NovelToon NovelToon
Mantan Mafia With Single Mother

Mantan Mafia With Single Mother

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Single Mom / Janda / Suami Tak Berguna
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni Juli

Kehidupan berat dan pahit harus dirasakan Cristal Aaron setelah kematian suaminya. Kematian sang suami yang mendadak meninggalkan banyak hutang yang membuatnya harus pontang panting mencari uang dan menjadi seorang penari striptis untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh suaminya dan menghidupi putri kecilnya yang berusia 3 tahun juga ibu mertuanya yang sakit-sakitan.

Gail Bernard seorang mantan mafia yang tidak mengenal cinta selalu memperhatikan Cristal saat sore hari dan pada akhirnya menyadari jika dia telah jatuh cinta pada wanita itu.


Semula dia patah hati karena mengira Cristal seorang jal*ng dan melupakan cintanya namun suatu hari Gail bertemu dengan Cristal yang sedang dalam masalah karena dia diincar oleh mafia yang menginginkan tubuhnya.

Akankah Gail kembali ke dunia hitam yang sudah dia tinggalkan sejak lama untuk membantu Cristal dan apakah dia mau memperjuangkan wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25

Suara tawa anak kecil membangunkan Gail dari tidurnya. Pagi yang biasanya tenang kini jadi berubah. Gail duduk di atas ranjang sambil merapikan rambutnya yang berantakan. Suara Angela masih terdengar, dia rasa mulai sekarang dia harus membiasakan diri dengan kehadiran mereka karena mulai sekarang mereka akan tinggal bersama dengannya.

Rasanya sedikit aneh, dia benar-benar harus membiasakan diri karena dia tidak pernah tinggal dengan siapa pun sebelumnya terutama dengan wanita. Bisa dikatakan, Cristal adalah wanita pertama yang tinggal dengannya tentunya bersama dengan putrinya. Sepertinya inilah yang dikatakan bonus berlipat ganda, dapat ibunya dapat juga putrinya. Melakukan sek*s saja dia belum pernah tapi dia bagaikan memiliki seorang putri.

Ck, kenapa dia jadi memikirkan hal ini? Dia rasa Cristal bukan wanita gampangan yang bisa diajak melakukan hubungan seperti itu. Lagi pula dia masih perjaka. Sial, seharusnya dia mencobanya dulu agar dia memiliki pengalaman.

Gail beranjak menuju kamar mandi, hari ini dia harus pergi bekerja dan menjemput bosnya. Jangan sampai dia dipecat hanya gara-gara seorang wanita. Bagaimanapun dia tidak akan menemukan bos sebaiknya bosnya saat ini.

Gail keluar dari kamar setelah sudah rapi, Cristal memandanginya sesaat dan setelah itu dia berpaling. Pemuda itu tampan, dia terlihat lebih tampan dan gagah dengan jas yang dia gunakan. Cristal memang sudah menunggu Gail sedari tadi karena dia harus pergi mengantar putrinya ke sekolah. Dia juga harus pergi ke rumah sakit dan juga restoran.

"Se-Selamat pagi," sapa Cristal malu-malu.

"Hm, mana putrimu?"

"Sedang sarapan," Cristal mengikuti langkahnya dengan terburu-buru.

"Aku ingin bicara sebentar," ucapnya.

Gail menghentikan langkah, Cristal bahkan menabraknya karena dia tidak sempat menghentikan langkahnya.

"Ma-Maaf," Cristal memegangi hidungnya yang terbentur bahu Gail.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Gail mengusap hidungnya yang terbentur.

"A-Aku harus pergi mengantar putriku ke sekolah. Aku juga harus pergi ke rumah sakit dan restoran," ucap Cristal dengan wajah bersemu.

"Sudah aku katakan kau tidak perlu bekerja lagi!"

"Tidak bisa, aku tidak bisa bergantung pada dirimu terus menerus. Aku tidak ingin menjadi bebanmu jadi aku harus tetap bekerja."

"Tapi kau tahu di luar berbahaya, bukan?"

