NovelToon NovelToon
Usai Sebelum Dimulai

Usai Sebelum Dimulai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Pengganti / Teen Angst / Diam-Diam Cinta / Slice of Life
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Roshni Bright

Layaknya matahari dan bulan yang saling bertemu disaat pergantian petang dan malam, namun tidak pernah saling berdampingan indah di langit angkasa, seperti itulah kita, dekat, saling mengenal, tapi tidak pernah ditakdirkan untuk bersama.

Aku akan selalu mencintaimu layaknya bulan yang selalu menemani bintang di langit malam. Diantara ribuan bintang di langit malam, mungkin aku tidak akan pernah terlihat olehmu, karena terhalau oleh gemerlapnya cahaya bintang yang indah nan memikat hati itu.

Aku memiliki seorang kekasih saat ini, dia sangat baik padaku, dan kita berencana untuk menikah, tetapi mengapa hatiku terasa pilu mendengar kabar kepergianmu lagi.

Bertahun-tahun lamanya aku menunggu kedatanganmu, namun hubungan kita yang dulu sedekat bulan dan bintang di langit malam, justru menjadi se-asing bulan dan matahari.

Kisah kita bahkan harus usai, sebelum sempat dimulai, hanya karena jarak yang memisahkan kita selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roshni Bright, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesalahpahaman

Setelah saling melepas kerinduan, Jidan meminta maaf pada Karissa atas perlakuannya selama ini padanya dan juga pada Anak-anaknya.

“Sayang, aku tahu kalau aku salah sama Kamu, dan Anak-anak Kita, tapi aku benar-benar khilaf melakukannya Sayang,” ucap Jidan dengan ekspresi menyesal.

“Lantas sekarang bagaimana Mas?” tanya Karissa.

“Bagaimana apanya Sayang?”

“Bagaimana dengan Keluarga Kita setelah kehadiran Lia dan Anaknya itu,” jawab Karissa yang nampak murung.

“Aku sudah menceraikan Lia,” jawab Jidan.

“Kenapa?”

“Lia berselingkuh dengan Laki-laki lain,” jawab Jidan yang nampak murung.

“Hubungan yang diawali dengan perselingkuhan tentu akan menghadirkan perselingkuhan lainnya.”

“Iya, aku tahu, aku minta maaf ya sama Kamu, kalau Kamu berpikir jika Kita sudah bercerai secara agama, bagaimana kalau Kita menikah lagi secara agama?” untuk menghilangkan pikiran negatif itu.”

“Setelah Dia yang Kamu pilih sebagai pilihan kedua dan Kamu utamakan pergi meninggalkanmu, Kamu kembali padaku sebagai pilihan pertama yang sudah Kamu duakan dengan Dia? Apa sebegitu tidak berartinya aku dimatamu itu Mas?”

Mendengar hal itu sontak membuat Jidan terkejut dan menyesali perbuatannya.

“Aku menyesal Sayang, aku mohon, maafkan aku,” pinta Jidan memohon padanya.

“Aku maafkan, tapi tidak untuk kembali menjadi istrimu Mas, sejak kepergianmu dengan Lia kala itu, membuatku berhenti mencintaimu Mas,” jawab Karissa menahan airmatanya agar tidak jatuh menetes di depan Jidan.

Jidan nampak sedih mendengar perkataan Karissa yang sudah tidak ingin bersamanya lagi.

“Lantas bagaimana dengan Ji-hyeon dan Jolie?” tanya Jidan.

“Sama seperti perkataanmu enam tahun yang lalu saat Kamu ingin menikahi Lia selingkuhanmu itu yang sedang mengandung darah dagingmu yaitu “urus anakmu sendiri ...”

“... selama enam tahun aku membesarkan Ji-hyeon dan Jolie tanpa bantuanmu, karena Kamu lebih memilih meninggalkan Kami dengan Wanita simpananmu itu,” jawab Karissa.

“Apa itu artinya aku juga tidak boleh menemui Ji-hyeon dan Jolie?”

“Aku tidak akan melarang mu untuk bertemu dengan Ji-hyeon dan Jolie selama Mereka ingin bertemu denganmu, tapi jika Mereka tidak ingin bertemu denganmu, aku tidak akan memaksa Mereka untuk mau bertemu denganmu, karena aku tahu bagaimana rasa sakitnya ditinggal oleh seseorang,” jawab Karissa menundukkan pandangannya.

