Berawal Dari Perselingkuhan Berakhir Di Pelaminan

Febian keluar dari dalam mobil nya, dengan perasaan yang deg degan. Dia akan mencoba untuk mendekati wanita yang selama ini dia puja.

Febian berjalan pelan untuk menghampiri wanita cantik yang tengah berdiri itu.

Namun saat bian mendekat dari belakang, bersamaan dengan wanita itu yang berbalik badan hingga membuat kedua nya bertubrukan.

Bruukk

"Eh sorry sorry" ucap Aleta mendongkak, dan meminta maaf pada Febian.

Ya, wanita itu adalah Aleta Serarindita. Wanita yang selama ini menempati hati Febian.

"Gak papa" jawab Febian tersenyum,  "saya juga salah" tambah nya.

Aleta meringis merasa tak enak, "sekali lagi maaf" ucap Aleta sopan.

Febian mengangguk tersenyum sebagai jawaban.

"Emang nya mau kemana ?" Tanya Febian,  "buru buru banget kaya nya"

Aleta mengangguk, "lagi mau nganterin pesenan sih" jawab Aleta,

"Ohh" jawab Febian, "kenapa gak sama karyawan nya ?" Tanya Febian.

"Di butik lagi rame" jawab Aleta,  "jadi mau gak mau gue yang nganter" tambah Aleta.

"Mau saya antar ?" Tawar Febian, membuat Aleta menggeleng cepat.

"Nggak usah" tolak Aleta,  "nanti jadi nya ngrepotin".

"Gak ngerepotin" jawab Febian, "mari saya antar" tambah nya.

"Beneran gak papa ?" Tanya Aleta ragu, pasal nya busana nya memang tengah di tunggu oleh pemilik nya.

Febian mengangguk, "ayo" ajak nya berjalan terlebih dahulu.

Aleta pun pada Ahir nya menerima tawaran dari Febian.

Kedua nya langsung masuk ke dalam mobil Febian, membuat Febian bersorak senang di dalam hati nya.

"ini nyata kan ?" batin Febian bergumam, rasa nya seperti mimpi bisa berduaan dengan wanita ini.

"B T W nama Lo siapa ?" Tanya Aleta,  membuat Febian menoleh.

"Febian" jawab nya membuat Aleta mengangguk.

"Gue Aleta" ucap Aleta menyebutkan nama nya membuat Febian tertawa kecil.

"Kenapa ketawa ?" Tanya leta aneh, "ada yang salah sama nama gue ?" Tambah nya.

Febian menggeleng, "nggak" jawab nya tersenyum.

"Terus kenapa ketawa ?" Tanya Aleta membuat Febian menoleh.

"Aku udah tau nama kamu, bahkan nama panjang kamu" ucap Febian membuat Aleta terkejut.

"Ohhh yaa ?" Ucap Aleta.

"Iyaa" jawab Febian, "siapa sih yang nggak tau kamu ?" Tanya balik Febian.

Aleta hanya mengangguk anggukan kepala nya saja.

"Thanks ya, udah mau gue repotin" ucap Aleta tersenyum,  membuat Febian langsung terkena serangan pesona desainer cantik ini.

Ciit

Mobil pun berhenti di sebuah gedung mewah tinggi, Aleta langsung turun dari dalam mobil Febian.

"Sekali lagi thanks ya" ucap Aleta, setelah nya leta berbalik badan untuk masuk ke dalam gedung.

"Aletaa" panggil Febian menahan lengan nya, membuat Alena langsung menoleh.

"Kenapa ?" Tanya Aleta.

Febian menggaruk pelipis nya menahan gugup, di tatap seperti itu oleh Aleta.

"Boleh minta nomor Lo ?" Tanya Febian takut takut.

Aleta tersenyum, "boleh" jawab Aleta membuat Febian langsung berbinar dan memberikan ponsel nya pada leta.

Aleta langsung mengetikkan nomor ponsel nya di hp mahal Febian.

Febian langsung mengambil nya, dan langsung mengsave nomor Aleta.

"Thanks ya" ucap Febian senang, membuat Aleta mengangguk.

