"boleh nggak, aku cium kamu?"
"aku ingin melakukannya malam ini denganmu"
WARNING!!!
JANGAN MENJIPLAK, MENGCOPY, MENYALINDAN APAPUN ITU. MARI SAMA-SAMA MENGHARGAI DAN MENGHORMATI KARYA ORANG LAIN.. MAKASIH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Agashi 김나리, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Setelah kegiatan panas yang mereka lakukan selama kurang lebih 2 jam. Siska dan Aldo sama-sama saling menatap, menikmati momen indah yang baru saja mereka lakukan.
"Makasih ya sayang, kamu udah ngasih semuanya buat aku.. I love you so much" Aldo mengecup kening Siska.
Siska dan Aldo masih polos tanpa sehelai benang pun, hanya di tutupi selimut agar AC kamar tak langsung mengenai tubuh mereka.
"Kamu janji nggak akan ninggalin aku kan Al?" Siska memegangi dada bidang Aldo.
"Iya sayang. Kamu ganti dong panggilannya. Masa manggil suami sendiri Al, Aldo. Nggak ada romantis-romantisnya" Aldo mengerucutkan bibirnya.
"Hihihi, abisnya udah kebiasaan aja. Terus, aku harus panggil apa dong?"
"Mas kek, sayang kek, honey, atau cinta. Apalah terserah"
"Tapi aku malu"
"Kenapa malu? Kita suami istri, harusnya yang lebih mesra dong. Masa kalah sama yang baru pacaran?"
"Iya deh mas.. Aduhh, nggak bisa nggak bisa. Aku geli malah"
"Bagus kok, aku suka. Tapi kalau kamu belum terbiasa, panggil sayang aja deh nggak apa-apa"
"Hmm, iya"
"Iya apa?"
"Iya sayang" Siska bersemu.
Aldo memeluk Siska erat, dua insan ini sudah saling bertukar peluh dan cinta. Jam 3 dini hari mereka baru memejamkan mata setelah pergulatan hebat di atas ranjang queen size.
Pukul 04.30 Siska bangun karna ingin mandi dan mengerjakan sholat subuh setelah itu baru membangunkan Aldo.
"Aaawww" Siska merintih saat berjalan.
Aldo mengerjap "kenapa sayang? Sakit ya?" Siska mengangguk pelan.
Aldo bangkit dari tidurnya dan membopong Siska ala bridal style.
"Turunin Al, aku bisa jalan sendiri"
"Jalan sendiri gimana? Orang kamu aja kesakitan"
Sampai di dalam kamar mandi, Aldo menurunkan Siska pelan-pelan.
"Mana yang sakit?" tanya Aldo khawatir.
"Disini. Ini semua gara-gara kamu!" Siska memukul pelan dada Aldo yang masih polos tak menggunakan baju. Hanya menggunakan celana kolor saja.
"Ya maaf, abisnya aku udah nggak tahan. Kamu juga nagih banget. Boleh nggak aku minta sekali lagi? Sambil mandi bareng" Aldo merengek dan menaik turunkan alisnya.
"Nggak ada! Aku masih sakit ya. Lagi pula semalem kamu bilang sekali aja, nggak taunya malah berkali-kali" Siska mencebikkan bibir.
"Dah sana keluar, aku mau mandi dulu" Usir Siska.
"Heeuuuhh" Rencana Aldo gagal, mau tak mau Aldo menurut dan keluar dari kamar mandi dengan langkah gontai.
Kurang lebih 15 menit Siska selesai mandi dan keluar dengan langkah yang tersendat karna masih sedikit sakit dan perih.
"Kamu gantian mandi sana, abis itu kita sholat bareng" Aldo mengangguk.
Lalu Aldo gantian masuk ke kamar mandi untuk melakukan mandi wajib dan wudhu. Setelah itu sholat berjamaah dengan sang istri.
Matahari sudah mulai menampakkan diri, di hari Minggu ini mereka berdua tak ada rencana akan pergi keluar hanya akan bersantai di apartemen saja.
Aldo sedang nge gym, Siska sedang memasak di dapur. Benar-benar pemandangan layaknya pengantin baru.
Bel pintu apartemen berbunyi. Siska melihat di layar smart door lock. Hanya terlihat rambut saja. Akhirnya Siska membuka pintu, siapa tahu itu kurir paket.
"Paaaggiiiiii..." Raka sedikit berteriak.
"Astaghfirullah" Siska memegangi dadanya yang kaget, pasalnya tumben sekali mereka berdua ke apartemen Aldo di hari minggu.
"Lo kaget ya Sis? Sorry, gue mau bikin kejutan buat Aldo. Nggak taunya lo yang bukain" Raka merasa bersalah.
"Aldo ada Sis?" Miko melongok ke dalam.
"Ada, ayo masuk dulu kak. Oiya, mau minum apa?"
"Nggak usah deh. Ntar ngerepotin lo lagi, gue air putih panas aja campur kopi sama gula dikit banget"
Siska melongo, baru kali ini ketemu makhluk random kayak Raka.
