NovelToon NovelToon
Kau Adalah

Kau Adalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: TaurusWoman

Sebenernya cerita kesekian yang memang saya baru buat. Tapi untuk disini, cerita ini jadi cerita pertama yang saya rilis disini...

SO PLEASEEEE TINGGALIN JEJAK KALIAN YAA READERS. PLEASE TINGGALIN LIKE DAN COMMENT KALIAN DI CERITAKU INI...
BIAR DAPET INTI CERITA DAN ENDING CERITA YANG EPIK BANGET AKHIRNYAA...


ThankYou...

..........

Emril yang sempat berkuliah di London kembali pulang ke Jakarta dan melanjutkan kuliah di Kampus yang sama dengan kedua saudara laki-lakinya.

Di kampus barunya, selain ada kedua saudara laki-lakinya Emril juga bertemu kembali dengan sahabat semasa kecilnya, beberapa teman lamanya, teman nongkrongnya, teman olahraganya dan mantannya.

Tapi ternyata bukan hanya mereka yang membuat Emril betah kuliah di Jakarta dibanding di London. Ada satu orang diantara mereka yang selalu menarik perhatian Emril, bahkan Emril sering menolak apa yang dirasakannya, tapi Emril tidak bisa menghindar untuk selalu memikirkannya, mencarinya dan berbincang dengannya.

Dia Tami

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TaurusWoman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Pernyataan

Author Pov

Emril yang menyadari perbedaan dari sikapnya Yesa, memutuskan untuk menyusul Yesa.

"Bro..." panggil Chandra ketika melihat Emril akan beranjak yang dia ketahui akan menyusul Yesa.

"Gue mau susul dia dulu ya..." ucap Emril bangun dari duduknya.

"Kenapa sama Yesa bro..." tanya Chandra.

"Gue juga enggak tau. Ini mau gue samperin dia..." jawab Emril menggedikkan bahunya.

"Dia kaya gini tuh selalu gara-gara lo bro..." ucap Faril asal tetap fokus melihat hp nya.

"Mungkin sih..." balas Emril asal.

"Ah yaudah sana beresin, awas ya kalau tiba-tiba harus gue yang beresin lagi. Gue hari ini lagi enggak sanggup buat ngikutin maunya dia..." ucap Chandra yang memang selalu jadi pemberes masalah Yesa dan Emril.

Sebenarnya Emril hanya menduga kalau Yesa kemungkinan bersikap acuh begitu karena dirinya. Tapi jelasnya ada apa dengan dia dan Yesa, Emril pun tidak mengetahuinya. Mengingat Yesa sampai mengacuhkan dia, Chandra dan Faril. Emril bergegas menyusul Yesa.

"Btw, kira-kira tadi dia kemana ya?" tanya Emril menoleh ke Chandra.

"Kayanya arah cafe deh Emr..." ucap Chandra.

"Yaudah gue susul dia ya dan lo berdua disini aja dulu..." ucap Emril meneruskan langkahnya menyusul Yesa.

Emril menoleh ke sekeliling kampus. Dia benar-benar mencari keberadaan Yesa. Dia tidak langsung menuju cafe. Karena pasti Yesa tau Emril akan menyusulnya kesana. Mereka berdua sudah bersama sejak lama. Sejak mereka masih kecil. Keluarga keduanya juga sangat dekat. Tapi sejalannya waktu, terkadang interaksi mereka berdua ini menciptakan persepsi lain dari orang-orang sekitarnya termasuk keluarganya. Banyak yang menyadari Yesa menyukai Emril. Bahkan mereka juga meyakini kalau Emril juga sebenarnya menyukai Yesa. Tapi Emril selalu menampik karena sudah merasa seperti keluarga dengan Yesa.

Walaupun terkadang Emril menangkap signal lain dari Yesa kalau lagi bersamanya. Tapi Emril selalu menampiknya, karena perasaan Emril murni menyayangi Yesa sebagai saudara perempuannya, jadi Emril juga akan berpikir hal yang sama tentang Yesa terhadap dirinya. Dan kalau Emril seolah memiliki batin dengan Yesa, itu karena kedekatan mereka yang sudah seperti saudara. Yesa tidak bisa membohongi Emril dengan apapun karena Emril akan selalu tau apa yang Yesa pikirkan dan rasakan, terkecuali hatinya Yesa.

Saat sibuk menoleh ke segala arah kampus, Emril disapa oleh Virzi.

"Emr...." sapa Virzi menghampiri Emril.

"Oi..."

"Tumben enggak ke gazebo?" tanya Virzi.

"Gue baru aja selesai ngasih praktikum, bentar lagi mau masuk kelas. Lo dari mana?"

"Baru dari sana (tunjuknya ke arah tepi kolam teratai) sekarang mau ketemu Bara..." jawab Virzi.

"Oh iya, gue liat Yesa sendirian disana, tumben dia enggak bareng sama temen-temen lo..." lanjut Virzi.

"Serius dia disana?" tanya Emril.

"Iya, emangnya kenapa?" tanya balik Virzi.

"Enggak apa-apa. Gue kesana dulu deh ya Virz..." ucap Emril segera pamitan. Virzi sedikit heran dengan reaksi Emril. Tapi dia mengacuhkannya dan berjalan lagi untuk menemui Bara.

