Apa jadinya jika cinta pertama dan cinta yang meninggalkan luka kembali saat usia sudah tak lagi muda, itulah yang di alami Nin Kasih di usianya yang saat ini sudah memasuki lima puluh tahun.
Saat Nin kasih ingin menikmati masa tuanya dengan tenang, kenangan buruk masa lalunya kembali terbuka saat dirinya tak sengaja bertemu dengan laki laki yang tak sengaja iya temui saat dirinya berada di pemakaman suaminya seorang diri.
Apakah semua kenangan buruk itu akan berganti dengan kebahagiaan setelah kesalahpahaman itu di luruskan !
Dan apakah kebahagiaan itu akan mudah mereka raih di usia mereka yang tak lagi muda ?
Ikuti cerita Nin kasih yang hanya ingin bisa hidup tenang dan bahagia di usianya yang sudah tak muda lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melewati batas
Saat kita akan meraih suatu kebahagiaan akan ada ujian cobaan bahkan halangan sebelum kita meraih kebahagiaan itu seolah kebahagiaan itu perlu untuk di perjuangan dan di usahakan.
" hai jagoan kakek " sapa Wirya saat baru saja sampai di rumah dimana Dirga sedang bermain sendiri di taman depan rumah.
" kakek dari mana ?" tanya Dirga yang langsung menghampiri kakeknya yang baru masuk ke halaman rumah.
" kakek baru saja pulang menjenguk nenek yang kemarin menolong mu dari kejaran para penjahat " jelas Wirya tanpa ada niatan menyembunyikan apapun dari cucu kesayangannya.
" apa nenek itu akan menjadi nenek tiri Dirga ?" tanya Dirga saat mengingat apa yang Pratiwi katakan tadi.
" nenek tiri ?"
" siapa yang mengatakan itu padamu ?" tanya Wirya yang cukup terkejut dengan apa yang Dirga katakan bahkan dirinya tak pernah mengatakan kata kata seperti itu pada cucunya.
" jawab saja kakek, apa nenek tiri itu sama jahatnya dengan ibu tiri ?" tanya Dirga yang semakin takut jika yang Pratiwi itu benar.
" sayang, dengarkan kakek "
" baik ibu tiri ataupun nenek tiri semuanya tidak ada yang jahat " ucap Wirya.
" apalagi jika memiliki cucu terbaik seperti cucu Kakek yang satu ini " ucap Wirya sambil menggendong Dirga masuk ke dalam rumah karena Wirya tau siapa yang sudah mendoktrin Dirga seperti itu.
" jadi jika nanti kakek dan nenek Kasih benar menikah, kakek yakin Dirga akan bisa merasakan kasih sayang yang belum bisa Dirga rasakan selama ini " ucap Wirya yang bisa di dengar jelas oleh Pratiwi.
" maksud mas, Pratiwi tak menyayangi Dirga seperti cucu Pratiwi sendiri ?" tanya Pratiwi yang ingin Dirga berpihak padanya.
" mas tak mengatakan itu tapi jika itu yang kamu rasakan ya itu semua hak mu " ucap Dirga yang tak bisa memaksakan pemikiran orang pada apa yang dia pikirkan.
" lagi pula hanya kamu dan hatimu yang tau apa kamu tulus menyayangi Dirga atau tidak " ucap Wirya yang kini sudah menurunkan Dirga di ruang keluarga.
" Dirga masuk dan mandi ya, ada yang ingin kakek bicarakan dengan nenek Pratiwi " ucap Wirya yang tak ingin pembicaraannya dengan Pratiwi sampai di dengar oleh Dirga.
Setelah Dirga masuk ke dalam kamar yang tak jauh dari ruang keluarga baru Wirya melihat ke arah Pratiwi yang sepertinya salah tingkah atau mungkin lebih tepatnya merasa takut karena memang dirinya lah yang sudah menghasut Dirga untuk menentang apa yang belum Wirya katakan pada Dirga.
" apa yang sudah kamu katakan pada Dirga ?' tanya Wirya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
" apa ?"
" aku hanya tak ingin Dirga sampai memiliki nenek tiri yang belum tentu sayang padanya" ucap Pratiwi yang merasa jika yang iya lakukan demi kebaikan Dirga.
" benarkah itu yang kamu pikirkan ?
" bukan karena kamu tak rela jika aku menikahi wanita lain dan bukan kamu ?" tanya Wirya yang sebenarnya tepat sasaran dan Pratiwi pun tak mengelak apa yang Wirya katakan.
