NovelToon NovelToon
99 Days Before Divorce

99 Days Before Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Angst
Popularitas:629k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mukarromah Isn.

Apa yang diharapkan Oryza pada pernikahan yang berawal dari kesalahan? Kecelakaan malam itu membuatnya terikat dengan Orion sang pebisnis terkenal sekaligus calon tunangan adiknya, bukankah sudah cocok disebut menjadi antagonis?

Ia dibenci keluarganya bahkan suaminya, sesuai kesepakatan dari awal, mereka akan berpisah setelah anak mereka berusia tiga tahun dengan hak asuh anak yang akan jatuh pada Oryza. Tapi 99 hari sebelum cerai, berbagai upaya dilakukan Oryza mendekatkan putranya dengan sang suami juga adiknya yang akan menjadi istri selanjutnya. Surat cerai tertanda tangani lebih cepat dari kesepakatan, karena Oryza tau ia mungkin sudah tiada sebelum hari itu tiba

Jangan lupa like, vote dan komen ya🙏🏼

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menambah bukan diganti

"Kami pikir kamu sudah pulang"

Saat pagi artinya mimpi baru tercipta setelah malam, saat pagi artinya semangat baru seperti tetesan embun di ujung dedaunan mulai tercipta, pagi artinya mungkin saja takdir yang baru sedang dirajut kembali, karena itu awali pagi dengan hal yang baik, untuk mengikuti waktu baik setelahnya. Oryza tak mengharapkan sapaan riang selamat pagi, kebiasaan itu sudah hilang sepertinya lima belas tahun lalu, saat ia mulai sadar, ia dewasa di masa remaja dan perilaku orang tuanya mulai berubah, ia dulu berpikir mungkin cara didikan mereka berubah karena Oryza semakin dewasa, tapi salah, ia perlahan diabaikan dan akhirnya mulai tersisih

Mulai dari kata "Alice pinjam sebentar, mengalah dengan adikmu, berikan saja besok papa belikan yang baru sampai pada kalimat, Alice lebih membutuhkannya ketimbang dirimu". Oryza tak pernah sekalipun membenci Alice, ia tau gadis itu kehilangan orang tuanya dan tak punya lagi tempat pulangnya untuk cerita, Oryza hanya membenci dirinya yang terlalu lemah dan selalu mengalah, sampai akhirnya apa yang ia miliki bukan lagi dipinjam orang lain, tapi diambil untuk digunakan sepenuhnya

"Aku menginap karena rindu dengan kamar tidurku" jawab Oryza sekenanya. Wanita itu tak ambil pusing ucapan ayahnya dan berniat segera pergi

"Kamu merubah penampilanmu, apa sekarang yang akan kamu lakukan?"

"Seseorang bisa saja berubah ayah, apa yang salah dengan itu? Apa aku tidak boleh berubah karena aku nakal?"

"Kamu sangat keras kepala dulu sampai tak mau dinasihati"

"Darimana ayah tau aku tak mau dinasihati? Apa ayah pernah menasihatiku?" Bukannya melanjutkan langkah kedapur, Oryza malah diam menanggapi obrolan ayahnya

"Kamu keras kepala, sudah pasti tak akan mau mendengar apa yang ayah katakan. Kau tidak seperti adikmu Alice yang selalu menurut"

"Ayah ingat keras kepala ini turunan dari siapa? Ayah tak ingat aku mirip siapa?. Aku menuruni sifat keras kepala ini dari ayah, laki-laki keras kepala yang keputusannya tak akan bisa diusik lagi. Ayah bertanya kenapa aku tak mirip Alice yang menurut? Bukankah sudah jelas karena dia bukan anak ayah?"

"ORYZA!!!" Oryza sudah menyangka endingnya seperti ini, namun gadis itu tetap saja suka memancing amarah ayahnya, dari dulu Oryza selalu seperti ini, berdebat dengan ayahnya tanpa ada yang mau mengalah

"Lihat sifat keras kepalaku? Jika aku tak terlahir dari orang tua sepertimu apa menurutmu aku akan jadi seperti ini? Nyatanya gen juga berpengaruh besar dalam penurunan sifat emosional anak" lihatkan? Bahkan setelah dibentak gadis itu masih bisa melawan ayahnya

"Kamu dari dulu memang tak pernah mau disalahkan dan terlalu kekanakan. Bukannya membuat ayah bangga kamu justru membuat ayahmu malu?"

"Bangga seperti apa yang ayah mau? Aku sudah pulang membawa puluhan piala, tapi apa pernah ayah melihatnya sekali saja?. Tidak kan? Ayah selalu melihatku seperti sebuah kesalahan"

"Karena ayah malu melihat pertemananmu! Keluar masuk kantor polisi apa kamu pikir itu keren?"

"Seperti apa yang aku tanyakan tadi? Kenapa tak pernah sekali saja ayah melarangku?"

"Jangan membuat ayah mengulangi perkataan yang sama Oryza! Harusnya kamu sadar bagaimana kecewanya kami padamu. Tak perlu bersifat kekanakan sampai membuat malu keluarga. Tidakkah kamu malu melihat Alice? Orang tuanya sudah meninggal, bukan melampiaskan dengan cara yang salah sepertimu, dia menerimanya dan membuat orang tuanya bangga disana" sebuah tangan tak kasat kata meremas dada Oryza saat ayahnya terang-terangan membawa Alice dalam percakapan mereka

"Ayah menyebut bagaimana kecewanya kalian padaku, tapi apa pernah kalian bertanya bagaimana kecewanya aku pada kalian?"