"Kalo kak Miko apa?"
"Samain aja deh Sis. Makasih ya" Miko tersenyum manis.
"Oke. Bentar ya kak, gue tinggal ke dapur dulu. Nanti gue panggilin Aldo sekalian"
Raka dan Miko mengangguk bersama. Semenjak Aldo menikah, mereka tak pernah main ke apartemen Aldo. Karna Aldo juga memang tak pernah mengizinkan mereka untuk datang ke apartemennya.
Tapi kali ini, mereka berdua tanpa sepengetahuan Aldo akan mengajaknya untuk bermain golf. Sudah lama sekali mereka tak bermain bersama karna memang kesibukan mereka di kampus.
"Sayang.. Masak apa, wangi banget?" Aldo memeluk Siska dari belakang setelah selesai nge gym.
"Masak sop ayam.. Mmmhhh" Aldo mencium tengkuk Siska yang sangat wangi dan membuatnya merinding.
"Udah dong, sana mandi dulu"
"Bentar dulu, aku masih kangen sama kamu" Aldo menciumi setiap inchi tubuh Siska dari belakang. Baginya Siska adalah candu, kayak apotek tutup (nggak ada obat).
"Iya.. Tapi mandi dulu, itu temen kamu udah nungguin di depan" Aldo melepaskan pegangan di perut Siska.
"Siapa?"
"Kak Raka sama kak Miko"
"Ngapain perusuh pada kesini? Nggangguin orang lagi pacaran aja. Nggak tau apa kalo sekarang hari minggu" Aldo kesal.
"Kayaknya mereka kesini ada kepentingan deh, yaudah buruan kamu mandi dulu. Bajunya udah aku siapin. Aku masak dulu ya, sama mau bikinin mereka minum" Siska kembali fokus memasak.
"Kamu nggak usah terlalu baik ke mereka, nanti malah ngelunjak!"
"Jangan gitu dong, mereka kan temen kamu.. Lagian cuma bikinin minum ke tamu, kan nggak ada salahnya"
"Ya udah deh.. Aku mandi dulu ya sayang. I love you"
Ccuuupp. Aldo mencium bibir sang istri yang sekarang sudah menjadi rutinitas barunya.
Siska geleng-geleng kepala melihat tingkah laku sang suami yang sangat beda sekali.
Setelah selesai mandi (lagi) Aldo menemui kedua sahabatnya yang sedang bermain game di sofa depan.
"Ngapain lo berdua kesini" Aldo membuyarkan fokus kedua temannya.
"Eh, lama banget lo nongolnya. Abis ngapain lo sama Siska?" Miko melirik Aldo sekilas dan kembali fokus bermain game lagi.
"Jangan kepo lo jomblo! Nggak sopan hari minggu dateng kesini!" Aldo kesal.
"Dihh!! Lo sama tamu kok jutek banget" Miko tak terima.
"Lo tuh bego apa gimana? Ngapain kalian dateng kesini? Ganggu orang aja!"
"Kita mau ngajakin lo main golf" Raka to the point.
"Nggak ah, capek gue!" jawab Aldo malas.
"Lah, kenapa? Biasanya juga lo yang semangat banget main golf. Lo abis ngapain? Sedot wc?" Miko mengerutkan dahi.
"Bacooott lo!! Lo mana tau nikmatnya orang yang udah nikah" Aldo tersenyum sendiri membayangkan betapa panasnya malam tadi bersama Siska.
"Astagfirullah.. Ka, temen kita udah nggak perjaka!!" Miko membanting stick game nya.
"Lo.. Udah merawanin Siska, Do?" Raka fokus menatap Aldo.
"Ya menurut lo? Kan gue suaminya"
"Terus, apa kabar Viona? Lo tega banget, habis manis sepah di buang!" Miko mendengus.
"Kalo kalian mau, ambil aja. Belum juga gue apa-apain jadi kalian nggak bakal rugi!"
"Nggak banget!! Meskipun dia masih segel, gue sih tetep nggak mau lah! Kalo modelan kayak Siska, meskipun dia bekas lo juga gue nggak nolak" Raka tertawa.
Plaakkk
Aldo memukul kepala Raka karna bicara se enaknya pada istrinya.
Siska datang membawa nampan berisi kue kering dan 3 cangkir kopi hitam untuk Aldo dan kedua sahabatnya.
"Sis.. Kok jalan lo kayak gitu?" Raka sok polos.
Siska yang mendapati pertanyaan seperti itu tak bisa menghindar lagi. Malu, itulah yang di rasakan Siska seperti kepergok sedang melakukan hal tak senonoh.
"Eee.. Eee.. Nggak apa-apa kak" Wajah Siska sudah sangat panas karna menahan malu.
"Kalo sakit harus di obatin Sis, takutnya nanti tambah parah. Mau gue beliin ob..."
Pletaaakkk
"Sakit nyet!!!" Aldo melempar remot tv tepat di kepala Raka.
Memang mulut temannya satu itu kurang filter, jadi terlalu banyak ampasnya.
