Di khianati dan dijebak oleh saudara tirinya, hingga diusir oleh ibu kandungnya sendiri karena dianggap telah mencoreng nama baik keluarga besar Sanjaya.
Hamil dan melahirkan tanpa didampingi keluarganya. Aurora berhasil membesarkan putri semata wayangnya, bekerja sebagai pengasuh cucu keluarga kaya tak membuatnya gengsi dan putus asa.
Pertemuan Aurora dengan Almer cucu laki-laki keluarga Gilbert membuatnya merasakan ikatan batin antara ibu dan anak bukan hanya itu saja Aurora harus terlibat dengan permasalahan anak majikannya Anggara Gilbert, CEO tampan tak tersentuh yang menolak segala cara perjodohan orang tuanya.
Bagaimana perasaan Aurora saat tahu Anggara lah sosok pria yang menidurinya malam itu ? Bagaimana dengan Anggara saat mengetahui jika Aurora lah sosok wanita yang dirinya cari selama ini ? Apakah Anggara akan bertanggung jawab atas kejadian malam itu ? Jangan lupa untuk mampir !
follow ig : dlbtstae_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon suami, bunda
Dokter Verz dan Anggara tengah menunggu hasil pemeriksaan Aurora. Wajah Dokter Verz terlihat khawatir padahal Aurora bukanlah putrinya tapi entah mengapa dia merasakan kerinduan yang mendalam terhadap Aurora.
“Bagaimana dokter ? “ tanya Anggara.
“Apa sebelumnya nona Aurora pernah mengalami benturan yang sangat hebat sebelumnya ? “ tanya dokter wanita itu.
Anggara menggeleng kepalanya tidak tahu, dia tidak pernah memperhatikan Aurora selama bekerja di rumah orang tuanya. Dirinya sibuk dengan pekerjaannya tanpa memperdulikan orang di rumah.
“Rora, apa kamu sebelumnya pernah mengalami benturan keras ? “ tanya Dokter Verz lembut.
Lihatlah raut wajah khawatirnya membuat Aurora merasa nyaman. Wanita itu mengangguk pelan, “ Pernah waktu umurku enam tahun… “ jawabnya pelan.
“Benarkah, kapan ? “ tanya Dokter Verz.
“Hm, aku lupa “ jawaban Aurora membuat kedua dokter itu mengangguk.
“Baiklah kalau begitu, jangan paksakan dirimu untuk mengingat sesuatu yang tidak bisa kamu ingatkan. Sayangi dirimu, cantik “ ujar dokter wanita itu.
“Bunda Lola memang cantik cepelti Alisa !! “ celetuk Arisha saat dokter wanita itu memuji sang bunda.
“Hahaha, kamu sangat cantik sayang. Mau jadi menantu dokter nggak ? “ tanya dokter cantik itu.
Arisha yang mendengar kata “ menantu “ memalingkan wajahnya ke arah sang bunda. “Menantu ? “ tanya Arisha polos.
“Iya menantu, anak dokter ganteng loh. Kamu mau nggak ? “ goda dokter wanita itu yang bername tag Moza.
Melihat senyuman Arisha, membuat dokter Moza berpikir jika anak perempuan itu mau menjadi menantunya namun ucapan di luar nurul Arisha membuat mereka semua syok mendengarkannya.
“Mau doktel ! Lisa mau kok ! Lisa mau mencalonkan anak doktel jadi cuamina bunda Lisa ! “
“Eh ?! “
*
*
*
*
Sementara itu, Valenzy sudah menunggu suaminya di depan rumah. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu Aurora dan anak kembarnya. Sebelumnya suaminya tadi sudah mengirimkannya sebuah pesan, jika si kembar sangat ingin bertemu dengannya.
Penampilan Valenzy benar-benar membuat siapa saja terpukau, walau usianya sudah menginjak kepala tiga puluh lebih tetap saja wajahnya awet muda sama seperti Arumi yang umurnya sudah menginjak kepala empat.