Emril bergegas ke kolam teratai, memang banyak mahasiswa yang menghabiskan waktu di dekat sana. Berkumpul membahas materi kuliah, atau hanya sekedar ngobrol sambil menunggu jam kuliah atau hanya bersantai saja sehabis kuliah.

Dari jarak beberapa meter, Emril sudah bisa melihat Yesa duduk sendiri sambil membaca sesuatu, entah buku atau novel kesukaannya atau materi kuliahnya dan terpasang headphone di telinganya.

Ketika sudah menemukan sosok Yesa, Emril berjalan santai ke arah Yesa. Sebelum menyadarkan Yesa akan keberadaan Emril disampingnya. Emril hanya duduk dengan santai disamping Yesa dan memperhatikan Yesa secara intens.

Setelah beberapa menit, Emril membiarkan Yesa tetap asik dengan kegiatannya, barulah Emril meraih novel yang sedang dibaca Yesa lalu menyenderkan kepalanya dipangkuan Yesa. Yesa cukup terkejut tiba-tiba Emril melakukan itu, karena dari tadi Yesa memang tidak menyadari keberadaan Emril di dekatnya. Menyadari Yesa terkejut dan akan segera bereaksi menolak kehadirannya, Emril memberikan lagi novel itu pada Yesa tapi Emril tetap merebahkan kepalanya di pangkuan Yesa.

"Lo ngapain sih Emr, ini di kampus Emr..." ucap Yesa berusaha menyingkirkan Emril dari pangkuannya. Tapi Emril mengacuhkannya.

"Emriilll..." Yesa masih berusaha menyingkirkan Emril tapi masih tidak berhasil.

"Emril ngapain sih?" tanya Yesa sedikit sewot.

"Tiduran, gue enggak tidur semaleman. Jadi gue ngantuk. Sebentar doang ko, setengah jam lagi gue ada kelas..." ucapnya malah bersedekap dan memejamkan matanya.

"Yaudah enggak usah disini gue dong..." ucap Yesa tetap berusaha menyingkirkan kepala Emrik dari pangkuannya.

"Kenapa emangnya?" tanya Emril membuka sebelah matanya.

"Ya ini kan di kampus Emr, banyak orang, awas ah...!!"

"Mmm iya iya..." Emrilpun terbangun dan duduk disamping Yesa dan langsung menatap Yesa secara intens.

"Ngapain lo liatin gue?" tanya Yesa acuh.

"Lo marah sama gue ya?" tanya Emril to the point.

Yesa menoleh kearah Emril dan balas menatapnya. "Apa alesan lo berpikir gue marah sama lo..."

"Ck, bener kan lo marah sama gue..." ucap Emril.

"Apaan sih sok tau..."

"Lo tuh enggak bisa bohongin gue Yes, gue tau kalau lo lagi bete, lagi kesel, lagi marah sama gue..."

"Apa alesannya?"

"Entahlah, makannya gue disini, mau tanya sama lo. Kenapa sama lo?" tanya Emril tidak lagi menatap Yesa. Dan balik Yesa yang menatap Emril.

"Gue cuma bisa minta maaf kalau lo marah sama gue. Walaupun gue enggak tau kenapa alesannya, dan lo juga enggak akan bilang salah gue apa. Gue minta maaf ya..." ucap Emril kembali menatap Yesa.

"Apapun yang gue lakuin, itu enggak pernah dengan sengaja gue mau nyakitin lo. Sorry kalau semakin kesini gue jadi sering bikin lo marah sama gue. Gue sayang sama lo Yes..." ucap Emril berhenti membuat Yesa gugup merespon ucapan Emril.

"Gue emang enggak pernah bilang apa yang gue rasain ke lo, tapi gue emang sayang sama lo. Gue enggak bisa melihat lo tumbuh dewasa. Gue selalu ngeliat lo sebagai anak perempuan yang dari dulu menggemaskan. Lo adalah sodara perempuan gue. Gue bukan enggak mau memperlakukan lo dengan baik selayaknya wanita lainnya. Tapi gue emang belom bisa melihat lo sama seperti yang lainnya. Kayanya terlalu cepat kita jadi dewasa, gue masih pengen main sama lo kaya waktu kita kecil dan remaja dulu. Gue pengen banyak abisin waktu bareng sama lo kaya dulu tanpa gue kehilangan sosok lu karena lo harus berubah jadi wanita dewasa. Segitulah rasa sayang gue ke lo Yes..." ucap Emril menatap lurus ke arah kolam.

Yesa yang mendengarkan pernyataan Emril, hanya diam menunduk. Bahkan membuat dia bernostalgia sendiri dengan segala kenangan-kenangan mereka disaat mereka masih kecil, masih ramaja sampai akhirnya beranjak dewasa dimana Yesa baru merasakan bahwa ternyata dia jatuh cinta ke Emril.

"Dan gue jatuh Cinta sama lo....."

1
Durahman Kedu
bagus ceritanya
TaurusWoman
alur cerit yang relate dengan berbagai pengalaman orang-orang. menyukai seseorang tapi terkadang menolak apa yang dirasakan karena ada hal yg harus dijaga.
Foquita Retrasada
Setiap membaca ceritanya, aku terbawa suasana, semoga thor bisa terus bikin cerita seru!
Decapitator
Endingnya nggak disangka-sangka
Muriel
Cerita yang bikin saya gak bisa lepas sampai selesai, sampai dapet ending yang bikin saya senyum-senyum sendiri. 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!