"Mau apa lo? Jangan macem-macem sama istri gue ya!!"
"Sini sayang, duduk sebelah aku" Aldo menepuk sofa di sebelahnya untuk Siska.
"Jangan di ambil hati ya Sis, kita cuma bercanda kok. Biasa lah, obrolan cowok suka random banget" Miko tak enak.
"Nggak apa-apa kak. Silakan di minum kopi nya" jawab Siska kikuk.
"Sis, kita boleh pinjem Aldo nggak? Rencananya kita mau main golf" Miko menyeruput kopinya.
Siska melirik Aldo meminta penjelasan, tadi katanya mau santai di apartemen aja nggak mau lakuin apa-apa. Kenapa sekarang malah mau pergi main golf? Mana nggak cerita dulu.
"Nggak sayang, mereka dateng-dateng bikin rencana sendiri. Aku aja baru tau kalo mereka mau ajak main golf"
"Iya Sis, emang ini rencana dadakan. Kalo di planning biasanya banyak gagalnya" jelas Miko.
Siska melihat sorot mata Aldo, kasian juga sih kalo nggak di izinin. Biarlah dia juga butuh refreshing, lagi pula jarang-jarang Aldo keluar. Selama menikah pun hanya fokus sama tugas kampus dan kerja sampingan di kantor.
"Nggak apa-apa kalau kamu mau pergi, lagian kamu juga udah lama kan nggak keluar sama temen kamu" Siska tersenyum.
"Nah, ini baru istrinya ketua kita.. Nggak kayak yang itu tuh, masih jadi pacar aja udah ngekang terus. Nggak boleh ini lah itulah, sampai-sampai gue males kalo ngajak Aldo keluar"
Raka mengingat dulu ketika Aldo masih berpacaran dengan Viona. Jarang sekali malah hampir tak pernah mereka bertiga keluar malam.
"Iya bener.. Gue inget! Untung sekarang pawang lo baik, cantik, pengertian lagi, udahlah semua di borong sama Siska" Siska tersipu di puji oleh Miko.
"Emangnya yang dulu gimana kak?" Siska penasaran.
"Mata duitan, posesif, pokoknya kebalikan lo banget lah"
"Jahat banget, sama cewek nggak boleh kayak kasar kak. Gitu-gitu juga mantannya Aldo, mana bucin banget lagi" Siska tertawa lepas.
Raka dan Miko juga ikutan tertawa, sedangkan Aldo sudah tak mood.
"Eh monyet!! diem lo ya!! Gue kirim ke pluto juga sekarang, mau kalian?!!"
"Oh, jadi lo juga mau ngirim istri lo bareng kita? Baiklah, ayo Sis" Miko sudah tak tahan dengan raut wajah Aldo yang sangat kesal malah bikin semakin lucu.
"Bangsat emang!!! Temen nggak guna kalian!! Sana pergi deh, kalian tuh ganggu orang mau honey moon aja!!" Aldo sudah sangat kesal.
"Ya ampun Sis, lo cuma di ajak honey moon di apartemen doang? Bener-bener nggak modal si Aldo! Sama yang itu aja royal banget" Raka mengompori lagi.
"Sayang, lipstik aku abis. Sayang bedak aku tinggal separo. Sayang, alis aku ilang" Raka memperagakan Viona saat merengek minta transferan kepada Aldo.
"Iya sayang, nanti aku transfer ya. Apa sih yang nggak buat kamu" Miko gantian memperagakan jadi Aldo.
Plaaakkk
Plaakkkkk
Aldo memukul mulut kedua sahabatnya agak keras, saat ini dirinya sudah seperti di kuliti habis-habisan. Benar-benar nggak ada gunanya punya teman bermulut ember.
"Aahhhh.. Gitu ya?" Siska hanya manggut-manggut.
"Jadi, mending lo jangan percaya gitu aja sama Aldo kalo dia bilang sayang, cinta, kamu satu-satunya di hatiku. Bahkan dia bisa lebih parah kalo lagi ngibulin cewek" Raka tak ada habis-habisnya meledek Aldo.
"Mau gue gampar lo? Diem nggak, bacot!!!" Aldo malu sekali di tambah kesalnya sampai ke ubun-ubun.
"Iya deh, iya.. Sis, gue harap lo mau mempertimbangkan dulu deh keputusan lo nikah sama Aldo. Masih ada gue yang lebih...."
Plaakkkkkk
"Rasain lo!!" Miko menertawakan Raka.
"Sakit, anjir!!" Raka mengaduh.
"Jangan sekali-sekali lo pengaruhin istri gue ya. Sayang, kamu nggak ke makan omongan mereka kan? Mereka tuh cuma iri aja sama aku, karna nggak bisa dapetin istri sebaik dan secantik kamu. Makanya mereka jelek-jelekin aku kayak gitu" Aldo melirik tajam ke arah Miko dan Raka.
Siska tak merespon apa-apa, ia hanya tersenyum simpul. Padahal sebenarnya ia menahan tawa, tapi takut Aldo nanti marah.
NEXT...