Rahasia Sang Menantu

Sinta menepuk nepuk baju kemejanya yg basah terkena tetesan air . Ia merapatkan duduknya dengan Roy untuk menghindari tetesan air itu .

Mengetahui hal itu Roy keluar gua dan mencari sebuah kayu kecil untuk menutupi tetesan air yg terus menetes itu . Setelah bisa menutupinya Roy duduk kembali di tempat ia duduk sebelumnya .

“ Sepertinya kita bermalam disini , jika kita keluar dari sini aku khawatir para pengawal itu masih berkeliaran mencari kita .” Ucap Roy meyakinkan Sinta .

Sinta hanya bisa menganggukan kepalanya menyetujui apa yg dikatakan Roy ,namun ia tampak tidak nyaman karena baju kemejanya basah  dan rok yg dipakai nya terbelah .

“kau lihat baju kemejaku basah , dan rok yg terbelah ? Apa yg harus aku dilakukan ?” 

" entahlah , aku juga gak tau ?" ucap Roy ketus .

Roy menatap Sinta yg tertunduk murung raut wajahnya terlihat orang yg sedang bingung , ia menjulurkan kaki nya yg terdapat luka pada lutut nya sambil mengusap Lukanya yg tampak mengering.

Roy juga  tidak tau apa yg harus ia perbuat jika menyangkut baju seorang wanita namun sepertinya ia harus berkorban malam ini lagi lagi demi seorang wanita . Roy mengendus dengan pelan .

“  pakailah bajuku ,agar kau tidak kedinginan !”

Sinta menatap Roy dari ujung kepala hingga kaki dengan tatapan meremehkan , 

“ Harus kah aku memakai baju lusuhnya ? melihatnya saja sudah jijik , apa dia tak punya baju bagus , apa dia seorang pengemis yg suka berkelana ? "

" mmmm ,, tapi aku tak bisa kedinginan semalaman , apa aku menerima bajunya itu ?

gumamnya dalam hati namun ia tidak punya pilihan lain , tubuhnya kedinginan ia tidak bisa menahan nya jika harus memakainya sampai pagi ia tak peduli jika baju itu tampak lusuh ataupun sejenisnya .

"kenapa kau terdiam ? Apa kau tak mau memakai baju ku ? kalau begitu ya sudah , yg penting aku sudah berbaik hati memberikan sebuah penawaran ."

Sinta hanya terdiam ia masih terlihat bingung , ia kedinginan namun tak mau jika harus memakai baju Roy yg terlihat lusuh itu .Sinta sering memakai baju branded ia tau benar pakaian yg bagus dan berkualitas tinggi , dunia bagai tergoncang tak pernah ia bayangkan sebelum nya hal ini bisa terjadi apalagi untuk seorang direktur perusahaan . Jika teman teman nya melihat hal itu pasti mereka menertawainya .

" ya sudah kalau tak mau ! jangan salahkan aku jika terjadi sesuatu apapun pada mu ya !"

Roy menyenderkan badan nya pada dinding goa mulai menutup matanya perlahan .

" duh gimana nih ? Sinta sangat resah ,

" apa aku terima saja kebaikan nya kali ini ,, uuhh dingin sekali malam ini ?"

" Roy , baiklah aku menerima nya , aku , aku mau memakai bajumu ,bolehkan ?"

Ucap Sinta malu malu namun perkataan nya sedikit terbata bata karena merasa ragu .

Roy membuka satu matanya dan meliriknya perlahan ia ingin memastikan perkataan Sinta .

" benarkah ?"

Roy tersenyum sedikit mendengar ucapan nya Sinta ia tau pasti pikiran nya , kalau sebenarnya ia kebingungan namun tak mau memakai bajunya yg udik itu . Melihat penampilan nya saja terlihat seorang gadis yg berkelas berbeda terbalik jika dengan Roy yg memakai baju lusuh dan terlihat udik.

" ya sudah , ini pakailah bajuku , kau terlihat sangat kedinginan ."

Roy membuka bajunya terlihat badan nya yg kekar dan atletis membuat Sinta terpesona dan  menelan air ludah nya .

Namun ia menepisnya ia adalah seorang direktur muda , mana mungkin ia menyukai pria yg terlihat seperti orang desa  dengan pakaian yg lusuh , itu tidak mungkin .

Seketika tergesit dalam benaknya , kenapa pria ini begitu baik padanya di saat  banyak pria lain  memiliki maksud tertentu mendekatinya , apa dia suruhan  pebisnis juga untuk mendekatinya ataukah dia menginginkan uang nya .

Seketika pikiran nya mencurigai Roy ia ingin mengetahui tujuan nya menolongnya .

Roy membuka bajunya dan memberikannya pada Sinta . Sinta menatap wajah Roy dengan tajam hingga membuat nya  salah tingkah dan memalingkan wajah.

“ Kenapa kau melihatku seperti itu ? Apa ada yg aneh pada wajahku ?”

“ Aku hanya melihat matamu , pepatah mengatakan lihatlah seseorang dari matanya !” 

“ Lalu , apa kau melihat sesuatu pada mataku ?”

