Pernikahan Bisnis

"Terima kasih untuk kalian semua yang telah hadir di kediaman saya. Tujuan saya mengundang anda semuanya malam hari ini ada sesuatu yang ingin saya umumkan." Alfarisqi berhenti sejenak menatap Clarissa yang duduk di sampingnya sambil tersenyum. Hal tersebut membuat para wartawan mengabadikan setiap gerak gerik Alfarisqi dan Clarissa.

"Akhir-akhir ini saya mendengar gosip tentang keluarga Bagaskoro. Saya sudah menemukan sumber gosip tersebut dan telah memberikan balasan yang setimpal. Saya tidak akan mentoleransi penghinaan yang ditujukan kepada keluarga Bagaskoro. Menghina istri saya berarti dia telah menantang keluarga Bagaskoro." Alfarisqi

"Eh? ini bukan pengumuman penting nya kan?" Clarissa seolah bertanya melalui telepati dengan Alfarisqi melalui tatapan matanya.

Alfarisqi menatap Clarissa yang bingung tersemyum mesra

"Saya Alfarisqi Bagaskoro mencintai istri saya yaitu Clarissa Putri Permono. Saya sangat mencintai nya. Saya akan mencintai nya seumur hidup saya. Apapun yang terjadi perasaan saya tidak akan berubah. Lalu saya akan mengerahkan seluruh kekuatan keluarga Bagaskoro untuk melindungi nama baik istri saya. Jika saya mengingkari nya maka semua harta kekayaan keluarga Bagaskoro akan beralih kepada istri saya Clarissa Putri Permono dan saya meminta kalian yang ada di sini sebagai saksi saya. Kalau begitu selamat menikmati makan malamnya."Alfarisqi merasa puas dengan konferensi pers yang ia lalakukan.

Clarissa terkejut mendengar pengumuman Alfarisqi, dia mematung menatap Alfarisqi yang hanya tersenyum menatapnya. Alfarisqi mengecup kening Clarissa.

"Kita harus bicara berdua sebentar." Clarissa menarik Alfarisqi memasuki Kamar tamu yang ada di dekat tangga.

"Kamu mencintaiku?" Tanya Clarissa.

"Iya." Jawab Alfarisqi cepat.

"Bukankah dia menginginkan pernikahan tanpa cinta? Orang sepertinya bisa mencintai seseorang? dan orang itu adalah aku. benarkah?" Batin Clarissa yang mencoba berperang dengan logikanya.

"Apa kamu marah?" Tanya Alfarisqi ragu-ragu.

"A apa aku harus marah?" Tanya Clarissa yang bingung dengan tingkah Alfarisqi.

"Aku sudah mencintaimu itu melanggar perjanjian kita." Kata Alfarisqi merasa takut.

"Astaga lihat ekspresi nya itu bukankah dia terlihat menggemaskan?" Batin Clarissa.

"Padahal kita sudah beberapa kali melanggar perjanjian? Bahkan sampai mengubah poinnya. Tidak masuk akal aku marah padamu sekarang." Jawab Clarissa sambil menghampiri Alfarisqi dan duduk di pangkuannya.

"Sebenarnya ada alasan lain mengapa aku tidak marah padamu." Clarissa berbisik di telinga Alfarisqi.

Alfarisqi menatap Clarissa dengan penuh tanda tanya.

"Aku juga mencintaimu." Clarissa mengatakannya dengan senyum termanis nya.

Alfarisqi memeluk Clarissa, "Ahh... rasanya aku terlalu bahagia. Kamu benar-benar membuatku tergila-gila." Alfarisqi mencium bibir Clarissa.

Alfarisqi sangat bersyukur karena Clarissa juga mencintai dirinya.

Jamuan makan malam pun terjadi sangat lancar meskipun tak ada kehadiran sang pemilik rumah setelah konferensi per berakhir.

"Sudah jam tiga pagi. Aku harus berterima kasih pada Benny dan Bram yang sudah mengurus jamuan makan malamnta sampai selesai." Batin Clarissa sambil menarik selimutnya.

Alfarisqi memeluk Clarissa dan mencium ceruk leher Clarissa. Alfarisqi pun melakukan senam pagi nya lagi bersama Clarissa.

......................

Di sisi lain, pernyataan Alfarisqi menjadi berita yang menghebohkan dunia sosialita. Banyak yang menilai bahwa Alfarisqi sudah gila hanya karena seorang wanita. Namun di kalangan para wanita hal itu sangat romantis.

"Akhir-akhir ini kamu benar-benar jadi tranding topik ya?" Kata melina menggoda.

"Apa maksudmu kak?" Jawab Clarissa pura-pura tak tahu.