"Duluan" pamit Aleta sambil berjalan pergi masuk ke dalam gedung mewah itu.

Febian masih berdiri memperhatikan Aleta yang sudah masuk ke dalam gedung. Senyum nya mengembang.

"Ternyata elo cewek yang baik, gak seperti yang gue bayangin sebelum nya" batin Febian.

"gue bener bener nyesel, pernah berlaku menjijikan sama Lo" batin Febian menyesali.

Febian berbalik badan dan langsung memasuki mobil nya lagi, setelah nya mobil Febian pun melaju kencang meninggalkan gedung mewah itu.

Aleta tertawa kecil melihat mobil Febian yang sudah melaju kencang itu.

"Cowok aneh" gumam Aleta menggelengkan kepala nya.

Lalu setelah nya dia berjalan memasuki gedung tinggi itu. Gedung dimana di selenggarakan nya acara pernikahan.

"kapan ya, gue bikin acara nikahan kaya gini ?" batin nya terkekeh geli.

***

Febian masih berada dalam mobil nya, dia melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi.

Saat ini, mobil Febian memasuki kawasan tempat pemotretan Aluna. Febian berencana untuk menjemput adik nya itu.

Citt

Mobil Febian berhenti di depan gedung tempat pemotretan Aluna, mesin mobil nya sudah di matikan.

Febian keluar dari dalam mobil nya, dan langsung masuk ke dalam gedung itu.

Febian berjalan menghampiri tempat Aluna tengah melakukan pemotretan, dari jauh Febian sudah melihat adik nya yang tengah di ambil gambar nya.

"Kak"  panggil Fani manager Aluna, "duduk di sini aja" ucap nya.

Febian mengangguk,  "terima kasih " jawab nya sambil duduk di sebuah kursi.

"Mau jemput Luna ?" Tanya Fani membuat Febian menoleh.

"Iyaa" jawab febian mengangguk.

"Masih lama pemotretan nya ?" Tanya Febian sambil memperhatikan Aluna yang tengah berfose.

"Sebentar lagi kak" jawab Fani tersenyum,  "tinggal beberapa fhoto lagi" tambah nya.

Febian mengangguk sebagai jawaban,

Aluna masih berfose dengan berbagai macam gaya, membuat fhotografer nya tersenyum mengembang.

"Satu kali lagi ya" ucap fhotografer nya mengarah kan Aluna untuk berganti gaya.

Aluna mengangguk sambil tersenyum, setelah nya dia berganti gaya untuk hasil fhoto yang terakhir.

"Okkk sipp" ucap fhotografer mengacungkan jempol nya, membuat Aluna tersenyum mengembang.

Menjadi fhoto model seperti sekarang ini, adalah impian nya semenjak dahulu. Bahkan saat masih kuliah dulu, Aluna sudah memulai karir nya di dunia modeling.

Aluna berjalan menghampiri fhotografer nya,  "hasil nya gimana ?" Tanya aluna sambil berdiri di samping nya untuk melihat hasil pemotretan nya.

"Good girl"  ucap fhotografer membuat Aluna tersenyum puas, belum menyadari bahwa Kaka nya ada disini juga.

Febian berdiri dari duduk nya, lalu dia berjalan menghampiri Aluna yang masih asik melihat lihat fhoto fhoto nya.

"Udah beres kan ?" Tanya Febian membuat Aluna menoleh kaget.

"Loh, Kaka disini ?" Tanya Aluna terkejut, pasal nya Febian ini kurang menyukai pekerjaan Aluna yang menjadi model ini.

"Dari tadi" jawab Febian sambil memakai kan jas kerja nya pada aluna.

Aluna meringis, karna baju yang di kenakan nya memang sedikit terbuka.

"Udah di bilangin, jangan pake baju kaya gini" sewot Febian membuat Aluna nyengir.

"Iyaaa maaf" jawab Aluna memeluk lengan Febian, "ini yang terakhir" tambah nya.

Febian melengos malas, mendengar jawaban yang sama di saat Febian menegur nya.

"Ayoo pulang" ajak Febian pada Aluna,

Aluna mengangguk,  "aku ganti baju dulu" jawab nya.