“Apa sudah tidak ada lagi yang bisa diperbaiki dari hubungan Kita Karissa?” tanya Jidan.

“Maaf Mas, aku berhenti. Sejak awal aku sudah mengatakannya padamu bukan? Jika aku akan memaafkan segala kesalahanmu kecuali perselingkuhan, KDRT, minum, dan bermain kartu. Kamu sudah tahu itu sejak Kita belum menikah, dapur mengapa Kamu melakukan keduanya?” tanya Karissa.

“Aku khilaf Sayang! Aku janji, kalau aku akan berubah untuk Keluarga Kita, aku mohon, berikan aku kesempatan sekali lagi Karissa,” pinta Jidan berlutut di hadapannya.

“Ceraikan aku secara pengadilan Mas, sudah cukup selama enam tahun lamanya Kamu meninggalkan Kami.”

“Tapi saat itu aku sedang marah, bukankah itu artinya talak itu tidak sah? Lagipula aku tidak menalak Kamu pada saat itu, aku hanya mengatakan jika aku ingin menikahi Lia, karena saat itu Lia tengah mengandung Anakku.”

“Tapi Kamu tidak memberikan nafkah pada Kami selama enam tahun lamanya.”

“Kata siapa Karissa? Aku menitipkannya pada Ibumu selama ini, apa yang itu tidak sampai kepadamu dan Anak-anak Kita?”

“Tidak Mas, aku tidak menerima sepeserpun uang dari Kamu.”

“Jika Kamu tidak percaya padaku, Kita ke rumah Orangtuamu sekarang, Kita tanyakan langsung pada Mereka,” ajak Jidan.

“Kita ajak Ji-hyeon dan Jolie atau tidak?”

“Ajak saja,” jawab Jidan.

Jidan dan Karissa menghampiri Anak-anaknya yang menunggu di luar rumah.

“Ji-hyeon, Jolie, maafkan Papa Nak, ikut Papa ya Sayang, Kita pergi ke rumah Kakek dan Nenekmu,” ucap Jidan.

Ji-hyeon menolak disentuh oleh Jidan dan Jidan pun memahaminya, sedangkan Jolie yang memang menginginkan sosok seorang Ayah pun mau ikut dengan Jidan.

Jidan menggendong Jolie dan Mereka pergi ke rumah Orangtua Karissa dengan menggunakan mobil Jidan.

Beberapa menit kemudian Mereka tiba di rumah Keluarga Karissa.

“Assalamualaikum,” panggil Jidan mengetuk-ngetuk pintu rumah.

“Walaikumsalam,” jawab Ibu Karissa membukakan pintu.

“Jidan?” tanya Ibu Karissa terkejut.

“Ada sesuatu yang ingin Karissa tanyakan Mah,” ucap Karissa.

“Ayok masuk!” ajak Ibunya.

Karissa dan Keluarganya masuk ke dalam, sedangkan Ibu Karissa mengambilkan makanan.

“Ayok disambi dulu,” pinta Ibu Karissa.

“Iya, makasih,” jawab Karissa.

Jolie menunjuk salah satu toples makanan, Jidan yang melihat pun mengambilkannya.

“Yang mana? Ini?” tanya Jidan berbisik padanya mengambilkan salah satu toples makanan.

Jolie menganggukkan kepala menatapnya.

Jidan membukakan tutup toplesnya dan memberikan makanannya pada Jolie.

“Kata Mas Jidan selama ini Mas Jidan menitipkan uang pada Ibu untukku dan Anak-anak, apa itu benar Bu?” tanya Karissa.

“Hm...”

“Kenapa Bu?” tanya Karissa.

“Iya benar, Jidan memang menitipkan uang selama ini pada Ibu untuk Kalian,” jawab Ibu Karissa.

“Terus kenapa Ibu tidak memberikannya pada Kami? Bahkan Ibu juga tidak mengatakannya padaku.”

“Ibu melakukan hal itu karena Ibu tidak ingin Kamu kembali pada Jidan.”

“Kenapa Bu?”

“Karena Ibu tidak menyukai Jidan.”

