Vanila Fedora, gadis berusia 27 tahun itu tiba-tiba di culik oleh kedua orang tuanya yang dulu sudah menelantarkan dirinya. Wanita itu dipaksa menikah dengan mantan suami kakaknya demi anak kecil yang bernama Baby Fiona Barnett. Vanila juga di paksa oleh Calvin Barnett pria yang akan menjadi suaminya untuk melahirkan seorang putra yang akan menjadi penerus keluarga Barnett. Seperti apa kehidupan rumah tangga Vanila dan Calvin ? Yuk kepoin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Bukan tanpa sebab Bella mengamuk, saat ia tau dari orang lain jika orang tuanya menikahkan Calvin dengan Vanila hal itu langsung membuat amarah Bella memuncak.
Munkin karena kebiasaannya mengamuk saat depresi, hal itu menjadi hal biasa Bella lakukan hingga kini saat dirinya sudah dinyatakan sembuh.
Bella masih belum bisa menahan emosinya saat mendengar kabar yang tidak membahagiakan untuknya.
Sama seperti beberapa waktu lalu saat Calvin membawa Baby menemuinya, saat itu Bella sedang mengamuk karena mendapat kabar jika mantan suaminya sudah memiliki anak lagi setelah menikahi wanita yang menghancurkan rumah tangganya.
Sungguh sial nasibnya, ia meminta kedua orang tuanya untuk membuat dirinya bercerai dengan Calvin karena Bella ingin kembali pada mantan suaminya dengan berbohong pada kedua irang tuanya jika dirinya ingin fokus pada kesehatannya.
Namun dia malah mendapat kabar buruk dari dua orang sekaligus yang membuat dirinya kembali histeris, padahal selama setahun ini dia sudah berusaha sembuh dari keterpurukan dan depresi yang menggerogoti jiwanya.
“Sial! Sial! Sial!!! Vanila, wanita itu memang selalu mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku.” Ucap Bella.
Bella tidak mempermasalahkan Calvin yang menikah dengam Vanila, namun ia tidak suka jika Vanila selalu memungut apa yang sudah seharusnya dia buang.
Apalagi saat melihat Baby memanggil Vanila, hal itu membuat Bella semakin muak pada anak cengeng dan gampang menangis itu.
Bella tidak tau apa yang membuat Baby sangat ketakutan pada dirinya karena ia tidak ingat apa yang sudah di lakukannya selama 4 tahun belakangan ini, namun saat melihat Baby selalu menangis hal itu pula yang membuat Bella muak dan teringat di mana keberadaan Baby yang merusak kihidupannya dengan mantan suaminya.
Andai dulu dia tidak menemui Calvin, dan andai dulu Baby tidak lahir. Bella pikir semuanya akan baik-baik saja, mungkin dia masih bisa membujuk mantan suaminya untuk mengambil anak suaminya dari wanita lain tanpa harus menikahi wanita itu.
Bella pun segera meraih ponselnya yang tergeletak di lantai, ia mencari kontak yang ingin di hubunginya.
“Arrrgghhh siall!!” Pekiknya karena lagi-lagi salah satu nomor temannya tidak aktif. “Sialan kalian semua, tidak ada yang bisa membantuku sama sekali di saat aku sedang begini. Awas saja kalian semua.” Pekik Bella.
Entah mengapa niatnya kembali mendekati mantan suami pertamanya ia merasa risih dengan berita Calvin yang menikah dengan Vanila. Hatinya merasa panas, amarahnya terus memuncak.
Tiba-tiba datang beberapa suster dan dokter langsung menangkap Bella tanpa aba-aba dan membawanya naik ke atas ranjang.
“Hei!! Mau apa kalian! Aku sudah sembuh!” Pekiknya dengan mata membulat saat melihat jarum suntik yang siap menusuk kulitnya itu.
“Mami! Aku sudah sembuh, aku tidak gila Mami!” Pekik Bella dengan kedua kaki yang terus menendang apapun yang ada di depannya.
Bella menatap penuh harap pada snag Mami, dengan mata yang sudah berair hingga akhirnya matanya terpejam saat tubuhnya dalam pengaruh obat.
Mami Citra pun mendekat dengan mata berair, ia duduk di tepi ranjang sambil menyeka keringat di kening putrinya.
“Maafkan Mami Nak, kamu berubah menjadi karakter seperti ini karena Mami terlalu takut kehilangan Vanila dna tanpa sadar sudah melukai hatimu dan juga Vanila.” Ucap Mami Citra sambil terisak.
“Namun kali ini Mami lakukan demi Baby, Baby satu-satunya yang Mami punya setelah kalian berdua membenci Mami. Mami tidak ingin melihat Baby juga membenci Neneknya ini.” Jujur Mami Citra.
.
To be continued…
mampir dikarya ku ya jika berkenan