“Ah, suamiku kapan sampainya ? “ tanya Valenzy saat suaminya sudah berada di hadapannya membuat dirinya sedikit terkejut.
“Kamu melamun, bagaimana bisa tidak menyadari kedatanganku, hmmm? “ Dokter Verz merapikan anak rambut istrinya.
Pria itu selalu menyukai wajah istrinya, wajah yang dipoles make up tipis membuat Dokter Verz jatuh cinta berkali-kali lipat.
“Kamu sangat cantik hari ini, apa kita batalkan saja pergi ke rumah sakit dan menggantikannya ke kamar untuk membuat bayi lucu ! “ goda Dokter Verz membuat kedua pipi Valenzy bersemu merah.
“Sudah tua, jangan banyak menggoda ! “ ucapnya malu-malu.
“Hahaha, sudahlah ayo kita pergi ! “ ajak Dokter Verz merangkul bahu istrinya dan membawanya masuk ke dalam mobil.
“Kira-kira aku harus membawa apa untuk sikembar ? “ tanya Valenzy kepada suaminya.
“Hmmm, apa ya. Tapi, dengar-dengar si kembar penyuka leker. Apa kita beli leker saja untuk mereka berdua ? “ tanya Dokter Verz.
“Boleh, kita beli leker saja “ kata Valenzy semangat.
Dokter Verz mengangguk. Mobil yang dibawa Dokter Verz melewati jajanan yang sangat ramai sebelum akhirnya mereka kembali ke tujuan awal yaitu ke rumah sakit untuk bertemu si kembar dan Aurora.
*
*
*
*
“Angulll melaaahhhhhhh !!! Bagi-bagi, Lisa juga mau nonton pala botakkkkkk !! “ pekik Arisha saat kepala kembarannya itu menutupi layar laptop milik Jeno.
“Lisaaaa janan kau tekan punggungkuuu, cakit cekali lasanaaaa, “ rengek seorang bocah laki-laki yang punggung belakangnya menjadi tumpuan tangan Arisha.
Saat ini tangannya sudah tidak lagi terpasang jarum suntik membuat bocah perempuan itu bebas melakukan apapun.
“Cabal napa cih, Lejanaaaa ! Coba balik ke lumahmu cana. Ngapain kau nyacal ke kamalku, nda bawa makanan lagi ! “ ketus Arisha.
“Bial aku nda bawa makanan, yang penting Leja bawa uang cegepokkk !!! “ pekiknya kesal.
Arisha diam sejenak, lalu memiring kepalanya menatap penuh selidik ke arah Reza yang tidak menyadari tatapan Arisha kepadanya.
“Kau nda nyuli uang bapakmu kan, Lejanaaaa ?? “
“Nyuli ? Nda lah ! “ sahut Reza sedikit kesal.
“Terus kau dapat uang darimana ? “ tanya Almer penasaran.
Bocah itu mendengarkan percakapan adiknya dengan Reza, menurutnya cukup aneh jika Reza mendapatkan uang banyak jika bukan dari bapaknya.
Menurut Almer, meminta uang dengan orang tua untuk jajan lebih banyak bapak yang memberi ketimbang ibu, kenapa ? Karena bapak pasti memberikan lebih jika ibu pasti memberi sedikit.
Katanya, “ untuk apa jajan banyak-banyak kalau di rumah juga makan, “ bedanya kalau bapak , “ ini uang, jajanlah makanan yang kamu sukai… “.
“Iiii kenapa kalian beldua kepo cihhhhh, yang jelas nda nyuli uangna papa ! “ pekik Reza kesal.
“Ya telus dapat uangna dali manaaaaaaa, Lejaaanaaaaa !! “ ucap Arisha gemas.
“Nyuliii uang mamakuuuuuu !! Puas !!! “ pekiknya kesal karena acara nontonnya terganggu.
Sementara itu, seorang wanita glamour berteriak kesal saat melihat isi dompetnya tidak tersisa sedikitpun uang di dalamnya.