 Roy bertanya balik pada Sinta yg terlihat aneh. Roy sama sekali tidak mengerti dengan sikap Sinta yg berubah dengan sekejap.

Sinta mencoba menjelaskan maksudnya.

“ Apakah ada yg menyuruhmu untuk menyelamatkan ku ?” 

Roy langsung mengerti yg dimaksud Sinta seketika , ia menjawab pertanyaannya dan mematahkan prasangka buruknya dengan mengenduskan nafasnya .

“ Tentu saja ada orang yg menyuruhku , hati kecilku yg melakukan nya , aku tidak bisa melihat seseorang yg lemah ditindas , bukankah penculikan suatu kejahatan ? “ 

" terus , jika aku membiarkannya aku akan merasa bersalah karena melihat seseorang dianiaya aku melihat dengan mata kepalaku sendiri , dan itu sangat mengganggu pikiranku , aku tak bisa membiarkan itu terjadi ."

Mendengar jawaban Roy Sinta terdiam sejenak , ia tersenyum kecil ,ternyata pria ini tulus menolong nya dan tidak ada yg menyuruhnya sehingga  bisa bernafas lega .

" atau kah kau ingin uangku ?"

Sinta menaikan alis nya bertanya penuh penasaran .

" uang ?"

Roy tersenyum meremehkan pertanyaan Sinta membuat nya tersinggung .

" apa menurut mu di dunia ini hanya uang yg kau butuhkan ? Apa kau menganggap uang segalanya ?"

Roy meninggikan suaranya membuat Sinta terkejut dan bergeser ke samping . Ia berkata terbata bata perlahan dan meminta maaf pada Roy .

" Ma -maafkan aku jika telah menyinggung mu ,aku tak bermaksud , !"

Sinta tersenyum lebar untuk meluluhkan hati Roy dan mengambil baju yg ditawarkan nya dengan segera , sebenarnya ia sudah kedinginan namun menahannya .

“Tutuplah matamu aku akan berganti baju ?” Ucap Sinta pada Roy .

“ Aku tidak mau ! Silahkan saja jika kau ingin berganti baju !” 

Tiba tiba wajah Sinta kesal , ia berubah pikiran dan merasa Roy adalah sosok pria mata keranjang .

“ Apa kau ingin melihat tubuhku ?” 

Roy tersenyum menyeringai sebenarnya ia hanya ingin memberinya pelajaran karena telah menuduhnya berniat buruk. 

“ Aku akan memalingkan wajahku tapi aku tidak mau menutup mataku , apa kau pikir aku pria mata keranjang ?” 

Leon membalikan badan nya , Sinta hanya melihat punggung pria itu saja , sungguh diluar dugaan nya , lagi lagi ia menuduh pria ini buruk . 

Namun sebuah perasaan aneh muncul dipikiran nya ia melihat sebuah punggung yg kekar dihadapannya sementara ia harus mengganti pakaian di depan seorang pria walaupun ia tidak melihatnya ia merasakan perasaan yg asing .

Sinta segera mengganti baju kemejanya yg basah dengan baju Roy . Akhirnya ia tidak merasakan dingin melanda tubuhnya .

Roy menoleh pada Sinta dan kembali pada posisi nya .

“ Kau ini benar benar merepotkan ku !” 

Sinta hanya bisa tersenyum malu sambil menutup paha atas nya yg terlihat  .

Roy menghendus dan menutup kedua matanya sambil melipatkan kedua tangannya perlahan mulai tertidur .

Melihat Roy tertidur pulas Sinta pun mulai menutup matanya dan tertidur dengan perlahan .

Keesokan paginya  Roy tersadar dengan Sinta yg berada di pangkuan nya ia memeluk dirinya yg terduduk dan menempelkan badan nya pada tubuhnya sungguh terasa hangat , buah dada  yg dimiliki Sinta terasa begitu empuk menempel di dadanya Leon ditutupi oleh kemeja hitamnya .

Ia tak memakai sehelai kain pun ,Hal ini membuat gairah pria nya keluar seketika , namun ia harus menahan diri tiba tiba sebuah bayangan semalam muncul di benaknya , 

“ Apa semalam terjadi sesuatu antara aku dan Sinta ?” 

***bersambung ***

.Hai para pembaca tercinta ?

Ikuti Author Eg.Martina Bertabur Hadiah dalam Novel terbaru saya " Rahasia Sang Menantu ."

Sebagai Rasa Terima kasih dan syukur .Saya akan memberikan Hadiah dan Uang Tunai pada ;

Tiga Komentar Terpopuler akan diumumkan di bab 40 .

Dengan cara memberikan Komentar di setiap bab pada novel " Rahasia Sang Menantu ."

Tiga Ranking TOP FANs akan diberikan pada Bab 80 BB.

Dengan Banyak memberi Hadiah Dan VOTE

Di novelku " Rahasia Sang Menantu.":

Hadiah akan diumumkan secara berlangsung di bab 40 dan 80 ya . Author akan menghubungimu lewat Chat di aplikasi Noveltoon dan mengumumkannya secara Transparan .

Terimakasih.