Jodoh Ke Dua

Dua hari kemudian Regen sudah diperbolehkan dokter kembali ke rumah. Tuan Aditama merasa bersyukur akhirnya putranya dapat pulih walaupun belum pulih sepenuhnya.

Tamara yang mendapatkan kabar Kalau hari ini sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, Ia Pun bersyukur akhirnya pria yang ia tolong dari kecelakaan maut itu, sudah pulih dan tidak akan lama lagi pria itu dapat memulai aktivitasnya seperti semula.

"Ma, beneran Om ganteng yang terbaring di rumah sakit itu sudah sembuh? tanya Cia kepada Tamara, saat Tamara memberitahu kepada Cia kalau saat ini Regen sudah tidak berada di rumah sakit lagi.

"Syukurlah kalau begitu. Itu berarti Cia akan dapat bermain dengan Om ganteng bersama Opa Aditama. Sesekali kita bermain di rumah Om ganteng iya Ma." ucap Cia berbinar

Tamara mengembangkan senyumnya. "Nanti kalau Om gantengnya sudah benar-benar pulih, kita baru bisa bermain ke sana Sayang kalau untuk saat ini belum bisa."

"Ya udah deh, aku doain agar Om gantengnya cepat pulih kembali, dan dapat beraktivitas seperti biasa."terlihat Cia begitu bersemangat membantu Tamara, saat Tamara menyuruh Cia mengambil sesuatu.

Hari Ini Tamara kembali melakukan aktivitasnya membuka warung es Boba, berharap dengan memanfaatkan uang es Boba miliknya, ia dapat menafkahi dan menyekolahkan Cia.

"Hello Cia, tiba-tiba saja Marisa muncul.

"Hello Tante Marissa." sahut Cia sambil langsung memberi salam kepada Marissa dan mencium punggung tangan Marissa takzim.

"Wah, Cia sudah gede. Itu artinya sebentar lagi Cia akan ke sekolah."

"Iya, tante beberapa hari lagi dia akan sekolah, dan Mama sudah membeli peralatan sekolah Cia. Mulai dari sepatu, baju, tas sekolah, semuanya sudah dilengkapi oleh Mama." ucap Cia berbinar.

Marissa mengembangkan senyumnya menatap bocah kecil itu yang seolah sangat bahagia sekali, karena ia akan sekolah minggu depan.

"Tam, beneran dia sudah mau sekolah? tanya Marissa.

Tamara menganggukkan kepalanya sembari, membuat es boba pesanan Abang ojek yang sudah mulai mengantri di depan warung es boba milik Tamara.

"Tam, warung es Boba mu,lumayan rame juga ya."

"Alhamdulillah, dari warung ini biaya kami makan sehari-hari dan bakal dari sini juga biaya sekolah Cia.

Tapi jujur saja, mungkin kalau tidak ada warung es Boba ini entah apa yang harus aku kerjakan, dan dari mana biaya makan kami sehari-hari." ucap Tamara. Sambil terus tangannya dengan cekatan membuat es boba pesanan abang ojol yang sudah mengantri. sementara Marissa membantu Tamara untuk mengecek pesanan dan menulis bon faktur nya agar Tamara lebih cepat mengerjakan pesanan yang lain.

****

"Kamu nggak makan siang?" tanya Alven datang menghampiri Evi keruang kerjanya.

"Eh, pak Alven! Maaf saya bawa bekal sendiri. Lagian masih ada pekerjaan penting yang harus aku kerjakan saat ini." sahut Evi.

"Kita makan siang bareng yuk." ajak ALven

Belum sempat Evi menjawab, Januar tiba tiba masuk keruang kerja Evi.

"Evi, apa bahan meeting nya sudah kamu siapkan?Soalnya meeting akan segera dimulai. Client kita sudah menunggu."ucap Januar yang mengalihkan atensi Alven dan juga Evi.

"Oh, iya. Tinggal Copy aja kok Pak. Semuanya sudah kelar.

"Kalau begitu, sekarang kita berangkat." ujar Januar.

Alven Tampak kesal, Karna Evi lebih memilih pergi meeting bersama Januar dibandingkan makan siang bersamanya.

"Maaf Pak Alven, kamu harus pergi sekarang. Client sudah menunggu. Tidak bagus Client perusahaan ini lebih lama menunggu kami. " ucap Januar dan Evi kompak.

Alven hanya mengangguk pasrah. Ia pun ikut keluar dari ruang kerja Evi. Evi dan Januar tertawa cekikikan menutup mulut mereka, agar Alven tidak mendengar suara tawa keduanya.

"Aku tau meeting yang Pak Januar katakan tadi hanya akal akalan pak Januar, dan kita berhasil mengerjai tuh Si Alven." ucap Evi sambil tertawa.

"Iya, saya kira kamu tidak memahami aktingku, saya langsung datang ke ruang kerja mu Karena saya melihat dia masuk. Dan saya sudah mengetahui kalau dia berniat makan siang bareng bersama mu, dan dia akan berusaha menggoda kamu." ucap Januar.

"Tepat sekali! tadi memang pak Alven mengajak Evi makan siang bareng. Tapi, Evi jawab kalau Evi bawa bekal sendiri dari rumah. Tapi dia berusaha agar Evi makan siang bareng diluar. Untuk saja Pak Januar langsung datang." sahut Evi.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA BARU EMAK.