“Uangkuuuuuuuuuuuuu !!! “
Setibanya di parkiran rumah sakit, Valenzy bergegas keluar dari mobil. Saat ini di tangannya sudah memegang beberapa kantong plastik berisi leker dan makanan lainnya.
“Ayo ! “ ajak Dokter Verz.
Dia merangkul pinggang istrinya dan tangan sebelahnya memegang dua paper bag berisi makanan. Keduanya berjalan sangat serasi, membuat orang-orang dibuat iri dengan kemesraan keduanya walau sudah tua tapi tetap harmonis.
“Si kembar pasti menyukai apa yang kita bawa, yakan mas …? “
“Iya sayang, si kembar penyuka segalanya apalagi Arisha.. “ sahut Dokter Verz.
Langkah kedua terhenti di depan lift yang masih tertutup, dengan sabar menunggu pintu lift terbuka. Agar tidak bosan, Dokter Verz terus menggoda istrinya membuat tawa istrinya menggelegar.
Tepat saat pintu lift terbuka, lagi dan lagi, Valenzy dan Suaminya bertemu Rosa yang keluar dari lift.
“Rosa… “ panggil Valenzy saat Rosa tak melihat ke arah mereka.
Fokus Rosa yang sedang berbicara dengan seseorang di telepon membuatnya tidak menyadari keberadaan dua orang yang sangat dia hindari.
Valenzy memutuskan untuk mengikuti Rosa membuat Dokter Verz justru menyusul istrinya. Berjalan mengikuti langkah Rosa membuat Valenzy harus berhati-hati, namun saat Rosa berhenti. Barulah, Valenzy mendengarkan obrolan Rosa dengan seseorang.
“Astaga, Leaaaa !!! Mama sudah kirim uangnya untuk kamu kemarin ! Kenapa sekarang sudah habis ! Kamu itu bagaimana sih !! “
“Perusahaan mama sekarang masih turun naik ! Kamu tahu kan, papa kamu itu tidak mau bekerja apalagi membantu mama !! “ bentak Rosa kesal.
“Kamu itu beda sekali dengan Aurora !! Lihat sekarang ! Semenjak dia mama usir demi kamu, dia tidak pernah sekalipun menghubungi mama untuk minta uang !! Kamu yang punya suami kaya raya, pelit begitu ! “
“Lea ? Aurora ? Siapa Lea dan apa Aurora yang dia bicarakan adalah Aurora bundanya Arisha dan Almer ? “ gumam Valenzy dalam hati.
“Gimana mama nggak membandingkan kamu sama Aurora ! Kamu nikah dengan kekasihnya Aurora bukannya berlimpah malah beririt. Pelit sekali suamimu !” ketus Rosa.
“Stop it, mom ! Rora itu bukan putri kandungmu !! Untuk apa membicarakan orang yang sudah kamu buang ! “ pekik Lea membuat Rosa panik.
“Sudahlah, nanti mama kirim ! Mama mau pergi dulu, ingat ! Jika suamimu sudah memberikan uang, jangan lupa bayar hutang kamu sama mama ! “ kata Rosa panik tak lupa memperhitungkan uang yang dikeluarkannya.
“Mamaaaaa !! “ rengek Lea yang terdengar menggelikan ditelinga Valenzy dan Dokter Verz.
“Ayo, pergi ! Sebelum dia menyadari jika kita menguping pembicaraannya ! “ ajak dokter Verz.
Valenzy mengangguk, dirinya masih memikirkan perkataan anak Rosa. Siapa Aurora ? Apakah Aurora yang dia kenal atau bukan ?
“Tuhan, beri hamba petunjuk mengenai dimana putri kandungku berada… “
Saat Dokter Verz dan istrinya tak terlihat barulah Rosa membalikan badannya, dia merasa ada yang seperti mengintainya membuat tekuk Rosa meremang mengingat beberapa kali dirinya melihat sesuatu di luar nalar.
“Hiii, masa siang bolong ada hantu sih… “ ujarnya bergegas berlari keluar dari rumah sakit menuju lobby.
...***...
ig : dlbtstae_