"Aku tahu," Cristal meraih tangan Gail dan menggenggamnya, "Aku menumpang di sini jadi aku tidak ingin mempersulit dirimu lebih dari ini. Aku akan jaga diri selama bekerja, jadi aku tidak akan menyusahkan dirimu," ucapnya lagi.

Gail menghembuskan napasnya, dia tahu apa yang Cristal khawatirkan. Dia juga tidak bisa memaksa jika Cristal ingin tetap bekerja. Lagi pula Lucius tidak mungkin melakukan sesuatu dikeramaian.

"Baiklah," Gail meraih pinggangnya, "Aku tidak akan memaksa. Katakan di mana sekolah putrimu, aku akan mengantarnya."

"Jangan, aku tidak mau merepotkan dirimu," tolak Cristal.

"Tidak apa-apa," Gail mencium pipinya dan melangkah pergi.

Cristal mengikuti langkah Gail yang sedang menuju dapur sambil memegangi pipinya. Dia diam saja, memperhatikan Gail yang sedang mendekati Angela dan mengusap kepalanya.

"Morning, Uncle," sapa Angela.

"Pergi sekolah denganku," ucapnya.

"Tapi Angela biasanya naik bus sekolah."

"Tidak apa-apa, mulai sekarang aku yang akan mengantarmu."

"Mom," Angela melihat ke arah ibunya.

"Tidak apa-apa, bus sekolah tidak lewat di sini jadi Uncle akan mengantarmu," Cristal melangkah mendekat dan menghampiri Gail yang sedang mengambil gelas.

"Maaf aku tidak membuat apa pun, aku tidak tahu apa yang kau sukai."

"Tidak apa-apa, lain kali buatkan saja segelas kopi pahit!"

"Jika begitu aku akan membuatnya," Cristal mengambil gelas yang ada di tangan Gail. Pria itu diam, sebelum pergi Gail mengusap kepalanya sejenak.

Cristal memegangi kepalanya, tatapan matanya mengikuti Gail sampai pria itu duduk di sisi Angela. Cristal tersenyum saat Gail kembali mengusap kepala putrinya, Angela memandanginya dan tersenyum. Sepertinya dia tidak takut lagi dengan Gail walau pria itu masih tanpa ekspresi dan belum bisa menunjukkan senyumannya.

Segelas kopi dan beberapa potong roti diletakan di atas meja, Cristal bergabung dengan mereka dan duduk di sisi putrinya yang masih menikmati makanannya.

"Mom, apa Mommy akan menjemput Angela nanti?" tanyanya.

"Yes, Mommy akan menjemput Angela dan membawa Angela ke tempat Mommy bekerja," dia terpaksa melakukan hal itu karena sudah tidak ada yang menjaga putrinya lagi.

"Mommy, kenapa Nenek belum dimakamkan?"

"Mommy akan pergi ke rumah sakit untuk memastikan kapan Nenek bisa kita makamkan."

"Jam berapa kau pulang bekerja?" tanya Gail.

"Delapan, kadang-kadang jam sembilan."

"Jika begitu aku akan menjemputmu nanti malam."

Cristal tersenyum dan mengangguk, dia merasa aman karena pria itu mau menjemputnya.

Mereka sudah selesai sarapan, Gail bergegas begitu juga dengan Angela. Dia harus menjemput bosnya tapi sebelum itu dia harus mengantar Angela.

"Jangan nakal di sekolah," Cristal mencium pipi putrinya sebelum Angela masuk ke dalam mobil.

"Pasti, Mom."

"Kunci rumah ada di dalam lemari," ucap Gail.

"Maaf jadi merepotkan dirimu," Cristal berjinjit untuk memerikan ciuman di pipi Gail, "Hati-Hati," ucapnya lagi.

Gail diam saja, ini bukan pertama kali dia dicium oleh wanita karena ja*ang waktu itu juga menciumnya tapi entah kenapa rasanya berbeda. Rasanya ingin meraih tubuh Cristal dan mencium bibirnya tapi Angela sudah menunggu.

