Wife Of The Northern Duke

Dame Rose, sebenarnya dia ditugaskan oleh Leoric untuk berada di istana Ratu Daria. Keberadaanya di sana sama sekali tidak diketahui oleh siapapun kecuali dia dan Leoric. Hal tersebut dilakukan guna keberhasilan misinya sebagai mata-mata.

Rose bergerak sebagai dayang, meksipun bukan kepala dayang dna bukan dayang yang disayangi oleh Ratu Daria, namum dia memiliki kemampuan yang baik dalam mengurus Daria sehingga dirinya diikutsertakan mendampingi Daria

Ketika Ratu Daria tengah bersama dengan Kaisar Rowan dan membicarakan perihal Carrington, tentu saja Rose mendengarnya. Mereka tidak tahu bahwa Rose memiliki kemampuan spesial yakni pendengaran yang sangat peka dan tajam. Dia masih bisa mendengar percakapan orang meskipun terhalang pintu dan tembok. Yang terpenting dia harus konsentrasi.

" Kau sudah datang Levin, persiapkan para ksatria. Rowan sudah mulai merencanakan perang. Terlebih dulu, tempatkan rakyat Duchy ke tempat yang aman. Jangan beritahu mereka kalau akan ada perang, bilang saja akan ada penyerangan monster. Meskipun sebenarnya keduanya sama saja, sama-sama membuat mereka ketakutan. Dan kau Rise, istirahatlah. Kau tidak perlu kembali ke istana."

" Baik Paduka."

" Siap Paduka, kami pamit undur diri."

Leoric membuang nafasnya kasar, ia lalu naik ke atas tempat tidur dan berbaring di samping Roxane. Pria itu menghadapkan tubuhnya ke arah sang istri lalu memandangi istrinya dnegan perasaan yang tidak karuan. Sedih bercampur dengan takut, ya Leoric takut jika dia benar-benar kehilangan sang istri untuk selamanya.

Lagi-lagi dia mengingat tentang perkataan Roxane waktu itu. Dimana Roxane sudah pernah menjalani 8 kehidupan dimana kesemuanya dia selalu meninggal sebelum usianya mencapai 25 tahun atau setelah berulang tahun ke-25. Entahlah Leoric tidak ingat persis seperti apa ucapan Roxane tapi intinya adalah seperti itu.

" Kehidupan seperti apa yang sudah kau alami hmmm? Rasanya hatiku hancur sayang. Dan dengan bodohnya aku berkata tidak akan membiarkanmu mati kali ini, tapi melihatmu yang seperti ini sungguh aku seperti pria bajingan. Aaaah Roxane, istriku ku mohon bangunlah sayang ku mohon."

Leoric tergugu. Dia tak lagi bisa menahan air matanya.

Tok tok tok

Pintu kamar Roxane diketuk, awalnya Leoric enggan untuk bangun dan melihat siapa yang datang. Namun saat dia mendengar suara Fillmore berkata soal pendeta, Leoric pun langsung bangkit dari posisi tidurnya.

" Fiillmore?"

" Ya Paduka, para ksatria membawa apa yang Anda inginkan. Saat ini orang itu ada di ruangan khusus."

" Panggilkan Sonya dan Dame Rose, minta dia untuk menjaga Roxane."

" Baik Paduka."

Dengan langkah cepat, Leoric langsung menuju ke tempat yang sudah diberitahukan oleh Fillmore. Dia bejalan dengan sangat terburu-buru. Leoric sangat tidak sabar untuk bertemu dengan orang yang ditemukan oleh ksatria nya.

" S-salam hormat Paduka, saya Sigrid."

Leoric mengernyitkan keningnya. Seorang anak perempuan berusia sekitar 11 atau 13 tahun, dengan tampilan pucat. Rambutnya berwana putih, hanya sepanjang leher. Kulitnya juga putih pucat.

" Berapa umurmu?"

" 12 tahun Paduka."

" Apa kalian sedang bercanda, mengapa membawa bocah kecil seperti ini. Rupanya kalian sudah bosan hidup ya?"

Beberapa ksatria yang berada di sana bergidik ngeri melihat tatapan membunuh dari Leoric. Dan Sigrid, anak perempuan itu pun juga bergetar ketakutan.

" Apa kau pikir nyawa istriku itu main-main hah!"

" Tu-tunggu Paduka."

Sriiiingggg

Sebuah cahaya memendar di sekitar anak itu. Yang mana cahaya itu ternyata dibuat oleh Sigrid.

" Saya tidak bisa berjanji untuk bisa memulihkan Paduka Grand Duchess, tapi saya akan berusaha. Beri saya kesempatan Paduka."

" Baiklah, sekarang juga ikut aku untuk menemui istriku."

" Baik Paduka."

Sigrid bernafas lega, sebuah senyuman terukir di bibirnya. Ada kelegaan di sana. Gadis kecil itu merasa bahwa dirinya akan bisa hidup mulai dari sekarang.

TBC