hai...hai...hai...perkenalkan karyaku yang kedua "Wanita Pilihan Untuk Ayah"
Yang pertama berjudul "Dia yang Tak Dapat Kuhindari".
Vita Damayanti adalah seorang dokter diusia yang masih muda 23 tahun. Dengan kecerdasan diatas rata-rata dan rasa penasaran dengan dunia bisnis maka saat ini diapun sedang menempuh pendidikan difakultas ekonomi jurusan akuntansi keuangan semester akhir.
Namun apa yang terjadi jika sahabat dari ponakannya ikut memanggil bunda padanya???
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon, isi dan kontennya hanyalah pandangan pribadi author dan tidak mewakili MangaToon.
Semua yang terjadi dalam cerita hanyalah karangan penulis saja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 6 Sepenting itukah kerjannmu??
Weekend berakhir, menyambut mentari yang bersinar cerah di pagi hari menandakan bahwa hari telah berganti dan kini waktunya bergelut lagi dengan pasien dirumah sakit dan jangan lupa dengan pekerjaan yang diberikan oleh prof Adam.
Setelah mandi kemudian berpakaian rapi dan bersiap menjalankan tugas kemanusiaan dirumah sakit Healthy rumah sakit swasta yang terkemuka di ibukota.
Dimeja makan terlihat papa dan mama Vita sedang bersiap sarapan, lalu Vita segera berpamitan
"Ma, pa,,,Vita berangkat, ya,,,, Assalamualaikum ". kata Vita seraya mencium tangan kedua orang tuanya
"Gak sarapan dulu, sayang ????" tanya mama Vita
"Ntar dirumah sakit aja, ma,,,,takut kena macet ". jawab Vita
Kemudian Vita berjalan keluar langsung kegarasi dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Skip
Dengan menempuh perjalanan kurang lebih 40 menit karena jarak rumahnya ke rumah sakit Healthy tempatnya bertugas lumayan jauh, akhirnya tiba dan kemudian bergegas menuju keruang IGD untuk memulai tugasnya.
Setelah memakai baju snelli dan mengambil stetoskopnya lalu berjalan keluar dari ruangannya dan mulai memeriksa pasiennya satu per satu.
"Selamat pagi pak,,,gimana kondisi bapak pagi ini??" tanya Vita dengan senyum ramahnya sambil memeriksa pasiennya.
"Sudah baikan, dok,,,,"jawab pasiennya
"Ok, sebentar siang bapak sudah boleh dipindahkan keruang rawat inap ya, nanti ditangani oleh dokter Ritha ". kata Vita
"Tapi dok, bapak cuma mau dirawat sama dokter Vita,,,".kata pasiennya merajuk seperti anak kecil, sehingga membuat Vita terkikik geli.
Yaaa, pasien di Instalasi Gawat Darurat semua menyukai Vita karena menurut mereka tanpa minum obat pun akan sembuh jika dirawat oleh dokter Vita. Dokter yang terkenal ramah dan bertangan dingin.
Setelah memeriksa semua pasiennya, kemudian Vita kembali keruangan nya untuk menulis laporan pasiennya untuk kemudian diserahkan kepada dokter masing-masing yang akan menangani pasien IGD lebih lanjut.
Baru saja Vita mengerjakan laporannya tiba-tiba telponnya berdering dan tanpa melihat ID pemanggilnya, langsung menggeser tombol hijau menjawab telpon.
"Selamat pagi,,,dengan dokter Vita disini, ada yang bisa saya bantu??" katanya dengan suara lembut khasnya
Adam yang mendengar suara diseberang telpon mengernyitkan alisnya bingung dan mengira salah sambung. Kemudian melihat kembali nomor yang dia telpon. Sementara Vita yang merasa tidak direspon segera matikan telponnya dan melanjutkan pekerjaannya. Tak lama kemudian telponnya kembali berdering.
drrrrrt drrrrtt drrrrtt
"Halo,,,,selamat pagi, dengan dok,,,"belum selesai Vita berbicara, terdengar suara berat diujung telpon membuat Vita terdiam.
"Bisa kekantor saya sekarang mengambil laporan???" kata Adam tanpa basa basi
"Bisa jam istirahat saya kekantor bapak??" kata Vita hati-hati
"Jam istirahat, saya ada meeting diluar ".kata Adam dengan datar membuat Vita mencebik
"Titip ke Sarah aja, pak,,,,soalnya saya bener bener nggak bisa meninggalkan pekerjaan pak.". kata Vita berharap Adam mengerti.
"Sepenting itukah pekerjaanmu ?? kok nggak bisa ditinggal sebentar aja, saya bisa membayar berlipat ganda dari gaji yang kamu dapatkan". kata Adam mulai emosi
"Maaf pak, bukan soal gaji yang saya peroleh tapi lebih karena tanggung jawab yang harus saya penuhi ". balas Vita sambil memutar bola matanya jengah.
"Atau gini, aja,,,,kamu kirim lokasimu nanti saya bawakan ". kata Adam sedikit memaksa karena penasaran dengan pekerjaan Vita.
"Jangan pak, saya nggak mau merepotkan bapak, atau bapak bisa kirimkan lokasi meetingnya nanti saya yang datang ambil". kata Vita dengan cepat.
Bisa gawat kalo pak Adam tau pekerjaan gue, ya kali gue sengaja sembunyikan pekerjaanku sebenarnya. Bukan karena malu tapi nggak enak aja pandangan orang, siapa tau aja kan ada diantara mereka yang berfikiran negatif.
"Ok, saya segera kirim lokasinya. Saya tunggu jam istirahat ".kata Adam datar dan mematikan telpon secara sepihak.
tuuuuutttt
Dasar joker, semau-maunya tutup telpon sepihak, kalo bukan dosen sudah ku tendang keluar angkasa biar bertemu dengan alien.
☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️
alhamdulillah selesai lagi up satu bab,,,,semoga kita selalu sehat wal afiat.
jangan lupa jejaknya gaezzz,,,,vote, like ataupun komen yang menjadi penyemangat bagi author bukan yang lain 😂😂😂😂😂
semoga suka karyaku
