My Bodyguard My Obsession

Leona sudah selesai membuat waffle, dia membawa nya ke meja makan. Dia membuat dua piring, dan satunya tentu dia akan berikan kepada Ethan. Meskipun lelaki itu masih berdiri di tempat yang sama yaitu di depan lift. Leona hanya tersenyum dan dia kembali ke dapur untuk mengambil jus. Leona kembali ke meja makan.

Leona menuang jus dari botol ke gelas, kemudian duduk dan menikmati sarapannya. Waffle dengan menambahkan madu serta beberapa berries sebagai pelengkapnya. Leona memotong dan menyuapkannya ke mulutnya. Rasanya sangat lezat, dan ini adalah salah satu sarapan terbaik menurutnya. "Hei... Setidaknya sarapan dulu, kemarilah... Makan baru nanti pulang... Kemarin kau bekerja sangat keras dan kita juga tidak sempat makan malam, lebih baik isi dulu perutmu itu... Jika tidak, kau pasti tidak akan terlihat s'eksi lagi... " Ucap Leona menggoda Ethan.

Ethan tidak merespon Leona. Dan tiba-tiba dia mendengar bunyi dari perutnya. Ethan membangun perutnya itu dan dia memang merasa kelaparan sekali. Leona sepertinya benar bahwa tadi malam dia tidak memakan apapun karena saat ini perutnya bergolak dan memprotes meminta untuk di isi.

Leona hanya tersenyum melihat Ethan sedang memegang perutnya seolah tahu bahwa lelaki itu sekarang sedang kelaparan. "Memegang perut tidak akan membuatmu kenyang, jadi kemarilah, duduk bersamaku dan nikmati waffle buatanku.... Itu akan membuatmu merasa lebih baik... " Teriak Leona.

Ethan memandang Leona dengan pandangan kesal, tetapi kemudian dia sadar bahwa memang sangat tidak ada gunanya nya dia berdiri disini. Lift ini memakai finger print dan itu pasti hanya bisa di buka oleh Leona. Perempuan ni tu ternyata sangat menyebalkan, dan permintaannya harus di turuti. Mungkin dengan dia menuruti Leona, perempuan itu akan bersikap lunak. "Menyebalkan.. " Gerutu Ethan dalam hati.

Dengan langkah meragu dia menghampiri Leona yang sedang makan. Perempuan itu tersenyum. "Duduklah... Aku sudah membuat sarapan untukmu, duduk dan nikmati..." Ucap Leona.

Ethan menarik kursi dan duduk. Di depannya sudah ada waffle dengan berries, serta ada madu di dalam botol. Ethan mengambil dan menuangkannya di atas waffle. Dia meminum jus lebih dulu baru menikmati waffle nya.

"Nah gitu dong... Kan bagus, sebelum pergi harus makan dulu.. Habiskan dan nikmati dengan baik... Jika enak katakan saja jangan sungkan... " Ejek Leona tetapi Ethan masih memilih diam. Meskipun memang benar, rasa makanan itu sangatlah enak. Ethan tidak memungkiri nya tetapi dia memilih untuk tidak mengatakan apapun pada Leona karena merasa jengkel.

"Ethan, setelah ini kau mandi dulu, lihatlah dirimu, masa kau akan pergi dengan wajah kucel seperti itu??? Dikamar masih ada pakaian, kau bisa menggunakannya... " Ucap Leona mencoba bersikap santai supaya Ethan melunak.

"Tidak perlu, aku ingin pulang.. "

Leona kembali melempar senyum. "Oke kau pasti akan pulang, tetapi berkaca lah dulu, lihat seberapa berantakan nya dirimu, minimal cuci muka dulu.. "

"Kau banyak sekali bicara.... Menyebalkan.. " Gerutu Ethan.

"Kau ini kenapa??? Kau yang mabuk berat dan memaksaku melakukannya lalu kenapa kau jadi marah kepadaku??? Seharusnya kan aku yang marah??? Karena itu termasuk pemaksaan dan bisa jadi pemerkosaaan... Tetapi karena aku juga menikmatinya sehingga bukanlah pemerkoosaan... Sudahlah Ethan, kita sudah dewasa jadi hal itu jangan di pikirkan dan di masukkan ke dalam hati... "

"Aku hanya tidak suka saja harus melakukannya denganmu..." Ucap Ethan akhirnya.

"Memangnya kenapa??? Apakah aku sebetmgitu buruknya di matamu???"

"Aku tidak mengatakan itu.. " Ujar Ethan.

