niken dengan cara saya..!!" Kata Bang Ringgo.

"Lalu bagaimana dengan Laras??"

Sejenak Bang Ringgo terdiam, ia menyulut rokoknya. Nampak ada raut wajah gelisah yang di pendamnya.

"Saya dan Laras sudah usai. Jangan di bahas lagi..!!!" Pinta Bang Ringgo.

Bang Rudha mengangguk. Ia paham maksud Bang Ringgo dan tidak ingin memperpanjang masalah karena dirinya paham arti sebuah privasi.

"Abang mohon ijin menikah dengan Farin, Abang harap kamu sudah bisa mengikhlaskan semua. Berjanjilah untuk tidak membahas apapun yang pernah terjadi di antara kalian. Farin kakak iparmu sekarang." Ujar Bang Rudha tetap berhati-hati.

"Silakan..!! Saya mengikhlaskan. Sekarang Farin milikmu seutuhnya..!!" Jawab Bang Ringgo.

"Terima kasih." Bang Rudha segera meninggalkan kamar adik sekaligus littingnya itu.

Saat itu tak sengaja Bang Rudha berpapasan dengan Bang Arre yang juga menjadi satu litting dengannya.

"Kau darimana saja?" Tegur Bang Rudha.

"Pacaran broooo.." jawab Bang Arre asal saja.

"Perempuan mana lagi, Ar. Jangan buat Papa pusing. Kalian berdua kenapa suka sekali membuat Papa darah tinggi." Kata Bang Rudha.

"Karena aku darah rendah. Hahahaha.." Oceh Bang Arre.

"Nggak lucu, Ar. Orang tua jangan di buat mainan." Omel Bang Rudha.

Setelah Bang Rudha pergi, wajah usil Bang Arre berubah menjadi serius.

"Aku sudah menyelidiki masalahnya, Bang. Memang Dara dan Niken terlibat kasus perdagangan obat terlarang. Tapi memang Bang Indra, Fauzi ataupun Bang Nando tidak paham apapun tentara kejadian ini."

"Astaghfirullah hal adzim." Bang Ringgo sampai mengusap wajahnya karena ikut cemas memikirkan dua gadis yang tiba-tiba saja masuk dalam hidupnya.

"Kita harus bagaimana, Bang?? Ini masalah urgent."

"Nikah, Ar. Kita harus menikahi mereka."

"Lu gila, Bang? Siapa yang nikahin Dara??? Dia adik kita..!!"

Bang Ringgo terduduk lemas. "Kasihan 'anak-anak' itu, Ar."

"Kalau kita nikah, kita akan bertahan dengan dia saja. Seumur hidup, sampai mati. Abang siap????" Tanya Bang Arre.

"Kau sendiri siap atau tidak???" Bang Ringgo balik bertanya.

Kini Bang Arre yang terduduk lemas. Ia ikut menyulut rokoknya. Kepalanya pusing tujuh keliling. Dirinya bisa saja lari dari perkara tapi ternyata rasa tidak teganya jauh lebih besar dari rasa egoisnya.

"Haruskah kita lempar sisi mata uang?? Atau sholat istikharah untuk mendapatkan pencerahan dari Tuhan??" Ucap Bang Ringgo.

"Apa sebaiknya kita mabuk saja???"

Seketika Bang Ringgo menepak lengan littingnya itu. "Kenapa tidak dari tadi?????"

Sesaat kemudian mereka berdua saling menatap.

"Astaghfirullah..!!"

"Astaghfirullah hal adzim..!!" Bang Ringgo mengusap dadanya.

Bang Ringgo dan Bang Arre terdiam beberapa saat.

"Apakah aku harus bilang kalau Dara bukan anak Papa?? Papa sayang sekali dengan Dara. Apa.. Abang mau menikahinya? Selama ini Abang lebih dekat dengan Dara daripada Bang Rudha dan Ribas." Kata Bang Arre.

"Itu benar, Ar. Tapi......."

***

Secepatnya Bang Ringgo dan Bang Arre menyelesaikan perkara. Pagi hari mereka kembali ke kediaman Pak Rama.