" jika mas tau, lalu kenapa mas tak pernah mengerti apa yang Pratiwi mau ?" tanya Pratiwi yang sudah sering kali menawarkan diri menjadi pengganti mendiang istri Wirya.
" karena mas hanya menganggap mu adik tidak lebih " ucap Wirya apa adanya.
" dan bahkan sudah seringkali mas ingatkan dan jelaskan tapi kenapa kamu masih saja berharap seperti itu padahal jelas jelas hal itu tak mungkin terjadi " ucap Wirya yang berharap kali ini Pratiwi mau mendengarkan apa yang iya katakan.
" kenapa tak mungkin ?" tanya Pratiwi dengan wajah yang penuh dengan kekecewaan.
" mas sudah tau baik dan buruknya Pratiwi begitu juga Pratiwi yang sudah tau baik dan buruknya mas jadi kita akan sangat mudah menyesuaikan diri setelah kita menikah " ucap Pratiwi yang berharap kali ini Wirya bisa sadar jika menikah itu bukan hanya tentang cinta tapi juga dengan kedekatan emosional.
" kamu tak pernah tau seperti apa mas karena jika kamu tau seperti apa mas, maka kamu tak akan bersikap seperti ini " ucap Wirya yang memilih bangkit dari duduknya tapi siapa sangka seolah kehilangan kendali Pratiwi tiba tiba saja memeluk Wirya dari belakang.
" setidaknya pikirkan sekali lagi demi Dirga dan demi mendiang kak Dinda " ucap Pratiwi yang bahkan memeluk Wirya dengan cukup erat tapi tak ingin Pratiwi semakin berharap Wirya melepaskan pelukan Pratiwi yang Memeng cukup erat.
" maaf tapi jauh sebelum mas bertemu dengan mba mu, mas sudah lebih dulu mengenal Kasih dan saat kami sudah sama sama sendiri mas ingin kembali merajut kisah kami yang sempat terhenti " ucap Wirya yang sadar apa yang iya katakan mungkin akan menyakiti hati Pratiwi tapi itulah kenyataannya.
" kenapa mas tega sama Pratiwi ?" tanya Pratiwi yang kini bukan hanya sedih tapi juga sudah bercampur malu karena penolakan yang terasa begitu menyakitkan hatinya untuk kali ini.
" maaf jika mas berkata cukup kasar, tapi lebih cepat kamu berhenti mencintai mas itu akan lebih baik untuk mu karena mas tak akan mungkin menjadi milik mu baik saat ini ataupun sekarang " ucap Wirya yang langsung memilih pergi meninggalkan Pratiwi.
Pratiwi kembali terduduk dengan hati yang remuk redam karena bukan waktu yang sebentar dirinya memendam cinta pada wirya bahkan Pratiwi rela tak menikah karena menunggu dan berharap cintanya suatu saat akan di balas oleh wirya.
Berbeda dengan Nin Kasih yang masih saja di berondong pertanyaan oleh putrinya Zoya yang merasa jika ibunya tak mengatakan yang sejujurnya pada dirinya.
" sayang, bunda sedang sakit jangan terus menekan bunda seperti itu " ucap Prabu yang tau bagaimana istrinya jika merasa belum puas dengan jawaban yang di berikan.
" ayah benar bunda, nenek sedang sakit " ucap Nanda mendukung apa yang ayahnya katakan.
" jika memang bunda ingin bercerita bunda pasti akan bercerita jadi biarkan bunda memikirkan dulu semuanya karena mas yakin setelah bunda mengambil keputusan, bunda pasti akan bercerita pada kita " ucap Prabu yang tak ingin karena merasa tertekan dengan semua pertanyaan Zoya membuat ibu mertuanya semakin tertekan dan malah menjadi semakin sakit.
" sayang, bukan bukan ingin merasakan apapun dari kamu sayang " ucap Nin kasih.
" tapi setelah bunda memikirkan semuanya bunda pasti akan menceritakan semuanya dan bunda tak akan menutupi apapun dari kamu sayang " ucap Nin Kasih yang hanya perlu waktu untuk memikirkan semuanya.
" baiklah "
" dan apapun keputusan yang akan bunda ambil, bunda pasti menceritakan semua padamu " ucap Nin Kasih lagi.
" baiklah, sekarang bunda istirahat biar bunda cepat sehat dan kembali kerumah " ucap Zoya yang memang selalu merasa takut jika ibunya sakit seperti saat ini.
✍️✍️✍️ apakah Nin kasih akan menceritakan semuanya pada Zoya tentang kisah dirinya dan Wirya di masa lalu ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