“Karena Ibu, aku jadi menuduh Mas Jidan yang tidak-tidak, kenapa Ibu setega itu padaku?”

“Maafkan Ibu, Karissa, maafkan Ibu, Jidan,” pinta Ibu Karissa menyesalinya.

“Iya Bu, gak apa-apa,” jawab Jidan tersenyum menatapnya.

“Jadi selama ini Papa masih memberikan uang untuk Kami Bu?” tanya Ji-hyeon.

“Iya Sayang,” jawab Karissa.

Ji-hyeon menatap Ayahnya dan merasa bersalah padanya.

“Kami pulang dulu ya Bu,” ucap Karissa.

“Iya,” jawab Ibunya.

“Ayok Sayang!” ajak Jolie dan mengambil toples makanan yang Jolie pegang.

Karissa menutup toples makanannya dan meletakkan kembali diatas meja.

Karissa dan Keluarganya pergi dari rumah Orangtua Karissa.

“Aku gak habis pikir deh sama Ibu, kok bisa-bisanya Dia melakukan hal itu,” ucap Karissa.

“Aku juga tidak tau Sayang, mengapa Ibumu berbuat seperti itu,” jawab Jidan.

“Untuk mengembalikan keharmonisan Keluarga Kita, bagaimana kalau Kita berlibur ke Puncak?” tanya Jidan.

“Yeay! Puncak!” ucap Jolly yang terlihat sangat senang.

“Kita pulang dulu ya, siap-siap, terus nanti baru Kita jalan ke Puncak,” ucap Jidan.

“Iya Mas,” jawab Karissa.

Mereka pulang ke rumah terlebih dahulu untuk menyiapkan barang-barang yang akan Mereka bawa selama Mereka berada di Puncak.

Jidan membantu Karissa menyiapkan barang-barangnya.

“Mas,” panggil Karissa.

“Iya Sayang,” jawab Jidan.

“Maafkan aku ya Mas, karena telah menuduhmu yang tidak-tidak,” ucap Karissa menatapnya.

“Iya Sayang, gak apa-apa kok, maafkan aku juga ya Sayang,” ucap Jidan.

“Iya Mas,” ucap Karissa yang langsung memeluknya.

Jidan memeluk dan mencium istrinya.

“Aku ke kamar Anak-anak dulu ya Sayang, bantuin Mereka menyiapkan barang-barangnya, Kamu bisa sendiri kan Sayang?” tanya Jidan menatapnya.

“Iya Mas,” jawab Karissa tersenyum menganggukkan kepala.

Jidan tersenyum menatapnya dan pergi ke kamar Anak-anaknya untuk membantu Mereka menyiapkan barang-barangnya.

1
JAESAHI😎
ceritanya bagus👍
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
JAESAHI😎
dah mampir ya kaka
Nini 🐻: iyaa kak, makasih 🥰
total 1 replies
Angel
aku suka puisinya indah banget puisinya 🥰
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
Setia R
wauuu indah!
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
LISA🌟
definisi cinta monyet 🐒😭😭
Nini 🐻: tidak ada salahnya kan jika monyet jatuh cinta? wkwk
total 1 replies
Fahri
Ji-hyeon? kayak kenal deh 🤭
Nini 🐻: Ri, diem gak lu 🫵🏻😭😭
total 1 replies
Sayang Kamu 🌷
kau kesambet apaan Ni? lama ngilang sekalinya dateng puitis sekali 😭😭
Nini 🐻: kesambet rinduku padamu duhai sayangku 🤣🤣
total 1 replies
范妮·廉姆
hi sy mampir
Nini 🐻: makasih udah mampir kak 🥰
total 1 replies
Vinaaa 👸
tuh tak vote, karna Nini sedang berusaha menjadi seorang wanita yang puitis 🤣🤣
Nini 🐻: gimana? gimana? ngakak gak? nulisnya geli² gimana gitu, ngakak sendiri wehh 🤌🏻😭🤣
total 1 replies
Vinaaa 👸
sejak kapan Nini jadi puitis sekali 🙄😂
Nini 🐻: sejak saat ini sayangku 😂
total 1 replies
Feyza
aku heran covernya org indo tp tokohnya namanya ke koreaan
Nini 🐻: follback ya
Nini 🐻: oke kak
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!