kisah tuan muda buta dan dingin yang menikahi gadis lugu.
Pemuda yang bernama Rex Hudson memiliki kekasih yang sangat ia cintai, namun sayangnya kekasihnya itu pada akhirnya memilih untuk menikah dengan papanya Rex Hudson. Rex Hudson yang kala itu masih berumur 17 tahun langsung merasakan patah hati yang dibalut kekecewaan dan amarah yang sangat besar, pergi dengan motor sportnya lalu dia mengalami kecelakaan dan menjadi buta.
Lima tahun kemudian dia menentukan sendiri seorang gadis yang dia pilih untuk dia nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ngeyelan
Setelah menghabiskan satu bungkus rokok dan empat cangkir kopi, Roy berjalan ke pelataran parkir.
Roy masuk ke dalam mobil dsn memasang sabuk pengaman sambil bertanya, "Jadi belanja, Tuan?"
"Iya. Tapi belanja saja ke butik milik Grup Hudson. Yasmin terlalu capek berjalan-jalan di mall"
"Butik Rose, Tuan?"
"Apa ada butik lain yang Grup Hudson miliki?" Geram Rex.
"Tidak ada, Tuan, baiklah kita ke Butik Rose" Sahut Roy sambil memutar kemudinya menuju ke Butik Rose.
Wah! Dia pemilik Butik Rose yang terkenal itu? Batin Yasmin.
Empat puluh lima menit kemudian, Roy menghentikan mobil mewahnya Rex Hudson di depan Buti Rose.
Rex melangkah masuk ke butik itu setelah turun dari mobil mewahnya dan pria itu terus menggenggam tangan Yasmin dan saat terdengar suara pelayan butik, "Tuan muda, kenapa Anda datang sendiri kemari?"
"Aku membawa Istriku. Pilihkan dia baju terkini dan limited edition" Sahut Rex sambil menciumi punggung tangan Yasmin yang masih dia genggam erat.
Yasmin hanya bisa menghela napas dan membiarkan suaminya melakukan apa yang suaminya suka.
"Mari ikut saya Tuan dan Nona"
Yasmin mengarahkan langkah Rex dengan lembut untuk mengikuti pelayan butik milik Grup Hudson itu.
"Ini Tuan muda" Pelayan butik yang di hari itu ditugaskan melayani Rex Hudson dan istrinya, mendekatkan hanger baju pilihannya ke tangan Rex Hudson agar tuan muda Grup Hudson itu bisa meraihnya dengan mudah.
Rex meraih hanger baju itu lalu mengulurkannya ke Yasmin.
Yasmin bergeming dengan mulut ternganga lebar.
"Itu baju terbaik, terkini dan limited edition. Ukurannya saya pilihkan yang pas untuk Anda, Nona" Sahut pelayan butik Rose.
"Cobalah!" Rex masih mengulurkan baju itu ke Yasmin.
Yasmin mendelik melihat dress berwarna merah menyala dengan belahan dada yang begitu rendah dan bagian belakang dress itu berbentuk silang terbuka.
"Tidak mau!"
"Kenapa tidak mau?" Rex mulai terdengar kesal.
"Bajunya merah menyala dan......"
"Kata mbaknya baju ini bagus. Coba dulu!"
"Iya, bener Nona, baju itu sangat bagus. Silakan dicoba dulu" Sahut pelayan Butik Rose.
"Tidak mau!" Yasmin menoleh tajam ke mbak yang melayaninya.
"Coba dulu, Non. Bajunya limited edition, lho dan sangat bagus"
"Tuh dengar tidak?! Buruan dicoba!" Rex menggoyangkan hanger baju yang masih dia pegang dengan tidak sabar.
"Baju itu sangat cocok kalau Anda pakai, Nona" Sahut mbak yang melayani Yasmin.
Yasmin mendelik ke mbak dengan nametag Lastri itu.
Warnanya ngejreng banget. Harganya pun sangat mahal, Mbak dan modelnya terbuka gitu. Badanku kurus mana PeDe aku pakai baju seperti itu. Batin Yasmin dengan mengarahkan wajah kesalnya ke pelayan butik Rose itu.
Karena mbaknya pengen baju mahal itu laku terjual dsn dia bakalan mendapatkan bonus cukup besar, maka mbaknya mengabaikan tatapan tajamnya Yasmin dan kembali berkata, "Dicoba dulu, Non. Baju itu limited edition dan sangat cocok warnanya dengan kulit putih Anda lalu baju itu bagian depannya pas banget di dada Anda yang kencang dan bentuknya sangat sempurna itu"
Mendengar kata putih dan dada kencang yang sangat sempurna, Rex langsung mendorong Yasmin masuk ke ruang ganti baju dan dia mengunci ruang ganti baju itu dengan cepat.
Mbak yang melayani Yasmin ternganga kaget tapi dia tidak berani meluncurkan protes karena yang masuk ke ruang ganti adalah Tuan muda Rex Hudson.
"Kenapa Anda ikut masuk ke sini, Sayang?!" Yasmin memekik kaget.
Rex mengulurkan baju pilihannya, "Cepat coba! Kalau tidak aku akan mengusap kulit putih kamu dan bermain di dada sempurna kamu saat ini juga"
"Baju itu terlalu terbuka dan harganya sangat mahal, Sayang"
"Mana ada terbuka"
Iya kamu tidak tahu kalau itu terbuka karena kamu tidak bisa melihat. Batin Yasmin kesal.
"Cepat coba!"
"Tidak mau!"
"Mau mencobanya tidak?!" Geram Rex.
