Dilarang Boom like !!!
Yuk hargai karya dari seorang penulis 🥰
Dia tidak menyangka kalau akan menjadi pemeran antagonis dalam kehidupan sahabatnya.
Viola Rinjani, seorang gadis muda berusia 23 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang pria yang merupakan suami dari sahabatnya sendiri.
Awalnya, Viola menolak tawaran pernikahan itu. Namun, keadaan yang terus memburuk terasa mencekik leher Viola hingga membuatnya harus mengambil keputusan untuk menjadi istri kedua.
Biduk rumah tangga pun dimulai, akankah Viola berhasil melewatinya ?
Atau terpuruk dengan segala siksaan dan hinaan yang dilayangkan oleh semua orang ?
Yuk ikuti kisahnya hanya di Noveltoon !
Follow IG Author ayu.andila 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 25. Keluarga Ganendra
Semua orang terkejut saat mendengar suara pecahan gelas yang berserakan di atas lantai, Raja bahkan sampai berdiri karna terkejut akan suara yang menggema diruangan itu.
"apa kau tidak bisa hati-hati? dari tadi selalu saja membuat keributan!" bentak Raja, dia yang sudah tidak bisa lagi menahan rasa kesalnya langsung melampiaskannya pada Viola.
Alea dan Mama Vivi terjingkat kaget saat mendengar suara Raja, sementara Viola hanya menundukkan kepalanya ikut terkejut karna bentakan lelaki itu.
Raja lalu melangkahkan kakinya ke arah kamar meninggalkan mereka yang masih terdiam ditempat itu, bahkan Mama Vivi pun tidak berani lagi mencegah Raja apabila putranya sudah marah seperti itu.
"apa kau tidak apa-apa Vi?" tanya Alea, dia mendekat kearah Viola yang masih menundukkan kepalanya.
Mama Vivi juga mendekat kearah wanita itu sembari memerintahkan pembantu untuk membersihkan pecahan gelas yang berserakan dilantai.
"sayang sekali gelas-gelas itu, pasti harganya mahalkan?" bukannya mengkhawatirkan keadaannya ataupun kemarahan Raja, Viola malah mengkhawatirkan harga daru gelas-gelas yang sudah pecah berhamburan dilantai.
Mama Vivi dan Alea langsung tercengang saat mendengar apa yang Viola katakan, mereka benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang wanita itu pikirkan.
Sementara itu, Raja yang sudah berada di dalam kamar langsung menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Dia merasa kesal dengan apa yang Viola lakukan, tetapi dibalik itu semua ada rasa khawatir saat melihat wanita itu menjatuhkan gelas-gelas yang hampir saja mengenai kaki Viola sendiri.
"Sial! kenapa aku seperti ini sih!" Raja mengusap wajahnya dengan kasar, entah kenapa perasaannya sedang tidak enak saat ini.
Alea yang baru saja masuk ke dalam kamar terdiam di depan pintu, dia sedang melihat Raja yang uring-uringan di atas ranjang sampai membuat bantal-bantal yang ada diranjang itu berjatuhan.
"Sayang!"
Raja tersentak kaget saat mendengar panggilan Alea, dia lalu beralih melihat kearah wanita itu dengan senyum yang dipaksakan.
Alea menjatuhkan diri ke samping Raja lalu memeluk tubuh suaminya itu dengan sayang, dia benar-benar sangat merindukan suaminya saat lelaki itu pergi bulan madu.
Raja sendiri membalas pelukan Alea dengan erat, mulutnya terus mengecupi kening istrinya yang sudah beberapa hari terpisah oleh jarak dengannya.
Lama-kelamaan pelukan mereka berubah menjadi penuh hasrat, di mana kini sudah berada di bawah kungkungan Raja.
"aku merindukanmu, Sayang!" bisik Alea, dia sengaja mengatakannya tepat ditelinga Raja untuk menggoda lelaki itu.
Tanpa menunggu waktu lagi, Raja langsung saja melancarkan serangannya pada Alea yang membuat wanita itu mendessah kuat.
Seluruh kamar mereka dipenuhi dengan suara-suara dessahan yang bercampur dengan permainan panas mereka.
Sementara diluar kamar, Viola yang diperintahkan oleh Mama Vivi untuk memanggil Alea menghentikan tangannya yang akan mengetuk pintu.
Viola mendengar suara-suara aktivitas Raja dan Alea yang membuatnya mematung seketika, bahkan tangannya saja masih menggantung di depan pintu.
