Novel Pertama
Hidup mandiri dalam kesendirian dan diacuhkan oleh keluarga karena berstatus anak haram, membuat Bella memilih menjalani takdirnya sendiri. Mengabaikan cibiran orang-orang, Bella berhasil mencapai puncak tertinggi.
Menghilang selama enam tahun lalu kembali menjadi sosok paling disegani dan dihormati. Lidah tajam dan mulut beracunnya membuat orang-orang hanya berani mencibir dari belakang.
"Terkadang, kepedihan harus dilalui sebelum tercapainya kebahagiaan. Tersenyumlah ketika bersedih, karena akan ada kebahagiaan setelah itu. Berjuanglah keras dalam kesunyian dan biarkan kesuksesan kita menggema ke seluruh dunia."
~ Qiara Arabelle ~
__________
Pria tampan nan arogan serta kekayaan dan kekuasaan berada ditangannya, tidak sengaja dipertemukan oleh gadis berpenampilan sederhana namun berhasil membuat sosoknya yang tak tersentuh mengharapkan cinta dari gadis acuh namun tak biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25 | Dunia Sangat Sempit
Bella tersenyum miring saat melihat rekaman yang diberikan Ken. Ken sebenarnya bingung, kenapa Nona nya meminta rekaman cctv yang ada di Hyuna Restaurant.Dia juga melihat jika Bos nya nampak tersenyum puas setelah melihat rekaman yang dia berikan.
Seperti dugaannya, memang benar ada yang memprovokasinya. Tapi yang membuatnya hampir terbahak adalah sang pelaku itu sendiri. Gadis itu semakin berani rupanya. Apa perlu Bella memberinya hadiah? Biarkan saja, kita lihat sampai mana dia akan bertindak. Selama tidak keluar batas, Bella akan membiarkannya.
“Apa ada yang dibutuhkan lagi, Nona?” ucap Ken.
“Tidak.” Ken menggangguk.
“Kita ada rapat sebentar lagi, Nona. Anda ingin diwakilkan atau ....”
“Aku saja.” Bella memotong ucapan Ken.
“Silahkan keluar. Panggil aku jika sudah waktunya. Minta Sofia ikut juga!” Bella mengibaskan tangannya. Ken mendengus kesal membuat Bella langsung menatap Ken tajam.
“Apa semua dokumen ini penting?” Bella menunjuk tumpukan berkas yang ada didepannya ini. Jika tidak, dia akan menggunakannya untuk melempar Ken. Beraninya memasang wajah kesal di depannya.
Ken seakan mengerti langsung keluar sebelum mendapat amukan dari singa betina yang menjelma sebagai Bosnya ini. Bella berdecak lalu membaca dokumen yang akan dibawa saat rapat berlangsung.
Di tempat lain, para anggota rapat dibuat kalang kabut setelah mendapat info dari Ken jika yang menghadiri rapat kali ini adalah CEO mereka sendiri. Yang artinya semua persiapan harus sempurna! Karena mereka tidak ingin dianggap tidak kompeten. Lebih tepatnya mencari muka sedikit tidak masalah bukan?
Begitupun Sofia yang sudah gugup sejak tadi. Dia berusaha mengatur nafasnya agar tenang. Dia tidak menyangka jika Kakaknya meminta dia mengikuti rapat juga. Bagaimana jika dia melakukan kesalahan?
“Tidak perlu gugup. Ken juga ada disana nantinya, jadi kemungkinan besar kau hanya duduk diam dan memberi masukan,” ucap Vivi mengedikkan bahu yang sejak tadi memperhatikan Sofia.
“Ini juga kesampatan mu untuk belajar, apalagi kau Sekretaris CEO. Hal seperti ini seharusnya bukan masalah. Pelajari saja dokumen yang diberikan Ken.” Sandra menambahkan. Dia kebetulan baru saja keluar dari ruangannya dan mendengar percakapan mereka.
Sofia mengangguk senang. Meskipun mereka semua terlihat kaku dan dingin, tapi sebenarnya mereka semua orang yang baik dan peduli. Dia juga sudah terbiasa dengan sikap mereka selama magang di tempat ini.
“Sudah siap?” Bella bertanya setelah keluar dari ruangannya. Sofia menarik nafas dalam-dalam lalu mengangguk. “Siap!” Bella tersenyum lalu menggenggam tangan Sofia. Ken mengikuti dari belakang, lalu memasuki Lift.
“Jadilah dirimu sendiri. Tidak masalah seberapa lambat kau berjalan, asalkan kau tidak berhenti.”
.
.
.
.
Semua orang berdiri dan menunduk ketika Ken masuk diikuti Bella dan Sofia dibelakangnya. Semua orang terkesima saat melihat Bella tampak anggun dan berkarisma. Dress selulut berlengan panjang, rambut diikat rendah kebelakang dengan poni tipis yang menambah aura kecantikannya.
“Bella?” Semua orang langsung menoleh ke asal suara. Sangat berani, pikir mereka.
“Mike, kan?” ucap Bella santai. Menarik kursinya dan duduk. Mike menutup mulutnya tidak percaya. Benar kan! Dia memang wanita yang sama di Cafe Kris!
“Ja ... ja ... di kau ... Astagaa, dasar Kris sialan!” Semua orang membulatkan mata mendengar umpatan keras Mike di depan Bella. Ken bahkan sudah menebak hasil akhirnya nanti.
Tak
Benar kan? Baru saja ditebak sudah terjadi. Mike meringis memegang keningnya saat sebuah pulpen mendarat dengan mulusnya.
“Kalian hanya sebelas dua belas saja rupanya. Jangan mengumpat di depanku!”
“Maaf. Aku kan tidak sengaja!” Mereka semua heran dengan tingkah Mike yang tampak sangat santai pada Bella.
“Kak Mike bekerja disini juga?” Sofia tiba-tiba bertanya.
“Kau mengenalnya?” Bella mengerjit.
“Dia sahabat Kak Al.”
“Really?” Bella terkejut.
“Dia mengenal Alex?” Sofia mengangguk polos. Yang lain masih memperhatikan.
“Dia kekasih Kak Al.” cicit Sofia sambil menunjuk Bella. Mike membulatkan matanya.
"Seriously!” Sekarang giliran Mike yang terkejut. Bukan hanya Mike! Tapi semua anggota rapat ikut terkejut. CEO mereka sudah punya kekasih!
Dunia sangat sempit. batin Bella dan Mike.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Maaf, Episode kali ini tidak terlalu panjang, soalnya Author lagi sibuk-sibuknya mengurus persiapan Ujikom sekolah. Dan tugas2 sekolah Author juga menumpuk😧...
...Up mungkin juga akan siangan sampai Author benar-benar senggang. Tapi diusahakan akan Up selalu....
...Terimakasih atas dukungan kalian semua hingga saat ini. Tetap ikuti trus dengan memberi komentar positif dan bermanfaat yang bisa membangun semangat Author untuk terus ngetik😉...
...LIKE AND VOTE...
...Sampai jumpa besok. See you...
...Gamsahabnida❤...