"Tidak!" Pekik Yasmin.
Rex bersedekap dengan kedua mata menyipit, "Kamu itu berzodiak Cancer, kan, makanya ngeyelan"
"Bagaimana Anda bisa tahu kalau zodiak saya Cancer?"
"Dari tanggal lahir kamu, bodoh! Cancer itu ngeyelan dan menyebalkan banget karena keras kepala. Kamu sendiri bilang kalau kamu itu keras kepala, kan"
Yasmin melotot kesal, "Saya selalu ikuti permintaan Anda selama ini lalu siapa yang........."
Rex langsung memotong ucapannya Yasmin, "Kamu lihat sendiri, kan, Cancer itu kepiting, perut, tangan dan kakinya nempel semua di kepala jadi Cancer itu ngeyelan orangnya. Ish! Menyebalkan!"
"Anda Pisces, kan, ikan yang hidupnya di air jadi ngeyelan juga karena dia tidak mau keluar dari air. Selalu saja berendam di air"
"Hei! Kau ngatain aku ini ikan, hah?!"
Karena terlalu kesal dikatain seperti kepiting yang tangan dan kakinya menempel di kepala, Yasmin mengabaikan Rex dan menyemburkan, "Apalagi ikan Dugong tuh, udah jelek sukanya sembunyi di dasar air dan selalu semau Gue nggak jelas. Semau Gue itu sama dengan ngeyelan" Balas Yasmin kesal.
"Apa?! Kamu ngatain aku ini Ikan Dugong?! Dan tadi apa?! Semau Gue nggak jelas?!" Rex berteriak kencang.
Pelayan butik Rose yang berada di luar bilik, menunduk sambil menahan tawa mendengar tuan muda Rex Hudson yang terkenal dingin wajahnya dikatain ikan Dugong. Bayangan wajah jelek ikan Dugong yang selalu bergerak malas dan semau Gue sontak berseliweran di benak pelayan Butik Rose itu.
"Bukan Anda tapi ikan Dugongnya yang jelek dan semau Gue. Anda itu tampan, sangat tampan dan tidak semau Gue, kok" Yasmin menggenggam tangan Rex.
Padahal sih iya , tzk! Kamu itu semau Gue banget, tzk! Batin Yasmin sambil memanyunkan bibirnya ke arah Rex.
Rex tersenyum tipis dengan hati merekah senang mendengar Yasmin memuji dirinya tampan. Lalu, Rex berkata dengan nada yang melunak, "Dia di air karena pisces itu ikan, dia tidak bisa hidup selain di air, bodoh!"
Benar juga, ya. Batin Yasmin.
"Kenapa diam?"
Yasmin mendengus kesal dan hanya menarik napas panjang.
Percuma berdebat dengan T-Rex. Ujung-ujungnya aku juga yang kalah. Batin Yasmin sambil memakai baju pilihannya Rex Hudson.
"Sudah kamu pakai?"
"Sudah"
"Mendekatlah! Aku ingin menyentuhnya apakah baju itu beneran pas di badan kamu atau tidak?"
"Tidak usah! Ini sangat pas, Sayang" Yasmin sontak berucap seperti itu karena dia takut kalau dirinya diraba oleh Rex Hudson. Dia takut Rex Hudson meminta lebih daripada meraba sementara pinggang Yasmin sudah mau copot rasanya.
"Tidak mau mendekat?" Suara Rex terdengar mengerikan dan itu membuat Yasmin sontak maju ke depan.
Rex menyentuh kedua bahu Yasmin dan matanya mulai menyipit, lalu meraba bagian depan baju itu dan alisnya semakin mengerut, saat Rex menyentuh bagian punggung, pria tampan itu langsung berteriak kencang, "Baju macam apa ini?! Kenapa terbuka semua seperti ini, hah?!"
Pelayan butik Rose yang berada di luar bilik langsung ngacir pergi dan mencari temannya untuk menggantikan dirinya melayani tuan muda Rex Hudson.
Aku, kan, sudah bilang begitu tadi batin Yasmin dengan bibir mengerucut kesal.
"Aku harus melepas baju ini sekarang juga" Rex melepas baju itu dengan caranya, membelai bagian depan dengan telapak tangan, mengusap bahu dengan punggung tangan, dan membalik badan Yasmin dengan sekali hentak lalu menurunkan bagian punggung dengan bibir.
"Sayang, saya bisa melepasnya sendiri, aahhhhhh! Jangan di sini, Sayang....ahhhhh, sayang .......ahhhhh!!!!"
Beberapa jam kemudian, Rex menggenggam tangan Yasmin dengan tangan kanan sementara tangan kiri menenteng tiga paper bag jumbo sementara wajah pria itu merona ceria.
Yasmin menunduk malu.
Di sepanjang perjalan menuju ke rumahnya, Rex merebahkan kepalanya di bahu Yasmin dan pria itu terdiri lelap dengan cepatnya.
Kalau begini dia imut dan menggemaskan banget. Batin Yasmin sambil membelai lembut pipi suami tampannya.
Rex berjalan memasuki rumahnya dengan hati membuncah bahagia karena semuanya berjalan sesuai dengan keinginannya. Pintu di rumahnya sudah diganti dengan pintu sensor gerak dan Yasmin memberikan banyak hal manis di sepanjang hari ini. Namun, kebahagiaan Rex Hudson sontak menguap saat dia memasuki ruang tengah rumahnya dan mendengar suara papanya, "Siapa yang kamu gandeng itu, Rex?"
dah habis aja😭
☕️ dulu buat ka author