Gail segera bergegas, Cristal melambaikan tangan pada mereka dan setelah mereka pergi, Cristal masuk ke dalam rumah. Cristal melihat rumah mewah itu sejenak, sepertinya dia harus membersihkan rumah itu, Gail sudah begitu baik jadi dia harus membalas kebaikan pria itu walau tidak banyak yang bisa dia lakukan.

Gail mengantar Angela terlebih dahulu dan setelah itu dia pergi menjemput bosnya. Tentunya Orland sangat heran karena ini pertama kalinya Gail terlambat. Tidak saja sudah ditunggu oleh bosnya, ternyata dia juga harus mengantar istri bosnya yang galak.

"Maaf jika aku terlambat, Sir."

"Tidak apa-apa, dari mana kau?"

"Dari sekolah!" jawab Gail tanpa ragu.

Orland dan Cristin saling pandang, sekolah? Apa Gail memiliki keponakan yang masih kecil? Tidak, setahu mereka tidak ada tapi buat apa dia pergi ke sekolah? Sungguh aneh tapi yeah, Gail memang bukan orang yang banyak bicara.

Gail melihat ke belakang melalui kaca spion di mana bosnya sedang bercanda dengan istrinya. Beruntungnya Cristal tidak galak seperti istri bosnya itu, tapi mereka belum begitu saling mengenal, bisa saja sifat asli Cristal muncul setelah mereka lama bersama. Semoga saja tidak, karena dia tidak suka wanita yang galak.

"Nona, apa kau tahu apa yang disukai oleh anak perempuan?" Gail bertanya pada istri bosnya karena dia ingin membelikan sesuatu untuk Angela.

Cristin dan Orland kembali terkejut, mereka juga kembali saling pandang. Sungguh aneh, mereka mulai menebak dalam hati apa yang sedang terjadi dengan Gail.

"Hm, boneka. Anak perempuan lebih suka boneka," jawab Cristin.

"Terima kasih, aku akan membelinya."

"Ada apa, Gail. Apa kau sedang coba-coba dengan ibu muda?" tanya Orland bercanda.

Gail tidak menjawab, apa dia sedang coba-coba? Waktu itu dia memang berkata demikian tapi dia rasa saat ini dia tidak sedang coba-coba.

"Tidak!" jawabnya. Walau dia belum pernah jatuh cinta tapi dia yakin jika dia serius ingin menjalin hubungan dengan Cristal Aaron apalagi dia sudah lama memperhatikan wanita itu.

1
Hera wati
Luar biasa
Amee Dhuemeng
Kecewa
Amee Dhuemeng
Lumayan
Ummu Faliha
Luar biasa
Wulan Unet
kayak ada manis manisnya ahahahaha
Yohana Maryam
aku selalu penasaran sma novel novel mu thor
karya mu keren keren,ada lucunya tegangnya,sedihnya,romantisnya semangat trs thor
Indri Nur K
Sangat luar biasa, saya senang membacanya 😍🥰
Leydi Tielung
otakku treveling guys
Alanna Th
Thor, aq baru kembali pd novelmu ini, skrg sdh enak bacanya krn aq pake HP baru 😘😍
Riri Rara
katya Author Reni July selalu bagus dan kayak ditunggu dan dihunting...
Riri Rara
pasti mampir
Alanna Th
thor, visualnya cocok n cakep"
sherly
setelah baca bab ini aku baru sadari sudah lama banget baca novelmu thor... mulanya karna Samantha lanjut Sampai ke anak cucu cicitnya... klan Smith emang the best
sherly
seruuu banget
sherly
licik kamu leon
sherly
wow, keren banget gail
sherly
serakah amat si lucius
sherly
sesama org bodoh lagi bersiasat....
sherly
keren gail, jujur aku suka karaktermu diam2 tapi peduli dan selalu terbuka jd ngk pusing untuk menjelaskan ke cristal
sherly
hahahah mau senyum aja hrs berusaha keras ya gail
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!