"Ahh itu hlo. .. acara jumat malam lalu. Aku gak nyangka hlo kalau Alfarisqi sangat romantis. Yah meskipun aku tau kalau kalian itu sangat mesra." Goda Melina.

"Apa? Ah kak Melina kamu menggoda ku kan tolong hentikan!" Ucap Clarissa dengan wajah semerah tomat.

......................

"Sayang, kamu pulang lebih cepat ya hari ini." Clarissa menyambut kedatangan Alfarisqi.

Meskipun mereka jadi saling tahu kalau mereka saling mencintai. Menurut Clarissa hubungan mereka tidak berubah. Mengobrol, makan bersama, tidur bersama itu adalah hal yang sering mereka lakukan sebelumnya.

Bahkan Clarissa sempat protes dia mengira kesehariannya akan banyak berubah. Hal tersebut membuat Alfarisqi kepikiran sampai-sampai dia harus bertanya dengan mbah gugel.

"Iya, Apa kamu ada waktu hari ini? Aku ingin mengajakmu jalan-jalan." Tanya Alfarisqi.

"Apa kamu mengajak ku kencan? Tunggu ya aku ganti baju dulu. " Kata Clarissa sambil berlari meninggalkan Alfarisqi.

"Ahhh.. ternyata dia sangat bersemangat. Harusnya aku lakukan lebih awal."Gumam Alfarisqi yang melihat Clarissa begitu ber semangat.

Clarissa sedikit bingung Alfarisqi ingin mengajak kemana? padahal waktu makan siang sudah berlalu dan waktu makan malam juga masih lama. Kalau ingin menonton di bioskop di rumah juga sudah ada. Kemana ya kira-kira Alfarisqi mengajak Clarissa.

"Aku ingin membelikanmu beberapa pakaian setelah itu kita akan pergi makan malam. Ayo turun." Kata Alfarisqi saat mobil telah berhenti di sebuah butik.

"Honey design shop? Apa ini milik desainer baru? tapi Alfarisqi menfajakku ke sini. Mungkinkah disainer berbakat?" Batin Clarissa.

"Selamat datang! " Kata pegawai di sana serentak.

"Eh?" Clarissa sangat amat terkejut ternyata Alfarisqi mengajaknya ke toko lingerie.

"Mas al di sini kah tempatnya?" Bisik Clarissa dengan wajah yang memerah.

"Iya benar. Apa ada masalah sayang?" Tanya Alfarisqi dengan wajah bingung.

"Jadi dia bukan membelikanku dress tapi lingerie? Orang pendiam memang lebih berbahaya." Batin Clarissa.

"Selamat datang tuan dan nyonya Bagaskoro. Perkenalkan saya Nia desainer Honey design shop. Pilihan tepat anda datang ke toko kami. Silahkan ke sebelah sini." Kata Nia sopan.

"Bagaimana kalau mengukur badan nyonya dulu. Bisa minta tolong lepaskan pakaian anda! " Pinta Nia dengan sopan.

"Apa? disini?" Tanya Clarissa terkejut.

"Tentu saja nyonya. Anda tenang saja hanya ada kami dan suami anda. Dan kami akan menjaga privasi Klien kami. Tidak Ada orang yang akan masuk atau pun keluar pintu itu sebelum semua selesai. Kami juga tak membawa ponsel dan tidak ada CCTV ataupun alat perekam lainnya." Jelas Nia

"Ka kalau begitu mohon bantuannya." Kata Clarissa pasrah.

Hem, turunkan lagi pengukurnya.

Sudah kamu catat lis?

"Ya ampun nyonya wajah anda memerah sampai ke tangan. Apa anda kedinginan? Haruskah saya matikan AC nya?" Tawar karyawan yang sedang mengukur badan Clarissa.

"Tidak, tidak dingin kok." Jawab Clarissa malu.

"Sekarang Alfarisqi sedang apa ya? Astaga dia melihat ke sini." Batin Clarissa yang melihat Alfarisqi sedang duduk di sofa sambil menikmati kopi yang di sajikan dan menatap Clarissa. Karena Clarissa hanya menggunakan penutup bukit kembar dan aset bawahnya sudah seperti Bikini khas orang bule.

"Adakah desain khusus yang anda ingin kan?" Tanya Nia.

"Aku ingin melihat istriku mencobanya secara langsung dari pada memesan." Kata Alfarisqi yang tidak di tanyai.

"Baiklah nyonya mari ke sebalah sini." Clarissa berjalan mendekati lingerie yang berjejer rapih di sana.

Nia pun mengoceh dan menjelaskan detail dari lingerie yang di pakai Clarissa. Clarissa merasa sangat malu karena ia seperti manekin yang di gonta ganti pakaiannya dan di presentasi kan di depan orang.

...****************...