NovelToon NovelToon
Cinta Anak Manusia

Cinta Anak Manusia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Riani

Perjalanan dan perjuangan cinta anak Manusia.
Seperti apa kisah gadis yang bernama Ratna, akankah ia mendapat cinta sejatinya. Langsung saja baca dan simak keseruannya dalam Novel dengan judul Cinta Anak Manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Huf, cukup sampai disini belajarnya, capek" ucap Bhima yang baru menyelesaikan belajar satu bab dan satu latihan soal. "Apa ini karena sudah lama tidak pegang buku pelajaran, dan selalu ingat Ratna aku jadi fokus" keluh Bhima yang selalu memikirkan Ratna saat belajar.

"Deret, deret" terdengar panggilan masuk di ponsel Bhima. "Siapa ya" ucap Bhima bergegas mengambil ponselnya karena berbunyi.

"Hah" Bhima tercengang setelah melihat nama yang tercantum di ponselnya. "Iya halo" ucap Bhima pada ponselnya. "Assalamualaikum Bhima, ada apa kamu menelepon terus" jawab Ratna dari balik ponselnya. "Waalaikum salam, tidak ada apa-apa, cuma ingin memastikan saja kalau nomor kamu tetap yang dulu" ucap Bhima. "maaf ya aku baru bisa menghubungi kamu sekarang, ponselku sengaja aku matikan tadi karena masih di charge" ucap Ratna. "nomor ku masih nomor yang lama" ucapnya lagi "oh Iya, syukurlah kalau nomornya tidak ganti" ucap Bhima. "Bhima, sudah begitu saja, aku tutup tidak ada yang mau dibicarakan lagi" ucap Ratna. "Tunggu, hem jangan ditutup dulu, aku masih pingin ngobrol sama kamu" ucap Bhima tersenyum sendiri. "Kamu sibuk tidak tidak" ucap Bhima lagi. "Iya aku sibuk sekali hari ini, memangnya kenapa kalau aku sibuk" ucap Ratna. "Sibuk apa" ucap Bhima bertanya.

"Sibuk mencari referensi untuk liputan besok" ucap Ratna. "Liputan, liputan apa" ucap Bhima. "Liputan tentang pekerjaan terbaru, harus menentukan berita apa yang akan aku ambil besok" ucap Ratna dari balik ponselnya. "kalau boleh tahu apa sebenarnya pekerjaan kamu" ucap Bhima penasaran. "Hemm, sudah ya Bhima pulsaku mau habis aku tutup dulu, assalamualaikum" ucap Ratna menutup ponselnya begitu saja. "Waalaikum salam" jawab Bhima lirih menjawab salam dari ponsel yang ditutup lebih dulu oleh Ratna.

"Astaga, kenapa teleponnya di tutup begitu saja ketika aku bertanya soal pekerjaan, apa susahnya sih langsung memberitahukan nya" ucap Bhima kesal dan menjatuhkan di atas kasur.

"Jam berapa sekarang" ucap Bhima melihat benda yang melingkar di pergelangan tangannya. "Bosan dirumah sendirian, menyusul ibu ke depot atau jalan-jalan ya" ucap Bhima berfikir hendak kemana untuk mengusir rasa bosanya. "Bhima kemudian mengambil jaket warna hitam yang ada di lemari dan bergegas keluar dari rumah untuk mencari hiburan.

##

"Pak beli pulsa seratus ribu rupiah ke nomor ini" ucap Bhima menunjukkan nomor Ratna di sebuah konter pulsa. "Iya ditunggu sebentar" ucap pelayan konter segera mengisi pulsa pada nomor tersebut. "Sudah masuk pulsanya" ucap pelayan konter memberikan bukti pembayaran sukses. "Iya, sekalian ini juga tolong diisi seratus ribu rupiah" ucap Bhima menunjukkan nomornya sendiri.

"Baik, ini juga sudah masuk boleh diperiksa" ucap pelayan konter kembali memberikan bukti pembayaran sukses pada Bhima. "Berapa pak semuanya" ucap Bhima bertanya. "Semuanya dua ratus dua ribu rupiah" jawab pelayan konter. "Ini pak" ucap Bhima memberikan sejumlah uang untuk membayar pulsa. "uangnya dua ratus lima ribu rupiah, saya terima dan ini kembaliannya" ucap pelayan konter. "Iya terimakasih" ucap Bhima mengambil kembalian dan berlalu pergi dari konter.

"Sekarang aku mau kemana" ucap Bhima saat masih berada di parkiran motor konter dimana dirinya membeli pulsa. "Sebentar lagi waktunya magrib sebaiknya aku mencari masjid dekat sini saja, supaya tidak tertinggal sholat magrib" ucap Bhima melajukan motornya mencari masjid terdekat.