"Lalu??? Kenapa sepertinya kau tidak menyukainya??? Lagipula Ethan, kita sama-sama tidak sadar, dan itu sudah terjadi, lalu apalagi masalahnya?? Kau sendiri juga lupa kan??? Sudahlah jangan di pikirkan, sudah terjadi, mau bagaimana lagi.. "

"Sudahlah jangan membahasnya... " Gumam Ethan dan dia kembali menikmati sarapan buatan Leona.

Leona hanya melempar senyum. Dia sebenarnya merasa bingung juga akan sikap Ethan. Karena seharusnya lelaki itu akan merasa senang sekali setelah melakukan hubungan dengan perempuan, harusnya Ethan merasa puas, tetapi lelaki ini justru menggerutu dan merasa tidak nyaman. Leona tidak tahu orang seperti apa Ethan ini tetapi hal itu membuatnya semakin merasa tergelitik dengan sosok Ethan.

Ethan melirik ke arah Leona yang juga sedang asyik dengan makanannya. Ethan tidak bisa memungkiri bahwa sejak bangun tidur hingga saat ini dia merasakan sesuatu yang aneh dimana dia merasakan kepuasan yang luar biasa, dan ini bisa terjadi ketika dia selesai berhubungan dengan perempuan. Hal yang wajar dan selalu seperti itu, hanya saja tentu Ethan merasa gengsi mengungkapkannya pada Leona. Dan pinggangnya benar-benar sakit sekali, karena sepertinya ucapan Leona ada benarnya bahwa kemarin mereka bercinta tidak berhenti sampai tengah malam sehingga yang Ethan rasakan saat ini badannya sakit semua terutama pinggang nya. Ethan juga masih bingung, kenapa bisa kemarin alat vitaInya itu terus menegang dan tidak, mau kembali seperti semula. Padahal dia sama sekali tidak menaruh ketertarikan kepada Leona. Tetapi kenapa hal itu terjadi kepada miliknya. Ethan sangat bingung sekali. Dan kenapa dia merasa marah kepada Leona adalah karena bagaimana bisa Leona tidak menolak dan terkesan menikmatinya. Seharusnya perempuan menolak saat ada laki-laki yang belum di kenalnya meminta kesenangan seperti itu kepadamya. Tetapi ternyata Leona tidak dan terkesan biasa saja.

"Aku harus pergi bekerja hari ini, jadi aku mohon padamu untuk mengerti dan membiarkanku. pulang.. " pinta Ethan.

. Leona kembali tersenyum. "Aku akan membiarkanmu pulang, aku tidak akan menahanmu disini, tetapi aku hanya meminta kepadamu agar kau bisa bersikap baik, maksudku kau jangan keras kepala dan menuruti keinginanku, aku hanya ingin memperlakukan tamuku dengan baik, dan aku tidak terbiasa membiarkan tamuku pergi sebelum makan, itulah kenapa aku memintamu makan terlebih dulu.. " Ujar Leona.

"Tapi ya jangan memaksa seperti itu.. " Ethan kembali menggerutu mengenai sikap Leona.

"Oke baiklah.... Ih iya sudah berapa lama kah kerja disana??? Tanya Leona.

" Sudah lama... Sejak aku masih kuliah.. " Jawab Ethan.

"Wow.... Kau betah juga ternyata ya??? Apa tidak bosan bekerja disana selama itu???" tanya Leona lagi.

"Tidak... Aku sangat menikmatinya..!"

Leona meminum jus nya dan menatap Ethan. "Kau tidak ingin bekerja lainnya??? Apa kau akan tetap stuck disana saja selamanya??. Kau masih muda seharusnya kau bisa mengeksplorasi dirimu... " Ucap Leona.

"Mencari pekerjaan sangatlah sulit, dan aku mendapatkan tempat yang baik disana selama bertahun-tahun jadi aku akan memanfaatkannya dengan baik... Dan tentu saja ada keinginan untuk mencari uang lain, tetapi aku belum berniat meninggalkan pekerjaanku ini.. "

. Leona tersenyum. "Aku sebenarnya ya sedang mencari bodyguard tambahan untuk berjaga disini... Aku butuh seorang laki-laki yang punya pengalaman yang baik serta perilakunya juga baik.... Jika kau tidak keberatan bagaimana kalau kau jadi salah satu bodyguard ku, aku akan membayar mulai dua kali lipat daripada di empat mulai kerja sekarang. Bagaimana??? Kau mau???" Tanya Leona pada Ethan.