Sebagai orang tua, tentu Papa Rama bisa merasakan ada yang tidak beres. Apalagi di tangan kedua putranya itu ada map berkas yang sama persis seperti yang di bawa Rudha kemarin.

"Nikah?? Dengan siapa?" Ujar Papa Rama karena sebenarnya beliau telah memiliki 'kandidat' untuk menjadi istri kedua putranya. Tapi selama putranya bahagia tentu beliau akan mengijinkannya.

Bang Ringgo dan Bang Arre meletakan map berkas di hadapan putranya. Papa Rama segera membuka map tersebut secara bersamaan kemudian melihat nama calon istri kedua putranya.

"Letnan Satu Antasaka Pringgondani dengan Niken Ayu Prada. Putri bungsu Bang Ahlam???" Rasa kaget Pak Rama tak terbendung pasalnya beliau berniat menikahkan Bang Ringgo dengan Mona, putri ketiga Pak Ahlam.

Sekilas Papa Rama melirik Bang Ringgo kemudian melirik Bang Arre.

"Letnan Satu Arre Rawung Kalacakra dengan Galuh Bidara??????? Apa-apaan kamu Ar??????" Suara Papa menggelegar hingga seisi rumah mendengarnya.

plaaakk.. plaaakkk..

"Papa nggak bisa menikahkan kalian dengan dua nama itu..!!!" Tolak Papa Rama. "Papa mau bilang apa sama Om Ahlam???? Dan lagi kamu, Ar..!! Dara itu adikmu. Kelewatan betul kamu. Kerasukan setan apa sampai mau menikahi adikmu?"

Mama Dilan begitu syok hingga terduduk di lantai.

"Ma.. Pa.. Dara mau menikah dengan Bang. Ar. Sebenarnya, Dara sudah tau kalau Dara bukan anak Papa dan Mama."

Seketika itu juga Papa Rama bagai terkena serangan jantung. Nafasnya tersengal sesak. "Dari_mana kamu tau, ndhuk??"

"Dari Murti, anaknya Bi Pon."

"Astaghfirullah..!!" Beberapa detik kemudian, Papa Rama ambruk tidak sadarkan diri.

.

.

.

.

1
Murni Zain
sabar dl mas Ribas.
sunshine wings
🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Yayuk Bunda Idza
ini dua bidadari istimewa, takut didalam rumah, malah keluar dan tinggal digubuk, ya Allah....gemesnya....
Yayuk Bunda Idza
Hay Hay Hay ...jo golek molo bang....
Miko Celsy exs mika saja
ide bagus niken meskipun butuh waktu yg pnjang untuk itu,tp untuk darurat gpp lah ya biar suami aman....
cipa
kalau pawang dah turun tangan Batalyon aman,damai tentram
petinggi ma anak buah jg tenang
😂😂
Miko Celsy exs mika saja
ini bumil 2 gak ada matinya cr perkaya sm pakmil😅😅
Siti Muhlihah
nah kan gtu LBH baik emng harus bumil turun tangan meredakan emosi suami,,,
sri wulandari
semangat kak Nara terus berkarya.. dari awal kenal noveltoon sy selalu mengikuti karya2 kakak..
Murni Zain
Emang hanya istri yg bs meredam amarah suami.
Murni Zain
mancing perkara istri, Danton ni.
Dhafitha Fitha Fitha
wkwkwkwk kuras hbis Niken isi kantong jgn ksih kendor
Dhafitha Fitha Fitha
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Siti Muhlihah
salah satu contoh mahluk yg bikin ngelu sirahe masjo🤭
Lendra malayu
memang diantara perempuan dua ni ada aja yg memulai jd biang kerok /Facepalm//Facepalm/
Nabil abshor
mendekati gempa dadakan,,,,, 😭😭
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
bahaya apa nih 🙄
Nining Dwi Astuti
waduh ad apaan tuch🤔
Nining Dwi Astuti
dara knp jd Dira🤔
Nining Dwi Astuti
tes produk dulu y pamil🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!