Dengan sepeda motornya Bhima menelusuri jalanan kota hingga sampailah dia disebuah masjid. Bhima memarkirkan motornya di tempat parkir dan seperti yang lainnya sebelum memasuki masjid Bhima berwudhu terlebih dahulu. Tak lama setelah itu sang Khotib mengumandangkan adzan sebagai pertanda magrib telah tiba. Setelah iqomah dikumandangkan Bersama jamaah yang lain Bhima merapatkan barisan shaf dalam ibadah sholatnya.

Waktu terus berjalan, setelah selesai melaksanakan shalat magrib Bhima kemudian keluar dari masjid dan kembali menelusuri indahnya lampu jalanan kota yang dilewatinya. Tanpa disadari dirinya sudah berkendara hingga jauh dari rumah dan berhenti tepat didepan gerbang dimana dirinya bersekolah. Dari luar gerbang Bhima menatap tajam kearah dalam nampak suasana sama, tidak jauh berbeda sampai saat ini. "Aku merindukan tempat ini, tempat dimana aku dan Ratna selalu masuk untuk belajar dan keluar untuk pulang bersama waktu itu" ucap Bhima dalam hatinya.

Cukup lama Bhima berada didepan gerbang sekolah mengingat semua kenangan bersama Ratna dan teman-temanya. Muncul dalam benaknya keinginannya untuk kembali bersekolah, mengulang kembali masa-masa indah bersama temanya yang mungkin di antara mereka ada yang melanjutkan pendidikan dan mungkin juga sebagian dari mereka lebih memilih mencari pekerjaan seperti Ratna.

"Hai, sedang apa kamu disini" ucap pak Ilham sang penjaga sekolah membuyarkan lamunan Bhima. "Saya, saya numpang istirahat sebentar pak" jawab Bhima asal. "numpang istirahat kok mencurigakan, Kalau sudah tidak ada kepentingan lagi cepat pergi" ucap pak Ilham. "Pak, pak Ilham lupa sama saya" pungkas Bhima. "Jangan sok kenal kamu, saya tidak mengenal kamu, sudah pergi sana" pekik pak Ilham. "Ini Bhima pak" ucap Bhima memperkenalkan dirinya. "Bhima, Bhima yang mana saya tidak kenal kamu" ucap pak Ilham berilah. "Yasudah saya pergi" ucap Bhima bergegas pergi dari gebang sekolah.

##

Menjelang magrib tiba ratna dan keluarganya melaksanakan ibadah sholat magrib dengan khusyuk berjamaah dirumahnya. Begitu selesai ratna mencium tangan pak sugeng dan bu sri demikian juga nur mencium tangan bapak dan ibunya. "Mbakyu bantuin aku belajar mate-matika dong" ucap nur pada ratna setelah mereka selesai melaksanakan shalat magrib. "Kamu belajar sendiri kenapa sih" ucap ratna seperti enggan untuk membantu adiknya belajar. "Bantulah mbakyu, aku sedikit kesulitan dengan mate-matika" ucap nur memohon. "Huuf, sini mendekat, bagian mana yang sulit" ucap ratna meminta adiknya duduk di sampinya, ratnapun membatu mengerjakan tugas pelajaran adiknya hingga selesai. "Ada lagi tidak pelajaran yang sulit" ucap ratna. "Ada ini pelajaran ipa biologi" ucap nur. "Yasudah ayo belajar lagi" ucap Ratna yang melanjutkan membantu adiknya belajar.

##

Mira melangkah menuju kamar Maya untuk memastikan bahwa dirinya sudah siap berangkat. "tok tok tok, sayang kamu sudah siap belum ayo berangkat sekarang" ucap Mira pada Maya. "Iya mami Maya sudah, sebentar lagi keluar" ucap Maya dari dalam kamarnya. "Huuff" Mira menghela nafas dan balik arah. "Putri dan ibu sudah siap atau belum, kalau bukan karena Sanjaya yang meminta, malas sekali aku mengajak ibu" gerundel Mira saat menuju kamar ibu mertua. Sesampainya di depan pintu kamar ibu saroh "katanya mau bertemu Sanjaya kapan, besok atau tahun depan" ucap Bu saroh membukakan pintu sebelum Mira mengetuk kamarnya dengan sinis. "Baru juga mau dipanggil sudah siap belum" ucap Mira kesal. "Mana putri" ucap Mira "Putri sudah tentu ada di kamarnya, kamu kan yang mengajak panggil sana" perintah Bu saroh.

Bersambung

1
Selfi Selfi
semangat kk.

saling suport yuk🤗
Idar: Terimakasih telah berkunjung dan terimakasih juga atas dukungan nya.
semangat terus.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!