Untuk beberapa saat, Viola hanya diam dengan debaran jantung yang seakan saling berkejaran. Namun, dia langsung sadar kalau dia seharusnya tidak pantas untuk mendengarkan apa yang sedang Alea dan Raja lakukan saat ini.
Viola yang akan berbalik langsung terjingkat kaget saat melihat Mama Vivi sudah berdiri tegak di belakangnya, sementara Mama Vivi hanya tertawa kecil karna melihat ekspresi wajah Alea yang tampak lucu dimatanya.
"Sayang, apa Mama boleh berbicara sesuatu padamu?" tanya Mama Vivi, ada yang ingin wanita paruh baya itu katakan pada Viola.
Viola hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Mama Vivi, dia lalu mengikuti langkah wanita paruh baya itu menuju ke kamarnya.
"sini masuk!" Mama Vivi mengajak Viola untuk masuk ke dalam kamarnya, sementara Viola sendiri sedikit terkejut karna baru pertama kali masuk ke dalam kamar Nyonya rumah itu.
Viola lalu duduk diranjang sembari menunggu Mama Vivi yang sepertinya sedang mengambil sesuatu, wanita paruh baya itu lalu membawa sebuah kartu berwarna hitam dan langsung diberikan pada Viola.
"apa ini, Ma?" Viola membolak-balikkan sebuah kartu berwarna hitam yang terlihat seperti sebuah ATM, tetapi dia belum pernah melihat ATM yang modelnya seperti itu.
"gunakan kartu itu untuk membeli semua yang kau inginkan, Raja pasti belum memberikannya padamu kan?" tanya Mama Vivi, Viola menganggukkan kepalanya dengan tetap memandang kearah kartu tersebut.
"tapi, aku kan enggak butuh apa-apa Ma!" ucap Viola, selama ini dia memang tidak pernah membeli apapun.
Apalagi sejak tinggal dirumah Raja, dia hanya beberapa kali membeli kebutuhannya dengan menggunakan uang dari hasil gaji yang masih dia simpan.
"beli aja semua yang kau inginkan, misalnya mobil, tas, atau perhiasan. Pokoknya lakukan sesukamu!"
Viola tercengang mendengar apa yang Mama mertuanya ucapkan, dia baru sadar kalau keluarga mereka benar-benar orang yang kaya dan berkuasa.
"oh iya Sayang, apa hubunganmu dan Raja baik-baik saja?" tanya Mama Vivi kemudian, Viola yang masih memandangi kartu ditangannya langsung mendongakkan kepala melihat kearah Mama mertuanya.
"baik kok Ma," jawab Viola sembari meletakkan kartu tadi di sampingnya.
"kalian sudah melakukan hubungan suami istrikan?"
blush, wajah Viola seketika memerah saat kembali ditanya soal hubungan ranjang antara dia dan Raja. Dengan perlahan Viola menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan wanita paruh baya itu.
"baguslah! Mama kira Raja akan tetap menolak kehadiranmu, padahal dulu dia sangat menyukaimu,"
Viola langsung menatap tajam kearah Mama Vivi saat mendengar ucapannya, keningnya berkerut dalam karna tidak paham dengan apa yang beliau katakan.
"sudahlah, yang pasti hubungan kalian baik-baik saja. Jadi Mama bisa memastikan kalau kekayaan keluarga ini tidak jatuh ketangan bajingan itu!" ucap Mama Vivi, terlihat jelas kemarahan dan kebencian diwajah wanita paruh baya itu.
"sebenarnya siapa Ma, yang ingin menguasai harta Mama? dan kenapa dia melakukannya?" tanya Viola, sebenarnya dia sudah sangat penasaran dengan permasalahan yang sedang keluarga itu alami hingga membuatnya masuk dalam hubungan yang sangat rumit.
Mama Vivi menghela napas berat, sebenarnya dia sudah sangat lelah melihat permaslaahan keluarga Ganendra. Namun, semua yang dia lakukan demi putra semata wayangnya yaitu Raja.
Mama Vivi juga berusaha keras mempertahankan semua hasil kerja keras mantan suaminya yang sudah meninggal 5 tahun yang lalu, dan sejak suaminya meninggal, adik iparnya berusaha keras untuk merebut semua aset milik Raja. Padahal selama ini lelaki kurang ajar itu tidak pernah membantu mengembangkan bisnis keluarga mereka pada saat mengalami kebangkrutan, dan hanya menghabiskan harta mereka dengan cara berfoya-foya tanpa ada rasa bersalah sama sekali.
•
•
•
TBC.
Terima kasih buat yang udah baca 😘