NovelToon NovelToon
Legenda Pedang (Mata Dewa)

Legenda Pedang (Mata Dewa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:27.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Ketika kelahirannya membawa petaka.
Ketika dirinya harus kehilangan kedua orang tuanya.
Ketika dirinya harus tinggal di kekaisaran Zhang untuk menutupi identitasnya.

Malam itu, puluhan orang datang menyergap rumahnya. Pertarungan pecah antara ayah dan ibu Lin Hao dengan orang-orang itu. Demi melindungi Lin Hao kecil, mereka rela sampai mengorbankan nyawa.

Lin Hao kecil memilih untuk melarikan diri. Naas dirinya tetap tertangkap. Namun siapa sangka, perkataan salah seorang dari orang yang menangkapnya itu membuat emosi Lin Hao tak terkontrol. Mata Dewanya bereaksi. Guncangan hebat tercipta. Orang-orang yang menangkapnya itu langsung kehilangan nyawa. Saat ini pedang pemberian ibunya juga menimbulkan reaksi dan memanggil sosok makhluk abadi.

Lantas apa yang terjadi dengan Lin Hao? Mampukah dia membalas dendam atas kematian kedua orang tuanya?
Nantikan kisahnya di Legenda Pedang (Mata Dewa)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 25 ~ Menuju Ujian Berikutnya

Setelah terbunuhnya dua orang peserta dalam keadaan hangus, tidak ada lagi yang mau mencoba untuk memulai ujian. Mereka masih takut untuk melewati patung-patung naga.

Raja Iblis maju, seperti biasa wajahnya tampak sombong. Lalu setelahnya melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi. Persis setelah melewati dua patung pertama, mendadak dirinya diserbu oleh petir-petir ganas. Namun Raja iblis tidak lengah, dia semakin mempercepat laju lesatannya. Benar saja, petir-petir tersebut bahkan terlambat mengejar.

Setelah melewati sepasang patung naga kedua, dia masih tetap berhasil menghindar. Sepasang patung naga ketiga pun demikian. Namun saat melewati patung naga keempat, dia harus dihadapkan pada tekanan besar yang membuatnya cukup kesusahan untuk melesat cepat. Petir-petir itu kembali datang. Mereka begitu banyak memenuhi udara, nyaris tak memberi celah.

Raja Iblis segera mengaktifkan teknik khusus yang sebelumnya hendak dia gunakan untuk menyerang Lin Hao. Kekuatannya meningkat, lalu melempar beberapa buah pisau yang dia ciptakan dari kekuatan jiwa, celah tercipta kala petir-petir tersedot dalam pisau. Ini hanya bertahan dua detik sebelum pisau-pisau jiwa itu berhasil hancur. Meski demikian, dua detik itu telah berhasil membuat Raja Iblis dalam keadaan aman, meski dirinya sempat terkena anak petir dan membakar sedikit kulitnya.

Dia menatap Lin Hao di sebrang yang masih tetap diam saja. Wajahnya sangat angkuh, tampak sangat memprovokasi Lin Hao. Sayangnya pemuda itu bahkan hanya menolehnya sekilas. Dia bahkan mengacuhkannya setelahnya.

“Hei gadis kecil, bukankah kau mengikuti ujian ini karena pola Naga Langit? Sekarang, giliranmu untuk lewat.” Salah satu peserta laki-laki memaksa seorang gadis kecil berusia belasan tahunan. Gadis itu memang tidak memiliki tanduk seperti peserta kebanyakan.

“Benar… cepatlah. Sekarang giliranmu. Jangan menunggu lama.” Peserta yang lain juga ikut mendesak. Sebenarnya bukan karena mereka ingin melihat bagaimana cara gadis itu berhasil melewati ujian, namun karena sebaliknya, mereka ingin melihat bagaimana gadis itu mati terbunuh dan hangus. Sejujurnya mereka sangat kesal melihatnya berhasil melewati ujian sebelumnya.

“A–aku…” gadis itu tidak bisa membantah selain dengan pasrah.

Gadis tersebut kemudian bersiap, lalu melesat dengan kecepatan tinggi. Sebenarnya dia memiliki kecepatan yang cukup mumpuni. Bahkan bisa melewati dua patung pertama dan kedua, meskipun nyaris terkena sambaran petir.