"Ayah membandingkan aku dengan Alice? Apa ayah tak salah. Alice kehilangan orang tuanya saat kecelakaan tapi ia mendapatkan orang tua pengganti, tapi aku kehilangan orang tuaku belasan tahun lalu, saat mereka lebih memilih mendidik anak orang lain daripada putrinya"

PLAKKK

Air mata wanita itu tak terbendung, pertama kali. Pertama kali dalam hidupnya, ayahnya bermain tangan padanya, bahkan pertama kali ia melihat ayahnya bermain tangan pada orang lain, biasanya hanya kata-katanya saja yang keras, tapi kali ini, Oryza merasakan sakitnya. Sakit itu mengalahkan bagaimana rasanya nyeri dibagian ulu hati yang masih ia tahan, bagaimana sakitnya melawan kanker yang menggerogoti tubuhnya semakin dalam

"Kamu jelas tau apa yang terjadi dengannya! Bisa-bisanya kamu membandingkan dia dengan dirimu! Apa kamu tidak punya hati?"

"Ayah" Oryza menatap wajah pria paruh baya itu tanpa menghapus lelehan air matanya

"Apa ayah pernah melihat seseorang yang memberi semua apa yang ia punya pada orang lain dengan sukarela sampai ia tak punya apa-apa lagi?. Apa ayah pernah melihat seseorang memberikan rumahnya sampai ia menjadi gelandangan dan tak punya tempat tinggal? Tidak pernah kan?"

"Alice kehilangan orang tuanya saat kecelakaan itu, aku sangat-sangat mengerti. Aku tau ia mengalami trauma yang menyerang mentalnya, aku juga sangat-sangat mengerti. Yang tak aku mengerti, saat aku merasa kalian memberikan sepenuhnya untuk Alice dan tak menyisakan sedikit saja untukku"

"Ketika ayah pergi ke luar negri untuk urusan bisnis, aku menunggu oleh-oleh dengan mata berbinar di depan pintu seperti apa yang biasa ayah lakukan. Ayah justru hanya mengingat Alice sebagai putri perempuan satu-satunya. Janji ayah mengatakan besok akan diganti tak ditepati, ayah justru melakukan hal yang sama berkali-kali sampai aku berhenti berharap pada oleh-oleh itu, termasuk pada janji-janji ayah, karena saat itu aku sadar, ayah telah lupa padaku. Ayah hanya mengingat satu putri, tapi bukan lagi Oryza" wanita itu menatap ayahnya dengan sorot penuh akan kekecewaan yang dalam, pertama kali ia berani mengungkapkan apa yang ia rasakan selama belasan tahun memikulnya sendiri

"Ayah, jika kita menambah sesuatu, bukan artinya kita menggeser posisi yang lain. Semua memiliki posisinya masing-masing sampai ketika ia menghilang atau masanya habis. Saat itu kita bisa menggantinya"

"Aku tak pernah sekalipun keberatan dengan Alice, aku hanya kecewa pada kalian yang tak bisa mengatur posisi dengan benar. Aku juga menyalahkan diriku yang bodoh dan terus berharap sampai kecewa sendiri"

"Ayah bisa menetapkan posisi Kak Andra dan Gabril dengan benar, tapi alih-alih membuat satu bagian kosong untuk Alice, ayah justri tak repot menggantinya dengan posisi putri ayah yang belum mengerti karena janji manis ayah"

"Tapi terima kasih, karena sekarang aku belajar berhenti berharap pada manusia. Tuhan lebih mengenalku, itu sebabnya aku berubah sekarang. Aku hanya ingin dekat pada-Nya yang telah ku tinggalkan dulu, karena aku sadar sebentar lagi bagianku di semesta-Nya akan usai"

1
Alivaaaa
syukurlaahh 🥰🤧
Alivaaaa
banyak bawang dinovel ini 😭😭😭😭😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
semoga kalian menyesal 😡
Oryza 😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
🤧🤧
Alivaaaa
nyeseeeek 😭😭😭😭😭😭😭
Alivaaaa
😭😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
Aslii kereeen Thor ceritamu ❤
Alivaaaa
nah loh
Alivaaaa
mewek terus ini tengah malam 😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
oalaaahhh begitu toh ceritanya 🤦🏻‍♀️🤔
Reza Muna
Luar biasa
Alivaaaa
😭😭😭
Alivaaaa
😭😭😭😭
Alivaaaa
sedih aku 🥺
Alivaaaa
Hai Thor aku mampir 😊
Ayu Wulansari
Luar biasa
Ramlah Usman
ibarat daging rendang d uli sebati tuk rasanya.
begitulah versi cerita ni... semua feeling jg ada d situ d uli sebati ole author. huhhh sedih bnget ya
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Tri Wulandari
kenapa Allah SWT mengambil sesuatu yg kita suka????
karena Allah lebih tahu bahwasanya kita tidak boleh terlalu terlena & memuja yg ada di dunia ini tanpa mengingat penciptanya... Allah mengambilnya supaya kita selalu mengingat & berdoa kepada sang pencipta
Tri Wulandari
😭😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!