Febian mengangguk, membuat Aluna langsung berlari kecil untuk berganti pakaian nya.

Aluna langsung masuk ke dalam untuk berganti baju,

"Mau langsung pulang ?" Tanya Fani manager nya Aluna.

"Iya mbak" jawab Aluna mengangguk,  "satpam gue udah nunggu" tambah nya membuat Fani tertawa.

"Posesif banget ya Kaka Lo" ucap Fani lebih tepat nya meledek.

Aluna mengangguk sambil tertawa kecil,  "nama nya juga adek satu satu nya" jawab Aluna.

"Ya udah sana" ucap Fani, "mbak masih bikin kontrak lagi buat kamu" ucap Fani lagi.

"Thank banget ya mbak ku sayang" ucap Aluna memeluk Fani yang terkekeh geli.

"Iyaaa" jawab Fani,

Aluna pun keluar lagi dari dalam ruang ganti, setelah mengganti pakaian nya dengan yang simple.

Aluna berjalan menghampiri Febian yang tengah duduk menunggu nya.

"Ka bian"  ucap Aluna sambil memeluk lengan bian yang menoleh.

"Udah beres ?" tanya Febian yang membuat Aluna langsung mengangguk cepat.

"Ya udah, kita langsung pulang" ucap Febian merangkul pundak Aluna.

Mereka berdua pun berjalan keluar dari dalam gedung, tempat pemotretan Aluna tadi. Kedua nya tampak saling menyayangi satu sama lain.

Mereka langsung masuk ke dalam mobil Febian yang telah terparkir rapi.

"Kaka sengaja kesini ?" Tanya Aluna sambil menoleh.

Febian mengangguk,  "iya, tadi Kaka lagi di daerah sini" jawab Febian,  "sekalian aja buat jemput kamu".

Febian pun menyalakan mesin mobil nya, dan langsung melajukan mobil nya meninggalkan lokasi pemotretan Aluna.

Febian tersenyum sendiri, mengingat lancar nya pendekatan yang dia lakukan pada Aleta. Dan sekarang pun bian mempunyai nomor ponsel nya.

Aluna bergidik ngeri melihat wajah Kaka nya yang sedari tadi berbinar cerah.

"Elo kenapa sih Kak ?" Tanya Aluna menjauh diri nya takut takut.

"Kenapa apa ?" Tanya balik Febian dengan terkekeh kecil.

"Apaa sih, najisin banget" ucap Aluna mengusap kasar wajah Febian.

Febian mengumpat dan menoyor kecil kening Aluna, membuat Aluna meraung marah.

Lalu Aluna memicingkan mata nya, melihat sebuah fhoto yang tergeletak di atas dasbort.

"Ini fhoto siapa ?" Tanya Aluna, dengan tangan yang sudah siap untuk mengambil nya.

Hap

Febian terlebih dahulu mengambil fhoto itu, membuat Aluna mendelik.

"Gak usah kepo" jawab Febian memasukan kembali fhoto itu ke dalam saku jas nya.

"Hadeeehhhh" ucap Aluna lelah,  "gue juga tau kali itu fhoto siapa" tambah nya dengan memutar bola mata malas.

"Masih aja ya, ka bian suka sama dia ?" Ucap Aluna lelah sendiri melihat nya.

Febian menoleh,  "kenapa emang nya ?" Tanya Febian.

"Aleta udah punya cowok, bentar lagi juga tunangan" jawab Aluna membuat Febian tertawa kecil.

Ya, fhoto tersebut adalah fhoto Aleta Serarindita. Dan Aluna memang sudah tau, bahwa Kaka nya itu menyukai Aleta dari semenjak sekolah dulu.

"Tapi masih belum menikah kan ?" Tanya Febian tersenyum kecil.

"Terserah kak terserah" jawab Aluna malas,  "tapi nanti kalau patah hati, tanggung sendiri" tambah Aluna lagi.

Febian tertawa kecil dan mengusap gemas kepala adik nya itu.

"Kaka gak tau nanti nya Aleta pilih siapa ? tapi gue justru hawatir kalau pilihan nya nanti justru bikin elo sakit hati" batin Febian bergumam.