Masuk pada sepasang patung naga ketiga, dia mulai kesusahan. Petir datang saat dia terlambat untuk menghindar, pasalnya kecepatan petir di tahap ini begitu tinggi, jauh melebihi dua pasang patung sebelumnya.

Dia pada akhirnya menerapkan sebuah teknik khusus, dirinya seketika menghilang berganti dengan keberadaan sebuah pagoda kecil. Petir-petir ganas menyambar pagoda. Namun tampak benda itu tetap melayang hingga sampai tepat diantara dua patung keempat. Petir berhenti menyambar, pagoda kecil menghilang dan menampakkan sosok gadis tadi.

Meskipun berhasil melewati tiga pasang patung, dengan selamat, namun kenyataannya dirinya masih terkena sambaran yang membuatnya melemah empat puluh persen. Dia khawatir untuk tahap ini, tidak akan bisa melewatinya.

Dia berlutut, hanya sekedar mengambil nafas. Namun disaat sudah berputus asa, tiba-tiba saja sebuah tangan terulur di hadapannya. Itu berasal dari Lin Hao. Gadis itu tampak membingung.

“Kau butuh bantuan, bukan?” tawar pemuda itu.

Gadis itu meraih tangan Lin Hao ragu-ragu.

“Tetaplah di belakangku!” ucap Lin Hao.

Dia menciptakan tameng dari mata dewa miliknya, petir-petir ganas yang mencoba mendekat langsung terpantul. Mereka berjalan dengan perlahan. Sejauh ini, mereka berhasil berjalan dengan mulus. Gadis itu bernafas lega, dia akhirnya bisa melewati lorong petir dengan selamat, ini berkat Lin Hao.

“Terima kasih!” ucapnya tulus.

“Omong-omong, siapa namamu?” tanya Lin Hao.

“Aku Su Yue. Dari Pagoda Pelindung.” Su Yue menatap wajah Lin Hao. “Saudara, aku akan membalas kebaikanmu ini suatu saat,” tekadnya kuat. Dia menganggap ini sebagai utang budi yang harus dia lunasi kedepannya.

“Lin Hao. Kau bisa memanggilku itu.” Lin Hao sebenarnya tidak mengetahui asal-usul kelompok yang berada dibalik Su Yue ini. Dia sempat pernah membaca daftar nama fraksi yang berdiri di kekaisaran Zhang di perpustakaan Sekte Teratai Awan. Dan nama Pagoda Pelindung tidak ada. Mungkin berasal dari kekaisaran lain, atau bisa jadi berada di alam lain.

“Baiklah, Saudara Hao!”

Keduanya lalu memperhatikan peserta tersisa yang kini satu per satu mulai memberanikan diri untuk melewati patung-patung naga.

Beberapa orang mati dalam keadaan hangus. Namun, masih ada pula yang berhasil lewat. Kini jumlah peserta tersisa adalah 7 orang, termasuk Lin Hao.

Sementara itu, raja Iblis sebenarnya ingin sekali membunuh Lin Hao, namun dia memilih untuk mengurungkan niatnya sekarang. Pemuda itu masih berguna, dia selalu menemukan akses menuju ujian berikutnya dengan cepat. Ini untuk berjaga-jaga apabila di ujian berikutnya ada jebakan atau semacamnya, dia bisa menjadikan Lin Hao sebagai tameng.

Raja Iblis lebih dulu memasuki pintu menunju ujian berikutnya.

1
Sofandsyah
Up..up...yg banyak thoor
Sarip Hidayat
waaah
berman Lase 😎😎😎😎😎
mantull Thor
BaronMhk
semangat lin hao
Maz Tama
menarik alur cerita nya
Jimmy Avolution
up...up...up...
Jimmy Avolution
gaspol thor
Jimmy Avolution
gaskeun
Jimmy Avolution
lanjut
Jumadi 0707
kog pengangkatan murid lin haou gk dibahas tau tau diksh baju gk ada pengenalan gurunya siapa
Huang Albern
good
Sarip Hidayat
waah ujian yg sangat hebat
Jumadi 0707
enak jg mulainya Thor lanjuut
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
berman Lase 😎😎😎😎😎
mantulll boskuu
algore
joz
algore
jos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!